Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau menyiapkan 3.527 kuota untuk siswa dari keluarga kurang mampu untuk melanjutkan pendidikan di SMA/SMK swasta secara gratis.
Ribuan kursi gratis di SMA/SMK ini disediakan melalui jalur Biaya Operasional Sekolah Daerah (Bosda) Afirmasi.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Riau, Erisman Yahya, menatakan program ini bukan sekadar alternatif, melainkan bagian dari upaya pemerintah menjamin hak pendidikan bagi seluruh anak Riau.
00:003.527 kursi gratis SMA-SMK disiapkan untuk siswa kurang mampu di Riau.
00:06Pemerintah Provinsi, Pemprov, Riau menyiapkan 3.527 kuota untuk siswa dari keluarga kurang mampu untuk melanjutkan pendidikan di SMA-SMK swasta secara gratis.
00:17Ribuan kursi gratis di SMA-SMK ini disediakan melalui Jalur Biaya Operasional Sekolah Daerah, BOSDA, Afirmasi.
00:24Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Riau, Rizman Yahya, menatakan program ini bukan sekadar alternatif,
00:31melainkan bagian dari upaya pemerintah menjamin hak pendidikan bagi seluruh anak Riau.
00:36Lewat BOSDA afirmasi, anak-anak dari keluarga kurang mampu tetap bisa sekolah secara gratis dengan kualitas yang terus kami awasi,
00:42kata Rizman di Pekanbaru, Kamis, 3 Juli 2025.
00:47Dia mengatakan kabar gembira bagi para orang tua dan calon siswa yang belum berhasil masuk sekolah negeri ini
00:52sudah mulai dibuka Rabu 2 Juli 2025.
00:55Sebanyak 3.527 kuota ini terdiri atas 1.225 kursi untuk SMA dan 2.302 kursi untuk SMK
01:02yang tersebar di berbagai sekolah swasta mitra di Provinsi Riau.
01:06Seluruh biaya pendidikan ditanggung penuh oleh Pemprov Riau.
01:10Sebanyak 51 sekolah swasta telah ditunjuk menjadi mitra,
01:13mulai dari wilayah Pekanbaru, Dumai, Duri, hingga Kabupaten Pelalawan.
01:18Pendaftaran dan verifikasi berkas dibuka mulai 2 hingga 8 Juli 2025
01:23dan hasil seleksi akan diumumkan pada 9 Juli 2025.
01:27Selanjutnya daftar ulang akan berlangsung pada 9-11 Juli 2025.
01:32Rizman mengatakan program ini menjadi jawaban atas keterbatasan daya tampung sekolah negeri.
01:38Sekaligus solusi agar tidak ada anak Riau yang terhenti pendidikannya hanya karena faktor ekonomi, ujarnya.