Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • 9/7/2025
JAKARTA, KOMPAS.TV - Penuding ijazah palsu Jokowi, Roy Suryo menunjukkan sebuah kertas hasil analisa dalam gelar perkara khusus di Bareskrim Polri, Jakarta, pada Rabu (9/7/2025).

Dalam keterangannya, Roy mengklaim analisa yang dibawanya tersebut menununjukkan ijazah Presiden ke-7 RI, Jokowi palsu.

"Yang penting ijazahnya palsu, mau itu dicetak di Pasar Pramuka, dicetak di mana, itu lain soal," ujar Roy.

Baca Juga Gelar Perkara Khusus Kasus Ijazah Jokowi Hari Ini, Roy Suryo Turut Diundang di https://www.kompas.tv/nasional/604067/gelar-perkara-khusus-kasus-ijazah-jokowi-hari-ini-roy-suryo-turut-diundang

#jokowi #roysuryo #ijazahjokowi #rismonsianipar #breakingnews

Produser: Ikbal Maulana
Thumbnail: Noval

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/604084/buka-bukaan-roy-suryo-tunjukkan-analisa-ijazah-jokowi-palsu-di-gelar-perkara-khusus
Transkrip
00:00Pak Roy Suryo ingin menjelaskan apa yang nanti akan disampaikan juga di dalam gelar perkara.
00:04Silahkan Pak Roy.
00:06Ya, bismillahirrahmanirrahim.
00:07Ya, jadi Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
00:10Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
00:11Ya, jadi saya bersama Dr. Rispon nanti akan menjelaskan strategis.
00:15Intinya, ya, intinya nanti akan saya sampaikan seperti ini, ringkasannya.
00:20Jadi judulnya adalah analisis teknis ya, ijazah dan skripsi 99,9% palsu.
00:26Kenapa saya bisa mengatakan 99,9% palsu?
00:29Itu nanti akan ada historisnya.
00:31Dimana pertama kali ijazah itu muncul fotokopinya, itu pada saat di Fakultas Kehutanan UGM diterangkan oleh Dekan.
00:38Fakultas Kehutanan waktu itu Dr. Sikit Sunarta pada tanggal 24 Oktober tahun 2022.
00:45Ini websitenya, eh bukan, YouTube-nya bisa dilihat.
00:48Kemudian di sini penerangannya.
00:52Nanti di dalam, kalau ada waktu saya putar YouTube-nya.
00:54Ya, makanya ini ada ringkasannya.
00:56Kemudian ada juga, nah ini yang membuat gaduh sebenarnya.
00:59Unggahan dari politisi PSI namanya Dian Sandi.
01:03Ya, pada tanggal 1 April 2025.
01:05Ini sebenarnya yang bikin gaduh.
01:07Karena pertama kali dia upload dan dia tuliskan asli.
01:10Dan ini adalah berwarna.
01:12Kalau Sikit Sunarta tadi, hitam putih, fotokopi.
01:14Kalau ini berwarna.
01:15Jadi inilah yang kemudian membuat bisa dianalisis.
01:18Ada dialisis fotonya, fonnya oleh Dr. Rispon, dan lain sebagainya.
01:20Tapi yang penting, karena berwarna.
01:22Dan ini sifatnya adalah elektronik.
01:24Dian Sandi mengungkap, senang elektronik mengunggahnya.
01:26Maka kita periksa dengan elektronik atau digital forensik.
01:31Caranya adalah dengan menggunakan namanya ELA.
01:34ELA itu error level analysis.
01:35Ini contoh ELA.
01:36Kalau ijasa yang benar.
01:38Maaf, saya contohkan ijasa saya.
01:39Kalau diperiksa ELA, ini masih akan kelihatan ijasa.
01:42Ijasanya ini hasil dari ELA.
01:44Artinya, kalau pun ELA itu full, itu masih akan tetap kelihatan ijasanya.
01:48Lihat.
01:48Teman-teman bisa lihat.
01:49Nih, ini masih ada bekas-bekasnya.
01:52Tulisan-tulisannya masih ada.
01:53Logonya pun juga masih ada.
01:55Nah, saya uji yang berwarna tadi, miliknya Jokowi Dodo.
01:59Ketika diperiksa pakai error level analysis, pakai ELA.
02:02Hasilnya apa?
02:03Rusak.
02:04Jadi ini bukti sudah ada rekayasa.
02:07Logonya tidak kelihatan lagi.
02:09Pas fotonya juga tidak kelihatan lagi.
02:11Dan kalau full, jadinya seperti ini.
02:13Artinya, kesimpulannya yang pertama, hasil dari ELA, error level analysis, ijasanya Jokowi Dodo itu sudah ada rekayasa.
02:20Atau sudah ada editing.
02:22Sekali lagi, kenapa ini digital forensik?
02:23Karena yang diunggah adalah digital.
02:25Jadi, bukan analog.
02:27Kemudian, ada yang namanya face comparison.
02:29Foto di ijasa itu kemudian kita uji.
02:31Saya lagi-lagi, daripada di protes orang lain, saya pakai foto saya.
02:34Foto saya di ijasa tadi, yang pertama tadi, ketika dibandingkan dengan foto saya sekarang, hasilnya adalah match.
02:39Pasti sama.
02:41Ada prosentasenya.
02:42Nanti serah detail, saya jelaskan di dalam.
02:44Tapi, foto Jokowi Dodo, yang ada di ijasa, kemudian yang ada sekarang, adalah not match.
02:52Tidak sama.
02:53Foto di ijasa tidak sama dengan aslinya sekarang.
02:55Menariknya, foto ini ternyata justru mirip dengan orang lain.
02:59Orang lain itu adalah inisialnya DBU.
03:01Jadi, teman-teman pasti, sudah pernah dengar lah siapa.
03:06Saya singkat saja, DBU.
03:07Ini malah match.
03:08Jadi, foto ijasa match dengan orang lain.
03:11Bukan dengan Jokowi Dodo.
03:12Yang menarik kemudian, sekarang, Polri kemarin mengatakan sudah mengidentifikasi tiga sebagai pembanding.
03:19Mana?
03:19Tidak ada, tidak pernah disebut.
03:21Saya gentle.
03:22Tiga ijasanya saya buktikan.
03:23Ini ijasa Jokowi.
03:24Kenapa saya pakai yang fotokopi?
03:26Karena ini yang dipaparkan di bar es krim ini.
03:29Saya tidak pakai punya nyahasandi lagi.
03:31Karena ini yang kemudian dipaparkan oleh bar es krim.
03:34Memang ini fotokopi.
03:35Nah, itu kalau Anda tanya, kenapa fotokopi?
03:37Yang dipaparkan di bar es krim, fotokopi.
03:38Terlipat lagi.
03:39Ini ijasa nomor 1120.
03:42Ijasa nomor 1120, sumber preskon bar es krim tanggal 22.
03:45Saya gunakan tiga pembanding.
03:47Yang pertama adalah ijasa milik, apa?
03:51Sorry, ijasa yang pertama adalah milik Frono Jiwo.
03:53Nomor 1115.
03:54Nah, ini.
03:56Ini adalah diehardnya Jokowi.
03:58Jadi, dia sering menunjukkan sendiri ijazahnya.
04:01Dan dia upload ini.
04:02Sehingga kemudian ini bukti yang pertama.
04:041115 milik Frono Jiwo.
04:07Oke?
04:08Kemudian ada ijasa yang lain.
04:09Yang saya bandingkan.
04:10Ijasa yang kedua.
04:11Nomor 1116.
04:12Urutan ini.
04:13Miliknya Almarhum Harimulyono.
04:15Ijasa Harimulyono adalah 1116.
04:17Ini ijasanya.
04:18Ijasa yang ketiga milik Sri Murti Nengseh.
04:20Itu adalah nomor 1117.
04:23Ijasa Sri Murti Nengseh pun.
04:24Sorry.
04:26Itu saya uji.
04:26Jadi, tiga-tiganya ada.
04:27Jelas.
04:28Saya tidak menutupi.
04:30Yang mau pembanding yang mana.
04:31Seperti kata Pak Rizal Badila tadi.
04:32Ini tiga pembandingnya.
04:33Clear ya?
04:34Nah, hasilnya apa?
04:35Inilah, teman-teman.
04:36Tiga ijasa pembanding.
04:38Ketika kemudian dibandingkan dengan ijasa Jokowi Dodo.
04:42Not match.
04:43Tidak identik.
04:44Tiga ijasa ini identik.
04:45Contohnya ini.
04:46Ada logo.
04:47Ada huruf A.
04:48Ini 1117 dengan 1115.
04:50Frono Jiwo.
04:51Ini milik Sri Murti Nengseh.
04:54Match.
04:54A-nya lihat.
04:55A-nya masuk ke dalam logo.
04:56A-nya masuk ke dalam logo.
04:571120 milik Jokowi Dodo.
04:59A-nya keluar dari logo.
05:01Ini artinya tidak identik.
05:04Z-nya juga.
05:05Z-nya punya Jokowi Dodo itu keluar dari atas jadangan yang lain.
05:10Itu lebih masuk ke dalam.
05:11Jadi ini detailnya ada.
05:12Prosentase aja.
05:13Bahkan ada enam identitas yang ada.
05:17Kemudian skripsi.
05:18Skripsi ini saya peroleh setara resmi dan legal.
05:22Karena kami diterima oleh UGM pada tanggal 15 April di Ruang 109 Fakultas Kota Tanah.
05:27Diserahkan langsung resmi juga oleh Wakil Rektor.
05:30Profesor Mening Widjas Morok.
05:32Jadi ini skripsinya.
05:34Yang menarik dari skripsi ini.
05:35Nanti dokter respon di dalam akan menjelaskan soal font dan lain-lain.
05:38Saya langsung saja ke kesimpulan.
05:40Bahwa di sini.
05:41Di halaman pengesahan.
05:43Ada nama Profesor Dr. Insinyur Ahmad Sumitro.
05:46Ini dibuat tahun 85 bulan November.
05:50Sebetulnya Profesor Ahmad Sumitro itu yang benar adalah.
05:53Nulah November itu masih doktor.
05:55Ini yang benar yang ketikan.
05:56Ini yang bukan.
05:58Ini yang ketika print baru.
06:00Ini kenapa sudah Profesor.
06:03Padahal yang benar dokter.
06:04Profesor Ahmad Sumitro baru mengucapkan pidato guru besarnya pada bulan Maret 86.
06:10Jadi belum Profesor seharusnya.
06:12Tanda tangannya juga sudah dikonfirmasi oleh putrinya Mbak Aida Greenberry.
06:15Putrinya Ahmad Sumitro yang ada di Australia itu tidak benar.
06:18Namanya pun tidak benar.
06:20Pakai Soe Metro.
06:21Nah jadi artinya ini kesimpulannya.
06:23Ini yang paling penting.
06:24Hasil uji Ella.
06:25Error level analysis menghasilkan ijazah Jokowi menunjukkan error pada bagian logo dan pasfoto.
06:31Jadi error.
06:31Hasil face comparison menghasilkan pasfoto di ijazah Jokowi not match.
06:37Fotonya di ijazah itu tidak match dengan foto sekarang.
06:40Dia sekarang.
06:41Hasil face comparison menghasilkan pasfoto di ijazah itu justru match atau cocok dengan foto Dumatno Budi Utomo.
06:48Ijazah pembanding nomor 11.15 milik Frono Jiwo.
06:52Kemudian 11.16 milik Almar Mwari Mulyono.
06:5411.17 milik Sri Murti Nengseh.
06:57Semuanya identik.
06:58Jadi 11.15, 11.16, 11.17 itu identik.
07:01Semuanya.
07:02Tapi lucunya ijazah 11.20 milik Jokowi Doro tidak identik.
07:06Clear ya.
07:06Jadi tidak identik justru dengan tiga ijazah di atas.
07:09Tidak ada yang identik.
07:11Nama Dr. Insinyur Ahmad Sumitro di ucapan terima kasih.
07:14Ini yang benar.
07:14Itu sudah ditulis Profesor.
07:16Di lembar pengesahan.
07:18Padahal tidak boleh.
07:19Dia belum Profesor.
07:20Beliau belum Presesor.
07:21Nah justru padahal baru beliau itu Profesor Maret 86.
07:26Beliau dikukukan jadi Guru Besar.
07:28Ini yang paling penting juga.
07:30Tidak ada lembar pengujian yang sangat penting di skripsi.
07:33Lembar pengujian yang tidak ada.
07:35Saya, Dr. Rismon, Dr. Tifa waktu itu tidak ada.
07:37Dan itu sudah ditanyakan.
07:39Prof. Pening waktu itu sudah bingung.
07:40Lihat.
07:41Tidak ada.
07:41Terus cari yang lain.
07:42Kemudian yang lain malah yang ketemu soal tesis itu.
07:45Jadi milik Jokowi tidak ada.
07:47Kesimpulan dari ini semua.
07:49Skripsi yang cacat tidak akan lulus dan tidak akan ada ijazah asli.
07:54Sekian.
07:55Terima kasih.
07:55Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
07:56Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
07:57Baik.
07:58Silahkan ada pertanyaan.
07:59Apa yang abang sampaikan ini sebelumnya sempat dibawa juga digelar perkara biasa atau pasti khusus itu?
08:03Makanya karena ini tidak pernah dipanggil digelar perkara.
08:06Ini hanya kemarin banyak dikatakan.
08:08Itu jangan hanya digelar.
08:09Makanya supaya tidak hanya diumbar di luar di media.
08:12Terima kasih teman-teman media yang sudah memberitakan.
08:13Kami presentasikan di dalam.
08:15Lebih detail nanti yang ada di dalam.
08:17Oke.
08:18Kalau tiga ijazah tadi memang ijazah yang digunakan baris krim untuk dipembanding?
08:21Itu yang saya tidak tahu.
08:22Makanya baris krim pakai pembanding yang mana?
08:25Ya.
08:25Karena tidak pernah terungkap itu.
08:27Oke gitu ya.
08:27Kita nanti tiga ijazah itu misalnya polisi meminta untuk dihadirkan orangnya.
08:33Sangat setuju.
08:33Silahkan hadirkan.
08:34Frono Jiwa silahkan hadir.
08:36Sri Murti Nengse silahkan hadir.
08:37Tapi Almarum Marimulyono ya.
08:39Jangan.
08:39Kita siarankan saja.
08:41Kita challenge.
08:42Kita tantang polisi untuk menghadirkan Frono Jiwa, Sri Murti Nengse dan orang-orang yang sudah disebut.
08:48Oke ya.
08:48Gitu ya.
08:48Terima kasih.
08:49Ada lagi kalau tidak kami cukup masuk ya.
08:51Cukup.
08:52Terima kasih semuanya ya.
08:53Mari.
08:56Sudah komunikasi.
08:57Nanti ya.
08:58Pokoknya kita lanjutkan lagi.
08:59Yang penting ijazahnya palsu.
09:00Unta itu diceritakan di pramuka.
09:02Diceritakan di mana.
09:03Itu lain soal.
09:04Oke saya tampakan begini.
09:05Penelitian sebelumnya itu kan hanya pada level ada masalah dalam ijazah.
09:09But.
09:10But.
09:10But.

Dianjurkan