Link terkait: https://www.suara.com/news/2025/07/18/093723/curiga-eks-rektor-ugm-mendadak-cabut-ucapan-soal-ijazah-jokowi-refly-harun-berbohong-atau-diancam
Ahli hukum tata negara Refly Harun menanggapi langkah mantan Rektor UGM, Sofian Effendi, yang mencabut pernyataannya terkait dugaan ijazah palsu Presiden Joko Widodo.
Sebelumnya, Sofian Effendi membuat pernyataan kontroversial dalam sebuah wawancara YouTube yang menyebut Presiden Joko Widodo tidak pernah lulus dari Fakultas Kehutanan UGM.
Sofian sempat menyebut ijazah Presiden Jokowi palsu dan mempertanyakan data akademiknya, yang kemudian viral dan menimbulkan polemik. Namun, tak lama setelah itu, ia mencabut pernyataannya dan meminta maaf.
00:07Ahli hukum Tatenagara Refli Harun menanggapi langkah mantan rektor UGM Sofian Effendi yang mencabut pernyataannya terkait dugaan ijazah palsu mantan Presiden ke-7 Republik Indonesia Jokowi Dodo.
00:19Sebelumnya, Sofian Effendi membuat pernyataan kontroversial dalam sebuah wawancara Youtube yang menyebut Presiden Jokowi Dodo tidak pernah lulus dari Fakultas Kehutanan UGM.
00:30Sofian sempat menyebut ijazah Presiden Jokowi palsu dan mempertanyakan data akademiknya yang kemudian viral dan menimbulkan polemik.
00:38Namun, tak lama setelah itu, ia mencabut pernyataan dan meminta maaf.
00:43Dalam tayangan di kanal Youtube miliknya, Refli menyebut pencabutan itu menimbulkan tanda tanya besar dan membuka dua kemungkinan motif di baliknya.
00:51Menurutnya, sebagai seorang guru besar, Sofian Effendi seharusnya masih memiliki daya ingat yang baik dan tidak sembarangan menyampaikan informasi ke publik.
01:01Refli menilai apa yang disampaikan Sofian sebelumnya, kemungkinan besar merupakan hasil dari informasi yang ia yakini kebenarannya saat itu.
01:09Namun, Refli juga membuka dua kemungkinan penyebab Sofian akhir yang menarik kembali semua ucapannya.
01:15Kemungkinan pertama, Sofian diyakinkan oleh pihak lain dan kemungkinan yang kedua, Sofian dihadapkan pada tekanan.
01:22Lebih lanjut, Refli menegaskan pencabutan seluruh pernyataan dari awal hingga akhir oleh seorang profesor bukanlah hal yang lazim.