Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • kemarin dulu
PADANG, KOMPAS.TV - Rumah doa milik Gereja Kristen Setia Indonesia (GKSI) Anugerah di Padang, Sumatera Barat, dibubarkan dan dirusak sejumlah orang, Minggu, 27 Juli 2025.

Rekaman peristiwa perusakan beredar di media sosial. Salah satu video menunjukkan pelaku membawa kayu, berteriak meminta jemaat keluar dari rumah doa.

Jemaat yang panik berhamburan keluar dari dalam ruangan. Tak lama, kedua pihak dimediasi.

Polisi menangkap 9 orang dan melakukan pemeriksaan, serta memasang garis polisi di lokasi kejadian. Polisi meminta warga untuk tidak anarkis dan main hakim sendiri.

Insiden ini telah dilaporkan ke Polda Sumatera Barat. Langkah hukum diambil agar korban mendapat keadilan dan kepastian hukum, serta agar peristiwa serupa tidak berulang kembali.

Sebelumnya, sekelompok pria, yang sebagian menggenggam balok kayu, membubarkan kegiatan pembinaan dan pendidikan agama Kristen yang diikuti sedikitnya 30 anak sekolah. Dua orang anak dilaporkan mengalami luka akibat kejadian ini.

Selengkapnya soal insiden pembubaran dan perusakan aktivitas rumah doa di Padang, Sumatera Barat, kita bahas bersama Menteri Agama, Nasaruddin Umar.

Sahabat KompasTV, apa pendapat kalian mengenai polemik ini? Tulis pendapat kalian di kolom komentar di bawah yaa!!

Baca Juga Detik-Detik Massa Rusak Rumah Doa di Padang, 9 Orang Ditangkap | BERITA UTAMA di https://www.kompas.tv/regional/608299/detik-detik-massa-rusak-rumah-doa-di-padang-9-orang-ditangkap-berita-utama

#rumahdoa #menag #padang #nasaruddinumar

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/608322/full-respons-menag-terkait-insiden-pembubaran-dan-perusakan-rumah-doa-di-padang-sapa-malam
Transkrip
00:00Selengkapnya soal insiden pembubaran dan perusahaan aktivitas rumah doa di Padang, Sumatera Barat
00:07Kita akan perbincangkan bersama Menteri Agama Republik Indonesia, Nasaruddin Umar
00:12Assalamualaikum Pak Menteri
00:14Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh, salam sejahtera untuk kita semuanya
00:20Terima kasih Pak Menteri sudah bergabung bersama kami di Sapa Indonesia Malam
00:23Pak Menak, bagaimana mengedukasi warga? Ini kan bukan pertama kali terjadi sebetulnya ya
00:29Dan ini terjadi lagi di Padang begitu
00:33Kalau dari Kementerian Agama, bagaimana mengedukasi warga dan solusi atas insiden pembubaran ini
00:39Yang kabarnya juga Kementerian Agama sudah mengirim tim ke sana ya Pak Menak ya?
00:43Ya, baik pertama-tama saya ingin mengucapkan dulu rasa konsen kami ya, keperhatian kami
00:51Akan kejadian seperti tadi yang bisa diberitakan ya
00:56Sesungguhnya saya sependapat dengan apa yang disampaikan tadi oleh Pak Pausi Bahar ya sahabat saya ya
01:05Bahwa sebetulnya ini adalah dipicu oleh kesalahpahaman
01:11Cuma itu bersentuhan dengan masyarakat
01:15Kesalahpahaman ini juga bisa bersentuhan dengan adat
01:17Bisa juga bersentuhan dengan kepentingan politik, ekonomi dan sebagainya
01:22Ini kebetulan sedikit bersentuhannya dengan masalah agama
01:25Jadi masalah kesalahpahaman ini perlu menjadi objek perhatian kita bersama
01:32Khususnya menyangkut masalah keagamaan ini
01:34Karena inilah sebabnya mengapa kami di Kementerian Agama ini
01:39Memperkenalkan suatu model pendekatan baru yang ke depan
01:43Dengan pendekatan ini insya Allah mudah-mudahan akan mengeliminir peristiwa-peristiwa yang seperti ini di masa akan datang
01:50Apa yang kami silahkan dengan kurikulum cinta
01:55Kalau kita bicara tentang agama ada tiga dimensi
01:58Dimensi yang paling dalam itu sebetulnya adalah aspek teologi
02:02Artikulasi teologi itu nanti muncul apa yang disebut dengan logos ya
02:07Dari logos itu nanti turunannya adalah menjadi
02:10Biasa kita sebutkan dengan etos ya
02:14Etos itu sama dengan nanti habitnya
02:17Nah kalau kita bicara tentang agama
02:19Ketiga-tiga dimensi ini harus disentuh
02:21Nah selama ini kita hanya menyentuh persoalan-persoalan hilirnya
02:25Kita tidak mencoba untuk menciptakan suatu kondisi bagaimana menyelesaikan faktor burunya
02:32Oke
02:33Nah disinilah sebagai Menteri Agama baru ya
02:36Kami mencoba untuk memperkenalkan suatu konsep kurikulum
02:39Apa kurikulum baru yang disebut
02:43Kurikulum cinta
02:43Ya
02:44Jadi begini
02:47Dalam mengajarkan agama tidak boleh kita menekankan pertentangan
02:51Perbedaan antara satu agama dan agama yang lain
02:53Semua agama itu mengajarkan cinta dan inti dari semua agama itu adalah cinta
02:58Nah jadi kalau kita memperkenalkan agama
03:01Tetapi menekankan aspek kebencian terhadap orang lain
03:05Itu sesungguhnya bukan mengajarkan inti sehari agama
03:08Bahkan mungkin bisa dikatakan kebalikan agama itu sendiri
03:11Saya bisa bayangkan kalau kita berangkat dari persepsi yang sama
03:15Bahwa semua manusia itu dalam pandangan agama Islam
03:20Saya kira agama yang lain juga sama
03:21Walaupun karena menabani Adam
03:23Allah memuliakan semua anak cucu Adam
03:25Siapapun merasa anak cucu Adam
03:27Itu harus dimuliakan ya kan
03:29Oke
03:29Nah misunderstanding ini seringkali muncul itu karena
03:32Sosialisasi pemahaman ajaran agama yang universal ini kurang
03:37Dan yang kedua juga sosialisasi peraturan-peraturan perundangan kita ini juga kurang ditingkatkan
03:42Dan itu yang akan ditekankan oleh Kementerian Agama ya Pak Menteri
03:46Baik
03:47Pak Menteri mengingat tadi pernyataan dari Ketua Lembaga Kerapatan Adat Alaminangka
03:52Bapak Bauzi Bahar juga mengatakan bahwa
03:54Pembubaran perusahaan rumah doa milik Jemaat Gereja Kristen Setia Indonesia ini
03:59Tidak mengatasnamakan agama apapun dan adat manapun
04:02Dan akan mendorong hal ini atau masalah ini ke ranah pidana
04:06Apakah Kementerian Agama juga mendorong ke ranah pidana sebelum juga di luar itu juga melakukan pembinaan begitu?
04:13Iya apapun yang namanya pidana itu kan harus diselesaikan secara hukum ya kan
04:19Tidak boleh ada warga negara yang korban
04:22Dan siapa menyebabkan pengorbanan itu ya Menteri harus dilakukan tindakan ya
04:27Makanya itu kita harus waspada dalam setiap tindakan
04:32Dengan supaya nanti kita hanya karena dipicu oleh suatu emosi atau kesalahpahaman
04:38Sehingga kita nanti tidak terkontrol akibatnya nanti itu adalah penyesalan
04:42Seperti tadi sesungguhnya itu ada misunderstanding betul
04:45Begini saya ingin juga menyampaikannya kepada para halaya
04:49Bahwa kami di Kementerian Agama menyaksikan banyak sekali sekolah-sekolah sekarang ini
04:55Tidak punya guru agama
04:57Apakah itu guru agama Islam
04:58Guru agama Kristen
05:00Ya Katolik maupun Yaudi
05:03Semua kita sekarang ini tidak cukup
05:06Anggaran Kementerian Agama itu untuk mengangkat guru-guru agama
05:10Dan memang tidak ada kuatanya untuk menambah itu ya
05:14Maka itu cara untuk mengatasi persoalan anak didik kita
05:17Supaya belajar agama
05:18Maka dititipkanlah anak-anak kita itu biasanya ke gereja
05:23Ke masjid untuk mendapatkan pengisian rapor itu
05:26Dan mewawasan anak itu
05:27Misalnya di daerah minoritas muslim di beberapa tempat di Indonesia
05:31Guru agamanya tidak ada karena mungkin hanya 2-3 orang muridnya
05:35Maka dititipkan di imam masjid
05:37Tolong diajarkan anak-anak kami ini
05:39Dan juga sekaligus pengisian rapornya dari sana
05:42Ini adalah langkah darurat yang kami lakukan untuk ini
05:45Nah teman-teman kita juga di Kristen melakukan yang sama
05:49Kalau dilakukan di gereja tertentu
05:51Apalagi Kristen kan denominasi-nya
05:53Denominasi-nya lebih dari satu ya
05:55Nah mungkin memang lebih netra kalau dilakukan misalnya seperti tadi di rumah berdoa itu
06:01Karena di sekolahnya tidak bisa mendapatkan pelajaran agama
06:04Maka dikumpulkanlah mereka itu di rumah gitu
06:06Dan itu sebetulnya mungkin tidak dimaksudkan untuk gereja
06:10Tetapi dimaksudkan sebagai tempat untuk mengajari pelajaran agama
06:14Anak-anak yang tidak mendapatkan pelajaran agama di sekolahnya
06:16Karena tidak ada guru agama di sekolah itu
06:20Nah inilah salah satu solusinya
06:23Sangat berbahaya kalau anak-anak itu melampaui masa remajiannya tidak ada pendidikan agama
06:27Lebih baik anak-anak itu kita kumpulkan untuk mempelajari agama
06:32Daripada sama sekali tidak ada pelajaran agama masuk dalam benaknya
06:35Itu besar sekali risikonya
06:37Makanya itu kami yang memberikan solusi kepada teman-teman
06:40Yang tidak punya guru agama karena keterbatasan agaran dan sebagainya
06:45Maka kita bisa minta tolong kepada misalnya agama Buddha, agama Hindu
06:50Bisa berkomunikasi dengan topo-topo agama setempat untuk mendapatkan bimbingan keagamaan pada anak-anak yang bersakutan
06:58Jauh lebih baik itu daripada sama sekali tidak
07:01Atau misalnya non-muslim tapi belajar agama Islam demi untuk melengkapi rapornya
07:06Itu juga tidak bijaksana ya
07:08Cara yang paling bijak adalah seperti tadi
07:11Maka itu kami mencoba untuk di Kementerian Agama ini
07:14Betul-betul akan melakukan pendekatan secara mendasar ya
07:18Kami berharap kalau kurikulum cinta ini diterapkan
07:20Kira-kira generasi kita akan datang ini
07:24Misalnya under city ya di bawah 30 tahun
07:26Dan ini bukan sasarannya bawahnya
07:29Dari TK, TK sampai perbulan tinggi pelajaran agama itu
07:32Betul-betul harus terintegrasi dengan menekankan aspek universalitasnya agama itu
07:37Saya sangat sepakat dengan apa yang dikatakan Pak Menteri
07:40Bahwa memang agama apapun
07:42Bahwa pelajaran agama adalah landasan kita juga menjalani kehidupan yang lebih baik
07:46Menjalani kehidupan bersaudara yang lebih baik
07:49Meskipun dengan berbeda agama saya sangat sepakat
07:52Tapi saya ingin tanyakan juga di sisi lain Pak Menteri
07:55Apakah aktivitas seperti ini atau serupa memerlukan izin tidak dari pemerintah di luar rumah ibadah
08:01Apakah itu harus ada izin tertentu atau tidak
08:03Jika memang ada izin seperti apa yang akan diakses oleh Kementerian Agama
08:08Izin-izin yang dikeluarkan itu Pak Menteri
08:10Iya saya kok cenderung pendekatannya lebih kepada sosiologis ya
08:14Di banyak tempat ya
08:15Di banyak tempat di Indonesia ini
08:18Pendekatan sosiologisnya sangat penting
08:21Misalnya
08:21Kulonbun ya Pak ini kami tidak punya guru agama
08:25Kami akan menjadikan anak-anak kami
08:27Intinya komunikasi ya Pak Menteri ya
08:28Komunikasi masalah komunikasi ini ya
08:30Sama juga misalnya
08:32Bukan saja di Indonesia mas
08:34Tapi di luar negeri pun juga ya
08:35Contohnya ini
08:37Anak saya dulu di Amerika ya
08:39Diberikan izin oleh sekolah untuk
08:42Belajar agama di masjid
08:45Oke
08:46Nah ini kami
08:47Pola ini kami tiru ya
08:49Jadi anak-anak yang daripada tidak belajar agama
08:51Lebih baik kita titipkan ke gereja
08:52Supaya mendapatkan
08:54Wawasan di gereja itu
08:56Dan kita kerjasama dengan pihak gereja
08:58Jauh lebih baik anak itu dikumpulkan
09:00Dalam satu tempat untuk
09:01Belajari agama
09:02Daripada nongkrong-nongkrong di satu tempat yang
09:05Berbahaya terlarang mengganggu orang lain
09:07Kita tidak memberikan pencerahan
09:09Jadi mari kita bersama-sama
09:11Membuka pintu
09:12Dada kita masing-masing
09:13Untuk mengerti
09:15Lebih baik anak itu berkumpul
09:16Untuk mendapatkan pencerahan ke agama
09:18Apapun agamanya
09:19Daripada liar mana-mana
09:21Tanpa belajar agama
09:22Dan itu bisa menjadi
09:23Kejahatan di jalanan dan seterusnya
09:26Makin dalam orang mempelajari agamanya
09:28Makin tenang Indonesia mas
09:30Ini peryakinan kami
09:31Oke
09:32Artinya
09:33Kalau nanti ke depannya
09:35Untuk membina warga
09:37Agar insiden ini tidak terulang
09:39Pak Menteri tadi mengatakan
09:40Ada kurikulum cinta
09:41Yang melakukan pendekatan
09:42Dengan cara sosiologis
09:43Dibandingkan juga alih-alih
09:44Akan ada izin dan segala macamnya
09:47Komunikasi lebih penting
09:48Dibandingkan
09:48Hal apapun dalam kehidupan beragama
09:51Begitu ya Pak Menteri ya
09:52Ya disambut baik oleh
09:53Toko-toko agama
09:54Saya bersyukur ya
09:56Gagasan kami di komunikasi agama ini
09:58Serta merata kawan-kawan kita
09:59Di agama-agama lain
10:00Mendukung sejak lama
10:02Sebetulnya ini kita tunggu-tunggu
10:03Dan baru kali ini
10:04Muncul dan saya berharap
10:06Sudah ini berhasil
10:07Dan siapa sih di Indonesia
10:10Gak ada orang lain
10:10Kita sama-sama warga bahasa Indonesia
10:12Ya hanya bisa understanding saja ini
10:15Kalau kita sudah bersentuhan
10:16Secara sosiologis
10:17Maka otomatis nanti itu juga
10:19Perbedaan agama itu kan
10:20Gak jadi soal
10:21Agama apapun juga
10:23Semua mengajarkan toleransi ya
10:25Apalagi dalam Islam ya kan
10:26Nabi Muhammad SAW itu betul-betul
10:29Itu luar biasa itu
10:30Toleransinya itu
10:31Tidak pernah menghabiskan
10:33Tidak pernah melangiapkan
10:34Yahudi, Nasrani
10:35Sekalipun mayoritas mutlak
10:37Di Madinah
10:38Bahkan memberikan
10:39Fasilitas-fasilitas yang
10:41Diperlukan oleh mereka
10:42Sepanjang mereka itu
10:43Berkooperasi dengan
10:44Garis kebijakan itu
10:46Maka itu saya kira
10:47Memang aturan-aturan ini
10:48Juga harus ada ya
10:49Dan harus disepakati bersama
10:51Saya setuju
10:52Siapapun yang salah ya
10:53Harus mempertanggungjawabkan
10:55Perbuatannya
10:55Dari mana pun juga
10:56Kelompok itu
10:57Oke
10:57Siapapun yang salah
10:59Harus mempertanggungjawabkan
11:01Perbuatannya
11:01Artinya ya
11:02Kalau memang ada unsur pidana
11:03Silahkan diproses
11:04Tapi intinya
11:04Kehidupan beragama adalah
11:06Komunikasi
11:07Dan kehidupan beragama adalah
11:09Pendidikan keagamaan juga
11:10Yang cukup
11:11Apapun latar belakang agamanya
11:13Jika memang punya pendidikan beragama
11:15Yang cukup
11:15Yang baik
11:16Kita niscaya juga akan
11:17Bisa saling menghormati
11:18Bisa saling memahami
11:20Satu sama lain
11:20Begitu ya Pak Menteri
11:22Baik terima kasih
11:22Pak Menteri Agama
11:24Terima kasih

Dianjurkan