Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • kemarin dulu
JAKARTA, KOMPAS.TV - Komisi Pemberantasan Korupsi memeriksa dua menteri era Jokowi, Yaqut Cholil Qoumas dan Nadiem Makarim, dalam perkara berbeda.

Eks Menag Yaqut diperiksa terkait kasus kuota haji 2024, sementara Nadiem Makarim dalam kasus pengadaan Google Cloud di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Lebih lengkap soal pemeriksaan dua menteri era Jokowi di KPK, yakni Nadiem Makarim dan Yaqut Cholil Qoumas, simak laporan jurnalis KompasTV Jonah Hamonangan dan juru kamera Yanuar Ruslim di Gedung KPK, Jakarta.

Baca Juga Jawab Hotman Paris soal Eks Mendikbudristek Nadiem Diperiksa KPK | KOMPAS PETANG di https://www.kompas.tv/nasional/610144/jawab-hotman-paris-soal-eks-mendikbudristek-nadiem-diperiksa-kpk-kompas-petang

#kpk #korupsi #nadiem #yaqut

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/610146/lengkap-begini-isi-pemeriksaan-2-eks-menteri-jokowi-di-kpk-korupsi-google-cloud-kuota-haji
Transkrip
00:00Lebih lengkap soal pemeriksaan dua menteri era Jokowi di KPK,
00:04yakni Nadiem Makarim dan Yokut Kolil Komas.
00:07Kita bergabung dengan Jurnal Skompas TV, Jona Hamonangan,
00:09dan Juru Kamera, Yanwar Ruslim, di Gedung KPK Jakarta.
00:13Selamat petang, Jona.
00:14Jona, untuk saat ini apa saja yang telah digali KPK
00:17untuk pemeriksaan dari dua menteri era Jokowi
00:21dan apakah ada keterangan dari KPK?
00:23Mereka melakukan penyelidikan atau pemeriksaan pada saat yang bersamaan.
00:26Jona, kalau bisa digambarkan apa yang dilakukan KPK hari ini
00:33memanggil dua menteri di masa pemerintahan Jokowi
00:36dan keduanya hadir, bisa dikatakan ini cukup operatif.
00:39Yang pertama adalah mantan Mendikbud Nadiem Makarim
00:42terkait dengan adanya penyelidikan kasus dari Google Chrome
00:46yang kedua adalah mantan menteri agama Yokut Kolil.
00:49Ini terkait dengan adanya kasus kota haji.
00:51Jadi tadi keduanya datang dan datang di waktu yang kurang lebih berkat
00:56atau bersamaan, tadi kalau kita lihat Nadiem datang kurang lebih sekitar pukul 19
01:01dan disusul 10 menit kemudian Yokut datang 9.25.
01:05Namun akhirnya Yokut dululah yang akhirnya lebih dulu pulang
01:09atau setelah dilakukan 5 jam pemeriksaan
01:11tadi Yokut keluar kurang lebih sekitar pukul 14.25.
01:14Terkait apa yang dilakukan oleh KPK, ini adalah lakon pendalaman.
01:17Pendalaman terkait dengan adanya penyelidikan.
01:19Jadi penyelidikan ini sangat penting untuk melihat apakah adanya dugaan
01:22atau tindak dana korupsi.
01:23Jadi ini belum bisa dikatakan sebagai tindak dana korupsi
01:26dikatakan kasusnya belum naik ke penyelidikan.
01:29Namun dari penyelidikan ini KPK meminta klarifikasi
01:32atau meminta keterangan.
01:33Yang pertama adalah terkait dengan kasus Nadi Makarim.
01:36KPK menanyakan terkait dengan adanya Google Chrome.
01:40Apakah Google Chrome ini adanya tindak pidana
01:42atau mungkin pidana korupsi.
01:44Apakah mungkin dari pengadaannya
01:45ataupun ada hal lain.
01:46Seperti kita tahu bahwa ini terjadi di era COVID
01:49di mana para mahasiswa ataupun anak sekolah itu
01:53tidak bisa datang ke sekolah ataupun ke kampus
01:56dan menggunakan data cloud atau data yang akhirnya bisa digunakan bersama.
02:00Dan inilah akhirnya akan didalami oleh KPK
02:02apakah ada tindak pidana korupsi atau tidak.
02:04Yang pasti KPK sendiri nanti akan memanggil pihak-pihak lain.
02:06Nanti di waktu berbeda KPK juga akan memanggil.
02:09Kemungkinan akan memanggil dari pihak Google
02:11untuk bisa mendalami kejadian ini.
02:13Sedangkan yang kedua adalah terkait dengan pemanggilan yakut.
02:15Ini untuk memeriksa adanya kuota haji 2024.
02:18Seperti kita ketahui bahwa dari Kementerian Agama Sderi
02:21mendapat kuota sebanyak 20 ribu.
02:23Seharusnya ada pembagian sebesar 8 persen dan sisanya 92 persen.
02:298 persen itu haji khusus sedangkan 92 persen itu adalah
02:31untuk haji regular.
02:33Namun dalam faktanya atau dalam penyataannya
02:35ternyata Menteri Agama pada saat itu yakut oleh malah membagi dua
02:39atau memberikan 10 ribu jatah untuk haji khusus dan 10 ribu haji regular.
02:43Nah motifnya adalah kurang lebih apakah ini akan ada keuntung atau tidak
02:47di mana 10 ribu haji khusus ini tentu saja akan diberikan ke asosiasi
02:51dan asosiasi diberikan lagi ke agen haji.
02:54Nanti akan didalami apakah ada kemungkinan indikasi
02:57atau tindak bidang khusus atau tidak
02:58ini akan masih di dalam penyedit.
03:00Yang pasti tadi yakut tidak terlalu memberikan terakaan
03:04tidak menyampaikan apa detilnya
03:05atau mungkin berapa total pemeriksaan
03:07namun yang pasti adalah kita masih menunggu setiap Menteri KPK
03:09terkait dengan apa hasil dari penyelidikan yang dilakukan di hari ini
03:13terus terhadap kedua menteri.
03:14Baik kita nantikan bagaimana hasil dari pemeriksaan KPK
03:17terhadap dua menteri di era Jokowi
03:19yaitu Nadiem Makarim dan juga Yakut Kolil Komas.
03:22Terima kasih atas laporan Anda Jurnus Kompasivi, Jurnal Hamonangan
03:25dan juga Januar Ruslim dari KPK Jakarta.

Dianjurkan