Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • hari ini
JAKARTA, KOMPAS.TV - Kepolisian terus mendalami penyebab kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri yang ditemukan meninggal di kamar kosnya.

Kemlu meminta publik tak berspekulasi soal penyebab kematian, dan menyerahkan proses penyelidikan kepada polisi.

Kriminolog menyebut, lakban pada wajah korban dapat menjadi petunjuk utama dalam menuntaskan misteri kematian diplomat muda Kemlu di indekosnya.

Baca Juga [FULL] Blak-Blakan! Usut Janggalnya Diplomat Kemlu Tewas di Indekos, Terkait Sindikat TPPO? di https://www.kompas.tv/nasional/604730/full-blak-blakan-usut-janggalnya-diplomat-kemlu-tewas-di-indekos-terkait-sindikat-tppo

#diplomat #kemenlu #diplomatmuda #diplomattewas

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/604767/misteri-diplomat-muda-kemlu-tewas-di-indekos-kriminolog-lakban-jadi-petunjuk-sapa-malam
Transkrip
00:00Saudara polisi terus mendalami penyebab kematian diplomat muda kementerian luar negeri yang ditemukan meninggal di kamar kosnya.
00:07Kemlu meminta publik tidak berspekulasi soal penyebab kematian dan menyerahkan proses penyelidikan kepada polisi.
00:18Nisan dan Pusara di pemakaman Sunten Bantul Yogyakarta ini menjadi penanda tempat peristirahatan terakhir Arya Daru Pangayunan,
00:28sang diplomat muda kementerian luar negeri.
00:32Ia ditemukan meninggal dunia di kamar indekosnya di kawasan Gondang Dia, Jakarta Pusat pada selasa pagi 8 Juli dengan kepala tertutup lakban.
00:42Kematian Arya menyisakan misteri.
00:45Sebelum ditemukan tewas, aktivitas Arya terekam CCTV rumah indekos pada Senin 7 Juli sekitar pukul 11 malam.
00:53Tak berselang lama, Arya kembali keluar kamar.
00:57Sekitar pukul 23.24 waktu Indonesia Barat.
01:02Tampak ia membawa sebuah kantong plastik hitam, diduga hendak membuang sampah.
01:07Arya kemudian kembali masuk kamar.
01:10Lalu keesokan harinya, tanggal 8 Juli, CCTV merekam penjaga kos dan satu saksi berada di depan kamar korban.
01:19Penjaga kos dan saksi mencoba menelpon dan beberapa kali mengetuk pintu kamar, namun tak mendapat jawaban.
01:25Mereka akhirnya membuka kamar menggunakan kunci cadangan dan menemukan Arya tak bernyawa di dalam kamar dengan kondisi seluruh wajah terlakban.
01:36Kemenlu meminta publik tidak berspekulasi soal penyebab kematian Arya dan tak perlu mengaitkannya dengan tugas Arya di Kemenlu.
01:44Kalau untuk kasusnya silahkan ditanyakan kepada TPU itu mungkin TPU di mana Pak? Myanmar atau di mana Pak?
01:51Yang TPU, yang TPU, yang Liau itu.
01:54Ini di Jepang?
01:55Di Jepang, ya.
01:57Penyelidik kini masih menunggu hasil otopsi jenazah korban.
02:01Ususnya hasil pemeriksaan organ dalam dan patologi.
02:05Jadi jenazah ini juga merupakan barang bukti. Jadi sifatnya jenazah itu barang bukti yang platinum, barang bukti yang utama.
02:14Ya ini dilakukan analisis, dilakukan pemeriksaan secara laboratoris.
02:22Itu tadi organ-organ dalamnya, patologinya. Nanti hasilnya apa, nanti akan kami sampaikan kemudian.
02:28Sosiolog kriminal Universitas Gajah Mada Suprapto menyebut adanya lakban di wajah korban bisa menjadi petunjuk
02:36karena polisi bisa melihat posisi lakban hingga sidik jari sehingga bisa menentukan apakah ada unsur pidana atau tidak.
02:45Apakah itu ada di dahi ataukah di mulut gitu atau memang keseluan sudah tertutup dan itu bisa untuk kita cermati.
02:57Apakah itu dipasang oleh orang lain atau si korban sendiri yang memasangnya.
03:04Apalagi juga kita sudah menerima informasi bahwa ada lakban itu juga sudah ditemukan sidik jari.
03:12Kepolisian perlu bergerak cepat untuk mengungkap penyebab kematian Arya
03:16agar tak ada spekulasi liar dan keluarga segera mendapat kepastian.
03:22Tim Liputan Kompas TV

Dianjurkan