KOMPAS.TV - Polisi menangkap tiga penembak terhadap dua warga negara Australia yang berujung maut di sebuah vila di Badung, Bali. Ketiga pelaku merupakan warga negara Australia.
Ketiga pelaku ditangkap di lokasi yang berbeda, pelaku berinisial D.F.J. ditangkap petugas Imigrasi di Bandara Soekarno-Hatta saat hendak ke Kamboja melewati Singapura.
Sedangkan dua pelaku lainnya, berinisial C.M. dan T.P.M., ditangkap di Singapura. Selain menangkap pelaku, polisi turut menyita mobil dan sepeda motor yang digunakan pelaku saat beraksi, serta selongsong peluru.
Baca Juga Terungkap Eksekutor Penembak WNA Australia di Bali, Polisi Bocorkan Fakta Ini di https://www.kompas.tv/regional/600363/terungkap-eksekutor-penembak-wna-australia-di-bali-polisi-bocorkan-fakta-ini
#wna #bali #penembakanwna
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/600398/full-komisioner-kompolnas-puji-langkah-cepat-polisi-tangani-kasus-penembakan-wna-di-bali
00:00Kita ke sorotan berikutnya, setelah polisi menangkap tiga penebak terhadap dua warga negara Australia yang berujung maut di sebuah villa di Badung, Bali.
00:09Ketiga pelaku merupakan warga negara Australia.
00:14Ketiga pelaku ditangkap di lokasi yang berbeda.
00:17Pelaku berinisial DFJ ditangkap petugas imigrasi di Bandar Soekarno-Hatta saat hendak ke Kamboja, melewati Singapura.
00:25Sedangkan dua pelaku lain berinisial CM dan TPM ditangkap di Singapura.
00:31Selain menangkap pelaku, polisi juga turut penyita mobil dan sepeda motor yang digunakan pelaku saat beraksi, serta selongsong peluru.
00:43Sekarang sedang dalam penjelaman, pemeriksaan, dan pengembangan terhadap perkara-perkara tersebut.
00:52Jadi, saat ini pertanda 18 Juni 2025 sudah diamankan tiga tersangka dan beberapa barang bukti yang diduga dipakai untuk melakukan perbuatan penembakan tersebut.
01:10Sementara polisi masih menggali peran ketiga pelaku dalam penembakan terhadap dua WNA Australia.
01:19Polisi juga masih melakukan penyidikan terkait motif pelaku menembak kedua korban yang salah satunya tewas.
01:25Sebelumnya, dua warga negara Australia yang sedang beristirahat di Villa Desa Munggu,
01:29Kecamatan Mengui, Kabupaten Badung, Bali ditembak orang tak dikenal pada Sabtu lalu.
01:33Selanjutnya, untuk membahas kasus penembakan dua WNA Australia yang dilakukan oleh tiga orang pelaku,
01:46sudah bergabung bersama kami Komisioner Komponas, Khoyrul Anam.
01:50Selamat malam, Mas Anam.
01:52Selamat malam, Mas Rahmat. Apa kabar?
01:54Alhamdulillah, Mas Anam. Mas Anam, ini kasus ini profilnya bagaimana sih?
01:58Apakah termasuk high profil atau bagaimana?
02:00Karena sampai Baris Krim turun, Kak Polri juga sempat bilang soal ada konfirmasi penangkapan, Mas Anam.
02:08Iya, yang pertama-tama kami apresiasi ya ke Polda Bali, ke Dirkrimum Mabes Polri ya,
02:17atas upayanya yang lumayan cepat mengungkapkan kasus ini.
02:21Dan sekarang kan sudah ada penetapan tersangka.
02:24Nah, yang paling penting sebenarnya dalam konstruksi peristiwa ini,
02:27apa yang didapat ya sebelum ngomong soal motif dan sebagainya.
02:31Salah satunya adalah jejak-jejak digitalnya ada.
02:35Terus habis itu hubungan komunikasi dan sebagainya,
02:41ada saksi dan lain sebagainya, itu juga didapat.
02:44Oleh karenanya memang, apa namanya, karena jejak digital dapat, komunikasi saksi juga dapat,
02:51habis itu pendekatan sentifik juga dapat, makanya ada penetapan tersangka.
02:56Nah, dengan model kayak gini, saya kira ini pendekatan yang penting.
03:01Yang kedua, juga hubinter ya, karena ini ada hubungan internasional dan sebagainya.
03:07Nah, itu kerja yang cepat dan kompak seperti inilah yang sebenarnya penting untuk terus menjadi rule model gitu.
03:16Dan kecepatan ini, apalagi ini kan Bali, Sorotan Internasional, banyak warga asing dan sebagainya.
03:24Penanganan model kayak gini perlu kita apresiasi.
03:26Lepas dari apakah motif dan latar belakangnya.
03:30Karena kalau di Indonesia itu motif tidak menjadi unsur.
03:33Ya, tapi yang paling penting adalah apakah ada alat bukti yang cukup, yang sah dan sebagainya,
03:40yang menguatkan, mengungkapkan peristiwa.
03:42Mas Anam, Anda saja dari Kompolnas mengapresiasi,
03:44tapi kami mendengarkan memang ketika preskon dari Kapolda Bali,
03:49tidak banyak yang ia sampaikan, termasuk soal motif, apakah pelaku dan korban saling kenal.
03:54Belum banyak informasi yang bisa disampaikan kepada publik, namun yang jelas tiga pelaku ditangkap.
03:59Nah, kalau dari Kompolnas, apakah ada insight atau gambaran, ini motifnya ke sini.
04:05Apakah ini ada perseteruan dua kelompok WNA, atau bagaimana informasi yang diperoleh oleh Kompolnas?
04:12Sebenarnya Kompolnas dapat informasi cukup lengkap ya,
04:15tapi karena ini masih prosesnya, masih penyidikan,
04:18masih persiapan untuk konstruksi peristiwa lebih kuat,
04:21agar pas penuntutan nanti pasal-pasalnya dan sebagainya,
04:25belum bisa disampaikan ke publik, tapi secara komprehensif,
04:30apa namanya, semua prosedur dan semua proses yang dibutuhkan
04:36untuk penentapan tersangka dilampaui.
04:39Yang kedua, bukti-bukti tidak hanya bukti fisik,
04:43tapi juga bukti rekam jejak digital juga dilampaui.
04:46Pendekatan saintifik juga ada yang sudah prosesnya hasilnya ada,
04:51ada yang lagi berproses untuk pendalaman,
04:53sehingga menurut kami memang karena langkah-langkah inilah kami mengapresiasi,
04:58soal nanti dia terlibat pada gangster misalnya,
05:03apakah ini persetuan dua gangster,
05:06apakah ini tidak ada kaitannya dengan gangster dan sebagainya,
05:10saya kira biar didalami lebih lanjut,
05:15sambil pemberkasannya dilengkapkan.
05:17Tapi sebagai satu unsur tindak pidana,
05:21sudah dilampaui dan alat buktinya sudah cukup.
05:25Alat informasi kekompulasi lumayan lengkap ya,
05:28karena ini informasi yang...
05:29Kita juga ingin tahu gambarannya sebetulnya, Mas Anam,
05:33karena kan khawatir ketika Anda singgung,
05:36Bali ini sorotan, banyak sekali turis di sana,
05:39ini menjadi wisatanya Indonesia,
05:42tapi ada WNA yang pegang senjata, Mas Anam.
05:44Anda kalau lihat dari segi polanya kan sederhana,
05:49ya sederhananya begini,
05:51ini kan sudah TKP-nya dan sebagainya ada di Bali,
05:56tapi ada orang yang bisa mobilisasi sampai ke luar negeri,
06:00baru ditangkep pulang dan kembalikan lagi ke Bali dan sebagainya.
06:03Ini kan juga menunjukkan background profil sebenarnya.
06:06Nah kami belum bisa sampaikan apa background profilnya,
06:10tapi dengan aktivitas model kayak begini,
06:12itu ya tentu saja bukan orang biasa.
06:16Kalau orang biasa kan kalau misalnya ya di Jakarta berkelahi itu kan sampai bunuh-bunuhan,
06:22itu kan ya hanya itu saja ya,
06:25paling larinya ke Malang, ke Surabaya misalnya begitu.
06:29Kalau ini kan menyebar kemana-mana,
06:32di tempat satu, tempat dua, tempat tiga,
06:35barang buktinya juga ditemukan di TKP tapi jauh dan sebagainya.
06:38Nah itu kan menunjukkan profil dan background siapa pelakunya.
06:42Jadi termasuk kasus high profile ya, Mas Anam?
06:46Kalau dari segi pelakunya dengan karakter dia berpindah-pindah tempat,
06:52dengan karakter dia bisa membuang alat bukti yang cukup jauh,
06:57menggeser alat bukti yang cukup jauh dan sebagainya,
07:00menutupin, mencoba menutupin kasusnya dengan cukup terampil begitu,
07:06ya ini sebagai satu pelaku,
07:08dia memiliki background yang keterampilannya lumayan.
07:15Karena tak lama setelah kasusnya jadi,
07:17daftar cekal langsung dikeluarkan dan itu terdeteksi ketika akan keluar Bandara Suta.
07:22Karena itu, Anu, sebelum dari sana memang sudah ada rekam jejak digital yang didapatkan.
07:31Ada bukti penunjuk yang didapatkan.
07:33Sehingga ketika nama itu muncul di imigrasi dan sebagainya langsung terdeteksi.
07:39Kalau belum ada itu kan pasti nggak terdeteksi.
07:42Nah itu yang penting sebenarnya di situ.
07:44Makanya, dari segi profil pelakunya,
07:49ini profil pelaku yang memiliki sensitivitas ya,
07:53kalau nggak ngomong keterampilan ya,
07:54nanti biar teman-teman penyitik yang melakukan pendalaman.
07:58Tapi memiliki sensitivitas untuk melarikan diri lebih jauh.
08:03Membuang alat bukti lebih jauh.
08:05Menutupin kasusnya lebih tertutup, lebih terampil.
08:09Oleh karenanya, dengan yang mereka lupa bahwa ya ini Indonesia,
08:15ini Bali yang juga memiliki karakter CCTV yang cukup lumayan.
08:21Rekam jejak digital itu bisa ditemukan di sana.
08:24Terakhir, soal bagaimana catatan keamanan di Bali di tengah malatnya kasus ini
08:28yang menimpa atau menjerat warga negara asing, Mas Hanam?
08:33Saya kira secara umum aman ya.
08:36Nah, ini kan kalau lihat dari karakter bagaimana pelaku memilih tempatnya,
08:42memilih tempat melarikan diri, memilih bagaimana cara menutupnya,
08:46saya kira ini tidak pembunuhan yang sifatnya sporadis.
08:51Artinya targeted.
08:53Artinya bagi yang lain sih aman-aman saja.
08:56Apakah perlu ada patroli di wilayah-wilayah tertentu Bali
08:59untuk menjamin juga keamanan bagi turis lainnya?
09:01Saya kira kalau lihat karakter kasus ini sih enggak perlu ya.
09:06Tapi kalau dari segi keamanan ketertiban,
09:10ya tidak hanya di Bali harus ada patroli,
09:13di semua tempat harus ada patroli sehingga kepolisian hadir untuk rasa aman.
09:19Baik.
09:19Terima kasih Komisioner Kompolnas,
09:22Khoiru Anam,
09:23telah bergabung dan menyampaikan bagaimana informasi yang diproleh oleh Kompolnas,