KOMPAS.TV - Insiden jatuhnya pendaki asal Brasil, Juliana Marins, di Gunung Rinjani menjadi evaluasi pemerintah, terutama dalam masalah kecepatan dalam penanganan keselamatan.
Pemerintah melalui Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni, meminta pendaki terlebih dahulu melakukan persiapan matang dan tidak menyamakan pendakian ke gunung seperti berwisata ke mal.
Baca Juga Jenazah Pendaki Brasil yang Tewas di Rinjani Dipulangkan, Autopsi Ungkap Luka Parah Juliana Marins di https://www.kompas.tv/nasional/602543/jenazah-pendaki-brasil-yang-tewas-di-rinjani-dipulangkan-autopsi-ungkap-luka-parah-juliana-marins
#menhut #pendakijatuh #rinjani
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/602546/pendaki-brasil-tewas-di-rinjani-menhut-jangan-samakan-gunung-dengan-mal
00:00Insiden jatuhnya pendaki asal Brazil Juliana Marins di Gunung Rinjani menjadi evaluasi pemerintah terutama dalam masalah kecepatan dalam penanganan keselamatan.
00:12Pemerintah melalui Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni meminta pendaki terlebih dahulu melakukan persiapan matang dan tidak menyamakan pendakian ke gunung seperti wisata ke mall.
00:23Posedur pengamanan, SOP secara umum kita evaluasi termasuk ide ada RFID atau tadi istilahnya ILT yang dipasangkan di gelang sehingga secara cepat apabila ada kondisi kedaruratan bisa terantisipasi dengan lebih baik.
00:46Tapi momentum ini saya juga memberikan imbawan kepada masyarakat bahwa naik gunung itu tidak sama dengan ke mall.
00:56Jadi kapan mau healing kita bisa ke mall gitu ya. Ke gunung agak lain, situasinya spesifik ya.
01:02Perlu ada edukasi, persiapan yang lebih baik ya. Oleh karena itu itu bagian dari evaluasi kita.