- kemarin dulu
JAKARTA, KOMPAS.TV - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) menegaskan bahwa pemerintah Indonesia tidak pernah menjual data pribadi Warga Negara Indonesia (WNI) kepada pemerintah Amerika Serikat (AS).
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan bahwa pertukaran data pribadi sejauh ini hanya digunakan untuk keperluan transaksi komersial, seperti saat masyarakat mendaftar layanan di platform Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE).
"Jadi, sebetulnya data ini yang isi masyarakat sendiri-sendiri pada saat mereka mengakses program. Tidak ada pemerintah mempertukarkan data secara government to government, tapi adalah bagaimana perusahaan-perusahaan tersebut bisa memperoleh data, memperoleh konsen dari masing-masing pribadi," kata Airlangga, Kamis (24/7/2025).
Baca Juga Menkomdigi Meutya Respons Transfer Data Pribadi RI ke AS Usai Deal Tarif Trump di https://www.kompas.tv/nasional/607210/menkomdigi-meutya-respons-transfer-data-pribadi-ri-ke-as-usai-deal-tarif-trump
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/607308/menko-airlangga-bicara-transfer-data-ri-ke-as-beri-contoh-transaksi-via-mastercard
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan bahwa pertukaran data pribadi sejauh ini hanya digunakan untuk keperluan transaksi komersial, seperti saat masyarakat mendaftar layanan di platform Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE).
"Jadi, sebetulnya data ini yang isi masyarakat sendiri-sendiri pada saat mereka mengakses program. Tidak ada pemerintah mempertukarkan data secara government to government, tapi adalah bagaimana perusahaan-perusahaan tersebut bisa memperoleh data, memperoleh konsen dari masing-masing pribadi," kata Airlangga, Kamis (24/7/2025).
Baca Juga Menkomdigi Meutya Respons Transfer Data Pribadi RI ke AS Usai Deal Tarif Trump di https://www.kompas.tv/nasional/607210/menkomdigi-meutya-respons-transfer-data-pribadi-ri-ke-as-usai-deal-tarif-trump
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/607308/menko-airlangga-bicara-transfer-data-ri-ke-as-beri-contoh-transaksi-via-mastercard
Kategori
🗞
BeritaTranskrip
00:00Kemudian kalau terkait dengan data pribadi itu sebetulnya beberapa data pribadi kan sebetulnya merupakan praktek dari masyarakat pada saat daftar di Google, di Bing, melakukan e-commerce dan yang lain.
00:19Pada saat membuat email, akun, itu kan data upload sendiri. Dan data-data ini tentu ini data pribadi dan bagi kesepakatan Indonesia dan Amerika adalah membuat protokol untuk hidup.
00:39Jadi finalisasinya bagaimana ada pijakan hukum yang sah, aman dan terukur untuk tata kelola lalu lintas data pribadi antar negara, cross-border daripada data pribadi tersebut.
00:57Dan ini adalah menjadi dasar hukum yang kuat untuk perlindungan data pribadi warga negara Indonesia ketika menikmati layanan cross-border.
01:07Nah cross-border itu kan bukan hanya ke Amerika Serikat tetapi ke berbagai negara lain.
01:12Jadi itu sudah Indonesia sudah persiapkan protokol.
01:18Salah satunya protokol seperti di kawasan digital Nongsa.
01:23Di kawasan digital Nongsa dipersyaratkan securitynya itu bukan hanya security daripada segi digital tetapi juga security physical.
01:32Jangan sampai ada orang masuk misalnya ke data center tanpa izin, kemudian mengambil server atau mengambil data.
01:41Demikian pula keamanan kabelnya sendiri.
01:44Kabelnya berada dalam standar tertentu sehingga orang tidak bisa tapping terhadap kabel tersebut.
01:51Jadi ini beberapa security yang dilakukan di sektor digital.
01:58Dan tentu selama ini kalau bertransaksi menggunakan digital seperti mastercard,
02:06fisa card itu data pun antar satu negara dan negara lain dipertukarkan.
02:13Seperti OTP dan yang lain.
02:15Sehingga data security itu menjadi penting dan inilah yang diperlukan protokol yang kuat untuk melindungi data dalam transaksi.
02:25Baik itu digunakan melalui cloud computing maupun ke depannya akan semakin banyak lagi penggunaan AI.
02:34Karena AI adalah data mining atau scrolling dari seluruh data-data yang ada di digital.
02:40Nah kemudian data tersebut tentu terus diawasi oleh otoritas Indonesia yang juga berdasarkan kehati-hatian dan berdasarkan hukum nasional tentang perlindungan data pribadi.
02:59Nah pemerintah memastikan bahwa data ini dilakukan dalam kerangka yang secure, reliable, dan data governance.
03:06Dan untuk itu sudah 12 perusahaan Amerika Serikat mendirikan data center di Indonesia.
03:15Jadi artinya mereka juga sudah comply dengan regulasi yang diminta oleh Indonesia.
03:21Yaitu mulai dari AWS, Amazon Web Service itu ada di Jawa Barat.
03:29Kemudian Microsoft juga sudah ada.
03:33Equinix itu di Jakarta juga sudah ada.
03:36Itu untuk colocation.
03:37Ada Edge Connect di Jawa Barat.
03:40Oracle sedang bicara di Batam.
03:43Itu juga sekarang kolokasi di day one.
03:46Tetapi mereka akan ekspansi yang mereplikasi yang ada di Johor.
03:52Jadi mereka menargetkan investasi bisa sampai dengan 6 miliar dolar.
03:58Kemudian juga terkait dengan kolokasi bersama digital infrastructure.
04:05Google Cloud dengan data center.
04:08Worek di Jakarta.
04:10Kemudian ada Cloud Fair.
04:12Kemudian Brace.
04:14Ada pun Anaplan Unlimited.
04:16Ini seluruhnya bekerjasama dengan AWS.
04:20Bahkan kalau kita lihat di Nonsa Digital Park itu sudah ada AI data center.
04:29Itu GDS.
04:31Jadi artinya di situ kita sudah berbicara mengenai cross-border data secara dengan protokol tertentu
04:41dan dengan negara yang kita anggap reliable ataupun trusted partner istilahnya.
04:48Dan ASEAN sudah mendorong yang namanya DEFA, Digital Economic Framework Agreement.
04:53Nah salah satu kan juga mengenai payment system.
04:55Nah payment system yang termasuk di dalamnya CRIS itu pasti ada cross-border data karena untuk mencegah fraud.
05:05Nah itu menjadi penting agar tidak terjadi fraud untuk small and medium enterprise commerce trading.
05:13Nah kemudian juga terkait dengan local content ataupun TKDN.
05:19Ini terbatas pada prorontak telecommunication, information dan communication, data center, alat kesehatan,
05:28dan tetap memenuhi peraturan import yang dilakukan oleh Kementerian Teknis.
05:35Dan juga terkait dengan pengakuan terhadap sertifikasi daripada otoritas pengobatan atau kesehatan atau FDA.
05:44Nah ini pernah kita lakukan terkait mekanisme ini pada saat COVID-19.
05:51Kita bisa menerima vaksin yang dikeluarkan oleh negara lain, negara barat seperti mulai dari AstraZeneca sampai Pfizer
06:02berbasis kepada FDA masing-masing yang langsung dengan protokol WHO BIPOM bisa menerima dan distribusikan kepada masyarakat.
06:12Kemudian terkait dengan industrial commodities, jadi kita bicara critical mineral itu bagian dari industrial commodities.
06:20Jadi formatnya bukan ore tetapi sebagai industrial products.
06:26Dan ini sudah dilakukan oleh Amerika sejak tahun 1967.
06:31Oleh karena itu Pak Presiden Amerika menyebut Indonesia kuat di koper,
06:36karena itu dilakukan mulai sejak pre-port,
06:40di mana itu berubah menjadi kakode daripada tembaga,
06:45nah itulah yang diperdagangkan adalah proses daripada critical mineral.
06:51Dan selanjutnya juga sudah ada pembicaraan antara dan antara dengan Development Finance Corporation
06:58untuk membiayai investasi ekosistem di bidang mineral kristis.
07:04Artinya Indonesia terbuka terhadap investasi,
07:07karena investasi dari manapun itu kita terbuka,
07:12termasuk dari Amerika Serikat,
07:14dan itu juga kemarin yang diminta oleh EU,
07:16di mana EU juga mendapatkan akses melalui perusahaan yang dibunuhi oleh pemerintah Perancis,
07:23misalnya seperti Eramet, itu sama dengan seperti Amerika dengan Freeport-nya.
07:29Kemudian terkait dengan import pangan,
07:32kita ketahui yang kita import adalah yang tidak diproduksi,
07:36kedelai, gandum, dan kapas,
07:38dan kedelai dan gandum ini berpengaruh terhadap inflasi kolateral food,
07:44sehingga dengan wheat yang stabil,
07:46kita melihat salah satu dari roti maupun noodles atau bakmi,
07:52itu menjadi salah satu komoditas pangan yang selama ini berkontribusi,
07:59juga membuat kolateral food kita stabil.
08:03Kemudian terkait dengan raca komoditas,
08:06kita sudah sampaikan bahwa raca komoditas bukan pembatasan import,
08:10tetapi itu lebih kepada data dari supply dan demand,
08:13dan ini tidak ada pembatasan melalui raca komoditas.
08:19dan kita juga ketahui bahwa saat sekarang,
08:24Amerika salah satu mitra utama ekspor utama kita, mitra dagang,
08:31yaitu kita pangsa ekspor adalah 11,22 persen,
08:37kemudian juga untuk penanaman modal itu top 5,
08:40di tahun lalu sampai dengan 3,7 miliar,
08:43namun di saat yang sama, Amerika Serikat juga komit untuk investasi di Indonesia,
08:50seperti contohnya Exxon Mobil,
08:52dia sedang berbicara dengan Indonesia untuk membangun carbon capture and storage,
08:58nilainya 10 miliar dolar.
09:01Kemudian tadi saya sudah sampaikan,
09:03Oracle masih berbicara untuk investasi di sekitar 6 miliar USD,
09:09Microsoft juga akan membangun infrastruktur cloud dan AI,
09:14nilainya juga 1,7 miliar dolar.
09:17Kemudian Amazon akan memperkuat pengembangan AI dan cloud,
09:22juga besarnya 5 miliar dolar.
09:25General Electric dari G Healthcare,
09:27itu bekerja sama dengan Calbee,
09:30akan membuat CT scan pertama,
09:32pabriknya di Jawa Barat,
09:35tahap awal akan investasi 178 miliar,
09:38sehingga apa yang dilakukan pemerintah dengan kerjasama dengan Amerika
09:43adalah menjaga kesimbangan internal dan eksternal,
09:48agar meraca perdagangan terjaga,
09:51dan momentum ekonomi dan keciptaan lapangan kerja bisa terjamin.
09:56Seperti kita ketahui, kalau 32 persen artinya tidak ada dagang.
10:01Kalau 32 persen sama dengan,
10:04dalam tanda petik, embargo datang,
10:06dan itu 1 juta pekerja di sektor padat karya,
10:13itu bisa terkena hal yang tidak kita inginkan.
10:20Karena kita harus mencari pasar baru yang 11 persen itu.
10:24Untuk mencari pangsa pasar baru yang 11 persen,
10:28itu bukan sesuatu langkah yang seperti tinggal membalik tapak tangan.
10:32Nah, Indonesia sendiri berharap perjanjian dengan Amerika akan meningkatkan daya saing,
10:38meningkatkan inovasi, karena itu yang akan diberikan oleh Amerika.
10:43Kemudian R&D, Capacity Building,
10:46mendorong perkembangan digital ekonomi,
10:48seperti tadi komitmen beberapa perusahaan Amerika untuk investasi di Indonesia di data center,
10:55dan itu sesuai dengan apa yang diharapkan oleh pemerintah Indonesia,
11:02serta mendorong peningkatan logistik interkoneksi antar pulau.
11:07Tentu interkoneksi antar pulau kita memerlukan banyak pesawat,
11:12dan tentu salah satu selain yang bisa disediakan salah satunya dari Boeing,
11:18agar kargo juga bisa berjalan,
11:21dan tentunya trade ini akan diikuti oleh investasi.
11:28Jadi trade, investasi, services, dan jasa keuangan,
11:32ini yang menjadi objektif Bapak Presiden, Pak Prabowo,
11:36mengapa beliau memutuskan dengan Presiden Trump
11:40menjadi salah satu yang terendah bagi negara yang Amerikanya defisit.
11:49Kalau negara Amerikanya tidak defisit,
11:51itu negara yang sudah kena FTA,
11:54sudah punya perjanjian,
11:55seperti Singapura dan Australia,
12:00yang diberikan 10,
12:01kemudian belum bergerak sampai dengan saat ini.
12:07Demikian, sudah cukup jelas?
12:16Bisa diproduksi di AS,
12:17yang kemungkinan bisa mendekati 0 atau di bawah 19 persen.
12:22Itu boleh spesial.
12:23Dengan ada yang joint statement,
12:25tarif 19 persen,
12:26terhasil pokoknya itu sudah efek pergina di Indonesia, Pak.
12:31Terakhir, Pak, kalau boleh,
12:33di joint statement itu juga ada mengenai memperkuat.
12:35Yang kedua?
12:41Tarif lebih rendah daripada 19 maka 0.
12:44Nah, itu apakah artinya masih akan ada negosiasi
12:47sampai semacam penandatanganan resmi
12:51antar dua negara, Indonesia dan Amerika,
12:55apakah bentuknya seperti berbasis?
12:57Beberapa komoditas yang dijadikan tarifnya lebih rendah dari 19 persen,
13:05itu adalah seperti kelapa kak sawit,
13:09kopi kakau,
13:11produk agro,
13:13dan produk mineral lainnya,
13:16termasuk yang sedang kita minta untuk di kawasan free trade zone.
13:20Beberapa di free trade zone itu memproduksi komponen untuk healthcare dan yang lain,
13:26yang di negara lain diberikan non.
13:29Jadi kita minta kestaraan komponen untuk industri tertentu
13:33yang bisa diberikan tarif lebih kompetitif
13:38agar bisa mensupply kebutuhan komponen di Amerika Serikat.
13:44Kemudian kalau kita bicara mengenai rules of origin,
13:49tentunya mereka seperti untuk Vietnam itu ada masalah transhipment.
13:55Nah, kita sudah mengatakan kita tidak ada transhipment,
13:58maka kita perlu menyepakati third party vendor itu sampai di mana?
14:03Berapa luas?
14:06Nah, ini masih dalam pembicaraan.
14:08Kemudian terkait dengan national security,
14:11itu terkait dengan strategic trade management.
14:14Kita tahu ada komponen bahan baku yang bisa digunakan sebagai bahan peledak.
14:21Nah, itu yang strategic trade management itu penting,
14:26ada keterbukaan antara dua pihak sehingga bisa memonitor,
14:30import dan ekspor, dual function daripada komoditas
14:36yang senilainya strategic.
14:39Dan komoditas yang dianggap strategic juga bisa terhadap ekosistem
14:44untuk pesawat udara, ekosistem untuk AI, data center,
14:51kemudian ekosistem yang bisa mendukung industri angkasa
14:55atau penerbangan, ruang angkasa.
14:59Nah, kita punya itu di critical mineral.
15:02Jadi, mereka juga ingin mengetahui
15:05jangan sampai komponen strategis ini jatuh kepada pihak-pihak
15:11termasuk untuk penggunaan terorisme atau yang lain.
15:15Jadi, strategic trade management ini sekarang sekarang kita bahas
15:19dengan Kementerian Perdagangan.
15:22Kemudian, terkait dengan moratorium transmission elektronik
15:30itu sudah dibicarakan dengan beberapa negara
15:33termasuk dengan EU
15:35dan terakhir juga ada ministerial meeting
15:38di dalam rangka OECD
15:41di mana Indonesia kan sedang masuk juga dalam OECD
15:44di mana dalam dialog informal
15:49hampir seluruh Menteri yang hadir dalam OECD
15:53itu akan membicarakan mengenai reform WTO
15:58termasuk mengenai dispute settlement
16:00dan juga pembahasan tentang penundaan
16:04atau moratorium transmisi ekonomi.
16:07Kemudian, terkait dengan
16:09tadi dari Bloomberg
16:12produksi tidak nol itu apa?
16:18Bloomberg tadi yang produksi tidak nol apa?
16:21Sama dengan tadi Pak yang berduiskan
16:23yang bisa dapat lebih rendah
16:25Oh iya, oke. Jadi tadi sudah.
16:28Kemudian, terkait dengan format
16:31itu kita masih bicarakan
16:32apakah formatnya model Amerika sekarang kan
16:36bisa join statement
16:38yang diterbitkan oleh masing-masing
16:40kalau sekarang kan melalui White House
16:42tetapi ke depannya yang secara lain itu
16:46nanti ada kesepakatan tertulis
16:48yang nanti akan diformatkan
16:51karena formatnya kan sebetulnya
16:52framework agreement
16:54tentang reciprocal tarif
16:57nah tentu ada mekanisme tersendiri
17:00untuk memproses di dalam negerinya masing-masing
17:04supaya ini secara hukum bisa berjalan
17:08karena dari segi Indonesia sendiri
17:11sudah menyampaikan
17:12berkait dengan sektor energi misalnya
17:15itu ada dua opsi
17:17ada level G2G-nya
17:20ada level business to business-nya
17:23dan sehingga ini semua masih dalam
17:25pembahasan secara teknis
17:27baik
17:28masih ada lagi
17:29tiga lagi ya
17:31selamat siang
17:36dari IDN Times
17:38Pak kalau kita lihat
17:39kalau dari pasal 56
17:41undang-undang PDP sendiri kan
17:42memang diperbolehkan
17:43untuk mengakses data pribadi
17:45berbagi pertukaran data pribadi Pak
17:48nah sejauh ini
17:48apakah memang pemerintah bisa menjamin
17:50Pak bahwa memang data pribadi
17:52yang memang diambil itu
17:53bukan berkaitan dengan
17:54seperti mungkin data KTP
17:56apapun yang lainnya
17:57karena masyarakat sangat luar terkait tersebut
18:00kemudian terkait dengan
18:02ini kan sudah banyak
18:03memang kan
18:04harika sudah 19%
18:05dan ini sudah sangat kompetitif
18:07dibandingkan yang lain Pak
18:08sebenarnya kalau dari hitungan Bapak
18:10kontribusinya nanti
18:12ke pertumbuhan ekonomi kita
18:13sebenarnya akan berapa persen Pak
18:15karena mengingatkan
18:15Bengkir sendiri
18:16mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi
18:18hanya 4,7% di akhir tahun
18:20kemudian nanti aturan dari
18:23tadi Pak yang
18:24pertukaran data itu
18:26akan diaturnya lewat PP
18:27atau apa dan kapan selesainya Pak
18:29sudah
18:30nomor 2
18:36ya selamat
18:39saya Zahwa dari Siamisi
18:41Pak
18:42tadi saya mungkin menanjutkan
18:43dari pertanyaannya Katrian
18:45terkait UU
18:46PDP
18:47kan di Indonesia kan sudah ada
18:48beberapa undang-undang PDP-nya
18:50tapi kan kalau di Amerika
18:51belum ada
18:52nah nanti
18:53gimana Pak
18:54perlakuannya seperti apa
18:56dan
18:56kan tadi disebutkan ada
18:58beberapa
18:59datanya itu
19:00apa namanya
19:02apa saja yang
19:03akan diambil gitu
19:04nah
19:05ini gimana
19:06apa
19:07gak ada dong Pak Gwet
19:08nanti
19:08buat perusahaan
19:09digital lokal
19:11atau layanan
19:12sama perusahaan digital
19:14yang dari Amerika Serikat
19:15lalu soal
19:17kita setuju soal data
19:18tapi lembangga pengawas
19:19datanya gak ada
19:20siapa yang nanti
19:21bisa
19:22mastiin
19:23kalau misalnya
19:24kesepakatan ini
19:26gak bakal
19:26Indonesia
19:27sehingga tentu
19:29mereka hanya ikut
19:30protokol yang disiapkan
19:32oleh Indonesia
19:32sama seperti protokol
19:34yang diberikan
19:35untuk
19:35di
19:35nongsa
19:37digital Pak
19:38karena itu juga
19:39ada cross border
19:41data di sana
19:43jadi
19:44sebetulnya
19:47data ini yang isi
19:48masyarakat sendiri-sendiri
19:50pada saat mereka
19:51mengakses program
19:52tidak ada
19:53pemerintah
19:53mempertukarkan
19:54data
19:56secara
19:57government to government
19:59tapi adalah
20:00bagaimana
20:01perusahaan-perusahaan
20:02tersebut
20:03bisa memperoleh
20:04data
20:05yang memperoleh
20:06konsen dari
20:07masing-masing pribadi
20:08dan semua kan
20:09masing-masing pribadi
20:10pada saat
20:10download
20:11news
20:13atau
20:14mau subscribe
20:15media
20:16kadang-kadang
20:17kita ditanya email
20:18kalau gak berita
20:19yang ditampilkan
20:21jadi sebetulnya
20:23ini
20:24dasar
20:25daripada
20:26prakteknya saja
20:27dan
20:27Amerika juga
20:30melihat
20:32pentingnya
20:32data center
20:33ada di wilayah
20:34Indonesia
20:35sehingga
20:36data center
20:37adalah salah satu
20:38investasi
20:40yang besar
20:40di Indonesia
20:41selain
20:42hilirisasi
20:43adalah data center
20:45jadi sebetulnya
20:46semua sudah
20:47diregulasi
20:48hanya mereka
20:49minta kejelasan saja
20:50protokolnya
20:51seperti apa
20:52dan protokol itu
20:53sudah kita buat
20:54di
20:54Nomsa Digital Park
20:56dan itu bisa
20:57menjadi
20:57contoh
21:00kemudian
21:02lainnya
21:04saya rasa
21:04nanyanya
21:05itu
21:06terkait dengan
21:07TKDN
21:08ya tentu
21:09yang selama ini
21:10kan kalau kita
21:11server itu
21:12modelnya
21:13ditukar-tukar
21:15nah itu tentu
21:17dimudahkan
21:18karena bisnis model
21:19server itu
21:20berbeda dengan
21:20yang lain
21:21kemudian
21:22kalau kita bicara
21:23infrastruktur
21:245G
21:24misalnya
21:25tentu itu juga
21:26ada
21:27teknologi-teknologi
21:29tertentu
21:29yang terbuka
21:31karena yang kita
21:32buka kan
21:34sektor tersebut
21:36kemudian
21:37di sektor
21:38medical
21:38termasuk
21:39peralatan
21:40dan sebagian
21:41peralatan
21:41termasuk
21:42GE
21:43sudah invest
21:43juga di Indonesia
21:44jadi mereka
21:45juga sudah
21:45komplain
21:46terhadap
21:47keperluan
21:48daripada
21:49lokal konten
21:51terutama
21:52khususnya
21:53untuk
21:53masuk
21:54dalam
21:55pembelian
21:57pemerintah
21:57yang secara
21:58digital
21:59baik
22:01cukup ya
22:02terima kasih
22:03pertumbuhan
22:04ekonomi
22:05kita tetap
22:06optimis
22:06jadi
22:07kita berharapkan
22:08pertumbuhan
22:10sesuai dengan
22:10perencanaan
22:11di angka
22:125,2
22:13beberapa hal
22:14sudah
22:14dipersiapkan
22:16dan
22:16Bapak Presiden
22:17sudah mengharapkan
22:18bagaimana
22:19kita bisa
22:20mengungkit
22:20pertumbuhan
22:21di kuartal
22:22ketiga
22:22dan di kuartal
22:24keempat
22:24nah tentu
22:25dari
22:26lintas kementerian
22:27kita sedang
22:28mempersiapkan
22:29beberapa hal
22:31kita sedang
22:32meninjau
22:32paket yang
22:34selama ini
22:34dilucurkan
22:35bagaimana
22:37implementasinya
22:38bisa dimaksimalkan
22:39di kuartal
22:40kedua
22:41misalnya
22:42pembangunan
22:43FLPP
22:45misalnya
22:45350 ribu
22:47rumah
22:47reskur
22:48untuk perumahan
22:49yang 450 ribu
22:50itu kan akan
22:51mengungkit
22:51bidang
22:53konstruksi
22:54kemudian
22:55kita akan
22:56mempersiapkan
22:56bagaimana
22:57nanti menjelang
22:58Nataru
22:58betul-betul
23:00turisme
23:01atau sektor
23:02para wisata
23:02bisa dikinjau
23:03dan kemarin
23:04arahan Bapak Presiden
23:06untuk mendorong
23:07turisme
23:07dibuka
23:08pelabuhan-pelabuhan
23:09internasional
23:11pelabuhan-pelabuhan
23:13tempat
23:13destinasi turis
23:14agar bisa
23:15mengakses
23:16regional
23:17ataupun
23:18international flight
23:19nah ini juga
23:20sejalan dengan
23:21kita mau menarik
23:22investasi
23:24dari berbagai
23:24negara
23:25yang mereka
23:26ingin
23:26langsung
23:27datang
23:27ke tempatnya
23:29baik
23:30terima kasih
23:31wassalamualaikum
23:32warahmatullahi wabarakatuh
23:33terima kasih
23:35terima kasih
Dianjurkan
2:28
|
Selanjutnya