- hari ini
JAKARTA, KOMPAS.TV - Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menggelar rapat dengan Menteri BUMN Erick Thohir dan CEO Danantara Rosan Roeslani.
Chief Executive Officer (CEO) Danantara Rosan Perkasa Roeslani pamit undur diri lebih dulu dalam Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR RI, Rabu (23/7/2025).
Rosan pamit karena ada jadwal bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto pada pukul 12.30 di Istana Kepresidenan, Jakarta.
Baca Juga Canda Prabowo ke Menkeu Sri Mulyani soal Gratiskan Obat: Ibu akan Dicintai Semua Desa di https://www.kompas.tv/regional/607006/canda-prabowo-ke-menkeu-sri-mulyani-soal-gratiskan-obat-ibu-akan-dicintai-semua-desa
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/607012/lagi-rapat-dengan-dpr-ceo-danantara-rosan-roeslani-pamit-dipanggil-prabowo
Chief Executive Officer (CEO) Danantara Rosan Perkasa Roeslani pamit undur diri lebih dulu dalam Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR RI, Rabu (23/7/2025).
Rosan pamit karena ada jadwal bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto pada pukul 12.30 di Istana Kepresidenan, Jakarta.
Baca Juga Canda Prabowo ke Menkeu Sri Mulyani soal Gratiskan Obat: Ibu akan Dicintai Semua Desa di https://www.kompas.tv/regional/607006/canda-prabowo-ke-menkeu-sri-mulyani-soal-gratiskan-obat-ibu-akan-dicintai-semua-desa
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/607012/lagi-rapat-dengan-dpr-ceo-danantara-rosan-roeslani-pamit-dipanggil-prabowo
Kategori
š
BeritaTranskrip
00:00Terima kasih.
00:30Terima kasih.
01:00Terima kasih.
01:30Terima kasih.
02:00Terima kasih.
02:02Terima kasih.
02:04Terima kasih.
02:06Terima kasih.
02:08Terima kasih.
02:10Terima kasih.
02:12Terima kasih.
02:14Terima kasih.
02:16Dan silakan waktu dan tempatnya Pak Rosan.
02:18Terima kasih.
02:20Terima kasih Pak Menteri.
02:22Terima kasih.
02:24Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
02:25Salam, Om Swastiastu, Nama Budaya, Salam Kebajikan.
02:28Terima kasih.
02:30Kepada yang kami hormati, Ketua Komisi 6 DPRI, Ibu Anggia Erma Rini, dan juga kepada yang terhormat, Wakil Ketua Komisi 6, Bapak Nudin Halid, dan juga Wakil Ketua Komisi 6, Bapak Andri Rusyadi, dan juga seluruh anggota Bapak dan Ibu yang terhormat, anggota Komisi 6 DPRI.
02:51Jadi, pertama-tama, mari kita senantiasa mengucapkan syukur Allah kepada Allah Ta'ala, Tuhan Yang Maha Asa, karena kita semua masih diberikan kesehatan dan juga karunianya sehingga kita dapat bertemu dan berkumpul di pagi hari yang berbahagia ini dalam acara rapat dengan pendapat Komisi 6 DPRI dengan kami, dan insya Allah acara ini bisa berjalan dengan baik.
03:17Dan juga yang saya hormati, Bapak Erick Tohir, Menteri BUMN, Wakil Menteri BUMN, Bapak Kartika, Weryo Atmojo, dan juga Wakil Menteri BUMN, Bapak Amiduddin Ma'ruf, dan seluruh jajaran, baik dari Kementerian BUMN maupun seluruh jajaran dari kami di Dantara.
03:36Dan saya juga didampingi oleh Chief Operating Officer dari Dantara Indonesia, Bapak Donnyo Skaria, yang juga sekaligus adalah Wakil Menteri BUMN.
03:46Pertama-tama, mari lah kena senantiasa pencegahkan sukaramudullah, karena kesempatan ini kami diberikan kesempatan untuk memaparkan struktur organisasi dari BPI Dantara,
04:01dan juga pemaparan roadmap serta rencana kerja dan anggaran perusahaan atau RKAP, holding operasional, serta hal-hal lainnya yang terkait dengan Dantara Indonesia.
04:11Bapak-Ibu anggota Dewan yang terhormat, Dantara dibentuk sebagai visi besar Bapak Presiden untuk menempatkan Indonesia sebagai kekuatan global yang bertumpu tertutuja kepada sektor-sektor strategis
04:23dan dibangun atas prinsip kemakmuran, keadilan, dan juga kemandirian.
04:27Dan tujuan besar dari Dantara ini yaitu adalah bagaimana kita mengkonsolidasikan semua aset dari badan usaha milik negara dalam rangka meningkatkan value atau value creation
04:44dan juga di saat pertamaan meningkatkan optimalisasi dari aset-aset yang ada
04:49dengan terus meningkatkan dan mengutamakan good governance atau tata kelola perusahaan yang baik dan benar, transparansi, akutabilitas, dan juga tentunya integritas yang tinggi.
05:01Bapak-Ibu dan anggota Dewan yang terhormat, pembentukan Badan Pengelolaan Investasi Daya Anagata Nusantara atau BPD Nantara ini
05:09merupakan mandat langsung dari Undang-Undang Nomor 1 tahun 2025 tentang perubahan ketiga atas Undang-Undang Nomor 19 tahun 2003
05:17tentang badan usaha milik negara.
05:19Kami menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada pimpinan dan juga Bapak-Ibu anggota Komisi 6 DPR RI yang telah menginisiasi perubahan Undang-Undang BUMN
05:31dan sekaligus mendukung pembentukan BPI dan Nantara.
05:35Tanpa dukungan legislasi ini, kehadiran BPI dan Nantara tentu tidak akan ada dan tidak bisa terwujud.
05:41Nah melalui perubahan ini, BPI dan Nantara bertugas melakukan pengelolaan atas BUMN dan memiliki pemenang
05:49untuk mengelola deviden dari holding operasional, kemudian menginvestasikan ke dalam holding investasi dan juga BUMN.
05:57Bersama Menteri BUMN juga kami membentuk holding operasional dan juga holding investasi
06:04dan juga kami menjujui untuk berinvestasi pemerintah di BUMN yang dananya berasal dari deviden tersebut.
06:13Kami pun atas perjuangan Bapak Presiden bisa memberikan atau menerima pinjaman
06:17dan Dewan Pengawas juga menyampaikan laporan pertanggung jawaban Dewan Pengawas
06:23dan juga badan pelaksana kepada Bapak Presiden langsung.
06:28Nah tentunya amanat ini memberikan landasan hukum yang kuat bagi BPI dan Nantara
06:32untuk menjalankan perannya secara independen namun tetap tunduk pada prinsip
06:36tata kelola yang baik, transparansi, akutabilitas, dan juga perundang-undangan yang ada.
06:43Kalo sebab itu Bapak Ibu anggota Dewan yang terhormat,
06:46BPI dan Nantara dibentuk dengan visi besar untuk menjadi sovereign fund
06:50atau investasi negara dengan pengelolaan dana secara work class standard
06:56yang kembali lagi mengacu kepada selalu peraturan dan juga perundang-undangan yang ada
07:01tetapi yang di saat bersamaan juga menghasilkan keuntungan atau return yang baik
07:08dan yang paling penting bagaimana investasi itu bisa menciptakan lapangan pekerjaan
07:13dan terutama adalah lapangan pekerjaan yang berkualitas
07:16yang dimana merupakan salah satu dari tugas kita bersama.
07:21Nah dalam kesempatan ini kami nanti akan disampaikan langsung tentunya oleh Bapak Doni Oskaria
07:31sebagai CIO dari Dantara
07:34bagaimana kita ke depannya menjalankan semua yang sudah digariskan dalam undang-undang
07:41dan juga dalam peraturan lainnya secara baik dan benar
07:44sehingga kehadiran dari Dantara ini benar-benar bisa dirasakan manfaatnya oleh seluruh rakyat Indonesia.
07:52Di bawah Presiden kami ingin sampaikan langsung
07:57terdapat badan pelaksanaan yang terdiri dari CEO, COO dan CIO untuk menjalankan fungsi operasionalnya.
08:02Kami, CEO, saya sendiri sebagai Chief Executive Officer bertanggung jawab
08:09atas arah strategis dan keseluruhan aktivitas operasional BPI dan Dantara
08:13termasuk holding investasi dan holding operasional.
08:17COO bertanggung jawab atas pengelolaan operasional seluruh BUMN melalui holding operasional
08:21dan CIO yang bertanggung jawab untuk mengelola dan menginvestasikan
08:24dividen BUMN secara baik dan benar sesuai mandat strategis yang telah ditetapkan.
08:30Untuk fungsi pengawasan telah dibentuk Dewan Pengawas
08:34untuk memastikan akutabilitas pelaksanaan tugas BPI dan Dantara
08:38Dewan Pengawas dibantu oleh tiga komite yaitu
08:41Komite Nominasi dan Renumerasi, Komite Etik, Komite Audit
08:48yang mana setiap komite berlapis ini ada di dalam setiap susunan
08:52yang berada di struktur dari dan Dantara.
08:57Komite Manajemen Risiko memastikan kebijakan dan aktivitas investasi
09:03serta keputusan strategis terkait pengelolaan BUMN
09:06dijalankan sesuai dengan standar best practice mitigasi risiko.
09:10Komite Investasi membantu badan pelaksana dan mengevaluasi
09:13keputusan investasi secara kompresif dan keseluruhan
09:17dan Komite Operasional dan Portfolio membantu dan mengevaluasi
09:20keputusan strategis terkait pengelolaan aset BUMN.
09:24Kami pun dalam menjalankan operasional harian tersebut
09:29BPI dan Dantara memiliki jajaran Managing Director
09:31yang terdiri dari baik dari Managing Director di bidang Finance
09:36Risk Management and Sustainability, Treasury, Legal, Human Resources,
09:43Global Relation and Government, Internal Audit, Chief Economist,
09:47and Stakeholder Management serta Office of the Board.
09:49Sehingga tugas yang besar ini dapat kami jalankan dengan tim
09:55yang kami bentuk sesuai dengan pengalaman dan praktisi pengalaman
10:01di berbagai bidang dan telah menjalankan di bidang yang masing-masing
10:05dengan tanpa mengalami segangguan sebelumnya.
10:09Dalam kesempatan ini pun kami ingin menyampaikan bahwa
10:13Dantara juga akan secara aktif melakukan konsultasi dengan DPR RI
10:19untuk memastikan transparasi dan juga akutabilitas dari BPI Dantara
10:23agar tetap terjaga dan bisa berjalan dengan baik ke depannya.
10:26Bapak dan Ibu Agustin Dewan terhormat, demikian penjelasan kami
10:30mengenai ekosistem Dantara Indonesia.
10:34Selanjutnya Bapak Doni Oskaria sebagai CEO Dantara Indonesia
10:37akan menjelaskan lebih lanjut mengenai apa yang menjadi fokus
10:40dari holding operasional serta jajaran Managing Director yang akan membantu.
10:44Dalam kesempatan ini saya juga mohon kiranya diberikan izin
10:49untuk meninggalkan terlebih dahulu karena saya dipanggil oleh Bapak Presiden
10:54pada pukul 12.30.
10:56Jadi mohon izin dari pimpinan untuk saya nanti bisa pergi terlebih dahulu.
11:02Terima kasih atas perhatian pimpinan anggota Dewan yang terhormat.
11:05Kami sampaikan terima kasih.
11:06Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
11:09Salam, Om Swasetu, Namo Udaya, Salam Kebajikan.
11:14Baik, terima kasih Pak Rosan.
11:18Memang Pak Rosan harus stand by memang kalau ya.
11:21Apalagi kalau ngomongin Dantara yang memang baru lahir dan baru mulai berjalan.
11:27Ini memang perlu perhatian.
11:30Jadi harus bagi-bagi tugas.
11:32Harus ada yang berbicara di sini karena ini mandat dari undang-undang kita.
11:38Lalu kemudian arahan dari Presiden juga sangat penting sekali
11:42karena beliau punya perhatian yang sangat besar terhadap berkembangnya.
11:48Bagaimana Dantara ini mampu menjadi entitas yang memang seperti yang dicita-cikan beliau.
11:55Bisa memberikan kemanfaatan.
11:59Lalu kemudian bisa membangun Indonesia lebih baik lagi.
12:02Jadi great nation gitu.
12:04Saya persilakan Pak Doni.
12:09Kita kemarin sudah berdiskusi.
12:13Pak Rosan, jadi Pak Erik.
12:15Kita kemarin sudah berdiskusi berdarah-darah ya Pak.
12:18Dengan penuh keringat, dengan penuh darah-darah.
12:21Bu Febri ini udah dulu sampai kurus langsung.
12:24Kurus.
12:25Diskusi sampai kurus langsung.
12:27Rambutnya potong langsung.
12:28Jadi sudah banyak yang sudah kita diskusikan.
12:34Silahkan hasil-hasil diskusi dan mungkin publik juga perlu tahu apa yang sudah kita diskusikan.
12:39Silahkan Pak Doni.
12:40Terima kasih Ibu Pimpinan.
12:43Yang saya hormati Pimpinan Komisi 6.
12:47Yang saya hormati Bapak dan Ibu anggota Komisi 6.
12:51Pertama, izinkan saya menyampaikan beberapa rencana kerja yang nanti akan kami konsultasikan kepada Komisi 6.
13:04Tapi sebelum itu, saya akan memperkenalkan dulu tim yang mendukung dan hantar aset manajemen di dalam menjalankan tugas dan fungsi sesuai dengan amanat undang-undang.
13:12Saya sendiri dunia sekali sebagai COO di Dalam Danantara bertanggung jawab untuk pengelolaan operasional daripada BUMN-BUMN yang dikonsolidasikan ke Dalam Danantara.
13:24Saya dibantu oleh senior sektor spesialis.
13:28Ada tiga.
13:28Yang pertama adalah Bapak Wiko Migantoro.
13:32Saya minta berdiri mungkin Pak Miko Migantoro.
13:36Sebelumnya adalah Wakil Direktur Utama Pertamina.
13:39Yang kedua, Senior Director of Plantation and Agriculture.
13:42Bapak Muhammad Abdul Ghani, sebelumnya adalah Direktur Utama Holding PTPN.
13:48Kemudian Senior Director of Corporate Secretary Mayatias Asmoro, sebelumnya Stakeholder Management Bank Mandiri.
13:55Senior Director of Corporate Strategy Aurelius Altius Rosimin, sebelumnya Senior Executive Director Investment Banking Mandiri Sekuritas.
14:03Kemudian Chief Marketing Officer Bapak Dendi Tegar Danianto, sebelumnya Direktur Utama Engineer Aviation Services.
14:10Kemudian kami juga dibantu oleh Managing Director, yang pertama Bapak Setianto Hantoro, sebelumnya Direktur Utama Telkomsel.
14:20Bapak Ibu Febrihani Edy, Direktur Utama Valley Indonesia sebelumnya.
14:25Kemudian Bapak Agus Bihandaya, Direktur Kepatuan dan SDM Bank Mandiri sebelumnya.
14:29Bapak Sahal Asitum Morang, sebelumnya Executive Director Deloitte Consulting Southeast Asia.
14:37Kemudian Bapak Rico Banardi, Global Head of Risk Management Advisory, Chapter Financial di Amerika Serikat.
14:44Ini adalah tim yang membantu kita di dalam pengelolaan dan antara aset management yang tugasnya adalah mengelola BUMN.
14:51Dan tentu sesuai dengan apa yang sudah kami bahas selama dua hari dengan Komisi 6, hari ini kami akan membacakan pimpinan dan juga anggota Dewan yang saya hormati.
15:03Rencana kerja kami di dalam lima bulan ke depan, karena ini adalah RKAP Rencana Kerja tahun 2025,
15:08yang kami harapkan ini akan mampu menyelesaikan beberapa persoalan yang kami klasifikasikan sebagai yang urgent dan important.
15:16Jadi kita harapkan enam lima bulan ke depan kami mampu menyelesaikan 22 program kerja yang sudah kita konsultasikan dan kita bahas secara mendetail dengan Komisi 6 selama dua hari.
15:29Yang pertama adalah di bidang restrukturisasi.
15:33Yang pertama restrukturisasi daripada bisnis maskapai kita.
15:36Yang kedua adalah restrukturisasi di bisnis manufaktur baja kita.
15:42Yang ketiga bisnis restrukturisasi di bisnis kereta api cepat.
15:47Yang keempat restrukturisasi di bisnis asuransi.
15:51Berikutnya juga kita mengelompokkan ke dalam beberapa program pekerja yang berkaitan dengan streamlining dan konsolidasi bisnis.
15:59Yaitu yang pertama adalah konsolidasi bisnis karya.
16:03Yang kedua bisnis pupuk.
16:08Konsolidasi bisnis pupuk dan streamlining bisnis pupuk.
16:11Konsolidasi bisnis rumah sakit.
16:13Konsolidasi bisnis hotel.
16:16Kemudian konsolidasi bisnis gula.
16:20Konsolidasi dan juga bisnis hilirisasi minyak.
16:23Kemudian konsolidasi bisnis asuransi.
16:28Kemudian konsolidasi bisnis manajemen aset.
16:31Konsolidasi bisnis kawasan industri.
16:34Dan juga termasuk beberapa pengembangan bisnis yang kita harapkan juga akan kita selesaikan di dalam 5 bulan ke depan.
16:39Yang pertama adalah pengembangan bisnis di bidang kooperasi, pengembangan bisnis di bidang pangan, pengembangan bisnis di bidang baterai, pengembangan bisnis dan melakukan transformasi bisnis di bisnis semen kita.
16:52Kemudian bisnis perbankan syariah, kemudian bisnis telekomunikasi, dan juga bisnis galangan kapal.
17:01Untuk mendukung 21 program tersebut, kami juga akan menyelesaikan tata kelola pendukung bisnis di organisasi dan aset manajemen melalui kebijakan prosedur riman kapital yang akan kemarin kita sampaikan juga.
17:14Kemudian juga menyelesaikan prosedur di bidang keuangan, di bidang manajemen risiko dan legal untuk mendukung operasional dan antara aset manajemen.
17:23Demikian pimpinan rencana kerja yang akan kami upayakan untuk dapat dijalankan di 5 bulan sisa tahun 2025.
17:31Terima kasih. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
17:33Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
18:03Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
18:05Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
18:33Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
18:35Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
19:03Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
19:05Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
19:09Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
19:11Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
19:13Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
19:15Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
19:17Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
19:19Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
19:21Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
19:23Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
19:27Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
19:29Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
19:31Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
19:33Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
19:35Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
19:37Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
19:39Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
19:41Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
19:43Tidak bertujuan untuk meleverage bisnis dan usaha dan mengoptimasi keuntungan.
19:52Ini beda sekali dengan swasta.
19:53Kalau swasta itu membuat anak perusahaan itu bahagian dalam rangka meleverage usaha dan bisnis.
20:02Dan dalam jangka panjang itu tujuannya untuk kemandirian.
20:05Nah kita ini berbeda.
20:07Banyak sekali anak-anak perusahaan itu yang sebenarnya praktek konglomerasi.
20:13Tapi justru menjadi celah-celah inefisiensi dan kebocoran.
20:17Ini tolong betul nanti dihindari Pak.
20:19Kalau perlu yang sudah ada ini dikonsolidasi dan ditransformasi agar tidak muncul celah-celah dosa lagi.
20:28Yang muncul dari praktek-praktek semacam itu.
20:30Itu yang pertama.
20:32Yang kedua Pak.
20:36Tolong dan antara menginisiasi ke depan ini.
20:39Membebaskan industri BUMN ini dari jebakan middle class trap industry.
20:49Jadi kita ini produk-produk industri nasional kita ini.
20:54Baik itu BUMN maupun swasta di Indonesia ini.
20:58Kalau pinjam istilah middle income trap.
21:04Saya pakai ini middle class trap.
21:08Jadi produk-produk kita ini tidak terkategori sebagai high quality.
21:15Quality-nya juga tidak kuat.
21:19Brand-nya tidak kuat.
21:21Tapi secara price juga tidak murah.
21:23Sehingga kita ketika bertarung dengan produk-produk di ASEAN saja.
21:28Dengan Cina saja yang murah-murah.
21:30Misalnya dengan Vietnam kita kalah.
21:32Kalah dari segi price.
21:34Industri peternakan kita misalnya ayam dan lain-lain.
21:37Itu HPP-nya jauh Pak dibanding Vietnam, dibanding Indonesia.
21:43Makanya produk-produk makanan haji saja itu kita 90% di bergantung pada produk-produk dari Vietnam.
21:55Karena kita kalah bersaing.
21:57Sementara kalau mau bersaing dengan produk-produk yang kualitas tinggi dari Jepang, dari Korea, dari Western.
22:05Kita juga kalah.
22:06Karena kualitasnya dan mutunya dan brand-nya tidak kuat.
22:10Nah ini jebakan di tengah ini.
22:13Kita ini terjebak di tengah-tengah.
22:15Ini harus positioning-nya kita harus mulai diubah dalam membawa Danantara ke depan ini.
22:22Karena Danantara ini menjadi lokomotif bagi pembangunan industri di Indonesia.
22:27Dan nanti bertarung di level global.
22:30Kalau tidak nanti di Indonesia pun dibanjari produk dari luar.
22:34Yang ketiga, IMF itu memproyeksi bahwa pertumbuhan ekonomi global itu turun, melambat 2,9%.
22:48Ini artinya akan ada penyusutan market.
22:53Jadi akan ada battle fight di pasar global.
22:55Nah ini tentu harus diproyeksikan Danantara ke depan ini karena pertarungan di perdagangan internasional akan sangat kompetitif.
23:08Di nasional, proyeksi pertumbuhan kita akan 4,5% sampai 5,5%.
23:14Nah ini juga harus menjadi perhatian, pertimbangan dari RKAP-nya Danantara.
23:23Melihat proyeksi pertumbuhan ekonomi global dan nasional.
23:29Kemudian yang keempat, perlu dioptimalkan pasar domestik.
23:33Pengalaman dari perang tarif sekarang ini menjadi pelajaran penting buat kita.
23:38Karena ketika perang tarif terjadi, pasar domestik itu justru menjadi sangat penting untuk menjadi fundamental market bagi produk-produk BUMN di dalam negeri.
23:54Nah problemnya sekarang produk-produk domestik kita, terutama industri manufaktur, BUMN juga punya banyak industri manufaktur, itu semakin turun.
24:03Saya lihat kontribusinya di PDB nasional, 10 tahun terakhir dari 2010 ke 2024, itu cenderung menurun.
24:142010, kontribusi industri manufaktur kita terhadap PDB nasional itu masih 22%.
24:23Ini total ya dengan industri swasta, sekarang tinggal 18%.
24:27Nah ini yang juga harus dimaksimalkan oleh Danantara, membidik pasar domestik.
24:34Kewa saya dulu pasar domestik menangkan banjiri dengan produk-produk domestik, produk-produk manufaktur nasional.
24:44Kalau sudah menangkan, kita PD percaya diri bertarung di level global.
24:47Tapi tadi jangan sampai kita terjebak di middle class product, middle class trap.
24:53Yang kita terjebak betul itu Pak, saya merasakan ketika dalam peraktif-peraktif perdagangan bisnis internasional yang saya lakukan, saya terjebak, banyak terjebak di situ.
25:04Kita tidak kompetitif, harganya mahal tapi juga tidak bermudu.
25:10Kenapa tidak sekalian berkualitas tinggi seperti Jepang, harga tinggi tapi punya positioning dan punya market.
25:18Atau sekalian murah, ya murah sekalian gitu.
25:20Nah ini jangan sampai kita terjebak di situ.
25:21Yang kelima, tolong mewujudkan kemandiran BUMN dalam penugasan kuota perdagangan internasional.
25:29Saya mencatat sejumlah BUMN mendapatkan penugasan khusus untuk mengelola kuota impor.
25:34Seperti berdikari, itu daging sapi dan gandum, sarinah, beras mati, beras ketan, alkohol, bahan kimia.
25:41Kemudian kera kota setil, itu baja dan besi, PPI, horticultura, dan lain-lain.
25:48Banyak sekali penugasan.
25:50Namun dalam pelaksanaannya, saya melihat BUMN tersebut seringkali bergantung kepada pihak ketiga.
25:57Bahkan dalam banyak kasus saya mencatat kuota tersebut sejatinya sudah milik swasta, milik orang lain.
26:04BUMN yang menjadi legalitas dan bendera.
26:09Nah ini dalam prakteknya, tentu orientasinya, mohon maaf ya, mohon maaf sekali, orientasinya menjadi rinti.
26:18Karena itu pasti memunculkan inefisensi, bukan keuntungan.
26:23Padahal bagi swasta, peluang sekecil apapun itu potensi keuntungan.
26:27Nah ini yang banyak terjadi di BUMN.
26:31Akibatnya dalam jangka panjang, BUMN kehilangan kendali atas produk dan pasarnya sendiri.
26:39Dan dalam jangka panjang lagi, itu dapat mengganggu peran strategis BUMN dalam mengelola kaktif market yang seharusnya menjadi fondasi kemandiran ekonomi nasional.
26:49Ini yang catatan saya.
26:51Dan terakhir, saya ingin mengingatkan kita semua, Insan BUMN, Allah itu berjanji.
27:02Mohon yang non-muslim menjadikan ini referensi.
27:06Gus Amin, mohon disisa mengutip.
27:09Ada Gus Amin, Pak Wamen yang menteri.
27:11Dalam surat Al-A'raf,
27:14Allah berjanji,
27:21Jika seandainya suatu negeri, suatu komunitas, suatu bangsa, Insan BUMN beriman dan bertakwa,
27:31Allah berjanji akan memberikan rahmat dan perkahnya dari langit dan bumi.
27:37Iman ini meyakini bahwa BUMN ini titipan.
27:39Bapak-bapak sekarang ditakdirkan, diamanah oleh Allah menjadi Insan BUMN.
27:44Pengelola BUMN, Menteri BUMN, CEO dan antara.
27:49Ini takdir, Pak.
27:51Kita semua harus meyakini bahwa ini takdir dan itu amanah.
27:54Tapi tolong yakini itu bahwa ini titipan dan amanah dari Tuhan.
27:59Untuk kesejahteraan masyarakat.
28:01Setelah itu aktualkan dalam bentuk ketakwaan.
28:03Apa ketakwaannya?
28:04Allah berjanji.
28:09Takwa itu adalah aktualnya itu.
28:12Yang terbaik, manusia terbaik, Insan BUMN terbaik adalah yang paling berguna, paling bermanfaat bagi bangsa dan negaranya.
28:18Bagi orang-orangnya.
28:20BUMN terbaik adalah mereka yang membawa BUMN menjadi yang paling bermanfaat untuk bangsa dan negaranya.
28:27Bukan untuk keluarganya.
28:29Bukan untuk kroninya.
28:30Saya setuju dengan taklian akhlak Moto BUMN yang sekarang.
28:37Itu aktualnya orang takwa, Pak.
28:40Saya setuju dengan yang sekarang dibuat Pak Doni.
28:43Melayani dengan...
28:45Sepenuh hati.
28:47Masih lama?
28:48Sudah sedikit.
28:49Melayani dengan sepenuh hati.
28:50Sepenuh hati ya, betul.
28:51Ini adalah taklian-taklian orang yang bertakwa.
28:55Tolong itu diterapkan betul.
28:57Dan diingat.
28:58Saya yakin janji Allah ini akan betul-betul terwujud kalau kita semua beriman dan bertakwa.
29:05Mohon maaf saya di forum ini menyitir ayat ini.
29:08Karena saya percaya sila pertama kita adalah ketuhanan Yang Maha Esa.
29:11Terima kasih.
29:12Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
29:13Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh.
29:15Tidak apa-apa.
29:17Kita saling mengingatkan.
29:19Karena bentuk ketakwaan kita sebagai CEO, sebagai Kepala Danantara, sebagai Menteri, sebagai anggota DPR itu melakukan tugas-tugasnya dengan sebaik-baiknya.
29:32Jangan sampai anggota Komisi 6 kalau ada masalah di BUMN jawabannya, ya nanti saya doakan.
29:51Itu kaya aja yang doakan.
29:53Jangan sampai kerjaannya mendoakan.
29:55Kita harus kasih peringatan, kita kasih masukan.
29:58Itu bagian dari ketakwaan.
30:00Baik, selanjutnya Pak Mufti Anam.
30:06Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
30:09Pertama, terima kasih Bu Pimpinan.
30:11Saya sampaikan selamat HUD PKB, Bu.
30:14Dan kami minta hadiah di HUD PKB ini minta tolong kami tidak dipotong tanya kali ini, Bu.
30:20Saya punya 15 daftar pertanyaan, tapi saya ngikutin beliau, saya tanya 6 saja, Bu.
30:25Sebagai hadiah ulang tahun bagi Partai Kebangkitan Bangsa.
30:28Nah, pertama tentu kami sampaikan apresiasi, kami senang sekali dua senior kami duduk di sini, Pak Rosan, Pak Erick Thohir,
30:37yang kami percaya bahwa di tangan Bapak nanti ke depan dan antara akan jauh lebih baik dalam mengelola BUMN.
30:43Tentu kami sampaikan terima kasih atas kerja keras, Pak Rosan, Pak Erick Thohir, Pak Donya Oskaria,
30:50kemudian Pak Tiko, dan semua yang hadir di sini untuk bagaimana mewujudkan cita-cita besar dari Presiden Prabowo
30:56untuk membangun kemanfaatan di tengah-tengah masyarakat.
31:00Awalnya, Pak, saya hampir sama dengan seluruh masyarakat Indonesia yang skeptis dengan hadirnya dan antara.
31:06Di awal berdiri dulu.
31:07Tapi kemudian kemarin, atas inisiasi dari Pak Donya Oskaria, kami diundang, diacak beliau untuk FGD secara maraton berhari-hari, Pak.
31:17Untuk beliau memaparkan berbagai hal soal RKAP di tahun 2025 ini dan menerima masukan sebanyak-banyaknya dari kami.
31:24Dan dari FGD itu merubah cara pandang kami soal dan antara, Pak.
31:30Kami menyimak kemarin bahwa banyak sekali terobosan-terobosan dari Pak Donya Oskaria.
31:35Banyak lagi, banyak juga ide-ide yang genuin yang kami lihat misalnya soal bagaimana penyelesaian hutang kereta cepat, Pak.
31:43Karena kalau ini tidak diselesaikan akan mengganggu akselerasi dari kereta di Indonesia
31:49yang dalam jangka panjang akan membunuh KI yang selama ini menjadi transportasi tumpuan rakyat.
31:54Begitu juga soal restrukturasi kur.
31:57Begitu juga soal opsi-opsi penyelamatan terhadap BUMN-BUMN yang hari ini perlu kita selamatkan
32:04karena terkait dengan hajat hidup orang banyak.
32:06Dan banyak lagi yang lain yang kemudian menyadarkan kami bahwa dan antara ke depan tidak hanya hadir
32:12tapi juga memberikan energi baru bagi BUMN.
32:16Tapi ada yang menarik dari salah satu kawan kami kemarin, mohon izin saya kutip di sini pernyataan Pak Sarmuji
32:23yang ini menjadi otokritik bagi kita semua bahwa sesuatu yang diusahakan oleh BUMN seringkali gagal dan merugi Pak.
32:32Tapi kemudian kalau itu dikerjakan oleh swasta justru untung dan sukses besar.
32:37Misalnya saja ketika pandemi COVID-19 banyak sekali industri farmasi kita kemudian tumbuh.
32:43Kami saja punya tetangga jualan masker Pak hari ini berkembang persat bahkan dia bermigrasi ke industri yang lainnya.
32:51Tapi kita lihat industri farmasi kita hari ini kita justru akan selamatkan itu
32:58karena tidak bisa optimal ketika diberikan privilege oleh pemerintah saat itu.
33:03Begitu juga dengan jalan tol.
33:05Begitu juga dengan perumnas.
33:06Bagaimana kita lihat hari ini developer-developer sukses tapi justru perumnas dari tahun ke tahun minta bantuan pemerintah untuk penyelamatan begitu.
33:13Nah sehingga kami sangat apresiasi, kami sangat optimis bahwa ke depan dan antara akan mampu untuk menggerakkan ekonomi masyarakat.
33:22Saya juga mencatat langkah-langkah besar yang dilakukan oleh Pak Rosan
33:26untuk bagaimana mendorong arah baru investasi strategis nasional.
33:30Kalau semua rencana ini Pak Rosan dilakukan dalam koridor hukum.
33:34Kalau dilakukan dengan mengedepankan kepentingan rakyat, kami di Komisi 6 akan sangat mendukung setiap langkah Bapak.
33:42Nah tapi tentu dalam rangka check and balance pada kesempatan hari ini kami ingin menyampaikan beberapa hal
33:47agar kemudian dan antara dan BMN bisa tetap on the track Pak.
33:52Yang pertama soal dividen BMN yang diberikan kepada dan antara.
33:57Dividen BMN adalah hak negara, hak rakyat, dan wajib dicatat dalam APBN.
34:03Nah tapi hari ini praktik yang terjadi adalah dividen itu tidak lagi masuk kekas negara.
34:09Tidak lagi dikelola oleh Kementerian Keuangan tapi dialihkan ke dan antara Pak.
34:14Nah segedar mengingatkan kita ini kan sebagai fungsi kami untuk melakukan check and balance.
34:19Ini bagian dari reminder kita semua atas rencana baik dari dan antara.
34:23Bahwa ini bertentangan dengan pasal 23 Undang-Undang Dasar tahun 1945 yang menyatakan bahwa semua penerimaan negara harus dimasukkan dalam APBN dan dibahas bersama DPR Pak.
34:39Nah tapi kabarnya ke depan dan antara tidak berkewajiban melaporkan penggunaan dividen ke DPR.
34:45Nah maka kami bertanya siapa ke depan yang akan melakukan check and balance terhadap semua yang dilakukan oleh dan antara Pak.
34:52Apakah kemudian seperti yang disampaikan oleh Pak Rosan tadi akan dilaporkan kepada Presiden?
34:59Jelas mustahil kalau setiap transaksi keuangan yang dilakukan oleh dan antara diselaporkan kepada Presiden karena Presiden urusannya sangat kompleks begitu Pak.
35:08Nah maka kami mengingatkan jangan sampai niat yang mulia, niat yang baik dari dan antara ini kemudian menjadikan dan antara negara dalam negara dalam persoalan penggunaan keuangan Pak.
35:19Nah padahal pengalihan dividen dan antara dampaknya sangat jelas.
35:25Negara hari ini kehilangan pemasukannya.
35:27Nah kementerian keuangan hari ini harus memutar otak untuk bagaimana menampil defisit.
35:32Yang kemudian maka lahirlah kebijakan-kebijakan yang membuat rakyat kita hari ini keringat dingin.
35:38Bagaimana Pak Rosan melihat bahwa rakyat kita hari ini mereka jualan online di Shopee, di TikTok, di Tokopedia dipajaki Pak.
35:45Bagaimana mereka para influencer kita, para pekerja-pekerja digital kita, semua sekarang dipajakin.
35:51Bahkan kami dengar bahwa dalam waktu dekat orang yang mendapatkan amplop di kondangan, dihajatan juga akan dimintain pajak oleh pemerintah.
36:00Nah ini kan ini tragis.
36:02Nah sehingga ini membuat rakyat kami hari ini cukup menjerit.
36:06Yang kemudian UMKM kita juga bingung.
36:08Anak-anak muda kita di daerah-daerah hari ini yang jualan toko-toko online mulai berhitung ulang, Pak.
36:13Nah maka ini adalah bagian dari dampaknya sumber utama penerimaan negara yang hilang.
36:20Karena dividen hari ini diberikan kepada Danantara.
36:22Nah maka pertanyaannya, kalau memang dividen BN diserahkan ke Danantara,
36:27Maka pertanyaan saya adalah, apa jaminan bahwa Danantara bisa mengelola uang ini lebih baik daripada dikelola kementerian keuangan, Pak.
36:36Daripada dikelola negara, begitu.
36:38Nah kita aja bicara misalnya soal 90 triliun, Pak.
36:4190 triliun kalau diberikan beras, Pak.
36:43Masya Allah itu dapat menghidupin rakyat kita yang kelaparin di desa-desa.
36:4790 triliun kalau dibuat untuk meningkatkan pendidikan rakyat, maka akan meningkatkan kualitas sekolah-sekolah kita.
36:54Pak Rosan, Pak Erick Tohir mungkin hari ini sering mendengar berita bahwa ada ketimpangan,
36:58ada sebuah ironi bahwa sekolah-sekolah swasta antri bertahun-tahun, Pak.
37:02Tapi justru di sekolah-sekolah negeri, Pak Rosan, hari ini yang daftar hanya satu siswa,
37:07yang kemudian memaksa sekolah untuk menutup sekolahnya.
37:09Karena apa? Karena kualitasnya menurun.
37:12Rakyat lebih percaya kepada sekolah swasta daripada sekolah negeri.
37:15Maka harapan kami, dana yang begitu besar yang harusnya bisa meningkatkan kualitas pendidikan,
37:21bisa menghidupi rakyat, ini bisa benar-benar dimanfaatkan dengan optimal.
37:25Maka kami DDBR tidak akan tinggal diam, kami akan pastikan bahwa uang rakyat harus kembali kepada rakyat.
37:31Bahwa setiap rupiah dividen yang diberikan negara kepada dana antara harus bisa dipertanggungjawabkan.
37:39Harus bisa diaudit, harus bisa dipantau, agar ke depan semuanya bisa sesuai dengan harapan kita semua.
37:48Maka harapan kami sebelum kita berbicara lebih jauh, tupoksinya harus diperjelas.
37:53Karena kami lihat sampai hari ini, jangankan rakyat kami saja di Komisi 6 masih bingung.
37:57Tupoksi antara Kementerian BMN dan juga BPI dan antara.
38:02Maka ke depan ketika ada sebuah fraud, ada sebuah kegagalan,
38:05jangan terjadi blame shifting yang kemudian saling menyalahkan antara Kementerian BMN dan juga dan antara.
38:12Kemudian kami juga mengingatkan bahwa ada istilahnya jasmerah, Pak.
38:18Jangan pernah sekali-kali melupakan sejarah.
38:21Itu pesan dan ajaran penting dari para funding father kita, pendiri bangsa kita.
38:26Kalau kami lihat hari ini, tiba-tiba dana antara belum pernah rapat bersama Komisi 6,
38:31yang kami lihat tiba-tiba semua balius, semua media-media promosi sudah berubah dari BMN ke dana antara, Pak.
38:37Begitu juga dengan logo-logo yang dipakai baju, apa namanya, para BMN-BMN kita sekarang sudah berganti dana antara, begitu.
38:46Mohon izin, apakah seburuk itu BMN selama ini?
38:49Izin, Menteri BMN-nya masih ada, Pak.
38:51Lembaga BMN masih ada.
38:55Dan selama ini apakah BMN buruk?
38:57Tidak, saya, Mufti Anam, menyaksikan dari tempat ini 5 tahun,
39:01kami melihat bahwa banyak sekali transformasi yang sukses dilakukan Pak Erick Tohir dalam memimpin BMN.
39:06Mohon izin, apakah saya dekat dengan Pak Erick Tohir? Tidak.
39:10WA juga jarang dibalas kadang, Pak.
39:12Loh, ya?
39:13Beliau datang dua kali di tempat kami, di rumah kami, di Banyuwangi, di Pasuran, di Bantua kami, kami tidak pernah digabari, tidak apa-apa.
39:21Banyak urusan konstituan kami tidak deliver, bahkan satu pun tidak deliver dari beliau, kami tidak apa-apa.
39:25Tapi di tempat ini kami harus profesional mengakui bahwa Pak Erick Tohir sukses dalam mentransformasi BMN.
39:31Walaupun kami lihat hari-hari ini kita lihat bahwa ada Pertamina, ada BRI, dan sebagainya yang terjadi skandal,
39:38tapi kita tidak menafikan bahwa banyak sekali yang kemudian transformasi sukses dilakukan.
39:43Apakah Bapak mau kemudian, apa yang sudah Bapak lakukan hari ini misalnya dilakukan oleh Pak Doni Oskari ya?
39:49Kemarin saya puji Pak Doni, Pak Doni begitu cerdas karena semua BMN hafal, 1087 BMN hafal, Pak.
39:571087 beliau hafal persoalan dan masalahnya.
40:021043 beliau hafal persoalannya.
40:04Saya saja di lima tahun di tempat ini, jangankan mencari solusi.
40:09Hafal nama-nama BMN saja tidak hafal.
40:11Nah, apakah mau lima tahun lagi ketika Bapak-Bapak sudah berdarah-darah bagaimana menyelamatkan BMN kemudian nama Bapak dilenyapkan dari apa yang Bapak lakukan begitu?
40:21Nah, harapan kami itu tidak.
40:22Yang kedua, kami ingin mengkonfirmasi soal utang...
40:26Pak, mesti tolong dipercepat karena ada 20, mohon maaf ya, ini tidak membatasi, ada 26 pertanyaan teman-teman.
40:33Saya baru nomor satu tanya.
40:35Tolong ya.
40:35Saya baru nomor satu, bos.
40:37Ini saya baru nomor dua, izin.
40:38Beliau tadi 6 tanya, saya punya 15 pertanyaan, saya hanya tanya 6, saya sudah ngomong-ngomong-ngomong.
40:43Ini bukan kritik, ini kecintaan kami kepada dan antara, begitu.
40:46Mohon izin Pak, kalau cara mencampaian saya seperti ini Pak, mohon maaf, saya ini 10 bersaudara.
40:51Mohon izin Pak Andri, saya 10 bersaudara Pak, kami lahir dari keluarga miskin, abang saya hanya guru ngaji.
40:56Jadi kami ditempat dalam lingkungan yang keras, jadi sehingga cara bicara kami begini,
41:00tapi Bapak kalau tahu seperti teman-teman hati kami tidak seperti apa yang kami sampaikan sebenarnya Pak, begitu.
41:05Nah, mohon izin Pak Andri.
41:06Yang kedua, soal utang 10 miliar USD dan antara, soal utang 10 miliar USD yang akan diajukan dan antara kepada bank asing dalam bentuk multikaransi Pak.
41:17Nah, jujur kami sedikit kaget soal hal ini, begitu.
41:20Karena setahu kami dan antara diciptakan untuk bagaimana mengoptimalkan investasi, duit yang kita punya untuk investasi.
41:26Tapi ternyata juga menjadi bagian dari kepanjangan tangan pemerintah untuk melakukan hutang, begitu.
41:33Maka kami ingin tanyakan soal hal itu, betul nggak hutang 10 miliar USD? Untuk apa?
41:38Dan sekarang dividen yang sudah diberikan negara yang 90 triliun, bahkan kalau kita menyatir pernyataan Pak Rosan di media 150 triliun,
41:45bahkan kemarin ketika kami tanya, ketika FGD ternyata hanya 140 triliun, itu duitnya kemana?
41:49Apa tidak cukup untuk melakukan akselerasi dan investasi, begitu?
41:52Nah, kami hanya mengingatkan, jangan sampai pinjaman 10 miliar dolar itu tidak menggunakan jaminan-jaminan yang terkait aset bangsa.
42:00Karena mohon izin kami saja, melakukan pinjaman 10 juta Pak, itu harus gadaikan PBKB Pak.
42:07Nah, kami ingin tanyakan, apa jaminan yang diberikan dan antara untuk meminjam 10 miliar USD,
42:14yang ini menjadi salah satu pinjaman terbesar di Asia Tenggara.
42:17Nah, kami ingin tanyakan soal itu. Jangan sampai ada, saya mengingatkan bahwa ada pasal dalam undang-undang nomor 3,
42:25dalam pasal 33 undang-undang berdasar tahun 1945 Pak, yang menyatakan bahwa aset-aset strategis bangsa harus dimanfaatkan sepenuhnya,
42:32sebesar-besarnya untuk kepentingan rakyat, bukan untuk digadaikan begitu Pak.
42:36Nah, kemudian nomor 3 saya skip, selanjutnya soal Garuda Indonesia Pak.
42:41Kami setuju pemerintah akan menyelamatkan Garuda Indonesia.
42:46Tapi harapan kami, setiap aksi yang dilakukan dan antara disampaikan dulu kepada DPR Rockmap-nya Pak.
42:52Kami jujur agak sedikit kaget kemarin ketika dan antara memberikan pinjaman 405 juta USD ke Garuda Indonesia.
43:02Nah, karena sebelumnya tahun 2022 Pak, kami juga pernah memberikan PMN kepada mereka 7,5 triliun.
43:09Tapi apakah kemudian Garuda Indonesia selesai? Sembuh? Tidak juga Pak.
43:14Maka yang sebelum memberikan pinjaman ke depan, harapan kami perlu diperbaiki dulu tata kelola dari mereka.
43:20Perlu diperbaiki dulu budaya-budaya koruptif yang ada di dalamnya.
43:23Karena kalau tidak berapapun duit negara, duit dan antara yang diinvestasikan ke sana pasti akan tidak mampu menyelesaikan.
43:29Karena kami setuju soal ini karena apa?
43:32Karena kita tahu bahwa penerbangan kita yang punya swasta, saya sebut saja Lion Air, Batik Air Pak Rosan, itu semakin ugal-ugalan dalam merayangi rakyat Pak.
43:42Mereka sering delay, berjam-jam, cancel semaunya sendiri.
43:46Yang ini penting untuk hadirnya maskapai penerbangan negara untuk bagaimana bisa hadir melayani rakyat begitu Pak.
43:53Nah, kemudian yang kelima soal hilirisasi kemenyan, Pak.
43:59Nah, saya sangat tertarik dengan ide Pak Wapres Gibran soal hilirisasi kemenyan.
44:04Nah, gagasan yang wangi seperti bau kemenyan, tapi sayangnya yang kita hirup masih ide belum aroma nyata di lapangan.
44:11Nah, tapi saya pikir ini adalah sebuah gagasan yang menarik.
44:15Ini adalah salah satu contoh penting bagaimana komoditas langkah khas Indonesia justru dinikmati nilai tambahnya oleh negara lain, Pak.
44:22Nah, maka pertanyaannya, apa langkah konkret dari danantara ke depan?
44:27Jangan sampai rakyat seperti ditapanuli cuma jadi tukang sadap yang kaya justru malah eksporter dari kemenyan itu, Pak.
44:35Nah, apakah danantara siap menjadi katalis kedaulatan ekonomi berbasis komunitas lokal?
44:41Atau masih terus sibuk ditambang dan soal jalan tol?
44:44Maka harapan kami ini perlu untuk menjadi perhatian bagi danantara.
44:48Sudah itu aja, Bos. Nanti dimarin, Bos Andri.
44:50Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
44:52Baik, terima kasih.
44:55Memang mungkin Pak Mufti agak lupa ya.
44:57Padahal undang-undang yang kita sesahkan, undang-undang nomor 1 tahun 2025 itu sudah menjawab seluruh pertanyaan Pak Mufti itu.
45:04Termasuk soal kenapa uang dividen itu tidak ke Kementerian Keuangan lagi.
45:09Masa Pak Mufti lupa seluruh undang-undang yang Pak Mufti bahas sendiri gitu loh.
45:12Lalu yang kedua, saya rasa tidak ada soal adu domba ya.
45:19Apa namanya?
45:20Tidak ada soal Pak Erik ditinggalkan oleh danantara.
45:26Karena Pak Erik ini kan Ketua Dewan Pengawas danantara Pak Mufti.
45:29Setiap keputusan diambil oleh BPI danantara tentu dikonsultasikan oleh, apa namanya, Menteri BUMN sebagai Ketua Dewas danantara.
45:38Apalagi kalau soal teknis danantara, memang karena operating holdingnya sekarang ada di danantara.
45:45Lalu kenapa kita rapat pertama kali di Komisi 6?
45:48Karena memang baru kemarin Mbak Puan mimpin rapat pembagian mitranya gitu loh.
45:52Kalau Ketua DPR dari kemarin-kemarin sudah menetapkan mitra, tentu kita sudah bisa rapat gitu loh.
45:58Jadi itu tolong dipahami kenapa kita baru bisa rapat hari ini?
46:01Karena memang Ketua DPR baru memimpin rapat berapa waktu yang lalu.
46:08Paripurna menetapkan baru berapa minggu yang lalu.
46:12Sehingga kita baru bisa rapat hari ini.
46:14Jadi Pak Mufti pahami.
46:15Terima kasih Pak Mufti.
46:16Lanjut ke, saya tidak ingin membatasi jadwal ya.
46:20Tapi kita kan harus berbagi sama teman-teman yang lain.
46:23Kalau bisa, satu penanya maksimal 5 menit lah.
46:28Supaya semua bisa kebagian.
46:34Pak Rosan, silakan Pak Rosan.
46:36Bapak-bapak, Ibu sekalian.
46:38Beliau akan pamit dengan kita.
46:41Ya silakan.
46:44Oke, mohon maaf tadi saya sudah menyampaikan kepimpinan bahwa
46:49tadi pagi saya diminta oleh Bapak Presiden untuk mendampingi beliau pada jam 12.30 dipanggil oleh Bapak Presiden.
46:55Jadi mohon izin dengan segala hormat untuk bisa meninggalkan persidangan yang baik ini untuk mendampingi Bapak Presiden.
47:03Terima kasih.
47:04Terima kasih Pak Rosan.
47:06Nah, dengan perginya Pak Rosan,
47:08menunjukkan bahwa betapa kompaknya Pak Erick dan Pak Doni.
47:12Jadi saya rasa tidak ada masalah soal apa ada yang ditinggalkan atau apa gitu loh.
47:18Ya, berarti apa?
47:20Ini kan kompak, saling support satu sama lain.
47:22Padahal ingin didengirin Pak Rosan ini.
47:25Ya, gitu loh.
47:28Jadi silakan lanjut ke penanya...
47:31Siap.
47:33Penanya selanjutnya sebelah kiri.
47:37Ah, ini yang lama ini pasti.
47:39Beda-beda tipis sama Pak Muftianam ini.
47:41Tapi tolong Pak Herman Keron,
47:44ini waktu...
Dianjurkan
1:14
|
Selanjutnya