Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • kemarin
KOMPAS.TV - Menteri Luar Negeri, Abbas Araghchi, menegaskan diplomasi bukanlah pilihan setelah serangan Amerika Serikat terhadap fasilitas nuklirnya.

Araghchi mengatakan, waktu diplomasi telah berlalu, dan negaranya memiliki hak untuk mempertahankan diri.

Menlu Iran akan segera terbang ke Moscow untuk bertemu Presiden Vladimir Putin membahas situasi yang makin memanas di Timur Tengah. Iran menegaskan tidak akan menghentikan program nuklirnya.

Sementara itu, militer Israel merilis video yang diklaimnya sebagai serangan terhadap fasilitas rudal di daerah sekitar Yazd, Iran.

Angkatan Udara Israel menerbangkan jet tempur sejauh 2.200 kilometer dari Israel untuk menyerang lokasi itu. Menurut Israel, lokasi itu menjadi tempat Iran menyimpan sekitar 60 rudal yang sebelumnya ditembakkan ke Israel.

Pesawat-pesawat Amerika yang menjatuhkan bom di fasilitas nuklir Iran telah kembali ke pangkalan militer di Missouri, Amerika. Tujuh pesawat pembom B-2 Spirit tiba di Pangkalan Udara Whiteman, Minggu sore kemarin.

Pesawat B-2 terlibat dalam misi penyerangan terhadap tiga fasilitas nuklir Iran, Sabtu lalu. Selain kelompok pesawat B-2 ini, Amerika juga mengerahkan satu kelompok B-2 lain yang bertindak sebagai pengumpan saat misi penyerangan ke Iran.

Baca Juga [FULL] Cerita Ibu WNI yang Dievakuasi dari Iran, Anak Tempuh S3 Hingga Hambatan Komunikasi di https://www.kompas.tv/nasional/601258/full-cerita-ibu-wni-yang-dievakuasi-dari-iran-anak-tempuh-s3-hingga-hambatan-komunikasi

#iran #israel #konflikisraeliran

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/internasional/601259/pasca-as-bom-fasilitas-nuklir-iran-menlu-iran-diplomasi-tak-berlaku-negara-saya-diserang

Dianjurkan