Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • kemarin dulu
Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Hariyadi atau dikenal Titiek Soeharto meminta kepada Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman untuk menindak tegas perusahan nakal yang mengoplos beras karena merugikan rakyat.

Tindakan tegas tersebut untuk memberikan efek jera.

Pernyataan ini disampaikan Titiek saat rapat dengar pendapat bersama Menteri Pertanian di ruang rapat Komisi IV, kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/7/2025).

Selengkapnya dalam video ini.

#TitiekSoeharto #MentanAmran #BerasOplosan

====================================

Homepage: https://www.suara.com
Facebook Fan Page: https://www.facebook.com/suaradotcom
Instagram: https://www.instagram.com/suaradotcom/
Twitter: https://twitter.com/suaradotcom

Kategori

🗞
Berita
Transkrip
00:00Kami ingin menyampaikan satu isu saat ini yaitu masalah beras.
00:08Ini kami sampaikan, kami mencoba menganalisa karena ada anomali
00:15di mana dua bulan lalu, satu bulan lalu itu terjadi penurunan harga di tingkat petani atau penggilingan.
00:30Kami ulangi, penurunan harga terjadi di penggilingan atau petani tetapi terjadi kenaikan di tingkat konsumen.
00:39Ini terjadi anomali. Di sisi lain, sesuai BPS, produksi kita naik itu 14% atau 3 juta ton lebih.
00:49Ada surplus 3 juta ton lebih dari kebutuhan.
00:52Tetapi harga naik, sisi lain petani turun, harusnya kalau petani naik, baru bisa naik di tingkat konsumen.
01:04Sehingga kami mencoba mengecek, ada seluruh Indonesia, ada 10 provinsi penghasil beras terbesar,
01:11kami cek 268 merek.
01:15Kami cek seluruh Indonesia.
01:22Kemudian kami lakukan sampel, itu kami juga cek di lab.
01:30Maaf Pak Menteri, tadi laporan mengenai 2024 sudah selesai ya?
01:34Sudah.
01:35Jadi ini Bapak melaporkan ada tambahan isu-isu yang berkembang di masyarakat.
01:41Baik, silakan.
01:41Ini kami periksa di 13 lab.
01:47Kami khawatir kalau ada komplain, karena ini sangat sensitif.
01:51Dan ini kesempatan emas bagi Indonesia untuk menata tata kelola beras,
01:57karena stok kita besar.
02:01Jadi kami tidak khawatir ada kegoncangan, karena stok kita ada 4 juta ton.
02:05Kemudian yang kedua, kita keluarkan seperti haran Ibu Ketua kemarin,
02:09beras kita sudah mulai keluarkan 360 ribu ton, tambah 1,3 juta ton.
02:15Kemudian ini 85 persen yang tidak sesuai standar.
02:20Ada yang dioplos, ada yang tidak dioplos, langsung ganti kemasan.
02:25Jadi ini semua beras curah tetapi dijual harga premium.
02:32Beras curah tetapi dijual harga medium.
02:34Dan labnya kami pakai 13 termasuk Sukopindo.
02:38Ada 13 seluruh Indonesia, karena kami khawatir kalau ada beda hasil dari lab.
02:42Jadi kami sangat hati-hati Ibu Ketua.
02:46Ini yang terjadi.
02:48Sekarang HET 50-60 persen.
02:51Yang tidak sesuai mutu, ada yang mengurangi ukuran.
02:555 kilo tapi 4,5 kilo.
02:57Dan ini total nilainya setelah kita kali jumlah beras yang beredar itu 99 triliun.
03:06Ini tidak cukup.
03:07Ada lagi penemuan Satgas, karena kami bergerak bersama Satgas,
03:10dan perdagangan kami kontak Menteri Perdagangan.
03:13Sebelum bergerak kami sampaikan dan hasilnya kami sampaikan.
03:17Ternyata juga 2 hari lalu perdagangan turun.
03:20Alhamdulillah juga hasilnya tidak jauh.
03:23Dari 10 sampel diambil, merek, itu 9 yang tidak sesuai.
03:27Hanya 1 yang sesuai.
03:30Jadi 90 persen.
03:31Kalau kami temukan 86 persen, kalau perdagangan temukan 90 persen.
03:34Kalau ini bisa diperbaiki, Ibu Ketua ke depan, ini sangat penting.
03:38Ini akan mengangkat kesejahteraan petani dan daya beli masyarakat naik.
03:45Ini harus kita jaga kesempatan karena stok kita banyak.
03:49Nah Alhamdulillah kemarin kami cek, merek yang sudah diumumkan itu sudah mulai sebagian,
03:54belum seluruhnya, Bu.
03:55Itu menarik dan mengganti harganya.
03:58Harganya sesuai standar dan kualitasnya sama.
04:01Itu yang terjadi ini, sudah ada perubahan, Bu.
04:07Ini sangat drastis.
04:09Setelah kepolisian, kami sudah menyurat,
04:12212 kami menyurat langsung ke Pak Kapolri dan Kejaksaan Agung.
04:17Tanggal 10 sudah diperiksa, ada 26 merek.
04:20Dan menurut laporan yang kami terima, bahwa mereka mengakui.
04:25Sekarang terjadi ini, Bu, pergeseran.
04:26Kita bersyukur dari yang tidak sesuai, ini tidak awalnya, medium.
04:35Tapi ini medium yang tidak sesuai,
04:38medium tidak sesuai 91 persen,
04:42kemudian yang premium adalah 43 persen.
04:48Tapi awalnya ini lebih besar, Bu.
04:51Jadi sudah ada kesadaran.
04:53Dan mereka tahu, dari salah satu perusahaan kami terima suratnya,
04:57kami terima, menghimbau jangan menjual beras
05:03yang kualitasnya tidak sesuai dan harga.
05:07Kami sudah terima, Bu.
05:09Insya Allah mudah-mudahan ke depan, Bu.
05:11Mohon dukungan, Bu, Ketua, seluruh Komisi 4.
05:14Dengan segala kerendahan hati, kami mohon,
05:16karena ini masa depan pangan kita.
05:18Kesempatan juga memperbaiki,
05:20karena dulu kami tidak berani.
05:21Kalau stoknya 1 juta, Bu,
05:24pasti pemerintah tidak berani melakukan perbaikan.
05:28Tapi alhamdulillah stok kita cukup,
05:29sehingga kita perbaiki.
05:32Terima kasih, Bu Ketua.
05:33Terima kasih, Wakil Ketua Komisi 4 DPR RI.
05:36Terima kasih.
05:37Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
05:38Baik, terima kasih, Pak Menteri.
05:44Terima kasih atas keterangannya,
05:50penyampaian daripada penggunaan anggaran yang tahun 2024.
05:57Dan kami ucapkan selamat telah mendapatkan opini WTP.
06:04Selamat untuk Kementerian Pertanian.
06:12Mudah-mudahan ini bisa dipertahankan.
06:14Tahun-tahun yang akan datang juga bisa mendapatkan predikat wajar tanpa pengecualian.
06:22Namun demikian, apakah ada juga catatan temuan-temuan dari BPK?
06:30Kalau ada, nanti supaya dikoreksi, ditindaklanjuti temuan-temuan itu yang dari BPK.
06:40Kemudian, menyangkut mengenai beras oplosan ini,
06:45ini lagi rame sekali dibicarakan di masyarakat.
06:49Tadi Pak Menteri sudah sempat menjelaskan sebagian,
06:52tolong ini segera diselesaikan.
06:56Kalau memang ada yang nakal-nakal,
06:59itu yang nakal ya dikasih efek jerah.
07:02Supaya mau itu yang besar atau yang kecil,
07:06harus dikasih efek jerah supaya tidak merugikan masyarakat.
07:10Saya rasa itu.
07:19Terima kasih telah menonton!

Dianjurkan