Penyelidikan dugaan korupsi pengadaan Chromebook senilai Rp43 miliar di Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Kampar terus bergulir. Meski belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka, tekanan di internal dinas semakin terasa. Sorotan tajam publik, pemeriksaan beruntun, dan gelagat panik sejumlah pejabat membuat atmosfer pemerintahan Kampar terasa mencekam.
Oknum Kepala Disdikpora agak mengalami tekanan berat. Salah seorang staf dinas mengungkapkan bahwa kebiasaan merokok Aidil meningkat tajam sejak kasus ini diproses kejaksaan.
Tonton juga RiauOnline “ (RiauOnline)
#Riauonline #Riauonlinecoid #chromebook #kampar
Jangan lupa subscribe, tinggalkan komentar dan share.
Tonton konten lainnya juga di YouTube Channel: - Sisi Lain https://youtu.be/_TYOe2wDBl8 - Wamoi dan Riau https://youtu.be/roXyLa8aFLU
00:09Penyelidikan dugaan korupsi pengadaan kerombuk senilai Rp43 miliar di Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga, di Sedikpora, Kabupaten Kampar terus bergulir.
00:19Meski belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka, tekanan di internal dinas semakin terasa.
00:25Sorotan tajam publik, pemeriksaan beruntun, dan gelagat panik sejumlah pejabat membuat atmosfer pemerintahan Kampar terasa mencekam.
00:33Oknum kepala di Sedikpora agak mengalami tekanan berat.
00:36Salah seorang staff dinas mengungkapkan bahwa kebiasaan merokok aidil meningkat tajam sejak kasus ini di proses kejaksaan.
00:43Biasonya dua bungkui okok Lukas NAMB, kini bisa lima bungkui sehari.
00:48Dalam hisapnya, Putus Sambung, ujar staff tersebut yang meminta namanya dirahasiakan.
00:53Menurut informasi yang beredar, proyek pengadaan tersebut sebenarnya dimulai di masa kepemimpinan Kadi sebelumnya, Yasir.
01:01Namun, proses pencairan dan realisasi pengadaan berlangsung penuh di era aidil menjabat.
01:06Lukas NAMB panik kayaknya dia tamau diseret sendirian, kata sumber internal ASN di Sedikpora.
01:12Penyelidikan yang dilakukan kejari Kampar menyasar banyak aspek.
01:17Salah satu sorotan utama adalah dugaan pengondisian dalam proses lelang ekatalop.
01:20Proyek disebut mengarahkan pemenang pada vendor dengan merek Acer,
01:24dengan dugaan adanya pemberian fee hingga 25% kepada oknum dalam dinas.
01:29Proyek ini dibiayai dari dana alokasi khusus, DAK, Fisik Tahun Anggaran 2022-2023.
01:35Perangkat kerombuk dikirimkan ke sejumlah sekolah,
01:39namun diduga tidak sesuai spesifikasi yang ditetapkan dalam Permendik Budristen No. 3 Tahun 2022.
01:45Beberapa kepala sekolah bahkan mengaku perangkat tidak berfungsi maksimal dan tidak layak pakai.
01:51Selain persoalan teknis, penyidik juga menyoroti aspek hukum.
01:54Diduga proyek ini melanggar prinsip transparansi, akuntabilitas,
01:59dan persaingan sehat sebagaimana tertuang dalam Perpres No. 16 Tahun 2018 Junto Perpres No. 12 Tahun 2021
02:05tentang pengadaan barang dan jasa pemerintah.
02:07Jika terbukti menimbulkan kerugian negara,
02:11maka para pihak yang terlibat dapat dijerat dengan Pasal 2 dan Pasal 3 UU Tipikor,
02:15UU No. 31 Tahun 1999 Junto, UU No. 20 Tahun 2001.
02:21Kepala Kejaksaan Tinggi Riau, Akmal Abbas,
02:24menyatakan bahwa kasus ini menjadi perhatian khusus pihaknya.
02:27Ia telah menginstruksikan kejari kampar untuk menanganinya secara profesional dan terbuka.
02:33Namun, sejumlah elemen sipil mendesak agar kejati bahkan kejaksaan agung
02:37ikut mengawasi proses hukum agar tak mandek di tengah jalan.
02:41Kami tidak ingin kasus ini berhenti di PPK atau Kepala Dinas saja.
02:45Ini diduga sistemik, melibatkan vendor dan pejabat lain.
02:50Kalau lambat, kami siap laporkan ke pusat,
02:52tegas Firman, Ketua Forum Pemuda dan Mahasiswa Antikorupsi Kampar, FPMAKK.
02:58Firman juga menilai bahwa pola proyek seperti ini mirip dengan sejumlah kasus di daerah lain,
03:03di mana vendor tertentu terus dimenangkan dan spesifikasi barang kerap dimanipulasi
03:06untuk mengejar keuntungan pribadi.
03:09Kadis di Pora Kampar,
03:10Haji Aidil kepada wartawan membantah terlibat dalam praktik rasuah
03:13dan menyatakan bahwa seluruh proses pengadaan telah dilakukan sesuai aturan.
03:18Semua proses sudah sesuai aturan.
03:21Saya harap masyarakat Kampar tidak terpancing isu yang belum tentu kebenarannya,
03:24kata Aidil.
03:26Hingga kini, penyidik masih berada dalam tahap pengumpulan bukti dan dokumen kontrak.
03:31Audit potensi kerugian negara juga tengah berlangsung.
03:34Beberapa pihak meyakini penetapan tersangka tinggal menunggu kelengkapan alat bukti.
03:39Masyarakat Kampar kini menanti babak baru dari kasus yang mencoreng dunia pendidikan ini.
03:44Apakah benar ada korupsi berjamaah di balik proyek rombuk?
03:48Atau justru ini akan berakhir sebagai isu yang menguap tanpa kejelasan?