MADIUN, KOMPAS.TV- Kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah atau MPLS mulai bergulir di Indonesia. Tak terkecuali di SDN Wayut 01, Madiun, Jawa Timur.
MPLS di sekolah tersebut bergulir dengan minim murid yakni hanya 2 orang saja. Kendati demikian, MPLS tetap berjalan yakni dengan keterlibatan siswa lainnya.
Sri Hartatik Kepala Sekolah SDN Wayut 01 menjelaskan kepada awak media yang menemuinya Senin, 14 Juli 2025, MPLS melibatkan kakak kelas dengan harapan para siswa kelas 1-6 dapat saling mengenal satu sama lain. Supaya nantinya para siswa di sekolah tersebut dapat mengukir prestasi lebih baik.
Baca Juga MPLS Hari Pertama! Begini Kesan hingga Harapan Orang Tua Murid di SMPN 88 Jakarta di https://www.kompas.tv/nasional/605138/mpls-hari-pertama-begini-kesan-hingga-harapan-orang-tua-murid-di-smpn-88-jakarta
Editor Video: Joshua Victor
#mpls2025#mpls2025minimmurid#momenmpls2025
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/605153/mpls-2025-tetap-berjalan-walau-dengan-2-murid-baru-kepala-sekolah-sdn-wayut-01-buka-suara
00:00Sekarang kita tambah sesuai yang baru itu 2 anak, jadi totalnya kelas 1 sampai kelas 6 20 anak.
00:07Alhamdulillahirrahmanirrahim, untuk SDN Wayut 1, kami di kelas 1 mendapat sesuai 2 anak.
00:19Perempuan semua, kebetulan namanya juga putri semua. Putri 1, putri 2.
00:26Mas untuk kegiatan pagi ini MPLS seperti apa?
00:28Untuk kegiatan MPLS itu programnya sudah ada, patoan-patoannya apa hari pertama sampai hari terakhir.
00:37Kita mengikuti pedoman yang ada, kemudian kita menyesuaikan di lembaga kami.
00:43Tadi sudah diawali anak diantarkan orang tuanya, menyerahkan kepada pihak sekolah.
00:51Itu sudah kita terima, kita perkenalan, kemudian anak-anak mengenal lingkungan terdekat.
01:00Kalau 2 anak tersebut langsung mengikuti MPLS bersama seniornya atau bagaimana?
01:06Ya, ikut itu harusnya itu. Karena MPLS itu dikhususkan untuk anak baru, namun untuk lembaga kami itu kakak-kakak kelahnya itu terlibat juga.
01:18Nah, dia mengikuti semuanya kegiatan yang ada di MPLS sesuai dengan porsinya masing-masing.
01:24Tadi bergabung dengan senior-seniornya?
01:27Iya, bergabung dengan senior, didampingi dengan gurunya masing-masing.
01:32Jadi ada kapasitasnya yang siswa baru kelas 1 maupun siswa-siswa yang ada di kelas di atasnya.
01:40Kebetulan kan tahun kemarin juga hanya 3 anak, terus ini 2 anak, jadi biar lebih, apa ya, anak-anak lebih bersemangat, lebih happy.
01:53Jadi, kemudian kakak-kakak kelasnya itu menyambut adik kelas yang baru, gitu.
01:58Kalau dari karakter untuk 2 anak baru ini sepertinya apa?
02:02Alhamdulillah mas, itu anaknya normal, bukan inklusi tidak, gitu.
02:07Anak normal, jadi kita nanti insya Allah ada harapan yang besar, nanti nanti jadi berprestasi, tidak kalah dengan siswa di sekuan lain, yang jumlah siswanya lebih besar, gitu.
02:19Itu berasal dari wilayah mana?
02:21Dari wilayah desa kami sendiri, itu desa Wayut.
02:26Kalau total dari kelas 1 sampai kelas 6?
02:29Kelas 1 sampai kelas 6 itu 20, karena kemarin 22, kemudian lulus itu 4 anak, 18, sekarang kita tambah siswa yang baru itu 2 anak, jadi totalnya kelas 1 sampai kelas 6, 20 anak.
02:45Bu, ini kan untuk perjuangan untuk mendapatkan siswa kan juga gampang-gampang susah, Bu ya.
02:51Iya, sangat.
02:51Harapannya nanti untuk tahun ajarannya selanjutnya, sepertinya apa?
02:54Harapannya, Bu.
02:55Yang mudah-mudahan ada keajaiban, gitu.
02:58Ada keajaiban, kita tetap bersemangat, berusaha meningkatkan prestasi sesuai dengan keadaan di sekolah kami.
03:08Kita selalu ke teman-teman untuk tetap semangat, kemudian biar nanti menarik perhatian masyarakat.