KOTA GORONTALO, KOMPAS.TV - Menjelang peringatan hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80, fenomena pengibaran bendera topi Jerami Jolly Roger sebagai tokoh utama dalam serial anime "One Piece", makin marak dilakukan.
Banyak yang menilai pengibaran bendera "One Piece" dapat memecah belah persatuan serta melemahkan pemerintahan.
Namun bagi mahasiswa pecinta alam Fakultas Hukum Universitas Negeri Gorontalo, justru menggelar diskusi terbuka terkait makna yang terkandung dalam bendera "One Piece". Salah satu penggemar animasi one piece menilai polemik ini hanya sebagai salah satu upaya menutup sejumlah isu kontroversi,seperti pemberian abolisi dan amnesti.
Salah satu mahasiswa Universitas Negeri Gorontalo bilang, Animasi One Piece menyimpan berbagai pelajaran menarik, salah satunya persoalan kerusakan lingkungan yang kian marak terjadi.
Akademisi sekaligus dosen Fakultas Hukum Universitas Negeri Gorontalo turut menanggapi polemik pengibaran bendera "One Piece" saat peringatan hari kemerdekaan ini.
Baca Juga Semarak HUT Kemerdekaan ke-80 Tahun RI, Lapas Perempuan Gorontalo Gelar Pekan Olahraga & Seni di https://www.kompas.tv/regional/610459/semarak-hut-kemerdekaan-ke-80-tahun-ri-lapas-perempuan-gorontalo-gelar-pekan-olahraga-seni
Menurutnya, pengibaran bendera "One Piece" tidak menjadi persoalan, selama pengibaran bendera merah putih sesuai aturan.
Sejumlah masyarawa menilai pengibaran bendera one piece bukan sebagai ancaman atau mengurangi jiwa nasionalisme. Bendera One Piece ini dinilai akan terus bergulir jika pemerintah terus merespons fenomena yang ada.
#benderaonepice
#onepice
#mahasiswa
#gorontalo
#diskusi
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/610463/mahasiswa-di-gorontalo-kibarkan-bendera-one-piece-di-tengah-polemik-hingga-ancaman-pidana