JAKARTA, KOMPAS.TV - Bukan kali ini saja Presiden Prabowo beri peringatan keras pada jajarannya. Saat berpidato pada peringatan Hari Lahir Pancasila 2 Juni lalu, Prabowo meminta pejabat yang tak mampu jalankan tugas untuk mundur.
Prabowo juga pernah menyinggung soal pejabat yang bandel dan tidak bisa bekerja. Sudah berulang kali Presiden Prabowo memberi peringatan kepada jajaran pemerintahnya agar bekerja dengan baik untuk rakyat.
Mengapa presiden harus berulang kali memberi peringatan seperti ini? Bagaimana sebenarnya kinerja para menteri Presiden Prabowo ini?
Kita ulas bersama Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan, Ujang Komarudin, dan Direktur Eksekutif Trias Politika, Agung Baskoro.
Baca Juga [FULL] Perkembangan Kasus Perundungan Bocah Dimasukkan Sumur, KPAD Bandung Ungkap Kondisi Korban di https://www.kompas.tv/regional/602570/full-perkembangan-kasus-perundungan-bocah-dimasukkan-sumur-kpad-bandung-ungkap-kondisi-korban
#presidenprabowo #menteri #kabinetmerahputih
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/602571/full-ujang-komarudin-soal-catatan-penting-presiden-prabowo-terkait-kinerja-kabinetnya
00:00Kali memberi peringatan semacam itu, bagaimana sebenarnya kinerja para Menteri Presiden Prabowo saat ini?
00:05Kami akan diskusikan ini bersama Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan Ujang Komarudin
00:09dan Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung, Baskora.
00:13Assalamualaikum semuanya, apa kabar?
00:16Waalaikumsalam, warahmatullahi wabarakatuh, terima kasih sudah bergabung dalam diskusi kami kali ini.
00:23Sampai dibilang kalau ada Menteri yang lamban bekerja akan ditinggalkan di pinggir jalan Kang Ujang.
00:29Jadi siapa Menteri yang dapat penilaian lambat itu sebetulnya?
00:34Pak Presiden mengingatkan semua pejabat negara, khususnya para Menteri, Wakil Menteri, Kepala Badan, dan Wakil Kepala Badan
00:42tentu tadi untuk bekerja keras.
00:45Paling tidak ada tiga hal yang saya baca dan saya cerna dalam konteks itu.
00:51Pemerintah menginginkan dan memastikan bahwa dalam hal ini Bapak Presiden,
00:56kabinetnya tidak boleh korupsi.
00:59Jangan korup, jangan maling uang rakyat, dan harus bersih-bersih.
01:04Yang kedua itu poinnya adalah bagaimana Bapak Presiden meminta para Menterinya untuk bekerja keras.
01:11Yang ketiga, kami yakin bahwa itu adalah pengingat agar para Menteri bekerja untuk kepentingan masyarakat bangsa dan negara.
01:20Dan itu yang perlu dicatat oleh para Menteri, sehingga apa?
01:24Sehingga arus besar perubahan ke depan di bawah kepemimpinan Pak Prabowo,
01:28itu betul-betul bisa terjadi, betul-betul bisa diimplementasikan,
01:32apa yang sudah menjadi janji-janji kampanye beliau,
01:35apa yang sudah menjadi visi-visi beliau ketika kampanye dulu.
01:39Oleh karena itu, ini adalah catatan penting dari Bapak Presiden
01:42untuk memastikan bahwa kinerja kabinetnya berjalan dengan baik,
01:47lalu juga punya dampak yang positif di masyarakat.
01:50Dan di saat yang sama juga tadi, bahwa masyarakat memahami bahwa kabinet bekerja dengan orkestrasi baik,
01:58dengan kinerja tinggi, sehingga betul-betul apa yang menjadi keinginan Bapak Presiden,
02:02itu dilakukan semuanya oleh para Menteri.
02:04Tapi sesungguhnya rapor para Menteri ini semuanya pada biru semua,
02:08atau jangan-jangan ada yang merah sampai diingatkan lagi di momen kemarin di Karawang,
02:12kalau ada yang kerja lambat akan ditinggalkan, Kang Ujang?
02:15Ya, kami melihatnya cukup baik dan sangat baik ya.
02:19Kabinet bekerja selama ini sudah on the track,
02:24memastikan apa yang menjadi garis-garis kebijakan Bapak Presiden,
02:27itu betul-betul dieksekusi oleh para Menteri.
02:30Dan kami meyakini Pak Presiden setiap saat, setiap waktu,
02:34dalam banyak kesempatan berpidato selalu berulang.
02:39Artinya ini sangat perhatian dan sangat fokus
02:41untuk memastikan bahwa Kabinet itu bekerja lebih baik lagi,
02:45lebih berdaya ledak lagi ya untuk kepentingan masyarakat, bangsa, dan negara.
02:53Kami yakun dengan pengingat Bapak Presiden tersebut,
02:57para Menteri tentu ingin memiliki prestasi yang baik ya
03:00untuk memastikan bahwa beliau diuji, dinilai oleh publik
03:06sebagai Menteri yang punya kapasitas dan punya kerja yang baik.
03:09Anda punya bacaan lain kah Mas Agung?
03:12Karena selain pernah menyebut kemarin di Karawang,
03:15kalau ada Menteri yang lambat akan ditinggal,
03:18sampai tadi kita simak juga,
03:19bersihkanlah dirimu sebelum kau dibersihkan,
03:22momenharlah Pancasila,
03:23dia bilang kalau yang tidak siap untuk bekerja,
03:26mundur sebelum diberhentikan.
03:28Menurut Anda kinerja Menteri saat ini,
03:30apakah sudah baik atau justru ada catatan sehingga keluar tiga pernyataan itu?
03:34Iya, saya kira approval rating yang baik dari Presiden Prabowo hari ini
03:39itu ditopang oleh kinerja tim ekonomi
03:41dan ketika kemarin konteksnya ada pidato
03:45di saat peresmian ya,
03:47proyek hilirisasi di Karawang,
03:49saya melihatkan Menteri ISDM itu di bawah Kemenko Perekonomian.
03:54Jadi bidang ekonomi ini disorot betul Mas Tifal ya,
03:57sehingga memang alarm kurat ini ditujukan untuk tim ekonominya, itu satu.
04:01Yang kedua, Presiden Prabowo ini kan hidup di era dalam tanda petik ya,
04:06kereta cepat, us, Jakarta-Bandung.
04:09Ya sementara menteri-menterinya beberapa masih pakai model Argo Parahyangan.
04:13Ya kalau us itu kan kecepatannya 350 km per jam, Mas Tifal.
04:17Argo itu maksimal 120.
04:19Jadi ada gap kecepatan yang tadi ya disampaikan oleh Pak Presiden yang sangat jauh,
04:25sehingga akhirnya yaudah ini di pinggir jalan aja lah gak bisa ngikutin saya.
04:28Jadi saya melihat ada sinyal kuat, reshuffle akan segera dilakukan,
04:32kalau para menteri ini masih juga gak sadar-sadar semacam itu.
04:35Dan harapannya kan mereka mundur, tapi gak juga mundur.
04:38Masih pede gitu ya.
04:39Kemudian juga kemarin di PBNU yang paling keras sebenarnya itu.
04:43Kalau menterinya bandel, ngga blek, yaudah.
04:46Yang kayak tadi ya.
04:46Ya seperti itu yang Februari 2025 kemarin ya seperti itu.
04:52Jadi saya melihat memang ini alarm keras Presiden Prabowo untuk sekian kalinya.
04:59Mungkin tinggal menunggu momen saja akan ada reshuffle itu.
05:02Apalagi sebentar lagi misalkan ada Kongres PDIP yang memang punya arahan muatan kuat.
05:10Ya ada tendensi merapatnya teman-teman PDIP sehingga membuka ruang.
05:15Ya momen itu menjadi lebih terbuka.
05:17Pos mana yang kira-kira akan kena reshuffle menurut Anda?
05:20Sorry saya potong di situ.
05:21Ya tadi pos Menteri Kementerian Perekonomian itu paling kuat ya.
05:28Karena memang paling disorot.
05:30Karena saat ini kita tahu ada ancaman PHK masal.
05:32Kemudian soal daya sayang kita lemah.
05:35Terus juga soal daya beli kita turun.
05:38Kemudian harga sembako juga belum terlalu stabil.
05:41Jadi approval rating Presiden Prabowo ini ditopang oleh Menteri-Menteri Ekonomi.
05:45Kalau Menteri-Menteri Ekonomi ngga perform, ngga maksimal.
05:48Ini bahaya bagi Presiden.
05:49Apalagi Presiden dalam tanda petik sudah dideklarasikan oleh partenya untuk maju di term kedua.
05:53Nah kalau dia ngga bagus, ngga oke.
05:55Ya basis dia untuk dipilih lagi oleh masyarakat apa kan seperti itu.
05:59Sehingga mau ngga mau pilihan untuk mereshavel yang terdekat ya Menteri-Menteri Ekonomi itu menjadi relevan.
06:05Walaupun di luar Menteri Ekonomi misalkan ada Menteri yang tersangkut kasus.
06:09Ada Menteri yang tanda petik suka salah omong terus.
06:12Kayak mana tuh? Yang apa tuh?
06:13Ya atau bermasalah dengan stakeholder-nya itu juga problematik kan.
06:18Jadi ya hal-hal semacam itu bisa jadi sinyal, tendensi bahwa Menteri-Menteri terkait ya punya potensi besar di reshavel.
06:25Dan arahannya memang dihindari sekali kalau memang dia berasal dari partai Mas Tifal.
06:31Karena akan ada kontraksi politik yang besar bagi stabilitas nasional seperti itu.
06:35Jadi Menteri-Menteri terdampak paling awal itu Menteri-Menteri yang non-partai ya.
06:40Memang tidak terafilasi dengan partai seperti itu.
06:43Benarkah bacaannya Mas Agung ini Kang Ujang?
06:47Ya kalau bicara soal reshavel tentu itu hak prerogatif dari Bapak Presiden.
06:51Ada, tidak, terjadi atau tidak tentu ada dalam pertimbangan beliau.
06:57Oleh karena itu catatan-catatan Mas Agung itu penting ya.
07:02Memang sebagai bagian daripada evaluasi bagi pemerintah, bagi kabinet.
07:07Tapi memang kalau kita bicara soal reshavel, pergantian Menteri itu 100% adalah hak prerogatif dari Bapak Presiden.
07:18Karena itu kami melihatnya ya tentu siapapun yang ada di kabinet ingin bekerja dengan baik.
07:25Ada plus, minus, ada kekurangan, ada kelebihan, ada problem.
07:30Tentu itulah bagian daripada dinamika yang harus bisa diselesaikan oleh para Menteri itu.
07:36Soal Menteri yang problematik sering salah ucap yang memicu kontroversi di muka publik, apakah itu juga jadi perhatian Presiden juga?
07:44Ya kami melihatnya bahwa apa yang menjadi catatan Bapak Presiden penilaiannya penilaian kinerja ya.
07:49Berbasis kepada kinerja yang dilakukan oleh para Menteri.
07:53Jadi yang paling penting adalah penilaiannya objektif itu.
07:56Nah kalau bicara objektif maka ya programmatik.
07:59Bicara program, bicara kinerja.
08:01Jadi ukurannya adalah ukuran kinerja.
08:04Ini untuk dilihat oleh rakyat Indonesia.
08:08Bahwa apa yang menjadi evaluasi Bapak Presiden apapun itu basisnya kinerja, bukan yang lain.
08:13Oleh karena itu sekali lagi kami perlu tekankan soal resapal atau tidak, soal pergantian kabinet atau tidak.
08:19Itu hak progatif Bapak Presiden.
08:20Jadi hanya Bapak Presiden yang tahu.
08:22Oke, terakhir Mas Agong.
08:24Sehingga kalau Anda baca dari pernyataan yang berulang ini, di momen-momen yang terbilang seremoni dengan jumlah masa cukup besar.
08:32Apakah ini menjadi bukti bahwa ya memang ada masalah tidak hanya soal kinerja, tapi juga masalah, apa ya?
08:38Masalah personaliti dari para Menteri yang harusnya bisa membantu kerja-kerja Presiden malah kebalikannya.
08:45Iya Pak Prabowo ini kan mantan dan jenko pasus mas ya.
08:48Memandu pasukan khusus ya.
08:50Dia nggak akan pulang kalau misi nggak selesai, seperti itulah kira-kira credonya.
08:54Jadi kalau saya melihat, ini menteri-menteri kalau Pak Prabowo evaluasi kemarin waktu ketemu dengan tujuh jurnalis itu kan nilainya baru enam festival.
09:01Memang ada kekurangan.
09:03Kalau kita mau, ini kan Pak Prabowo ini pasukan khusus, biasanya nilainya sempurna.
09:07Masa enam?
09:09Yuk kan pengennya sepuluh kalau bisa.
09:12Nah karena enam, jadi celah reshuffle itu terbuka kapanpun.
09:14Nah saya kira ada titik jenuh, titik limaks ya.
09:18Kalau misalkan kita ngomong psikologis macam itu, ya pada satu momen kalau menteri gue nggak mundur, ya gue pecat gitu, gue ganti gitu loh.
09:27Karena memang udah banyak tendensi-tendensi kekurangan para menteri tadi, sehingga membuat nilainya enam gitu loh.
09:32Nah gimana caranya kan Pak Prabowo mikir?
09:34Supaya nilainya sepuluh.
09:35Ya menteri-menteri yang nggak bisa nilai sepuluh tadi, yang tadi masih gaya argo tadi memang harus diganti segera.
09:42Apalagi arahannya beliau mau dipilih atau maju di priodik kedua semacam itu.
09:45Yang kedua saya melihat juga, biasanya presiden melakukan reshuffle itu kan ada tiga tendensi.
09:51Pertama tadi yang disebut Kang Ujang ya, ada dimensi teknokratisnya, ya kinerjanya.
09:55Tapi ada satu lagi soal kalau dia tersakut kasus secara yuridis.
10:00Yang ketiga kalau ada pertimbangan-pertimbangan politis tadi.
10:03Kalau ada misalkan PDP masuk, otomatis kan ini dikualisikan, ada pocok ulang lagi.
10:08Tapi kalau PDP masuk, ya akan dirasionalisasi lagi.
10:12Kira-kira siapa yang menggantikan, siapa yang di reposisi seperti itu.
10:15Dan lagi-lagi publik harus wait and see dengan dinamika semacam ini.
10:18Mas Agung, Kang Ujang, terima kasih banyak sudah berdiskusi bersama kami kali ini.