Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • kemarin
BUMD DKI Diduga Ikut Jual Beras Oplosan, Petinggi PT Food Station Tjipinang Digaruk Polisi

Link terkait:
https://www.suara.com/news/2025/07/14/163634/petinggi-pt-food-station-tjipinang-diperiksa-polisi-benarkah-bumd-dki-jual-beras-oplosan

PT Food Station Tjipinang Jaya, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik Pemprov DKI Jakarta, menjadi salah satu dari empat korporasi besar yang diselidiki atas dugaan keterlibatan dalam peredaran beras oplosan.

Kasus ini mencuat setelah Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Satgas Pangan menemukan 212 merek beras bermasalah, yang diduga merupakan hasil pengoplosan atau pengemasan ulang secara ilegal.

Vo/Video Editor: Ema/Mutiara
===================================
Homepage: https://www.suara.com
Facebook Fan Page: https://www.facebook.com/suaradotcom
Instagram:https://www.instagram.com/suaradotcom/
Twitter: https://twitter.com/suaradotcom

Kategori

🗞
Berita
Transkrip
00:00BUMD DKI diduga ikut jual beras oplosan, petinggi PT Food Station Cipinang digaruk polisi.
00:07PT Food Station Cipinang Jaya Badan Usaha milik daerah atau BUMD, milik Pemprov DKI Jakarta,
00:13menjadi salah-salah dari 4 korporasi besar yang diselidiki atas dugaan ketatlibatan dalam peredaran beras oplosan.
00:21Kasus ini mencuat setelah Kementerian Pertanian atau Kementan bersama Satgas Pangan,
00:25bukan sebanyak 212 merek beras bermasalah yang diduga merupakan hasil pengoplosan atau pengemasan ulang secara ilegal.
00:34Empat produsen yang tengah diperisa adalah Wilmar Group, PT Belitang Panen Raya, PT Sentosa Utama, dan juga PT Food Station Cipinang Jaya.
00:43Menurut Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, dari 268 sampel beras yang telah diuji,
00:49sebanyak 85,56 sampel tidak memenuhi standar mutu, 59,78 persen dijual di atas harga ecaran tertinggi,
00:58dan 21,66 persen beratnya tidak sesuai dengan di label.
01:02Praktik ini dinilai sangat merugikan konsumen, dan juga diperkirakan menimbulkan kerugian hingga Rp99 triliun per tahunnya.
01:11Modus yang dilakukan adalah menjual beras campuran atau berkualitas lebih rendah dengan label premium yang tidak sesuai dengan standar S&E.
01:19Menteri Amran juga menyayangkan bahwa sejumlah perusahaan besar justru terindikasi mengabaikan standar mutu yang berlaku.
01:27Menanggapi kasus ini, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian DKI Jakarta, Hasudungan Sidabato,
01:34menyatakan bahwa PT Food Station telah memenuhi panggilan penyidik dari Strimpolri.
01:39Ia menambahkan bahwa langkah selanjutnya menunggu hasil analisis laboratorium terhadap sampel beras dari Sabdas Pangan,
01:46dan meminta masyarakat untuk tetap berhati-hati, serta tidak terburu-buru menarik kesimpulan sebelum penyelidik kami selesai.
01:54Di sisi lain, Pemperaf DKI juga tengah menguji 50 sampel beras dari Badan Pangan Nasional
02:00untuk memastikan keamanan dan mutu termasuk untuk produk bersubsidi di Ibu Kota.
02:06Kementerian Perdagangan pun turut bertindak.
02:09Direkturat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertibniaga menjatuhkan saksi administratif
02:14berupa surat teguran kepada 9 dari 10 produsen beras premium yang tidak memenuhi standar mutu.
02:21Namun, Kementerian Perlindungan Konsumen dan Tertibniaga menjatuhkan saksi administratif berupa surat teguran kepada 9 dari 10 produsen beras premium yang tidak memenuhi standar mutu.
02:25Terima kasih telah menonton!

Dianjurkan