KOMPAS.TV - Kenaikan harga beras terus terjadi di berbagai daerah sejak sebulan terakhir. Di Gorontalo, misalnya, harga beras mencapai Rp17 ribu per kilogram. Kenaikan harga beras juga terjadi di Kota Berastagi dan Manado.
Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono, meminta pengoplos beras premium ditindak tegas secara hukum, menyusul adanya dugaan pelanggaran mutu dan kualitas oleh sejumlah produsen beras.
Pemerintah menyebut 212 merek beras premium diduga oplosan sehingga merugikan konsumen hampir 100 triliun rupiah per tahun. Bisakah kualitas beras premium dikenali lebih dulu sebelum dibeli?
Baca Juga Kenaikan Harga Beras di Manado Picu Penurunan Omzet Pedagang Hingga 50 % | KOMPAS SIANG di https://www.kompas.tv/regional/604875/kenaikan-harga-beras-di-manado-picu-penurunan-omzet-pedagang-hingga-50-kompas-siang
#beras #merekberas #beraspremium
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/605030/maraknya-beras-premium-yang-dioplos-bisakah-kualitasnya-dikenali-sebelu-dibeli-kompas-siang
00:00Kembali di Kompas yang saudara kenaikan harga beras terus terjadi di berbagai daerah sejak sebulan terakhir.
00:15Di Gorontalo misalnya harga beras mencapai 17 ribu rupiah per kilogram.
00:20Kenaikan harga beras juga terjadi di kota Berastagi dan Manado.
00:23Harga beras di Gorontalo terus naik dari sebelumnya 14 ribu rupiah hingga 16 ribu rupiah per kilogram.
00:35Kini mencapai 17 ribu rupiah per kilogram.
00:39Kenaikan harga bervariasi tergantung jenis dan kualitas beras.
00:44Beras pandan wangi menjadi varietas paling mahal yakni 17 ribu rupiah per kilogram.
00:49Salah satu pedagang bilang kenaikan harga beras ini sudah terjadi hampir sebulan dan terus merangkat naik.
00:57Pedagang mengaku kenaikan harga terjadi karena stok beras lokal dan luar daerah menipis.
01:06Kenaikan harga beras juga terjadi di kota Berastagi, Sumatera Utara.
01:11Kenaikan harga rata-rata adalah 5 persen per liter.
01:14Pedagang mengaku keuntungan mereka berkurang drastis karena daya beli masyarakat juga turun.
01:21Di Manado, Sulawesi Utara, lonjakan harga beras menyebabkan omset pedagang beras di pasar pinas sungkulan kota Manado turun hingga 50 persen.
01:30Jika dalam sehari pedagang menjual 250 kilogram beras, kini hanya 100 hingga 150 kilogram.
01:37Hal ini terjadi karena daya beli masyarakat menurun.
01:41Harga beras termurah di Manado yakni 15 ribu rupiah per kilogram.
01:46Sementara beras premium jadi serayu dijual 16 ribu rupiah per kilogram.
01:56Wakil Menteri Pertanian Sudaryono meminta pengoplas beras premium ditindak secara tegas baik secara hukum.
02:02Menyusul adanya dugaan pelanggaran mutu dan kualitas oleh sejumlah produsen.
02:06Tindakan tegas menurut Sudaryono perlu dilakukan tidak hanya ditujukan untuk pelanggar,
02:11tapi juga sebagai pesan kepada yang lain agar tidak melakukan tindakan serupa.
02:16Sudaryono menyebut ada 212 merek dan perusahaan yang sedang ditangani polisi.
02:25Lagi ditangani sama kepolisian ada 212 merek dan perusahaan, sekarang lagi dibangin.
02:32Itu nanti kan 100% ya dari perusahaan itu.
02:35Iya, iya, temuan kita, temuan kita.
02:37Makanya ya harus ini jadi momen yang baik kita tidak tegas supaya semua tertip.
02:43Itu kan telakunya apa bisa?
02:43Karena mau lihat yang telakang, kita mau tertip ke depannya kita tertip.
02:46Pemerintah menyebut 212 merek beras premium diduga oplosan sehingga merugikan konsumen hampir 100 triliun rupiah per tahun.
02:55Bisakah kualitas beras premium dikenali lebih dahulu sebelum dibeli?
02:59Berikut laporan Jurnalis Kompas TV, Tifal Solesa, dan Yohan Bagja dari Pasar Palmerah, Jakarta.
03:06Pemerintah pertanian berencana akan mengumumkan 212 merek beras premium yang diduga oplos.
03:15Dalam artian, isi beras ternyata tidak sesuai dengan produk yang dijual kepada konsumen.
03:21Pertanyaan muncul kemudian, sesungguhnya apakah sesulit itu membandingkan antara beras premium dengan beras medium atau beras biasa?
03:29Saya saat ini sudah bersama dengan salah satu pedagang di Pasar Palmerah untuk kita telusur lebih lanjut soal perbandingan antara 2 jenis beras itu dengan...
03:37Mas siapa soalnya?
03:37Amri.
03:38Mas Amri, Mas Amri sudah berdagang dari tahun 2012, tadi kita cerita juga ya.
03:42Sesungguhnya Mas, kalau membandingkan antara beras premium dengan beras biasa itu, emang susah atau sebetulnya ada yang mirip-mirip?
03:50Atau gimana sih sebetulnya?
03:51Sebenarnya rada-rada mirip, tapi kalau orang yang jarang belanja beras ya mungkin nggak bisa bedain juga.
03:59Tapi tolong ukurnya yang paling gampang, kira-kira apakah sebatas dari harga yang paling mahal itu pasti premium atau gimana sebetulnya Pak?
04:05Dari barangnya dong. Kalau harga beras medium dijual beras premium kan kalau nggak tahu barangnya juga bisa ditipu juga.
04:12Kalau beras premium itu kan dari fisiknya aja udah beda kelihatan.
04:16Kalau beras premium itu bijinya utuh, lebih panjang, terus lebih mengkilap.
04:24Gimana itu udah dipoles ya, gitu. Kalau misalnya beras-beras medium rata-rata.
04:28Atau di depan gimana yang jelasin tadi?
04:29Kalau ini beras medium. Nah, ini beras medium.
04:33Kelihatan dari mananya itu?
04:35Walaupun bijinya utuh-utuh panjang, tapi dia masih ada broken patah.
04:38Oke.
04:39Gitu. Tapi kalau ini kan beras premium.
04:42Broken patahnya lebih sedikit.
04:45Gitu. Beras premium biasanya itu maksimal 30% broken patahnya.
04:50Patah gitu?
04:51Maksimal gitu. Kalau misalnya udah 35-40% itu udah beras medium jatuhnya.
04:57Broken patahnya.
04:58Gitu.
04:59Kalau pengalaman mas sebagai konsumen lah. Kalau sebagai pedagang kan udah terbiasalah seperti ini.
05:04Tapi kalau sebagai konsumen mas pribadi sama dengan keluarga pernah nggak punya pengalaman beli beras premium malah dapatnya malah sebaliknya.
05:11Malah yang medium atau yang beras biasa.
05:12Sejauh ini sih nggak ya. Soalnya kan kalau kita masak sendiri ya kita ngambil dari toko.
05:16Tapi kalau orang lain mungkin ada. Saya lihat di retail-retail terdekat gitu.
05:24Kalau saya lihat barangnya, harga sama barang sih emang sebenarnya jatuhnya medium.
05:30Kelihatannya memang beras medium.
05:32Jadi memang agak tricky ya kalau membandingkan secara fisik itu.
05:36Dan kalau mas sendiri, kalau mau gampangnya nih konsumen membandingkan antara premium dan medium atau beras biasa tuh.
05:42Paling gampangnya lihat dari mananya sih. Apakah sebatas dari fisik berasnya aja?
05:46Dari brokernya aja. Biji patahnya.
05:48Kalau misalnya biji patahnya kelihatan udah kelihatan banyak itu sebenarnya jatuhnya medium.
05:51Tapi dari kualitas nasi sih nggak jelek. Bagus juga.
05:54Sama juga ya?
05:54Sama juga gitu.
05:55Oke.
05:56Mas Amri thank you ya.
05:57Udah mau bagi-bagi pengetahuan nih barang-barang kita semua.
06:00Karena setidaknya dari koordinasi terakhir yang dilakukan oleh Kementerian Pertandingan bersama dengan Satuan Tugas atau Satgas Pangan Polri.
06:07Ini ada nilai kerugian yang ditaksir mencapai angka 99 triliun rupiah per tahun yang akan ditanggung konsumen.
06:14Imbas dari beras premium Oplos ini yang jelas sedikit banyaknya akan berpengaruh kepada konsumen.
06:20Baik itu kerugian material maupun juga hasil yang dibutuhkan oleh konsumen atas pembelian beras premium itu.
06:25Nah sejauh ini dari pihak pemerintah bersama dengan polisi ini masih akan saling berkoordinasi dan disebut akan segera mengumumkan
06:33212 merk beras premium Oplos yang sudah ditelusuri oleh pemerintah.
06:39Tifal Solesa, Yohan Bagja, Kompas TV, Jakarta.
06:43Beralih ke informasi lain saudara.
06:4457 orang mengaku tertipu pembelian rumah kontrakan melalui media sosial Facebook.
06:49Korban telah melaporkan kasus ini ke Mapores Metro Bekasi Kota.
06:52Rata-rata korban mengalami kerugian mulai dari 30 juta hingga lebih dari 400 juta rupiah dengan total kerugian 4,8 miliar rupiah.
07:03Selain memanipulasi surat girik untuk menyatakan pembeli, pelaku juga menggunakan surat ahli waris.