KUNINGAN, KOMPAS.TV - Seorang ibu di Kuningan, Jawa Barat, kehilangan bayi dalam kandungan setelah dua hari pecah ketuban, diduga karena tak mendapat penanganan medis.
Satu bulan pasca kematian bayinya, orang tua masih belum mendapatkan penjelasan dari pihak RSUD Linggajati Kuningan.
Andi berusaha tegar meski remuk hatinya saat mengantarkan sang buah hati ke tempat peristirahatan terakhir sebelum sempat menghirup udara.
Bayi laki-laki dari pasangan suami istri Andi dan Irmawati dinyatakan meninggal di RSUD Linggajati Kuningan, Jawa Barat, pada 16 Juni 2025.
Kematian bayi yang telah dinanti selama 7 tahun pernikahan ini diduga terjadi akibat kelalaian pihak rumah sakit yang tidak segera melakukan caesar, padahal sang ibu pecah ketuban sejak Sabtu malam hingga Senin pagi, yang kemudian menyebabkan kematian bayi.
Andi pun meminta bantuan Hotman Paris sebagai kuasa hukumnya.
Dirut RSUD Linggajati Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, Eddy Syarief, menyebut kasus kematian bayi pasangan Andi dan Irmawati masih dalam proses audit. Pihaknya juga sudah menjawab somasi kuasa hukum Andi dan Irmawati.
Tapi anggota kuasa hukum Hotman Paris menilai jawaban somasi dari rumah sakit di luar konteks dan tidak bisa menjelaskan kronologi lengkap hingga berujung kematian bayi.
Tubuh mungil Alzi Andio Pratama terbaring di pusaranya.
Tetapi kedua orang tua bayi tetap berjuang mencari keadilan untuk putra pertama mereka yang dinanti-nanti selama 7 tahun.
Baca Juga Tertipu Iklan Rumah Kontrakan di Media Sosial, 57 Orang Alami Total Kerugian hingga Rp4,8 Miliar! di https://www.kompas.tv/regional/604945/tertipu-iklan-rumah-kontrakan-di-media-sosial-57-orang-alami-total-kerugian-hingga-rp4-8-miliar
#bayimeninggal #rsudlinggajati #kuningan
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/604946/bayi-meninggal-diduga-kelalaian-rs-sang-ayah-minta-bantuan-hukum-ke-hotman-paris-berut
00:00Seorang ibu di Kuningan, Jawa Barat kehilangan bayi dalam kandungan setelah dua hari pecah ketuban diduga karena tak dapat ataupun tak mendapatkan penanganan medis.
00:09Satu bulan pasca kematian bayinya, orang tua masih belum mendapatkan penjelasan dari pihak RSUD Linggajati Kuningan.
00:16Andi berusaha tegar meski remuk hatinya saat mengantarkan sang buah hati ke tempat peristirahatannya yang terakhir sebelum sempat menghirup udara.
00:34Bayi laki-laki dari pasangan suami istri Andi dan Irmawati dinyatakan meninggal di RSUD Linggajati Kuningan, Jawa Barat pada 16 Juni 2025.
00:44Kematian bayi yang telah dinanti selama tujuh tahun pernikahan ini diduga terjadi akibat kelalaian pihak rumah sakit yang tidak segera melakukan sesar padahal sang ibu pecah ketuban sejak Sabtu malam hingga Senin pagi yang kemudian menyebabkan kematian bayi.
01:03Andi pun meminta bantuan Hotman Pari sebagai kuasa hukumnya.
01:07Saya sama Bang Hotman sudah sepakat untuk melaporkannya ke polisi.
01:13Yang saya menilai ini sebagai kelalaian dari pas tanggal 14 hari Sabtu jam 11 malam sudah tahu ketuban banjir juga bukan bocoran.
01:27Ini banjir kan sama aja diterlantarin di tindak-tindak sesar, ketemu lagi hari Senin tanggal 16 pagi.
01:38Kenapa ini nggak cepat ditangani dokternya kemana?
01:41Kalau saya nanya ke perawatnya cuma belum ada respon, belum ada respon.
01:46Dirut RSUD Linggajati Kabupaten Kuningan Jawa Barat, Edi Syarif menyebut, kasus kematian bayi pasangan Andi dan Irmawati masih dalam proses audit.
01:57Pihaknya juga sudah menjawab somasi kuasa hukum Andi dan Irmawati.
02:01Saya sudah memberikan jawaban somasi hari Kamis ya, terus yang kedua adalah kami juga berharap dari jawaban somasi ada jalan keluar yang terbaik.
02:17Jadi jawaban saya semuanya sama seperti itu kan.
02:19Mungkin seperti itu dulu yang kami bisa, kami lagi berproses ini ya, mungkin itu dulu.
02:25Tapi, anggota kuasa hukum Hotman Paris menilai jawaban somasi dari rumah sakit di luar konteks dan tidak bisa menjelaskan kronologi lengkap hingga berujung kematian bayi.
02:38Jadi setelah pertemuan dengan Bang Hotman Paris dan tim Hotman N1-1 kemarin di Jakarta,
02:43kita akan mengawal keluarga korban, rencananya kita akan melakukan laporan di kepolisian dengan dugaan tindakan peralai
02:53dan ada beberapa asal terkait yang nanti akan kita laporkan.
02:58Dan juga kemarin juga kita sudah mendapatkan alasan dan somasi yang menurut kita sama sekali tidak menjelaskan.
03:07Tubuh mungil Alzi Andiopratama terbaring di pusaranya.
03:12Tetapi, kedua orang tua bayi tetap berjuang mencari keadilan untuk putra pertama mereka yang dinanti-nanti selama tujuh tahun.
03:20Muhammad Syahri Romdon, Kompas TV Kuningan dan Jerebon, Jawa Barat