Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • kemarin dulu
LAMPUNG, KOMPAS.TV - Suasana sejuk nan asri di kawasan Lamban Sabah Lampung, kini menjadi salah satu destinasi wisata alternatif. Sebab di lokasi ini terdapat kebun melon yang menjadi daya tarik tersendiri bagi Masyarakat.

Di lokasi ini selain menikmati suasa Perkebunan, pengunjung juga bisa memetik melon yang sudah matang langsung dari batangnya.

Dengan sistem tanam terbuka dan teknik ramah lingkungan, kebun ini menjadi ruang edukasi bagi masyarakat tentang budidaya buah melon yang bernilai tinggi.

Yuda selaku ahli melon Lamban Sabah menyebut butuh waktu hingga 90 hari sejak penanaman untuk siap panen setidaknya ada 2 jenis melon yang dibudidayakan yakni Inthanon dan Fujisawa.

Dibukanya wisata petik melon di Lamban Sabah yang telah panen ketiga ini mendapat respon positif masyarakat Lampung yang ramai datang di sore hari khususnya di waktu akhir pekan.

Pengunjung yang datang ternyata tak hanya dari Kota Bandar Lampung, melainkan dari luar luar daerah bersama teman dan keluarganya. Wisata petik melon ini tak hanya memberikan pengalaman baru bagi pengunjung namun juga menjadi sarana edukasi tentang pertanian yang menyenangkan.

Jika ingin membawa pulang hasil petikan melon dari Lamban Sabah ini, anda hanya perlu membayar 35 ribu rupiah per kilogramnya.

Bagaimana? tertarik untuk memetik melon disini?

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/608624/petik-melon-jadi-daya-tarik-masyarakat-lampung

Kategori

🗞
Berita
Transkrip
00:00Suasana sejuk dan asri di kawasan Lamban Sabah Lampung kini menjadi salah satu destinasi wisata alternatif.
00:10Sebab di lokasi ini terdapat kebun melon yang menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat.
00:17Di lokasi ini selain menikmati suasana perkebunan, pengunjung juga bisa memetik melon yang sudah matang langsung dari batangnya.
00:25Dengan sistem tanam terbuka dan teknik ramah lingkungan, kebun ini menjadi ruang edukasi bagi masyarakat tentang budidaya buah melon yang bernilai tinggi.
00:36Yudha selaku ahli melon Lamban Sabah menyebut butuh waktu hingga 90 hari sejak penanaman untuk siap panen.
00:44Dan setidaknya ada dua jenis melon yang dibudidayakan, yang diintanon dan fujisawa.
00:55Terus pemilihan bibit kita beli benihnya, benih impor, terus setelah itu kita semai, semai umur seminggu baru pindah tanam.
01:06Dari semai umur seminggu, setelah seminggu itu pindah tanam, dan setelah pindah tanam itu ke fase panen itu kurang lebih di 70 hari.
01:15Dibukanya wisata petik melon di Lamban Sabah yang telah panen ketiga ini mendapat respon positif masyarakat Lampung,
01:24yang ramai datang di sore hari khususnya di waktu akhir pekat.
01:29Pengunjung yang datang ternyata tak hanya dari kota Bandar Lampung,
01:33melainkan dari luar daerah bersama teman dan keluarganya.
01:36Vue-nya bagus ya, habis makan, terus pengen metik, sekalian kebetulan bawa cucu-cucu ini memperkenalkan, ya berkebun seperti inilah.
01:54Tahu dari TikTok?
01:56Pertama kali rekomendasi kafe, terus ada yang di sini kayaknya vue-nya bagus, terus makanannya ratingnya juga bagus, jadi kayak nyoba aja.
02:05Sama teman-teman rame-rame gitu dari Tanjung Karang, demen karena lihat kebun gitu kan,
02:11jadi memang kita hobi gitu, ngelihat-lihat kebun gitu, jadi pengen datang petik sendiri dari Instagram.
02:18Memang datang sini khusus mau cari melon.
02:23Wisata petik melon ini tak hanya memberikan pengalaman baru bagi pengunjung,
02:28namun juga menjadi sarana edukasi tentang pertanian yang menyenangkan.
02:32Jika ingin membawa pulang hasil petikan melon dari lamban sahabat ini,
02:38Anda hanya perlu membayar 35 ribu rupiah per kilogramnya.
02:43Bagaimana? Tertarik untuk memetik melon di sini?
02:46Hemalina, Sony Lumban Gaul, Kompas TV, Lampung.

Dianjurkan