Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • 4/7/2025
JAKARTA, KOMPAS.TV - Tim Relawan Kalpa Rinjani, Apink Alkaf mengatakan terkait keselamatan pendaki dan kesiapan evakuasi, ada beberapa hal yang harus diperhatikan.

Di antaranya peralatan penyelamatan dan evakuasi yang harus selalu tersedia di basecamp dan beberapa titik lain.

Selain itu yang paling penting tracking organizer harus memiliki guide-guide yang memiliki ilmu mountaineer, sehingga apabila ada kejadian seperti yang dialami Juliana Marins, bisa melakukan langkah-langkah awal penyelamatan.

"Artinya ee selain ee meningkatkan eh kompetensi daripada eh tracking organizer itu sendiri, pihak tracking organizer dalam hal ini APGI mungkin harus bisa diajak duduk bersama untuk meningkatkan kapasitas dari guide itu sendiri. Jangan hanya bermodal pernah naik gunung atau dia orang sekitar, orang Sembalun ataupun orang Senaru kemudian mengaku dirinya pernah melakukan pendakian, nih," katanya.

"Dan sekarang ini persoalannya banyak guide itu yang tidak berlisensi. Artinya memang peningkatan kapasitas guide ini harus ditingkatkan, terutama di dalam memahami e ilmu mountaineering, ya. Paling tidak mereka memahami ilmu vertical rescue ataupun survival itu," tegasnya lagi.



Selengkapnya saksikan di sini: https://youtu.be/eQ7QQLqspdM



#rinjani #julianamarins #pendaki

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/talkshow/603265/sebut-banyak-guide-tak-berlisensi-relawan-bagikan-evaluasi-keselamatan-pendakian-gunung-rinjani
Transkrip
00:00Momentum ini saya juga memberikan imbawan kepada masyarakat bahwa naik gunung itu nggak sama dengan ke mal.
00:09Jadi kapan mau healing, kita bisa ke mal. Ke gunung agak lain, situasinya spesifik.
00:15Perlu ada edukasi, persiapan yang lebih baik.
00:21Pendakian gunung semakin populer di kalangan anak muda terutama di Indonesia.
00:25Aktivitas ini bukan hanya menjadi pelarian dari rutinitas, tetapi juga menjadi sarana membuat konten.
00:33Bagaimana kita harus menyikapinya?
00:35Masih bersama kami ada Kangsa, pendaki di usia muda ini sudah mendapatkan rekor muri,
00:42tiga rekor muri sebagai pendaki termuda untuk pendakian puncak Kilimanjaro Afrika,
00:47Albrus Rusia dan puncak Akon Kaguwa di Argentina.
00:50Juga masih bergabung bersama kami, Samsul Padli, Korlapsar Lombok Timur, dan Aping Alkaf, tim relawan Kalpa Rinjani.
00:58Nah bicara soal FOMO, tadi kita ngomongin soal FOMO ya.
01:02Kansa, iya orang naik gunung mencintai alam hal yang baik.
01:07Mau healing, itu hal yang baik.
01:10Tapi kan harus tahu juga kemana healingnya, tepat atau nggak, udah siap atau belum.
01:14Apa sih yang harus disiapkan kalau bicara soal mendaki gunung biar nggak sekedar FOMO doang?
01:20Aku setuju banget kalau gunung atau alam itu bukan lapangan kita biasanya.
01:25Kalau misalnya kita lagi galau menaik gunung itu nggak bisa kayak gitu.
01:28Karena alam itu di dalamnya ada bahaya, ada risiko di dalamnya.
01:31Harus banyak persiapan yang kita lakukan.
01:34Persiapan-persiapannya banyak banget yang pasti yang pertama, yang tadi aku juga udah bilang,
01:38kita harus didampingi oleh orang yang berpengalaman dalam bidangnya.
01:40Aku selalu ditemenin sama guide-guide biasanya kalau lagi naik gunung,
01:43sama ayah aku juga yang sebagai guide juga di pendekian gunung juga.
01:47Karena mereka yang bakal nemenin kita, mereka yang bakal nge-bicap kita kalau ada apa-apa.
01:51Dan kita pasti nggak bisa sendirian kalau lagi di alam juga.
01:55Yang kedua, pasti kita harus tahu literatur gunungnya akan kita daki.
01:57Misalnya kita mau naik gunung kerinja nih, kita harus tahu misalnya di sana
02:00jelurnya seperti apa sih, medan-nya kayak gimana,
02:03tipe jelurnya itu seperti apa, ada berapa kem di sana,
02:06yang ada mata airnya itu di mana-mana.
02:08Jadi itu kita sudah siap sama kondisi lapangan yang ada di sana.
02:11Kita udah siap sama apa yang bakal terjadi sama kita di sana gitu.
02:15Yang bakal kita lihat di sana itu kita udah siap.
02:17Yang kedua, kita harus bikin juga rancangan operasional pendekiannya.
02:20Kayak tadi, kita mau naik pakai operator apa, operatornya siapa, guide-nya siapa,
02:25posternya kita bakal pakai berapa, lalu bawaan kita bakal seberapa berat,
02:30kita harus nyiapin juga biaya datar duganya, nomor-nomor daruratnya.
02:33Jadi memang harus disiapkan sematang dan sedetail mungkin,
02:36jadi jangan sampai ada yang kemis, agar pendekiannya juga aman dan aman juga.
02:40Yang selanjutnya, pastinya latihan fisik,
02:43karena lagi-lagi pendekian gunung itu membutuhkan fisik yang sangat-sangat matang juga,
02:47bisa lari atau apapun itu.
02:48Selanjutnya, perlengkapan juga harus yang sangat matang dari ujung kekis sampai ujung kepala,
02:54sekarang pun lokal pun juga sudah banyak yang bagus juga,
02:57lalu perbekalannya juga pastinya,
02:59dan pastinya tidak meninggalkan ibadah dan doa juga,
03:03dan selalu ingat kalau buat aku sendiri,
03:05puncak adalah tujuan, tapi keselamatan tetap nomor satu.
03:08Jadi hakikat pendekian adalah kembali ke rumah dengan selamat.
03:11Itu yang harus ditetap lagi.
03:12Bukan mencapai puncak saja ya,
03:14tapi kembali ke rumah dengan selamat.
03:18Saya tanyakan ini ke Mas Aping lagi,
03:22kan dalam kondisi yang semestinya ideal,
03:25aturannya harus ditegalkan dengan tegas juga ya Mas Aping,
03:30karena ini bicara soal keselamatan pendaki.
03:32Misalnya soal kasus kemarin pendakian Juliana Marins,
03:37itu lima orang berbanding dengan satu guide saja,
03:40artinya ini tidak ideal dong kondisinya ya?
03:42Jadi yang paling utama dalam suatu pendakian itu adalah,
03:48salah satu yang paling penting itu adalah mengumpulkan informasi,
03:52karena semakin banyak informasi yang kita dapat,
03:55tentu akan meminimalisir resiko.
03:57Nah sekarang ini fenomenanya,
03:59banyak pendaki-pendaki yang pengu pendaki-pendaki,
04:03yang pemula ini yang hanya demi konten,
04:05mereka memaksikan diri tanpa memahami karakteristik gunung,
04:08tanpa memiliki informasi yang cukup tentang gunung,
04:11mungkin mereka hanya tergodal untuk ingin berselfie di gunung,
04:16atau ingin mendapatkan gambar yang bagus,
04:18sehingga mereka cenderung untuk mengabaikan
04:20SOP minimal standarisasi dalam suatu pendakian itu,
04:25mereka sangat minim,
04:27apalagi rinjian ini berbeda karakternya
04:29dengan kebanyakan gunung yang ada di Indonesia.
04:32Jadi sementara saat ini para pendaki-pendaki pemula ini
04:37lagi nge-trend pada ingin tek-tok istilahnya pendaki zaman sekarang,
04:42berangkat itu langsung pulang tanpa harus menginap di situ.
04:46Nah kondisi ini kadangnya memaksa mereka untuk melakukan pendakian
04:49tanpa perencanaan dan tanpa peralatan,
04:51bahkan tanpa logistik yang memadai.
04:52Sementara cuaca di gunung itu sangat berbeda,
04:55ancamannya juga sangat serius dan selalu ada,
04:58itu lah membuat banyak pendaki-pendaki pemula
05:01yang kemudian mengalami kecelakaan di gunung.
05:05Akhirnya kondisi-kondisi ini juga bagi pihak pengelolaan
05:07manasional gunung rinjian ini harus mendapatkan
05:09respon yang cukup baik,
05:10dan dari pihak yang tidak tentu harus berbenar,
05:14tentu harus mempersiapkan beberapa peralatan
05:17yang harus selalu ada di kawasan rinjian ini,
05:21baik itu di peskep maupun di pelawangan ataupun di dana.
05:24Jadi sudah saatnya pengelolaan manasional gunung rinjian ini
05:28memperlakukan sistem-sistem yang memang sudah ada sebelumnya
05:32untuk lebih dipuatkan.
05:34Artinya ya pengelola harus menediakan peralatan-peralatan
05:39untuk penyelamatan,
05:41sehingga tidak terkenal lagi waktu untuk mengambil peralatan
05:44atau kita hanya untuk saling menunggu.
05:48Jadi sudah saatnya memang BTNGR
05:50untuk lebih memaksimalkan,
05:51membenahi jalur,
05:55untuk mempersiapkan peralatan-peralatan keamanan
05:57untuk para pendaki.
05:59Apalagi sekarang ini hari berjani
06:01sedang rame-ramenya,
06:03jadi sehari itu bisa sampai 700 orang
06:05buatannya untuk melakukan peralatan.
06:07Jadi itu membuat kerjani sangat ramai
06:09dan sangat diminati.
06:12Mas Amping, apa kondisi di lapangan
06:15yang masih tidak ideal terkait ini?
06:16Terkait keselamatan pendaki, terkait kesiapan evakuasi,
06:21juga pengecekan pendaki sebelum naik ke Gunung Rijani,
06:24apa yang masih harus dibenahi,
06:25apa yang masih belum maksimal?
06:26Yang belum maksimal di sini,
06:31peralatan-peralatan ini,
06:32peralatan yang evakuasi peralatan penyelamatan
06:36yang harus ready selalu ada di base camp
06:38maupun di beberapa tempat,
06:39misalnya itu di Pelawangan atau itu di Danau.
06:42Dan yang paling penting juga,
06:44tracking organizer itu harus memiliki pasukan
06:46atau memiliki guide-guide yang
06:48paling tidak memiliki ilmu modern.
06:49Paling tidak dia memiliki sedikit pengetahuan
06:52tentang perspektif rescue,
06:53sehingga para gaya-gaya itu bisa mendampingi tamu
06:57dan ketika kejadian seperti yang dialami Juliana
07:00atau korban yang lain,
07:02paling tidak gaya itu bisa melakukan langkah-langkah awal
07:05di dalam penyelamatan.
07:06Artinya, selain meningkatkan kompetensi
07:11daripada tracking organizer itu sendiri,
07:14pihak tracking organizer,
07:16dalam hal ini APGI mungkin harus bisa diajak duduk bersama
07:20untuk meningkatkan kapasitas dari gaya-gaya itu sendiri
07:22yang hanya bermodal pernah naik gunung
07:24atau dia orang sekitar,
07:26orang sembalun,
07:27ataupun orang senaruh,
07:28kemudian mengaku dirinya pernah melakukan pendakian
07:31penuh ringga nih.
07:32Dan sekarang ini persoalannya,
07:34banyak gaya-gaya itu yang tidak berlisensi.
07:36Memang peningkatan kapasitas gaya ini
07:39harus ditingkatkan,
07:41terutama di dalam memahami ilmu modern ring.
07:44Ya paling tidak mereka memahami ilmu
07:46ketika risiko ataupun survival itu sendiri.
07:48Karena ketika terjadi kecelakaan,
07:50yang pertama harus bertanggung jawab,
07:52yang pertama harus bisa melakukan upaya-upaya penyelamatan,
07:55ya portal dan gaya itu sendiri.
07:57Kalau dari Mas Samsu,
08:00apa yang diimbau untuk para pendaki
08:04agar lebih berhati-hati lagi?
08:06Termasuk kalau dari sisi evakuasi,
08:08apa sih yang masih dibutuhkan dari tim SAR
08:10kalau di kondisi Gunung Rinjani?
08:12Banyak yang kita putuskan peralatan.
08:18Seperti apa yang tadi sampaikan Bang,
08:20kalau kita harus berhati-hati-hati,
08:23bahwa ada shelter untuk peralatan
08:27platikareksi.
08:29Supaya tidak dijangkau,
08:32kalau ada trouble seperti ini,
08:35langsung cepat di tangan.
08:37Kalau dia menunggu kita dari bawah,
08:40perjalanan kita saja ke Sembalung,
08:42usah makan waktu 1 jam setengah.
08:44Belum jalan kaki sampai ke Punggungan,
08:48sudah 6 jam setengah.
08:51Jadinya lambat.
08:53Kenapa lambat?
08:54Ya karena perjalanan kita.
08:55Seandainya peralatan itu ada
08:59stand-by di sana,
09:02cepat di tangan hati,
09:04dokter gaet dan pendaki,
09:07ada yang bisa melakukan evakuasi.
09:10Shelter peralatan di lokasi yang terjangkau itu ya,
09:13Mas Samsul ya?
09:16Yang dibutuhkan salah satunya adalah
09:17shelter peralatan di lokasi yang terjangkau
09:20untuk mempermudah kalau ada kondisi darurat
09:23untuk melakukan evakuasi.
09:25Begitu ya?
09:26Iya mbak.
09:28Terima kasih Mas Samsul.
09:30Terima kasih juga Mas Aping
09:31sudah hadir di ROSI
09:34dan memberikan bagaimana kondisi di sana
09:37soal evakuasi,
09:39apa yang masih dibutuhkan,
09:40apa yang masih perlu dievaluasi
09:41agar jangan sampai ada
09:43kasus seperti yang menimpa
09:46pendaki asal berhasil terulang kembali.
09:48Terima kasih Mas Samsul.
09:49Terima kasih Mas Aping.
09:52Terima kasih.
09:53Saya ke Kansa dulu.
09:55Jadi artinya,
09:56kan perlu diperbaiki ya.
09:58Kalau dari pendaki,
09:59apa yang masih harus diperbaiki lagi
10:03dari sisi aturan misalnya,
10:06atau hal yang mendukung pendakian di Indonesia,
10:10khususnya tidak hanya di Rinjani,
10:11tapi gunung-gunung lainnya yang sudah Kansa kunjungi.
10:14Oke.
10:15Kalau mungkin dari personal pendakinya lagi,
10:17pastinya harus lebih siap dan matang lagi,
10:19karena sudah dibilang tadi,
10:21gunung bukanlah medan kita hari-harinya,
10:24gunung itu ada bahaya juga,
10:26ada resikonya juga,
10:27harus disiapkan dengan yang matang.
10:29Lalu untuk peraturan-peraturan yang di-apply lagi
10:31di tiap-tiap gunung juga,
10:33waktu kemarin aku ke gunung akun kak gue,
10:35Elbrus, dan Kilimanjaro di luar negeri,
10:38memang peraturan sangat-sangat ketat.
10:39Mulai dari operatornya yang tidak boleh meninggalkan para pesertanya,
10:43atau enggak mereka akan diberi sanksi juga
10:45sama teman nasional mereka.
10:47Dan beberapa peraturan-peraturan sangat-sangat ketat
10:50yang membuat pendakiannya bisa jadi lebih lancar
10:53dan lebih aman lagi.
10:54Dan aku harap bisa di-apply juga di Indonesia juga
10:57dengan peraturan yang lebih ketat lagi,
10:59akan lebih minimalisilah terjadinya risiko-risiko yang akan terjadi juga.
11:02Jangan sampai ada risiko yang tidak bisa tertangani sejak awal.
11:06Nah apa yang terjadi pada Juliana Marins
11:08dan proses evakuasian di sorot dunia
11:10menjadi pelajaran penting bagi semua pihak
11:12untuk mengutamakan keselamatan dalam setiap pendakian.

Dianjurkan