Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • kemarin
KOMPAS.TV - Presiden Prabowo Subianto berencana memberikan bantuan pengobatan bagi dua ribu warga Gaza yang nantinya ditempatkan sementara di Pulau Galang, Kepulauan Riau.

Kepala Kantor Kepresidenan, Hasan Nasbi, menegaskan bantuan kesehatan ini tidak sama dengan evakuasi. Nantinya, ketika pasien atau korban telah sembuh, maka orang-orang tersebut akan dikembalikan ke Gaza, Palestina.

Hasan Nasbi menegaskan Pulau Galang dipilih menjadi tempat pengobatan karena pulau ini sudah memiliki fasilitas rumah sakit khusus infeksi menular yang dulu pernah dijadikan tempat penanganan COVID-19 hingga tempat pengungsian.

Warga Pulau Galang mendukung rencana pemerintah yang akan menjadikan Pulau Galang sebagai tempat penyembuhan dua ribu warga Gaza, Palestina, yang menjadi korban perang dan kelaparan.

Ketua RT Kampung Sijantung menyebut saat ini belum ada penolakan dari warga terhadap rencana pemerintah karena dinilai sebagai visi kemanusiaan.

Apakah keputusan Kemlu dalam menyediakan Pulau Galang untuk membantu pengobatan warga Gaza, Palestina, bisa menjadi salah satu solusi untuk meringankan penderitaan warga Gaza? Apa yang harus diperhatikan dalam pengambilan kebijakan ini?

Kita bahas bersama Pakar Hubungan Internasional dari Universitas Padjadjaran, Teuku Rezasyah.

Baca Juga Ayah Prada Lucky Tuntut Keadilan, Kemlu soal Evakuasi Warga Gaza, Bupati Pati soal Pajak [TOP3NEWS] di https://www.kompas.tv/video/610389/ayah-prada-lucky-tuntut-keadilan-kemlu-soal-evakuasi-warga-gaza-bupati-pati-soal-pajak-top3news

#gaza #palestina #pulaugalang

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/610391/full-pakar-hi-teuku-rezasyah-soal-prabowo-siapkan-pulau-galang-untuk-pengobatan-2-000-warga-gaza
Transkrip
00:00Bagi 2.000 warga Gaza yang nantinya ditempatkan sementara di Pulau Galang, Kepulauan Riau.
00:05Kepala Kantor Kepresidenan, Hasan Nasbi menegaskan,
00:08bantuan kesehatan ini tidak sama dengan evakuasi.
00:12Nantinya ketika pasien atau korban telah sembuh,
00:15maka orang-orang tersebut akan dikembalikan ke Gaza, Palestina.
00:19Hasan Nasbi menegaskan, Pulau Galang dipilih menjadi tempat pengobatan
00:24karena pulau ini sudah memiliki fasilitas rumah sakit khusus infeksi menular
00:28yang dulu pernah dijadikan tempat penanganan COVID-19 hingga tempat pengungsian.
00:39Warga Pulau Galang mendukung rencana pemerintah yang akan menjadikan Pulau Galang
00:43sebagai tempat penyembuhan bagi 2.000 warga Gaza, Palestina
00:47yang menjadi korban perang dan kelaparan.
00:49Ketua RT Kampung Sijantung menyebut saat ini belum ada penolakan dari warga terhadap rencana pemerintah
00:55karena dinilai sebagai misi kemanusiaan.
00:58Warga dinilai juga terbiasa karena kawasan ini pernah digunakan untuk tempat perawatan
01:03saat COVID-19 dan penampungan pengungsi perang Vietnam.
01:06Bagi kami masalah di sini sebagai RT Kampung Sijantung, saya sangat mendukung pak
01:14karena kita membantu orang susah.
01:17Kerana kami dari dulu, Vietnam, dari KAI, Hopit, ini yang ketiga ini, dari pelaksinan Gaza.
01:26Mungkin itu yang dapat kami kena tempat ini, bukan kami pula ngasih makan, ya pak?
01:30Pemerintah yang memiliki.
01:33Kami di sini, mereka tercukur berat.
01:35Apakah keputusan dari pemerintah dalam menyediakan Pulau Galang untuk membantu pengobatan warga Gaza Palestina
01:43bisa menjadi salah satu solusi untuk meringankan penderitaan warga Gaza?
01:48Lalu apa yang harus diperhatikan?
01:50Dalam pengambilan kebijakan ini, kita sudah bersama dengan pakar hubungan internasional
01:55dari Universitas Pajajaran, Tengku Reja Shah.
01:57Selamat sore, Bang Reja.
01:59Selamat sore, salam dari UNPAD di Bandung.
02:02Bang Reja, ini apa yang menjadi catatan Anda terkait dengan rencana pemerintah
02:07yang akan menjadikan Pulau Galang untuk lokasi pengobatan bagi 2.000 warga Gaza?
02:13Saya pikir Pulau Galang ini sudah menjadi modal kita ya untuk kampanye perdamaian dunia.
02:18Saya perhatikan media-media internasional sudah mulai menayangkan pulau ini
02:23yang luasnya 80 km persegi.
02:25Itu antara lain Koran Guardian di Inggris, kemudian Koran Anadolu di Turki,
02:29dan juga Koran Independent di Inggris.
02:32Ini saya pikir kita punya pengalaman menangani hal ini ya.
02:35Dan apa yang akan dilakukan ini sesuai dengan prinsip-prinsip Pancasila,
02:39sesuai dengan prinsip-prinsip konstitusi,
02:41yang ini mengendaki perdamaian dunia,
02:43juga sudah sesuai dengan ide-ide peradaban Islam,
02:46yang ini umatan wasaton, umatan wahidah,
02:48umatan islamiah, umatan basyariah.
02:51Kemudian juga ini sudah dibuat berdasarkan pertemuan yang panjang,
02:56saya pikir, antara pemerintah Indonesia dengan negara-negara teluk.
03:00Tapi yang kita harus sendaknya persiapkan adalah,
03:05Galang ini akan berbeda Galang dulu dengan sekarang gitu.
03:09Galang dulu adalah processing center,
03:12di mana mereka yang ada di situ akan berangkat ke luar negeri,
03:15ke negara-negara yang lebih maju,
03:16dan mereka sudah disiapkan untuk itu.
03:18Tapi juga saya berpikir, perjanjian ini harus dibuat juga dengan pihak-pihak di luar,
03:23agar jangan sampai nanti mereka berangkat sulit pulang.
03:27Dan untuk itu tentunya kalangan di Galang juga harus disiapkan,
03:30misalnya lewat standar rumah sakit yang lebih tinggi,
03:33misalnya standar keselamatan pasien,
03:35standar akses keperawatan,
03:36standar bahasa,
03:38kemudian hak-hak dasar pasien,
03:39dimengerti oleh mereka,
03:41kemudian hak-hak asesmen pasien,
03:44kemudian penyuluhan pasien dan keluarga,
03:46kemudian juga infrastruktur Galang juga siap,
03:49jadi darat, laut, dan udara.
03:50Kemudian juga teknologi yang diterapkan ini
03:53hendaknya dapat menjawab data-data medis yang ada dari pasien tersebut.
03:59Baik, Mas Reza.
04:00Kalau pasien tersebut,
04:02ya diperiksa ulang.
04:02Maaf saya potong,
04:04tapi jauh sebelum itu yang disiapkan,
04:06tentu saja tadi kita dengarkan kata Wamenlu
04:08bahwa tunggu persetujuan dari Palestina
04:10dan juga negara-negara di Liga Arab begitu.
04:13Jadi pertanyaannya, apakah rencana ini
04:16possible ataupun kemungkinan dapat terrealisasi?
04:21Tergantung ya kemampuan diplomasi kita
04:23dengan negara-negara Arab,
04:24negara-negara Oki,
04:25dan juga GNB.
04:26Dan juga dengan negara-negara yang berada di sekitar Palestina tersebut.
04:30Karena jangan sampai nanti persetujuan sudah dicapai,
04:32tapi Israel mempersulit urusan,
04:35sehingga memaksa kita berhubungan secara formal dengan Israel.
04:40Padahal untuk urusan ini,
04:42hendaknya kita cukup berhubungan dengan
04:44United Nations High Commission for Refugees,
04:46dan juga berhubungan dengan lembaga-lembaga
04:49seperti Palang Merah Internasional.
04:51Dan saya sangat-sangat berharap
04:52lembaga-lembaga di lokal tersebut
04:55sanggup berinteraksi dengan Israel
04:57tanpa kita membuat keputusan-keputusan
04:59yang bilateral dengan Israel.
05:01Karena ini sesuatu hal yang sangat sensitif.
05:03Karena ada kekhawatiran
05:05warga Gaza yang diungsikan keluarga Gaza ini
05:08akan sulit kembali.
05:09Nah, apa?
05:10Bagaimana Indonesia memastikan hal ini
05:12tidak akan terjadi?
05:13Jadi ketika warga Gaza berobat di Indonesia,
05:16di Pulau Galang,
05:16khususnya mereka dipastikan akan kembali
05:18ke tanah mereka, di Palestina?
05:21Ya, karena itu, terima kasih.
05:22Karena itu persetujuan kita harus mendapat dukungan dari PBB,
05:27dapat dukungan dari Oki,
05:29dari GNB, dari kelompok selatan-selatan,
05:30dan juga detail dengan negara-negara
05:32di mana para pasien tersebut diberangkatkan.
05:36Jordania, Palestina, kemudian Mesir, kemudian Syria.
05:41Itu juga hendaknya kita memiliki perjanjian khusus.
05:43Karena jangan sampai nanti begitu mereka landing,
05:46mereka tidak boleh masuk,
05:48tapi harus kembali ke tempat penerbangan terakhir.
05:51Ya, ini last embarkation.
05:53Last embarkation-nya adalah Indonesia.
05:54Jadi untuk itu kita hendaknya benar-benar detail.
05:57Jangan sampai kita kena tipu daya dari Israel dan Amerika Serikat.
06:01Ini yang harus diperhatikan ya, Pak Reza ya.
06:04Jangan sampai kena tipu daya dari Israel
06:05dan memastikan warga Gaza yang dapat kembali.
06:08Lalu, tadi seperti kata Anda bahwa ini penting
06:10untuk bagaimana diplomasi Indonesia dilakukan
06:13untuk bisa melaksanakan bantuan ini.
06:16Menurut Anda, diplomasi Indonesia saat ini
06:18seperti apa dalam membantu penanganan warga Gaza?
06:20Bantuan kita sudah luar biasa secara diplomatik ya.
06:26Kemudian baru-baru ini kita merencanakan
06:28pengiriman 10.000 ton beras.
06:30Kemudian pada saat yang sama,
06:32relawan-relawan Indonesia sudah banyak berada di sana.
06:34Mereka bergerak di sektor air,
06:35mereka bergerak di sektor gandum,
06:37dan mereka berinteraksi sangat baik dengan masyarakat setempat.
06:40Jadi bagaimanapun juga,
06:41kita tetap harus berkoordinasi
06:43dengan negara-negara lain juga yang bersinergi.
06:46Karena jangan sampai bantuan kita itu nanti
06:48terhalang di perbatasan.
06:50Karena seperti kita ketahui,
06:51kita ketahui saat ini ada 2.200 kontainer
06:54yang sulit masuk ke dalam wilayah Palestina.
06:57Dan mereka diperiksa dengan sangat betil oleh Israel.
07:00Dan untuk itu hendaknya kita mencoba
07:01secara tidak langsung berhubungan dengan Israel.
07:04Intinya barang-barang Indonesia ini
07:05sepenuhnya untuk urusan kemanusiaan.
07:08Oke terakhir, Bang Reza,
07:10alangkah apa yang menurut Anda paling penting
07:11dilakukan oleh Indonesia jika betul
07:13ingin membantu warga Palestina
07:15dari krisis yang tengah terjadi saat ini?
07:17Pertama, kita melakukan kampanye global
07:20berkinerja dengan media-media internasional
07:23dan berhubungan langsung dengan masyarakat-masyarakat dunia
07:26sehingga mereka akan menekan pemerintah mereka
07:28untuk menekan Amerika Serikat dan Israel
07:30untuk bersikap lebih manusiawi.
07:33Dan pada saat yang sama,
07:34saya pikir pemimpin-pemimpin umat peragama seluruh dunia
07:37hendaknya sadar bahwa yang terjadi
07:38adalah suatu tindakan kebiadaban oleh Israel
07:41yang berpotensi punahnya
07:42masyarakat Palestina dari muka bumi.
07:44Baik, terima kasih pakar hubungan internasional
07:47Tepuk Reza telah bergabung bersama kami
07:48di Kompas Petang
07:49dan memberikan perspektifnya.
07:50Salam sehat.
07:53Terima kasih.

Dianjurkan