Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • kemarin
Berikut tiga berita terpopuler yang terjadi pada hari Rabu, 2 Juli 2025:

Berita pertama, anggota Komisi X DPR RI F-PDI Perjuangan Mercy Chriesty mengungkapkan kekesalannya terhadap Menteri Kebudayaan Fadli Zon terkait pernyataan tidak ada pemerkosaan massal 1998.

Baca Juga Rapat dengan Fadli Zon di Komisi X DPR, Fraksi PDIP Minta Proyek Penulisan Sejarah Distop di https://www.kompas.tv/nasional/602868/rapat-dengan-fadli-zon-di-komisi-x-dpr-fraksi-pdip-minta-proyek-penulisan-sejarah-distop

Berita kedua, Menteri Kebudayaan Fadli Zon meminta maaf terkait pernyataannya yang menyatakan taka da pemerkosaan massal 1998 saat rapat bersama Komisi X DPR RI.

Baca Juga Usai Dicecar DPR, Fadli Zon Minta Maaf Terkait Pernyataannya soal Pemerkosaan Massal 98 di https://www.kompas.tv/nasional/602955/usai-dicecar-dpr-fadli-zon-minta-maaf-terkait-pernyataannya-soal-pemerkosaan-massal-98

Berita ketiga, Bareskrim Polri akan gelar perkara kasus ijazah palsu Presiden ke-7 RI, Joko Widodo. Roy Suryo selaku pelapor menyatakan siap untuk hadir.

Baca Juga Soal Ijazah Jokowi, Roy Suryo: UGM Bagai Kucing Dikasih Air, Lari Semua di https://www.kompas.tv/nasional/602775/soal-ijazah-jokowi-roy-suryo-ugm-bagai-kucing-dikasih-air-lari-semua

Video Editor: Noval

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/602980/fadli-zon-minta-maaf-di-komisi-x-dpr-ri-hingga-roy-suryo-soal-gelar-perkara-ijazah-jokowi-top3news
Transkrip
00:00Halo Sobat Kompos TV, saatnya update 3 berita terpopuler yang terjadi pada hari ini, Rabu 2 Juli 2025.
00:08Berita pertama datang dari anggota Komisi 10 DPRRI fraksi PDIP Mercy Christy
00:13yang menyampaikan kekesalannya di hadapan Menteri Kebudayaan Fadlizon terkait pernyataan yang menyebut tidak ada pemerkosaan masal 1998.
00:21Momen tersebut terjadi di dalam rapat kerjasama Kementerian Kebudayaan yang digelar di kompleks parlement.
00:26Pada saat sesi tanya-jawab, Mercy menjelaskan bahwa ia memiliki 3 dokumen resmi terkait kasus tersebut
00:32yang salah satunya ialah dokumen dari tim gabungan pencari fakta.
00:36Ia menyampaikan kondisi pada saat itu yang menyebut tidak ada satupun korban yang berani untuk bicara, bahkan mengalami depresi yang luar biasa.
00:45Kita maksud sendiri kenapa begitu berat menerima ini?
00:49Ini kalau saya bicara ini kita sakit pak.
00:52Saya termasuk bagian juga yang ikut mendatai itu testimoni.
00:57Testimoni.
00:58Sangat menyakitkan.
01:00Kita bawa itu testimoni dalam desingan peluru.
01:05Aduh.
01:06Bapak bicara dari tadi itu saya itu menahan.
01:10Menahan.
01:10Sangat menahan.
01:12Dan bukan cuma kasus kekerasan 98.
01:15Bapak bilang TSM.
01:17Bapak bilang tidak terima yang masal.
01:18Pak, kebetulan sebagian besar itu satu etnis.
01:24Kita tidak ingin membuka sejarah kelam itu.
01:26Satu etnis.
01:27Kalau diaspora, bisa siapa saja.
01:30Satu etnis.
01:33Banyak cerita pak.
01:35Satu kasus saja sudah banyak.
01:38Lebih dari satu kasus.
01:39Tuh.
01:40Tuh.
01:40Tuh.
01:40Kalau.
01:41Kalau.
01:41Kalau.
01:41Kenyakkan.
01:42Dan mas.
01:43Bentar dulu.
01:43Horbannya 50.
01:44Berita kedua, Menteri Kebudayaan Fadli Zon meminta maaf atas pernyataannya yang menyangkal tragedi pemerkosaan masal 1968.
01:53Permintaan maaf itu ia sampaikan setelah mendapat hujan kritikan dari anggota Komisi 10 DPR saat rapat kerja bersama.
01:59Fadli dinilai tidak sensitif terkait penyangkalan tragedi pemerkosaan 1968.
02:05Dihadapan anggota Komisi 10, ia menyampaikan permintaan maafnya.
02:08Ia mengaku bahwa pernyatanya itu berdasarkan pendapat pribadi.
02:11Saya minta maaf kalau ini terkait dengan insensitif, kita dianggap insensitif.
02:19Tapi saya sekali lagi dalam posisi yang mengutuk dan mengecam itu juga.
02:24Dan ini tidak ada hubungan dengan kasus-kasus yang lain ya.
02:28Karena secara spesifik tadi, kalau ada sedikit perbedaan pendapat terkait dengan diksi itu.
02:34Yang menurut saya itu pendapat pribadi ya.
02:37Yang mungkin kita bisa dokumentasikan secara lebih teliti lagi ke depan.
02:42Ini adalah hal-hal yang mungkin bagian dari perbedaan-perbedaan data atau pendapat
02:50yang perlu kita lebih akurat lagi ke depan untuk mendatanya.
02:54Saya kira tidak ada maksud-maksud lain dan tidak ada kepentingan sebenarnya dalam hal ini
02:59untuk mereduksi kalau itu sudah menjadi sebuah kenyataan-kenyataan apalagi ada dukungan dengan hukum.
03:08Berita ketiga, Baris Krim akan gelar perkara khusus dugaan ijazah palsu Jokowi.
03:13Roy Suryo nilai ini sebuah kemajuan dan siap untuk hadir.
03:16Undangan diadakannya gelar perkara khusus di Baris Krim terhadap dugaan ijazah palsu Presiden ke-7 Jokowi Dodo
03:22direncanakan pada Kamis pukul 10 pagi.
03:25Roy bilang, selain pelapor, dirinya juga berharap Baris Krim turut menghadirkan pihak terlapor
03:30yakni mantan Presiden ke-7 Jokowi Dodo untuk ikut hadir dalam gelar perkara khusus dugaan ijazah palsunya.
03:36Tapi terus terang TPUA masih menunggu kepastian dari Baris Krim.
03:41Karena apa? Karena juga masih ada kemungkinan kalau Pak Egi Sujana itu kondisi kesehatannya belum memungkinkan
03:47itu minta penjadwal lalu ulang untuk ditunda atau diundur sampai dengan batas yang kemudian kesehatan Pak Egi.
03:54Dan juga ada masukan lain bahwa gelar perkara itu harus juga dihadirkan yang dilaporkan.
03:59Ya terlapor adalah Jokowi Dodo.
04:01Nah gitu, jadi sebaiknya gelar perkara khusus itu dihadirkan semuanya.
04:05Terlapornya dari TPUA yaitu Jokowi Dodo juga hadir.
04:08Kemudian semua pihak termasuk ahli-ahli dari TPUA, saya Dr. Esmond dan Esmond.
04:13Nah, sahabat Kompas TV, itu dia tadi 3 berita terpopuler yang terjadi pada hari ini.
04:17Sebelas saatnya saya Aisyah Malaputri, pamit undu diri, sampai jumpa.

Dianjurkan