JAKARTA, KOMPAS.TV - Mantan Menteri Perdagangan, Thomas Trikasih Lembong alias Tom Lembong, mengutip pernyataan mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD.
Hal itu dia sampaikan saat membacakan duplik atau tanggapan atas replik jaksa penuntut umum (JPU) dari Kejaksaan Agung pada persidangan kasus dugaan korupsi pada importasi gula yang menjadikannya sebagai terdakwa. Duplik itu berjudul Tetap Manusia.
Adapun duplik merupakan agenda persidangan terakhir sebelum suatu perkara diputus oleh majelis hakim.
Artinya, persidangan ini menjadi kesempatan terakhir Tom untuk berbicara di muka sidang sebelum divonis hakim.
Baca Juga Didampingi Hotman Paris, Nadiem Makarim Tiba di Kejagung Diperiksa Kasus Pengadaan Chromebook di https://www.kompas.tv/nasional/605266/didampingi-hotman-paris-nadiem-makarim-tiba-di-kejagung-diperiksa-kasus-pengadaan-chromebook
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/605268/full-tom-lembong-bacakan-duplik-dugaan-korupsi-impor-gula-kutip-pernyataan-mahfud-md
01:03Kalau judul playdoy saya adalah di persimpangan, apakah kita akan melihat belok kanan tetap lurus?
01:19Namun apapun pilihan kita, kearah mana kita pada persimpangan, kita tetap bisa menjadi manusia, tidak harus menjadi mesin.
01:39Terima kasih.
02:09Sebagai mana kita rasakan, atau tidak rasakan, melalui suara nurani, melalui suara panggilan Tuhan Allah, kita hiraukan suara-suara berisik,
02:22yang merdu dan halus, yang terdengar di hati dan telinga kita.
02:29Dalam perselisihan hukum dan juridis yang sejauhnya menjadi dominan adalah logika, akal sehat, dan rasionalitas berdasarkan data, fakta, dan angka.
02:43Tapi dalam sebuah penilaian, seperti dalam sebuah putusan, nilai-nilai dan norma-norma moral dan etika akan memainkan peran penting untuk menyeimbangkan rasionalitas otak dengan isi hati nurani kita, dan dengan panggilan jiwa dan agama kita.
03:00Ibu Bapak yang saya hormati, kita telah mencapai puncak persidangan yang sudah berjalan hampir empat bulan.
03:09Persidangan yang sering sampai malam, yang sering sengit, pertolongan arah penuntut, penangkut hukum,
03:19pada panggilan jiwa, pada panggilan jiwa, bahkan dengan media dan dengan publik.
03:29Tensi dan emosi sebuah putusan, rasanya juga sedang mencapai sebuah putusan.
03:35Pasti banyak pihak dalam perkara ini juga lumayan lelah pada titik ini.
03:40Halnya seperti dalam sebuah proses seperti pemilu, di mana setelah sebuah pertarungan kampenye yang sengit, kita mengadakan yang namanya masa tenang.
03:50Saya juga mau mengajak semua pihak untuk sekarang menjaga objektivitas dan kejernihan pikiran, sehingga kita bisa fokus pada fakta, realita, dan logika.
04:01Mari kita lakukan bersama-sama, demi melayani tujuan yang lebih besar, yaitu menegakkan keadilan.
04:07Bukan hanya untuk hari ini, tapi untuk besok dan untuk kemudian hari.
04:14Perkara ini adalah pertama kalinya dalam hidup saya.
04:17Saya menyaksikan langsung, bahkan langsung dari kursi seorang terdakwa.
04:22Pertarungan dalam persidangan antara penuntut, penasihat hukum, para saksi, para ahli, terdakwa, dan pihak-pihak lain yang menjadi bahagian dari perkara.
04:32Yang saya amati,
04:35yang saya amati,
04:35Terima kasih.
05:05Terima kasih.
05:35Terima kasih.
06:05Terima kasih.
06:35Terima kasih.
07:05Terima kasih.
07:35Terima kasih.
08:05Terima kasih.
08:35Terima kasih.
08:37Terima kasih.
09:07Terima kasih.
09:09Terima kasih.
09:39Terima kasih.
09:41Terima kasih.
10:11Terima kasih.
10:13Terima kasih.
10:15Terima kasih.
10:17Terima kasih.
10:47Terima kasih.
11:17Terima kasih.
11:47Terima kasih.
13:17Terima kasih.
13:47Terima kasih.
13:49Terima kasih.
14:19Terima kasih.
14:21Terima kasih.
14:51Terima kasih.
14:53Terima kasih.
14:55Terima kasih.
15:25Terima kasih.
15:27Terima kasih.
15:29Terima kasih.
15:31Terima kasih.
16:01Terima kasih.
16:31Terima kasih.
17:03Terima kasih.
17:05terima kasih.
17:07Terima kasih.
17:09Terima kasih.
17:11Terima kasih.
17:13Terima kasih.
17:44Terima kasih.
17:46Terima kasih.
17:48Terima kasih.
17:50Terima kasih.
17:52Terima kasih.
17:54Terima kasih.
17:56Terima kasih.
17:58Terima kasih.
18:00Terima kasih.
18:02Terima kasih.
18:30Terima kasih.
18:31Terima kasih.
18:32Terima kasih.
18:34Terima kasih.
19:02Terima kasih.
19:04Terima kasih.
19:05Terima kasih.
19:32Terima kasih.
19:34Terima kasih.
19:36Terima kasih.
19:38Terima kasih.
19:40Terima kasih.
19:42Terima kasih.
19:44Terima kasih.
19:46Terima kasih.
19:48Terima kasih.
19:50Terima kasih.
19:52Terima kasih.
19:54Terima kasih.
19:56Terima kasih.
19:58Terima kasih.
20:00Terima kasih.
20:02Terima kasih.
20:04Terima kasih.
20:06Terima kasih.
20:08Terima kasih.
20:10Terima kasih.
20:12Terima kasih.
20:14Terima kasih.
20:16Terima kasih.
20:18Terima kasih.
20:20Terima kasih.
20:22sejati
20:23kenapa saya uraikan satu persatu
20:26rasa syukur saya kepada
20:28para pihak diatas
20:29karena kalau kita mengambil
20:32sudut pandang yang lebih luas
20:34atas perkara dan persidangan ini
20:36sebenarnya banyak
20:38contoh-contoh berlaku
20:40berperikamanusiaan
20:43yang patut kita
20:44banggakan dan patut kita syukuri
20:46inilah fondasi
20:48yang paling mendasar
20:49kemenusiaan dan berperikamanusiaan
20:52tingkah laku kita
20:53inilah yang saya maksud tadi
20:55saat mengatakan saya mau mengulas fondasi moral