Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • kemarin
JAKARTA, KOMPAS.TV Ketua Komisi IV DPR RI, Titiek Soeharto mengaku melihat sisa beras impor di gudang Bulog yang sudah berkutu saat rapat Komisi IV DPR bersama Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman pada Rabu, (2/7/2025).

"Saya rasa tidak aman ya, Pak Menteri, karena kalau beras itu sudah terlalu lama disimpan di gudang, itu kami lihat sendiri sudah ada kutunya," ujar Ketua Komisi IV DPR RI, Titiek Soeharto.

"Walaupun kutunya bukan kutu hitam, tapi kutu putih, tetap saja itu bukan beras yang fresh, karena terlalu lama disimpan," lanjutnya.

Baca Juga Beras SPHP Dioplos jadi Premium, Mentan Amran Ungkap Kerugian Negara Rp2 T Per Tahun di https://www.kompas.tv/ekonomi/602491/beras-sphp-dioplos-jadi-premium-mentan-amran-ungkap-kerugian-negara-rp2-t-per-tahun

#pertanian #amransulaiman #dpr


Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/602941/titiek-soeharto-ingatkan-mentan-amran-hingga-ungkap-temuan-beras-berkutu-di-rapat-dpr
Transkrip
00:00Sebelumnya saya ingin menanyakan Pak Menteri, itu stok beras 4,2 juta ton itu termasuk sisa import yang tahun lalu, Kak?
00:17Ijin Bu Ketua, sisa stok setiap tahun itu ada sisa stok setiap tahun.
00:23Ini 57 tahun seperti ini, sisa stok kemarin adalah 1,7 juta ton, tambahannya adalah 2,6 juta ton.
00:36Kalau 5 tahun terakhir, itu maksimal 1,2 juta ton selama 5 tahun, tambahan 1 tahun.
00:43Alhamdulillah ini baru 6 bulan tapi tambahannya 2,6 juta ton.
00:46Kita sudah sewa gudang 1,2 juta ton hari ini dan hampir pun karena kita juga menyerap jagung, jadi kapasitas gudang sekarang sudah 4 juta ton lebih.
01:01Sebenarnya yang standar hanya 3 juta ton, kapasitas gudang bulok.
01:05Nah mungkin ke depan butuh tambahan karena jagung kita belum terserap.
01:11Baru terakhir, kalau tidak salah, kurang lebih 60-an ribu ton dari target 1 juta.
01:20Yang sesungguhnya kami sudah dapat dukungan penuh dari Bapak Presiden, anggaran pembelian jagung dan berat.
01:28Hanya saja izin mungkin kami masukkan, karena Ibu Ketua tanyakan, kami ingin masukkan.
01:36Mungkin ada perubahan impres, kami butuh dukungan karena target kita hanya 3 juta ton.
01:45Karena di luar prediksi, target kita serapan beras tahun ini 3 juta ton.
01:50Padahal posisi sudah hampir 2,7, berarti tinggal 300.
01:54Artinya apa? Satu bulan ke depan tidak ada pembelian beras lagi.
01:59Padahal masuk panen kedua.
02:00Nah ini kami butuh dukungan mungkin, apakah nanti dimasukkan kesimpulan.
02:05Kita harus ubah impres lagi untuk tambahan dalam impres, kalau bisa 4,5 juta ton.
02:16Memang ini tidak pernah tercapai, tetapi berkat arahan Ibu Ketua dan seluruh Komisi 4,
02:24ini bisa kita capai.
02:27Makasih Ibu Ketua.
02:28Ini stok import yang tahun lalu, sekarang sudah masuk bulan ke-7.
02:34Import masuk bulan apa waktu itu?
02:38Kalau itu 2024 Ibu Ketua, kami sudah cek, kami sudah beritahu,
02:45wanti-wanti, maaf, ini kan banyak menanyakan ke kami.
02:51Ijin Ibu Ketua, bukan kami melempar tanggung jawab.
02:53Kami ini adalah memang tanggung jawabnya.
02:58Untuk sementara belum ada legalitasnya, itu tanggung jawab bulog.
03:04Tetapi kami ikut, karena kami diminta Bapak Presiden mengawal.
03:10Untuk, ini masih relatif aman, karena pengadaannya pada umumnya di 2024.
03:18Ada sebagian kemarin dikeluarkan yang 2023.
03:24Pada umumnya sebagian besar di 2024.
03:26Dan kami ikut monitor terus.
03:30Ini rencana kita, Ibu Ketua, kita akan keluarkan 360 ribu ton.
03:36Itu bansos.
03:37Ini kita prioritaskan yang lebih awal masuk.
03:45Yang kedua, kita akan keluarkan 1,2 juta ton.
03:51Berarti ini habis, hampir habis.
03:53Karena 1,5 juta ton SPHP.
03:57Jadi ini habis, tetapi yang baru nanti ini, Ibu Ketua izin,
04:02harus kita punya impres baru.
04:04Karena target kami 3 juta, kemungkinannya masih bisa kami dapat 1 juta lebih.
04:11Jadi ini yang 1,7.
04:15Hitungannya 360 tambah 1,2, 155, 1,6.
04:201,6 ini keluar, kemudian yang baru ini jadi beras yang ada di bulog nanti semuanya baru.
04:26Karena 2,6 sekarang pengadaan, katakanlah kita bisa 4 juta.
04:31Berarti di akhir tahun bisa stok kita kurang lebih 3 juta ton di akhir tahun.
04:37Dan itu mungkin tertinggi stok kita.
04:39Jadi, saya ulang, Ibu Ketua.
04:421,7 SPHP 1,2.
04:45Tambah bansos sekarang sudah pengeluaran 362 ribu ton.
04:51Berarti 1,5.
04:52Jadi ini sangat aman.
04:54Karena semuanya beras baru nanti di akhir tahun.
04:58Insya Allah di akhir tahun beras baru.
05:00Hanya saja kami butuh, kami sudah minta rakor untuk mempercepat impres.
05:05Karena jangan sampai ini terlambat.
05:08Di bulan Agustus, pada saat puncak kedua, panen,
05:15slotnya nggak ada.
05:16Karena impres kemarin, mencapai saja 3 juta itu sudah luar biasa.
05:21Ternyata realisasinya alhamdulillah lebih baik.
05:24Itu begitu.
05:25Jadi untuk beras, insya Allah di gudang aman dengan hasil rakor kemarin.
05:30Saya rasa tidak aman ya Pak Menteri.
05:35Karena kalau beras itu sudah terlalu lama disimpan di gudang,
05:40itu kami lihat sendiri sudah ada kutunya.
05:45Walaupun kutu bukan kutu hitam, kutu putih.
05:47Tapi tetap saja itu bukan beras yang fresh gitu ya.
05:51Kalau terlalu lama disimpan.
05:53Itu kalau import masuknya bulan 10 mungkin.
05:58Berarti sudah berapa bulan?
06:02Sudah 10 bulan ada di gudang.
06:04Lebih dari 10 bulan mungkin ya hampir setahun.
06:07Itu saya rasa harus segera diambil tindakan untuk diapakan beras ini.
06:12Apakah kalau kita kasih bantuan juga dengan beras yang kurang bagus,
06:17kualitasnya yang sudah ada kutu dan sebagainya.
06:21Itu kan tidak baik.
06:23Saya rasa apalagi dengan sekarang hasil panen yang bagus.
06:29Ini yang lama-lama ini segeralah dikeluarkan, dibagikan.
06:37Itu saja concern kami.
06:40Jadi tolong diperhatikan mengenai belas-belas yang lama.
06:43Walaupun setiap kali kami tanya selalu bilang sudah ada pengobatan penyemprotan.
06:50Itu yang dicemprot di luarnya saja.
06:52Itu tumpukan yang sampai setinggi plafon itu yang tengah-tengah kan ya tidak dapat kesemprot.
06:57Jadi tolong diperhatikan itu.
06:59Terima kasih telah menonton!

Dianjurkan