Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • kemarin dulu
KOMPAS.TV - Kopi Liberika Bati-Bati yang tumbuh di dataran rendah Kalimantan Selatan, ternyata lebih dikenal di pasar luar daerah bahkan luar negeri.

Namun di rumahnya sendiri, kopi asal Kabupaten Tanah Laut ini belum banyak disuguhkan kedai-kedai kopi lokal.

Di Kecamatan Bati-Bati, Kabupaten Tanah Laut, kopi liberika tumbuh di lahan datar, bersama pohon nangka dan pepaya.

Kopi ini dikenal dengan nama "Liberti" akronim dari Liberika Bati-Bati.

Kombinasi tanaman tumpang sari membuatnya beraroma khas, dengan citarasa kacang dan akhir manis yang lembut.

Meski punya ciri khas, kopi ini belum jadi primadona di kedai-kedai kopi lokal. Dwi Putra Kurniawan, pemilik kedai biji kopi ini, sudah mencoba mengangkat pamor kopi Liberika Bati-Bati, hingga memamerkan Liberti ke Festival Kopi Helsinki, Finlandia, undangan khusus dari Duta Besar Finlandia yang sebelumnya pernah menikmati kopi asal Kabupaten Tanah Laut ini.

Baca Juga Unik! Jalan-Jalan di Pasar Tumpah Pringondani, Belanja Hingga Wisata Kuliner di https://www.kompas.tv/lifestyle/601009/unik-jalan-jalan-di-pasar-tumpah-pringondani-belanja-hingga-wisata-kuliner

#kopiliberikabati-bati #kopiliberika #kalimantan

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/601175/kopi-liberika-bati-bati-populer-di-luar-negeri
Transkrip
00:00Ada Denisha Alhafiza.
00:01Denisha, ada cerita menarik apa dari Banjarmasin?
00:05Baik, selamat siang Desi dan Saudara.
00:09Ada dua informasi menarik dalam cerita Nusantara dari Biro Banjarmasin kali ini.
00:14Kopi Liderika Bati-Bati yang tumbuh di dataran rendah Kalimantan Selatan
00:19ternyata lebih dikenal di pasar luar daerah bahkan luar negeri.
00:23Namun, di rumahnya sendiri, kopi asal Kabupaten Tanah Laut ini
00:27belum banyak ditunggukan di kedai-kedai kopi lokal.
00:36Di kecamatan Bati-Bati, Kabupaten Tanah Laut,
00:39kopi Liderika tumbuh di lahan datar bersama pohon nangka dan pepaya.
00:45Kopi ini dikenal dengan nama Liberti, akronim dari Liderika Bati-Bati.
00:52Kombinasi tanaman tumpang sari membuatnya beraroma khas
00:55dengan cita rasa kacang dan akhir manis yang lembut.
00:59Meski punya ciri khas, kopi ini belum jadi primadona di kedai-kedai kopi lokal.
01:06Yui Putra Kurniawan, pemilik kedai biji kopi ini,
01:09sudah mencoba mengangkat pamor kopi Liderika Bati-Bati.
01:13Hingga memamerkan Liberti ke Festival Kopi Helsinki Finlandia,
01:17undangan khusus dari Duta Besar Finlandia yang sebelumnya
01:19pernah menikmati kopi asal Kabupaten Tanah Laut ini.
01:25Kopi ini nyatanya lebih disukai di pasar Eropa.
01:28Yui mengaku menyesal karena saat itu hanya membawa 5 kg kopi Liderika Bati-Bati
01:33yang habis terjual dalam sehari.
01:37Sejak itu pesanan datang dari Jakarta dan Surabaya.
01:41Dalam 3 bulan, Yui harus memenuhi permintaan hingga 2,5 ton,
01:45jumlah yang jauh melampaui permintaan lokal
01:47yang hanya mencapai 100 kg per bulan.
01:50Dui merasa ironis karena di tanah sendiri kopi Liderika Bati-Bati justru tersisihkan.
01:59Kedai-kedai kopi lokal justru lebih memilih biji dari luar yang lebih populer.
02:03Nah ini sulit kita merubah mindset untuk cinta kepada produk lokal.
02:10Nah tapi kami tidak menganggap itu sebuah ancaman.
02:15Karena Tuhan mengadil.
02:17Buktinya orang luar negeri benua biru yang jauh malah meminati.
02:21Saya yakin tanah laut akan menjadi salah satu ikon
02:24seperti tanah gayo di Aceh, tanah Toraja di Sulawesi.
02:29Nah kita punya tanah laut di Kalsal.
02:31Martono seorang petani kopi di desa ujung tanah laut
02:35juga mengeluhkan sepinya penjualan biji kopi lokal.
02:39Dalam seminggu, Martono bisa memanen 20 kg Liderika Bati-Bati.
02:44Namun hampir 50 persen hasil panen bahkan dibagikan ke tetangga
02:47dalam bentuk gabah kering karena kurangnya peminat.
02:52Martono berharap pemerintah dapat gencar mempromosikan kopi lokal
02:56untuk membantu ekonomi petani.
02:58Termasuk memfasilitasi alat kupas biji kopi
03:03untuk bisa langsung dijual ke pasaran
03:05hingga pembekalan pelatihan.
03:07Tanpa intervensi serius pemerintah daerah,
03:34kopi Liderika Bati-Bati akan terus berjaya di luar.
03:36Namun gagal naik kelas di rumahnya sendiri.
03:39Arapawi, Kompas TV, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan
03:45Selanjutnya kita beralih ke keindahan alam Kalimantan Selatan
03:53yang tak hanya menawarkan hamparan bukit.
03:56Menikmati gemericik air yang mengalir di sungai yang dipecah bebatuan
04:00jadi keindahan tersendiri bagi wisatawan yang ingin melihat keindahan alam Kalimantan Selatan.
04:06Seperti yang ada di lereng gunung Pamaton, desa Kiram Kabupaten Banjar
04:16inilah pesona air terjun janda beranak tiga
04:20namanya yang unik dipilih berdasarkan musyawarah desa
04:24pada masa penjajahan tempat ini adalah persembunyian
04:27satu diantaranya terdapat keluarga yang merupakan janda beranak tiga
04:33Nama yang unik ini dipilih juga untuk memancing penasaran wisatawan
04:38Meski aliran air terjun tidak terlalu tinggi, namun aliran air jernih
04:44Hamparan bebatuan dengan arus yang tidak terlalu deras
04:47menjadikan tempat ini layak dipilih sebagai destinasi wisata
04:52ketika berkunjung ke Kalimantan Selatan
04:55Menurut penjaga pos air terjun, saat hari libur
04:58pengunjung bisa mencapai 500 orang
05:01Sementara saat hari biasa, hanya sekitar 100 orang
05:06Rame, apalagi kalau hari libur
05:11Berapa biasanya sampai pengunjungnya mas?
05:14Pengunjungnya bisa sampai 500 lebih kayak biasanya kalau hari libur tuh
05:18Kalau hari biasa Pak, 100 adalah?
05:20Kalau hari biasa bisa, tapi kurang juga Pak
05:23Kurang 100 biasanya
05:24Seorang pengunjung mengaku sudah sering datang ke air terjun janda beranak tiga
05:31Selain harga tiket masuk yang terjangkau
05:34Jarak tempuh ke lokasi juga dinilai dekat dari pusat kota Banjarbaru
05:39Untuk sampai ke lokasi air terjun, pengunjung perlu berjalan kaki dari tempat parkir sejauh 200 meter
06:04Namun di perjalanan, pengunjung bisa melihat tanaman anggrek
06:08Yang menemani pengunjung menikmati keindahan alam
06:12Nabila Ceva, Kompas TV, Banjarbaru, Kalimantan Selatan
06:17Demikian cerita Nusantara dari Biro Banjarmasin kembali ke Desi Di Studio
06:27Selamat menikmati

Dianjurkan