Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • kemarin
KOMPAS.TV Galeri Nasional Indonesia kini hadir dengan wajah baru yang lebih segar dan modern, menghadirkan berbagai pameran menarik dari beragam karya seni.

Transformasi ini bukan hanya tampak dari sisi tampilan fisik, tapi juga dari semangat baru dalam mengangkat narasi budaya, sejarah, dan ekspresi kreatif yang lebih inklusif dan inspiratif.

Yuk ikuti keseruannya

Baca Juga Bangun CRiB, Daniel Mananta Lebur Dua Brand Hotel Jadi Galeri Seni dan Showcase Seniman di https://www.kompas.tv/lifestyle/608333/bangun-crib-daniel-mananta-lebur-dua-brand-hotel-jadi-galeri-seni-dan-showcase-seniman

#galerinasional #galnas #liburan

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/610441/eksplor-karya-seni-di-galeri-nasional-sapa-pagi
Transkrip
00:00Intro
00:00Halo selamat pagi saudara kembali lagi di Sapa Indonesia akhir pekan bersama saya Asri Gunawan
00:25Dan kali ini saya ingin ajak anda keliling di Galeri Nasional
00:29Karena ini katanya ditunggu-tunggu dan punya wajah baru yang menghadirkan banyak sekali pameran yang tentunya
00:36Ini akan memberikan pengalaman yang berkesan untuk para pengunjungnya
00:40Lebih lengkap saya ingin tanya langsung ke penanggung jawab unit Galeri Nasional ada Mas Bayu disini
00:46Apa kabar Mas Bayu?
00:48Baik Mbak
00:48Sehat ya?
00:49Mas Bayu ini kan katanya punya wajah baru
00:51Apa sih sebetulnya yang baru dari pameran tetap ini dengan pameran tetap yang sebelumnya?
00:57Ya Mbak kalau yang sekarang ini kita menggunakan seluruh ruangan ya Mbak
01:01Dulu kami memulai dari tengah kemudian kami bagi dua Mbak
01:04Dua sayap kanan buat pameran tetap secara kronologis sejarah historis gitu
01:09Sebelah kiri itu bertema tematik gitu
01:10Nah yang sekarang ini kita pakai semua ruangan
01:12Jadi dari ujung ke ujung kita punya satu cerita gitu ya satu kisah gitu
01:16Nah kami pun sekarang menggunakan lift dari bawah
01:18Dulu kita nggak punya lift jadi dari ujung sayap barat ini sampai barat saya primur ada lift naik turun ya
01:24Jadi pengunjung disabilitas juga bisa mengakses pameran tetap
01:28Dulu sebelumnya nggak ada lift dan pengunjung defable nggak bisa naik ke atas gitu
01:33Oke artinya secara cerita baru kemudian secara karya seni jauh lebih banyak dan juga tadi untuk fasilitas sarana-prasarana juga jauh lebih baru begitu ya
01:44Nah kalau saya lihat juga ngepoin di sosial medianya ini proses pembuatan atau proses persiapan dan juga apa yang bisa dibilang rekonstruksi
01:53Ya untuk jadi pameran tetap yang baru ini juga cukup panjang ini bisa diceritakan berapa lama sih persiapannya Mas Bayu?
02:00Ya ini mungkin dua tahun ya tutup lebih satu bulan karena kita tutup Juni 2023
02:05Itu kemudian kami menyiapkan konstruksi mungkin setahun setengah gitu
02:09Kemudian 6 bulan sisanya itu kami menyiapkan tata ulangnya
02:13Namun secara kuratorial teks gitu ya karya-karya yang dipilih sudah disiapkan sejak 2023
02:19Jadi dua tahun pas gitu ya kami menyiapkan
02:21Awalnya kami akan menggunakan tematik, bertema, tematik
02:25Kemudian tengah jalan kami berubah ke kronologis
02:27Jadi sekarang ujung ke ujung itu kisahnya linear ya Mbak
02:30Jadi era kolonial abad 18-19 kemudian sampai ke kontemporer di ujung gitu ya
02:36Oke nah pengalaman berkesan apa yang kira-kira akan bisa didapatkan oleh para pengunjung
02:42Kalau datang ke pameran tetap ini?
02:44Pengunjung mungkin bisa melihat ya bagaimana seni rupa itu berkembang ya
02:46Berkembang dari awalnya itu perkenalan dengan barat gitu
02:48Dari Belanda atau Eropa gitu ya
02:50Kemudian ada seniman kita yang muncul
02:52Lukis kita ada yang muncul, ada saleh
02:54Kemudian abad 20 banyak seniman muda muncul lagi gitu ya
02:58Dengan berbagai perkembangan ya kebudayaan
03:00Hingga ada konflik, ada dinamika gitu ya
03:03Sampai ujungnya adalah kontemporer
03:05Yang itu adalah seni rupa yang bebas, seni rupa yang keseharian gitu
03:08Saya kira itu
03:09Oke nah selain pameran tetap ada apa lagi disini kira-kira yang bisa saya telusuri?
03:13Oh iya kami pun juga ada pameran temporer, ada dua event
03:16Pertama nyala 200 tahun perang di Ponegoro
03:19Itu di gedung A, di gedung utama kami
03:21Kemudian yang kedua Kids Binale itu di gedung B dan D
03:24Oh oke, Kids Binale ini pameran untuk menampilkan karya anak-anak lah
03:29Betul, jadi kami juga punya konsep terhadap anak
03:32Dan ini memang khusus buat anak-anak
03:34Jadi yang berkarya anak-anak semua
03:36Dan berproses anak-anak semua
03:38Menarik, ini saya boleh lihat ke Sena langsung?
03:40Boleh mbak
03:41Sebelumnya terima kasih Mas Bayu udah menceritakan soal pameran tetap ini
03:45Saya langsung ke Sena Berarti
03:47Iya mbak, silahkan mbak
03:59Nah seperti yang sudah dijelaskan tadi di Galeri Nasional tidak hanya pameran tetap saja yang dihadirkan
04:25Tapi juga ada pameran Kids Binale Indonesia 2025 yang bertajuk Tumbuh Tanpa Takut
04:31Dimana ini merupakan ruang bagi anak-anak untuk mengekspresikan ide, imajinasi mereka dalam merespon berbagai isu sosial
04:40Nah saya pengen tahu nih apa aja yang ada di Kids Binale Indonesia 2025
04:44Kita akan tanya langsung ke Founder sekaligus Kurator Kids Binale Indonesia 2025
04:49Ada mbak Ji Sanjaya disini
04:50Halo
04:51Halo apa kabar?
04:52Baik
04:53Mbak saya pengen tanya-tanya mungkin sambil ngelihat di pameran ini ada apa aja kali ya?
04:58Nih mbak Ji kan ini ada tema yang diangkat tajuknya adalah Tumbuh Tanpa Takut
05:04Apa sih yang ingin disampaikan dari tema tersebut?
05:06Nah sebenarnya kita tahu ya bahwa anak atnas adalah generasi masa depan kita gitu
05:11Apakah dia lahir di dunia ini gitu ya khususnya di Indonesia dengan berbagai persoalan yang ada
05:17Kita menggaris bawahi tiga isu yaitu kekerasan seksual terhadap anak, perundungan dan juga intoleransi
05:23Dan sebenarnya out of the box mereka juga punya cara pandang sendiri tentang tajuk Tumbuh Tanpa Takut itu sendiri
05:30Nah akan tetapi apakah mereka terus bergerak gitu ya dengan ketakutan-ketakutan dan isu-isu yang terjadi gitu
05:37Sedangkan di Indonesia ini Sabang sampai Marokya kan luas ya gitu
05:41Dan pasti memang masalah-masalah di setiap daerah itu berbeda
05:44Nah itulah yang kami angkat gitu apakah mereka hidup dan akan terus bergerak menjadi tumbuh menjadi dewasa yang tidak dengan ketakutan gitu
05:53Nah menariknya kan tadi dari tiga isu budaya yang memang isu sosial maksudnya ya yang diangkat
05:59Tapi banyak ekspresi yang dikeluarkan dari karyanya anak-anak ini
06:03Nah total ada berapa yang berpartisipasi di Pamela Kids Pinar 2025?
06:08Selama dua bulan kami open call gitu ya totalnya 1026 karya akan tetapi kami kurasi menjadi 142 karya
06:16142 karya itu mencakup personal maupun kolektif gitu dan itu dari Sabang sampai Marokya
06:24Walaupun ada beberapa provinsi yang memang belum bisa submit ya karena memang disana kolektif-kolektif seninya masih sangat kurang
06:31Dan kami mungkin harus terjun langsung untuk sosialisasi
06:34Berkolaborasi juga berarti dengan seniman?
06:36Betul kami berkolaborasi tiga seniman profesional salah satunya ada Darren Chandra
06:42Darren Chandra merupakan anak berkebutuhan khusus usia 23 tahun lokasinya di Bogor
06:46Lalu yang kedua ada RiEx suami istri Atina dan Evan dari Bandung dan yang ketiga ada MS Alwi dari Bandarnera
06:54Oke menarik ya ini karya-karyanya luar biasa tadi saya pun lihat menarik ya dan apa ya mesmerizing lah ketika ngelihat karya-karya dari anak-anak ini
07:02Nah kemudian yang menarik juga di pameran Kids Binala 2025 ini selain memamerkan karya-karya tadi kan disebutkan ada dua dimensi, tiga dimensi, empat dimensi
07:12Ini apalagi kegiatan yang bisa dilakukan di Kids Binala Indonesia 2025?
07:16Program kita banyak sekali mbak jadi program kami itu ada yang everyday kita melukis maskot kibe dan kibe ada di ruangan RKK
07:23Lalu ada maskot ya ini yang menarik
07:26Karena menarik banget kita juga bikin maskot itu juga melibatkan anak-anak
07:30Jadi kami punya empat ilustrasi akan tetapi karena kami di board orang dewasa tentu mempunyai ego dan lain sebagainya
07:38Kami bahkan menyebarkan brosur di RPTRA
07:42Nah jadi hak anak itu ditingkatkan disini juga dan sifatnya inklusi
07:46Jadi jumlah terpilih siapa ilustrasinya dan terpilihnya Peter Rehan dan kami punya kibe-kibe itu maskot Kids Binala
07:54Dua anak Indonesia kembar
07:56Dan yang menarik ini saya lihat di beberapa tadi spot ada juga tulisan ini ya
08:04Nah ini jadi bisa dibaca juga oleh teman-teman yang berkebutuhan khusus gitu ya
08:10Ini luar biasa sih mendukung inklusifitas itu tadi luar biasa memang bagi
08:14Nah ini selanjutnya di ruangan lain ada seni yang hasil karya seni apa lagi yang disuguhkan yang ditampilkan
08:22Ini re-ex kebetulan memang re-ex ini adalah merecycling barang-barang bekas
08:27Nah tubuh tanpa takut juga misalnya kita anak-anak play rosotan gitu ya
08:32Nah sebenernya itu kan juga bagaimana dia menghepaskan ketakutan dari ketinggian
08:36Nah anak-anak juga belajar berlatih secara motorik gitu kan disini gitu
08:40Dan disini merespon jadi anak-anak boleh menuliskan nih di robot ini nih
08:45Nah boleh merefos dan juga share gitu ya apa saja sih yang mereka inginkan cita-citanya gitu
08:52Ini anak-anak semua? Atau ada orang dewasa?
08:54Anak-anak dewasa, anak-anak, terus kebetulan re-ex juga sudah punya anak namanya cerita warna
09:00Ini cerita warna, mana-mana kan cerita warna
09:02Dia yang menggambarkan sendiri nih gambar-gambarnya gitu
09:19Ada ruang interaksi, nah apa itu? Boleh dijelasin nggak?
09:23Nah ini maze, jadi sebenernya ini labirin gitu kan
09:26Sebenernya kayak kita aja orang dewasa bagaimana sih kita harus menyelesaikan solusi masalah
09:31Nah makanya kita cari jalan keluar gitu
09:34Walaupun sebenernya pada awalnya kita ada beberapa lukisan-lukisan atau simbol-simbol
09:39Tapi setelah pembukaan kita berikan ruang juga buat anak untuk bebas berekspresi disini gitu Mbak
09:44Oh ini artinya lukisannya anak-anak yang buat?
09:46Iya
09:47Oh semuanya?
09:48Iya
09:49Jadi mereka bebas berekspresi apapun yang diinginkan
09:51Iya
09:52Mereka selain bisa menelusuri maze ini lewat mara nih kira-kira jalan keluar ya
09:56Tapi juga bisa sambil mengekspresikan apa yang ada di ide mereka, imajinasi mereka ya luar biasa
10:03Masih ada nggak sih ruangan?
10:05Ada, kita masuk ke gedung deh
10:06Ada, oke kita langsung ke sana ya
10:07Kita langsung ke sana ya
10:20Dan kita udah ada di gedung deh
10:22Iya
10:23Tadi katanya banyak juga karya-karya seni dari anak-anak khususnya yang berkebutuhan khusus
10:29Ini salah satunya
10:30Ya ini neo-divergent lah, anak-anak neo-divergent yang ada autism, ADHD dan lain sebagainya
10:38Ini kolektif Cita Buwana dan ini bisa di manage secara perlahan
10:41Halo Cina
10:42Bikin wayang
10:43Halo
10:44Ini juga
10:45Halo
10:46Oke
10:47Halo Kompas TV
10:48Ini jadi lebih interaktif juga untuk anak-anak yang baru konjong kesini
10:52Iya
10:53Selain ini tadi saya sempat lihat dan sempat denger ada kayak sound gitu ya, itu apa?
10:57Itu sound dari seniman MS Alwi
11:00Yang itu mengangkat tentang cerita dari Maluku, Batu Badaong gitu ya
11:05Jadi itu kayak di goa gitu, kayak ada suara, nah itu interaktif juga
11:10Jadi itu ada suara yang direkam seolah-olah kayak suara di dalam goa gitu
11:14Nah ini kan tadi juga kita tahu antusiasme anak-anak untuk bisa memamerkan karyanya sangat besar ya
11:21Tapi memang tadi ada kurasi yang terkurasi sekitar 142, nah sisanya itu ditampilkan juga ya Mbak?
11:26Iya kita tampilkan juga sebagai bentuk apresiasi, nah itu ada hampir 800, jadi kita bagi
11:32Itu di satu televisi, jadi ada di gedung B dan juga di gedung D gitu, jadi kita ada slide
11:37Itu karya-karya yang tidak terkurasi bentuk dari apresiasi kids binalnya terhadap anak-anak Indonesia
11:43Oke lengkap banget tadi dari ruang pertama sampai ketiga ada banyak karya seni ditampilkan
11:48Di luar ada maze, labirin yang filosofinya ini cari jalan keluar kalau ada masalah dalam hidup ya
11:54Baik orang-orang, baik anak-anak termaja dan juga orang dewasa
11:58Betul, dan terakhir disini juga masih ada banyak lagi karya-karya seni dari anak-anak di pameran kids binalnya Indonesia 2025
12:05Pasti pemirsa Kompas TV juga udah penasaran dan pengen datang kesini
12:09Buka dari jam 9 sampai dengan jam 7 malam, tiket anak-anak 15.000, tiket orang dewasa 50.000 dan warga negara asing 50.000 rupiah
12:20Oke masih terjangkau udahlah Cus langsung datang ya, waktu kosong bersama anak-anak juga
12:26Makasih Mbak Ji udah mempersilahkan kami Kompas TV untuk main kesini, keliling disini
12:31Dan semoga ini tetap banyak yang berkunjung dan juga tetap lebih banyak lagi menginspirasi anak-anak dan juga tentunya
12:37Tidak hanya anak-anak ya tapi orang tua juga
12:40Dan saudara masih ada lagi yang menarik tentunya di galeri nasional selain dari pameran kids binalnya Indonesia 2025
12:48Tapi juga ada pameran perang di Ponegoro
12:51Kita akan lihat setelah ini tapi jangan kemana tetap di Sapa Indonesia akhir pekan
13:18Kembali bersama saya Asri Gunawan di Sapa Indonesia akhir pekan dan kita masih di galeri nasional ada banyak sekali pameran
13:33Selain tadi sebelumnya ada Binali Indonesia 2025, sekarang saya lagi ada di pameran nyala 200 tahun perang di Ponegoro
13:43Dan kira-kira disini ada apa aja ya kalau kita bicara soal perang di Ponegoro ini pasti identik dengan karya seni lukisannya Raden Saleh
13:51Nah lebih dalam lagi saya akan berbincang bersama kurator di pameran nyala 200 tahun perang di Ponegoro
13:58Ibu Citra Smaradewi apa kabar Ibu?
14:01Baik
14:02Sehat ya Bu?
14:03Alhamdulillah
14:04Alhamdulillah
14:05Ternyala 200 tahun perang di Ponegoro
14:07Apa yang ingin disampaikan dari nyala?
14:09Ya nyala itu sebenarnya dia memiliki makna metafora ya
14:13Nyala itu adalah membangun kesadaran
14:17Kesadaran tentang apa yaitu kesadaran dalam kita membaca sejarah
14:21Dalam hal ini adalah membaca tentang sosok maupun perang dari Pangeran di Ponegoro
14:27Jadi kita mengharapkan melalui karya-karya yang dipamerkan pada pameran nyala 200 tahun perang di Ponegoro ini
14:35Kita dapat memaknai kembali tentang sosok di Ponegoro
14:39Karena dalam pameran ini menariknya kita menampilkan tiga koleksi
14:45Satu koleksi dari Istana Kepresidenan
14:47Jarang loh orang bisa melihat karya dari Istana
14:51Kedua koleksi dari individu dan kelompok
14:53Dan ketiga adalah karya-karya yang khusus diciptakan dalam konteks menyambut pameran nyala 200 tahun perang di Ponegoro
15:01Oke, di Ponegoro artinya ini tokoh yang tentu saja memang kita ketahui ya
15:05Tokoh nasional yang punya impact dampak yang sangat besar
15:09Kenapa dipilih di Ponegoro?
15:11Iya kita memahami bahwa di Ponegoro itu adalah salah satu pahlawan nasional
15:16Yang telah dinobatkan oleh pemerintah pada tahun 1973
15:20Kita menyadari bahwa sosok di Ponegoro ini dalam historiografi sejarah sosial, politik, budaya di Indonesia
15:28Ini memiliki peran yang sangat penting dalam konteks perlawanan bangsa Indonesia terhadap kolonialisme
15:34Oke, ini menarik sekali tadi seperti yang disebutkan oleh Bu Citra
15:38Juga ada tiga karya yang ditampilkan ya tadi, koleksi yang ditampilkan
15:42Ini ada berapa seniman yang terlibat?
15:45Iya, seniman yang terlibat itu total itu ada 26 seniman dari seluruh Indonesia
15:50Dan sifatnya lintas generasi
15:52Artinya lintas generasi itu tentunya dari yang sudah meninggal seperti yang kita lihat disini
15:57Karya dari Raden Saleh dibuat pada 1887 ya
16:01Kemudian juga ada karya-karya yang dibuat oleh seniman-seniman modern ya pada tahun 19 setelah kemerdekaan
16:07Dan juga karya-karya dari seniman muda yang tidak kalah menarik melalui karya-karya berbasis digital dan new media art
16:16Yang menariknya juga ini dikolaborasikan ya dari hasil karya yang dilihat ini otentik lah ya bisa kita bilang otentik legend
16:23Tetapi juga pengunjung bisa melihat bagaimana kemudian ini bisa lebih detail lagi ngezoom tapi dengan digital begitu ya
16:32Ya memang kekuatan karya ini kita menampilkan tiga genre seni-seni rupa
16:37Satu itu karya-karya klasik ya
16:39Kita kategorikan seperti karya Raden Saleh ini kalau dalam sejarah nirpa barat tuh dalam kategori seni rupa klasik ya
16:45Kemudian juga ada seni rupa yang sifatnya modern dan kontemporer
16:49Nah yang menarik itu karya-karya kontemporer kita mengundang seniman muda untuk kita tantang untuk membaca kembali tentang sosok di Penegoro
16:59Kemudian mereka menginterpretasikannya dalam konteks kekinian dalam semangat kekinian sehingga karya-karyanya sangat luar biasa ya
17:06Seperti tadi teman-teman dari media juga sudah melihat karya imersif ya itu dari kelompok anak muda loh itu
17:14Saya sedikit pelajari sih soal lukisan ini dari lukisannya Pineman yang Belanda ya itu kan diperlihatkan kalau sosok kolonial ini ada di kanan
17:24Kalau di lukisannya Raden Saleh ada di kiri kepalanya juga lebih besar melambangkan adanya kekhawatiran dan lain-lain
17:32Terus kalau yang menarik juga disini adalah orang-orang Indonesia disini kepalanya menghadap ke atas gak takut artinya gak takut dengan kolonial begitu ya
17:40Ini kan karena sampai lukisan ini masuk juga atau dibuat film gitu semenarik itu ya
17:46Dan sebenarnya kalau kita baca dari bukunya Peter Carey dia seorang sejarawan yang memang sangat intens mengkaji tentang sosok
17:53Penegoro dan Raden Saleh kita lihat di lukisan di Raden Saleh itu yang sosok di Penegoro yang menggunakan jubah
18:00Kita lihat disorbannya ada merah putih kan sebelah kiri kan
18:03Sementara ini dibuat pada tahun 1857 kita merdeka kan 1945 ya
18:08Jadi entah karena faktor kebetulankah atau karena memang ada makna simbolis yang sangat dalam sehingga itu sempat menjadi sebuah kajian ya
18:17Merah putih disurbannya sang pangeran
18:21Tapi yang jelas tidak ada bendera Belanda disini ya
18:23Tidak seperti lukisannya milik Pinema
18:26Yang menarik perhatian saya ada immersive disana itu apa?
18:29Immersive itu sebenarnya itu kan memang sekarang kalau kita lihat perkembangan seni rupa kontemporal kita kan banyak berbasis new media ya
18:37Jadi ada augmented reality ada yang berbasis virtual reality dan juga yang tidak terlalu penting adalah berbagi AI ya
18:46Artificial intelligence
18:47Jadi seperti yang di depan sebenarnya di lini masa itu kita lihat ada karya yang berbasis AI ya
18:52Jadi ada sosok di Penegoro yang kita bisa bertanya dan yang menjawab seolah-olah adalah pangeran di Penegoro
18:59Memang itu algoritma ya dia merujuk dari wikipedia dan semua kajian tentang di Penegoro yang ada di Indonesia dalam maupun luar negeri
19:06Jadi kalau kita tanya hai di Penegoro kamu lahir tahun berapa?
19:10Jawab dia saya lahir tahun 19 kensian atau 18 kensian gitu
19:14Nah itu juga sebenarnya menarik ya bahwa pameran ini kekuatannya bukan pada visual semata tapi juga lebih kepada kajian narasi dan teknologi itu
19:24Dan memberikan pengalaman tentunya yang tidak biasa bagi para pengunjung ya dari bisa seolah-olah berinteraksi langsung dengan pangeran di Penegoro
19:32Lalu apalagi keistimewaan atau pengalaman nih yang bisa membuat para pengunjung ini berkesan datang ke pameran ini?
19:39Ya seperti immersive tadi yang tadi disampaikan itu kita bisa pengunjung bisa melakukan interaktif ya
19:46Sekarang kan fenomenanya karya senirpa kontemporer itu kalau pengunjung bagian dari aktivitas maupun interaksi pengunjung dengan karya itu sebenarnya bagian dari konsep dari senimannya
19:57Jadi kalau tidak ada pengunjung bisa jadi keutuhan dari konseptual sebuah karya itu tidak terrepresentasi dengan baik kepada publik
20:05Jadi di karya immersive itu emang tadi sudah coba ya misi ulangan ya
20:09Kalau saya belum mungkin teman-teman yang lain udah nanti kita coba ya bareng-bareng
20:12Iya harus harus coba kemudian nanti ada teknologi ya yang kemudian itu kan sebenarnya bicara tentang tanah kan
20:18Kalau kita bicara tentang kolonialisme penjajahan itu kan juga kaitannya dengan bagaimana kita mempertahankan tanah kita gitu kan
20:26Dari apa namanya dari penjajah maupun dari hal-hal yang sifatnya intervensi maupun penjajahan lah
20:33Nah itu sebenarnya ide dasarnya seperti itu ya
20:36Nah dari instalasi-instalasi yang dihadirkan disuguhkan disini kepada para pengunjung apa pesannya yang ingin disampaikan Bu Citra?
20:43Pesannya yang ingin saya sampaikan tentunya ya kalau kita melihat tentang bagaimana seniman itu ditantang untuk berkarya itu dengan penegatan kreativitas yang sangat tinggi
20:54Dengan kekuatan visual yang sangat baik juga tapi juga tanpa melakukan narasi sejarah gitu
20:59Jadi karya seni yang baik dan menarik dan juga representasi tentunya sebaiknya juga bisa mengangkat narasi-narasi sejarah pada suatu bangsa
21:09Entah itu narasi, entah itu sejarah lokal ataupun sejarah yang sifatnya global
21:13Bu Citra yang menarik juga dan saya penasaran sih katanya ada lukisannya Bu Sri Mulyani
21:18Oh iya mau kita lihat?
21:19Boleh
21:20Ayo kita lihat langsung
21:33Jadi kalau tadi teman-teman jurnalist masuk mungkin melihat lukisannya warnanya keluar gitu ya cerah pigment warnanya
21:40Karena kita menggunakan teknologi yang namanya telescopic itu teknologi lighting yang bisa pigment warna sebuah lukisan itu menjadi bright, the bright color, the pigmented
21:50Ini dia karyanya
21:52Bu Sri Mulyani
21:53Koleksi Bu Sri Mulyani ya
21:55Jangan tanya harganya ya
21:57Kira-kira ini berlangsung sampai kapan sih kira-kira kalau saya mau ngajak teman, ngajak pacar sih nggak punya ya Bu kalau saya
22:03Kira-kira ini bisa sampai kapan?
22:05Ini hampir 2 bulan berlangsung ya jadi cukup lama ya
22:08Dari kapan sampai kapan?
22:09Kemarin kan pembukaannya 20 Juli ya berarti Juli sekitar akhir Agustus ya
22:14Tapi biasanya animo pengunjung itu kalau terlalu banyak juga pasti ada pertimbangan biasanya untuk perpanjangannya
22:21Luar biasa ya karya-karyanya juga yang ditampilkan tadi karya yang klasik, autentik yang ciptaannya Raden Saleh
22:28Kemudian koleksinya Bantri Keuangan, Bu Sri Mulyani
22:31Serta nggak lupa juga tentu bisa merasakan pengalaman yang tidak terlupa kan dengan tadi bisa seolah-olah berinteraksi langsung dengan pengaruh di Mulyani
22:43Berlangsung masih sampai akhir Agustus ya
22:45Tapi kalau animo masih tinggi tentu saja ada kemungkinan diperpanjang
22:48Ya mudah-mudahan ya nanti ada pertimbangan lain
22:52Oke nah ini bagi anda juga bisa jadi alternatif ataupun jadi pilihan anda untuk menghabiskan waktu akhir pekan
22:57Kalaupun tidak akhir pekan yang punya hobi untuk datang ke museum ke art exhibition tentunya bisa jadi pilihan ke galeri nasional
23:04Terima kasih Ibu Citra
23:05Sama-sama
23:06Sudah berbagi informasi bersama kami Kompas TV
23:08Dan saudara itu tadi keseruan kami mengelilingi galeri nasional dan mengunjungi beberapa pameran yang ada di sini termasuk pameran tetap
23:16Kemudian ada Kids Binale Indonesia 2025 dan terakhir pameran nyala 200 tahun perang di Ponegoro yang menjadi daya tariknya adalah ada lukisan asli milik Raden Saleh yang menunjukkan soal penangkapan di Ponegoro
23:32Tapi ini juga sebagai simbol perlawanan terhadap kolonial ini yang menarik untuk dicermati di kunjungi juga jadi langsung saja bisa datang ke sini
23:41Dan itu dia kunjungan kita di galeri nasional hari ini saya Sri Gunawan pamit terima kasih sampai jumpa

Dianjurkan