Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • kemarin dulu
Video Lengkap

MENANTI-NANTI TUHAN
https://dai.ly/k29d7gjbprVDfnDpBCg
Transkrip
00:00Ada banyak ayat yang berbunyi, aku menanti-nantikan Tuhan, aku menanti-nantikan Tuhan.
00:13Bukan satu, bukan dua saudara, banyak ya, belasan mungkin.
00:19Ayat yang mengatakan, aku menanti-nantikan Tuhan.
00:22Tentu maksud menanti-nantikan Tuhan ini menunggu Tuhan bertindak, menunggu Tuhan hadir saudaraku.
00:37Sebenarnya kalimat menanti-nantikan Tuhan ini, di dalamnya tersimpul.
00:44Kebutuhan akan Allah yang tidak pernah berhenti.
01:00Kebutuhan akan Allah yang terus menerus, yang terus menerus berkesinambungan.
01:07Biasanya saudara-saudara, kebutuhan kita akan Allah itu pertolongan Tuhan, pertolongan Tuhan dalam persoalan.
01:25Persoalan ini ada dua saudara, persoalan pribadi, bagi yang masih belum dewasa, yang masih hidupnya berpusat pada diri sendiri, lalu persoalan pelayanan.
01:50Ini sudah teosentris, sudah berpusat pada Allah hidupnya, sudah seperti anggur yang tercurah, roti yang terpecah.
02:08Lalu kita menanti-nantikan Tuhan saudara, karena kebutuhan jiwa.
02:14Jiwa, kebutuhan jiwa.
02:23Seperti rusa merindukan sungai yang berair, demikian jiwaku merindukan.
02:31Setiap hari kita menantikan Tuhan dengan lawatannya.
02:36Seperti air yang kita teguk saudara ku.
02:43Kita membutuhkan Tuhan, ini bicara soal kebutuhan juga untuk mencapai kesucian.
02:54Kita membutuhkan bimbingan, tuntunan Tuhan untuk meningkatkan kekudusan, kesucian kita, karena tidak ada yang bisa menolong kita hidup suci, kecuali Tuhan.
03:15Dan yang terakhir, kita menantikan Tuhan kedatangannya.
03:22Kedatangan Tuhan.
03:28Atau parausia.
03:32Parausia.
03:35Kedatangan Tuhan yang kedua kali.
03:38Jadi kalau sampai orang tidak menantikan Tuhan, betapa rusaknya hidup orang itu.
03:59Nah banyak orang menantikan Tuhan hanya sampai di sini saudara.
04:03Ke gereja, berdoa, hanya karena persoalan pribadi.
04:18Kasiannya saudara.
04:21Betapa miskinnya orang Kristen seperti ini.
04:24Coba saudara memeriksa diri sendiri.
04:42Persoalan saudara, apakah sudah masuk ke sini?
04:47Tentu ini semua simultannya bersama ya saudara.
04:54Tidak sendiri-sendiri saudara.
04:57Simultan.
04:58Bersama-sama.
05:01Tetapi, jika seseorang makin dewasa, dia tidak lagi fokus pada diri sendiri.
05:09Seiring dengan kebutuhan, kesucian, ini soal kedewasaannya.
05:17Ini kedewasaan rohani.
05:19Seiring dengan itu, hidupnya berpusat pada Tuhan.
05:25Tuhan tidak akan membebani orang itu dengan persoalan-persoalan pribadi.
05:31Walau persoalan-persoalan pribadi akan selalu ada di dalam hidup kita.
05:37Akan selalu ada, saudara.
05:41Dan persoalan-persoalan pribadi itu merupakan katup pengaman bagi kita.
05:49Kalau kita sama sekali tidak punya persoalan pribadi, memiliki kecenderungan kita menjadi ceroboh karena kita memiliki zona nyaman.
06:01Selalu ada.
06:02Dengan persoalan pribadi itu, kita bisa merasakan kebutuhan jalan keluar dari masalah-masalah yang ada.
06:13Maka kita bisa berempati terhadap persoalan-persoalan orang.
06:19Nah ini masuk di dalam pelayanan.
06:21Jadi selalu ada persoalan pribadi.
06:23Tetapi tidak akan dibebani oleh persoalan-persoalan pribadi sampai mengganggu pelayanan.
06:34Selalu ada persoalan pribadi.
06:37Karena persoalan pribadi akan menjaga.
06:40Katup pengaman menjaga kita tidak lupa diri, tidak nikmat di zona nyaman, supaya kita masih memiliki empati terhadap penderitaan orang.
06:55Kita masuk di pelayanan.
06:58Maksudnya pelayanan ini kita memperhatikan orang lain, saudara.
07:03Ini persoalan.
07:12Kalau orang sudah masuk di pelayanan dan Tuhan mempercayakan proyek-proyek pekerjaan Tuhan yang besar.
07:23Dia menghadapi persoalan pelayanan.
07:25Tuhan tidak membuat pelayanan kita itu berjalan mudah.
07:34Bahkan kadang-kadang kita bisa berpikir seakan-akan Tuhan tidak membantu kita.
07:43Tuhan seperti membiarkan kita dalam kesulitan.
07:47Di situ Tuhan mengajar kita untuk bertekun.
07:55Tuhan mengajar kita untuk tetap mempercayai dia.
08:01Kita diajar memiliki motivasi yang murni dalam pelayanan.
08:07Diajar tidak mencari keuntungan pribadi.
08:12Dan kita bisa melihat kemuliaan Allah.
08:17Kiranya roh kudus menolong saudara untuk menangkap apa yang saya maksud.
08:25Pelayanan tidak dibuat mudah, saudaraku.
08:30Supaya kita belajar mempercayai Allah.
08:33Memurnikan motivasi kita, saudara.
08:37Supaya kita bertekun dan masuk dalam yang disebut penderitaan bagi Tuhan.
08:44Karena penderitaan bagi Tuhan itu mendatangkan kemuliaan.
08:51Ini persoalan.
08:52Dalam kesulitannya, kesulitan yang kita hadapi dalam pelayanan.
09:08Bisa-bisa kita berkata, kenapa ya saya bikin pelayanan ini?
09:17Kenapa saya membuat pelayanan ini?
09:19Ini menyusahkan hidup saya.
09:26Seandainya waktu itu saya tidak mengambil keputusan
09:31mengadakan atau membuat pelayanan ini,
09:38betapa merdikanya hidup saya.
09:41betapa nyamannya.
09:45Tetapi karena kita sudah memilih
09:49melakukan suatu pekerjaan Tuhan
09:52atau memilih salib,
09:55ya kita harus pikul.
09:58Tuhan tidak membuat ringan salib itu.
10:01Tuhan tidak membuat jalan kita mudah.
10:09Tapi di situ penderitaan tercipta
10:14atau penderitaan berlangsung
10:16dan penderitaan tersebut,
10:18saudaraku,
10:21memberi kita
10:24jalan kesempatan untuk memiliki kemuliaan.
10:30Roma pasal 8 ayat 17 bahwa
10:34kalau kita anak,
10:37kita juga adalah ahli waris,
10:39artinya orang-orang yang
10:40menerima janji-janji Allah,
10:43yang akan menerimanya
10:44bersama-sama dengan Yesus.
10:47Yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia.
10:52Supaya kita juga dimuliakan
10:54bersama-sama dengan Dia.
10:58Garang orang masuk di sini.
11:03Kalau saudara membaca kisah Rasul,
11:06saudara melihat penderitaan Rasul-Rasul,
11:09mengalami aniaya.
11:12Dan Tuhan seperti membiarkan
11:14penganiayaan itu.
11:17Murid-murid ditangkap,
11:19Yakobus dipenggal,
11:21dipancung kepalanya.
11:24Saudara membaca dalam kisah Rasul pasal 2,
11:30pasal 3,
11:31bagaimana murid-murid berdoa.
11:36Orang-orang bermufakat,
11:39Ya Allah,
11:40melawan hambamu Yesus.
11:43Doa mereka itu.
11:44Indah sekali saudara.
11:51Kita menantikan pertolongan Tuhan,
11:54bukan untuk masalah kita.
11:55itu saya,
12:00coba aminir.
12:01Kepadamu mataku tertuju,
12:09kau yang kuandalkan,
12:14ku menanti.
12:15Ku menanti,
12:20nantikan kau Tuhan,
12:26hanya kau yang kuharapkan.
12:33Lebih dari pengawal,
12:37mengharapkan pagi,
12:41ku harap padamu.
12:49Lebih dari pengawal,
12:54mengharapkan pagi,
12:58ku harap padamu.
13:01Itu di Masmur pasal 130 saudara.
13:10Waktu saya membaca ayat ini,
13:12ketika mempersiapkan khutbah ini,
13:15saya mencari kata dalam ayat Alkitab,
13:20yang kalimatnya menantikan Tuhan.
13:24Saya membaca Masmur pasal 130.
13:28Saya tidak tahu orang percaya atau tidak,
13:35nanti dikira saya mengarang.
13:38Mau cerita agak berat,
13:41nanti dikira saya mengarang.
13:43Tetapi saya mau saksikan,
13:45seingat saya,
13:47ini benar.
13:48Waktu saya mengarang lagu ini,
13:50saya tidak melihat Masmur pasal 130.
13:53Tapi saya tahu ada kalimat,
13:58Lebih dari pengawal,
14:02mengharapkan pagi,
14:06ku harap padamu.
14:12Lebih dari pengawal,
14:17mengharapkan pagi,
14:19kuharap padamu.
14:24Saya tahu ayat itu,
14:25tetapi yang saya kaget dan terkejut dan kagum.
14:31Ternyata ayat pertamanya,
14:34dari curang yang dalam.
14:39Saya mengawinkan kalimat itu.
14:41Anda mungkin berkata,
14:43ya Pak Eras sudah tahu.
14:46Enggak.
14:47Ini ayat sudah lama tidak saya baca.
14:51Saya tidak tahu kalau,
14:53ke ayat dari curang yang dalam itu,
14:55ternyata bergabung dengan,
14:57lebih dari pengawal.
14:59Jadi pada waktu saya membaca,
15:01saya terkejut.
15:03Wah ini orang bisa tidak percaya.
15:05Karena orang tahunya sudah sering baca Alkitab,
15:09pasti nyambung.
15:10Enggak ada puluhan ribu kalimat.
15:20Tidak akan saya ingat semua.
15:25Benar-benar saya terkejut, saudara.
15:27Saya berdoa,
15:33saya menyembah Tuhan,
15:34lalu setelah itu saya,
15:37membuka Alkitab.
15:40Saya cari kalimat menantikan Tuhan,
15:42untuk khutbah hari ini.
15:44Wah.
15:46Dari sekian banyak kalimat menantikan Tuhan,
15:48saya ambil 130 ini.
15:51Karena kalimatnya begini,
15:52saudaraku.
15:53Aku menanti-nantikan Tuhan.
15:55jiwaku menanti-nantikan Tuhan.
15:58Dan aku mengharapkan firmannya.
16:01Nah ini bagus,
16:02saya ambil.
16:03Saya bawanya,
16:04oh lebih dari pengawal.
16:06Wah.
16:06Kalau ayat ini,
16:08kalimat ini memang sudah nyantol di kepala saya.
16:11Yang saya tidak duga,
16:14ayat pertamanya,
16:15dari curang yang dalam.
16:17Wah.
16:18Wah.
16:18Saya, wah.
16:20Kaget.
16:20Dari curang yang dalam.
16:25Ku berseru kepadamu,
16:31Ya Bapak.
16:35Dalam berat kesesakanku,
16:42Ku menaruh harap kepadamu,
16:48Bapak.
16:50Bapak.
16:51Angkatlah aku.
16:57Pertolongan datang hanya darimu.
17:05Kasih setiamu kekal Bapak.
17:12Tak pernah meninggalkan diriku kepadamu.
17:19Kepadamu mataku tertuju,
17:28Kau yang kuandalkan.
17:33Ku menantikan.
17:38Ku menantikan kau, Tuhan.
17:42Hanya kau yang ku harapkan.
17:48Ku puji.
17:50Lebih dari pengawal mengharapkan pagi,
17:59Ku harap padamu.
18:06Lebih dari pengawal mengharapkan pagi,
18:14Ku harap padamu.
18:19Kepadamu mataku tertuju,
18:21Kepadamu mataku tertuju,
18:22Kepadamu mataku tertuju,
18:24Kepadamu mataku tertuju,
18:26Kepadamu mataku tertuju,
18:30Di dalam masmur pasal 100,
18:33Tidak ada kata,
18:38Kalimat ini,
18:39Kepadamu mataku tertuju,
18:46Kepadamu mataku tertuju,
18:47Kepadamu mataku tertuju,
18:48Masmur pasal 130 ini,
18:50Masmur pasal 130 ini,
18:51Pasti saya tidak pakai ayat kalimat itu,
18:53Ada banyak kalimat lain,
18:55Tapi tidak pakai.
18:57Karena memang waktu saya tulis itu,
18:59Dari curang yang dalam,
19:02Ternyata ku menanti lebih,
19:08Saya benar-benar terkejut,
19:12Benar-benar terkejut,
19:17Saya memuji Tuhan,
19:22Pasti roh kudus yang pimpin,
19:24Pasti roh kudus pimpin,
19:28Nah saya karang lagu ini,
19:30Ketika saya menghadapi,
19:31Dua persoalan ini sekaligus,
19:35Persoalan ini berat sekali,
19:37Persoalan ini berat,
19:38Dua-duanya berat,
19:40Tetapi berkat yang saya peroleh,
19:43Dari masalah ini,
19:45Pribadi berat,
19:47Pelayanan berat,
19:49Saya langsung masuk kesini saudara,
19:53Bila aku boleh datang,
20:04Memandang wajahmu Tuhan,
20:10Jadi dalam keadaan setengah putus asa,
20:16Kecewa pahitnya,
20:18Pelayanan juga berat,
20:21Seperti mau dihukum mati gitu saudara,
20:25Berat masalah ini,
20:30Saya langsung masuk kesini,
20:34Kalau kita sudah masuk kesini,
20:40Tidak ada yang kita harapkan dari dunia,
20:44Kecuali,
20:46Kita mau menikmati Tuhan,
20:49Kita mau hidup suci saudara,
20:55Saudara ada di GSKI ya,
21:03Dengan kembala senior saya,
21:06Saudara tidak dibawa,
21:11Kepada kekristenan kanak-kanak,
21:14Saudara dibawa kepada kekristenan puncak,
21:18Senekar nekatnya,
21:20Se ekstrim-ekstrimnya saudara,
21:22Jadi saya harap Bapak Ibu,
21:27Menangkap apa yang saya katakan ini,
21:30Kita tidak mungkin,
21:35Tidak menantikan Tuhan,
21:37Yang pertama kita pasti punya persoalan,
21:41Kita tidak mengharapkan pertolongan dari siapa-siapa,
21:46Tetapi teh tentang cocki-siapa,
21:54асak repartukan yang saya katakan ini,
21:57Kita mengharapkan pertolongan dari anda,
22:00Yang pertama kita hanyawszy melihat tank tersebut,

Dianjurkan