GAZA, KOMPAS.TV - Penderitaan seolah tak henti menyambangi warga Palestina di Jalur Gaza. Bagaimana tidak, usai wilayah Deir Al-Balah Gaza dibombardir dari udara, giliran tank-tank tempur Israel memasuki wilayah yang dipenuhi pengungsi. Tiga orang tewas dalam serangan tersebut.
Kekejaman militer Israel terhadap warga sipil Palestina tak berhenti sampai di situ. Serangan Israel juga menghantam tenda-tenda warga di pengungsian Shati yang dibangun di tepi pantai, di sisi barat Kota Gaza.
Konflik ini mengakibatkan penderitaan panjang warga Palestina. Situasi ini diperburuk dengan meningkatnya kekerasan, penutupan perbatasan, hingga kelangkaan makanan.
Krisis kelaparan dan malnutrisi bagi warga Palestina di Gaza adalah keniscayaan.
Ribuan warga sipil yang tinggal di tenda-tenda darurat, sehari-hari mereka bergantung pada dapur umum yang menyediakan makanan.
Anak-anak hingga orang dewasa di Jalur Gaza kini harus berjuang untuk bertahan hidup.
Sejumlah anak-anak sampai mengalami malanutrisi atau gizi buruk.
Tak sedikit warga Gaza yang meninggal karena kelaparan.
Di tengah kesulitan mencari makanan, kebahagiaan terekam dari seorang pemuda Palestina setelah membawa sekarung tepung ke rumah dengan selamat. Ini menjadi gambaran nyata perjuangan dan ketahanan hidup warga Gaza di tengah konflik yang tak berkesudahan.
Bantuan makanan memang jadi satu hal yang paling dinanti warga Gaza. Titik-titik lokasi distribusi bahan makanan pun selalu dipenuhi warga.
Baca Juga Israel Bakal Buka Koridor Kemanusiaan agar Bantuan PBB Masuk Gaza, Berkat Tekanan Internasional? di https://www.kompas.tv/internasional/607713/israel-bakal-buka-koridor-kemanusiaan-agar-bantuan-pbb-masuk-gaza-berkat-tekanan-internasional
#gaza #israel #palestina
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/internasional/607861/krisis-kelaparan-warga-gaza-bertaruh-nyawa-demi-sepiring-makanan-berut