Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • kemarin dulu
JAKARTA, KOMPAS.TV - Sekretaris Jenderal Peradi Bersatu Ade Darmawan dan Ketua Umum Solidaritas Merah Putih (Solmet) Silfester Matutina diperiksa dalam kasus dugaan penghasutan dan penyebaran berita bohong terkait tudingan ijazah palsu Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, Kamis (24/7/2025).

Keduanya diperiksa sebagai saksi oleh Penyidik Subdit Kamneg Ditreskrimum Polda Metro Jaya.

Ade Darmawan mengaku dicecar 26 materi pertanyaan yang mengarah kepada terlapor.

Ade meyakini keterangan pemeriksaan ini akan menguatkan penyidik untuk segera menetapkan tersangka.

Baca Juga Fakta Baru! Polisi: Wajah Diplomat Kemlu Tertutup Plastik dan Lakban di https://www.kompas.tv/nasional/607305/fakta-baru-polisi-wajah-diplomat-kemlu-tertutup-plastik-dan-lakban



Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/607306/kasus-ijazah-jokowi-sekjen-peradi-bersatu-yakin-penyidik-segera-tetapkan-tersangka
Transkrip
00:00Hari ini enggak ya, kita enggak?
00:01Saya, yang ini enggak.
00:04Penyitaan itu, itu satu flash disk lagi tambahan, itu penyitaan para bukti.
00:10Terus kemudian ada tambahan pertanyaan sekitar 26 ya, dari Advocate Public Defender.
00:17Terus kemudian, apa, kemudian beberapa pertanyaan yang memang sudah mengarah kepada para tokoh-tokoh ini.
00:28Para tokoh-tokoh ini, itu sudah mengarah betul.
00:32Jadi, saya memperhatikan kalau, sepengalaman kami, ya, kalau dia sudah mengarah begitu, sepengalaman kami itu, itu sudah pasti ada penetapan tersangka.
00:43Cuman kita enggak tahu ya, siapakah yang akan menjadi tersangka, itu hal penyidik.
00:48Kemudian bagaimana mereka melakukan gelar perkara, nanti ya, kalau gelar perkara naik sidik kan sudah.
00:55Nah, tapi biasanya penetapan tersangka itu, pada saat pemeriksaan, pemeriksaan apakah status dari para terperiksa nanti telapor itu akan dinaikkan statusnya.
01:07Nah, pada saat itu juga, yang saya bisa sampaikan bahwa mudah-mudahan enggak ada jumat keramat ya.
01:12Tapi saya meminta kepada Polda Metro Jaya untuk melakukan jumat keramat kalau bisa, biar lebih seru, ya kan, lebih antik lah.
01:21Karena Polda Metro ini punya keunikan, ada keunikan berdasarkan pengalaman kami biasanya, itu ada istilah non-kuhab, non-perkat nih.
01:33Tetapi, itu seperti satu, satu, apa ya, sesatu yang sering dilakukan, itu ada jumat keramat.
01:42Nah, jumat keramat ini sangat-sangat, apa ya, hati-hatilah bagi mereka banyak berdoa, kami sampaikan kepada para telapor, banyak berdoa, banyak bersikir, kumpul sama keluarga.
01:53Jadi, pas isinya berupa, ya, isinya?
01:55Isinya itu rangkaian video, akun, kemudian beberapa, apa, beberapa, apa, untuk, karena ada banyak tersangka ya, jadi masing-masing punya video, yang si A, si B, si C, ya, itu memiliki video masing-masing, akun masing-masing, terus link-linknya, ya, dan akunnya itu, itu kita serahkan cuma.
02:19Jadi, di dalam, di sekitar, berapa, enam, tujuh video lah, yang di dalam flashdisk, ya, jam-masing.
02:27Roy Suryo CS, CSJ itu, satu, dua, tiga, empat, lima, terserah lah, itu kita lihat nanti, saya nggak boleh terlalu dalam membuka, kita saksikan, kita ikuti, semoga kami berharap pada PNJ untuk memanggil segera, ya, para telapor, biar ini semakin cepat.
02:47Ada tambahan, Pak Ketua Umum, atau Bang Andi?
02:50Tadi, Abang mengatakan, ada yang mau menggantikan Presiden dan Wakil Presiden dengan anaknya atau orang-orangnya begitu, apakah itu hanya sebuah dugaan, ataukah ada jejak-jejak yang faktual yang bisa dipertanggungjawabkan begitu?
03:04Ya, saya pikir apa yang kita bicarakan juga, Pak Prabowo juga tahu itu, Pak Jokowi juga tahu itu, ya, jadi memang gerakan ini kan sebenarnya gerakan politik, ya.
03:14Gerakan politik yang mereka tidak tahu bahwa gerakan ini akhirnya berbalik menjadi jeratan hukum buat mereka, itu yang mereka nggak sadari.
03:23Jadi nggak mungkin juga kalau mereka berjalan ini hanya untuk mengungkapkan kebenaran, kebenaran buat siapa, ya kan, mengenai ijasa ini kan.
03:32Sedangkan dari kampusnya sendiri yang mengeluarkan sudah mengatakan asli.
03:37Dari Bares Kirimabes Polri sudah meneliti ijasa yang asli, identik dengan tiga ijasa temannya yang asli.
03:44Jadi ini kan gerakan politik, ya, yang mana memang untuk mengadu domba bangsa kita, untuk menghancurkan atau memutus di tengah jalan Pak Prabowo dan Mas Gibran,
03:58dan juga dalam rangka kembali lagi ke 2029.
04:02Ditambah, yang saya bilang tadi, sudah satu tahun ini, ya kan, masih belum bisa move on.
04:09Dan ini hanya terjadi di Indonesia nih, di negara lain setelah pilpres, ya kan, yang menang langsung dikasih selamat oleh yang kalah.
04:20Gitu loh, itu di negara lain ya.
04:22Nah, ini yang saya lihat menjadi contoh yang tidak baik, darah, yang saya bilang tadi, mantan-mantan petinggi di Republik ini yang ketua partai itu,
04:31tidak memberikan pendidikan politik yang baik buat bangsa kita.
04:36Ketum?
04:38Ya, saya tambahkan.
04:39Ya, sehari ini saya mendampingi dua saksi pelapor, dan kita ikuti semua proses dengan baik.
04:46Jadi artinya saya cuma mengatakan bahwa tugas kita selesai, kita mendampingi, memberikan bukti-bukti, fakta-fakta hukum,
04:53tinggal kita menantikan penetapan tersangka.
04:56Dan saya yakin tidak terlalu lama, tinggal pemeriksaan saksi-saksi yang terlapor,
05:02setelah itu pasti langsung naik tersangka.
05:04Nah, jadi siap-siap saja Bang Roy CS, sampai jumpa nanti kita di pengadilan.
05:08Terima kasih.
05:08Saya tambahkan sedikit, dari Bang Sid sudah panjang lebar menjelaskan.
05:14Pada dasarnya apa yang kita lakukan adalah demi kebunaran.
05:17Bukan pembunaran yang selama ini dilakukan oleh Roy Suryo CS itu.
05:23Seperti kita ketahui, bahwasannya kan kita mengatakan bahwasannya Pak Joko itu tahap hukum,
05:28apa yang diminta oleh aparat penegak hukum akan diberikan.
05:32Buktinya sudah ada bahwa ijasa asli beliau, baik ijasa SMA maupun ijasa S1 insinyur kehutanan beliau
05:41sudah diberikan kepada penyidik di Polo, di Polo Surakarta.
05:47Artinya apa yang selama ini dibuat, framing-framing yang dibuat oleh Roy Suryo itu sudah terbantakan.
05:53Tinggal kita melihat bagaimana mereka ngelesnya seperti apa, melakukan komprehensi PES untuk melakukan framing-framing kembali.
06:02Yang jelas, saya highlight, mereka semuanya ini adalah hopeless.
06:06Tiga kata, hopeless dan hopeless.
06:09Siap-siap saja, nanti akan dipanggil sebagai saksi terlapor dan kita melihat, sudah ada tersangka pada saat itu.
06:15Terima kasih.
06:16Jadi mungkin sebagai penutup ya, saya tegaskan sedikit bahwa kita melihat nanti setelah ini drama-drama telenovela baik itu tangisan dan tawa yang dilakukan Roy CS
06:30menuju tersangka, terdakwa dan narapidana.
06:35Nanti kita bisa lihat, ada yang nanti alasannya sakit, alasannya ke luar negeri, alasannya pakai kursi roda, alasannya pakai penopang leher.
06:47Itu pasti ada ini nantinya.
06:49Jadi mari kita nikmatin ya, kepada seluruh bangsa Indonesia.
06:53Ya sudah ini sudah selesai, mari kita bergandingan tangan untuk mendukung Prabowo Gibran
07:00agar Indonesia ini maju dan adil dan sejahtera.
07:06Intinya itu.
07:07Mengenai yang ini, ya sudah kita bawa santai saja, berarti kita bawa goyang apa tadi?
07:12Goyang gemoy?
07:12Goyang gemoy?
07:13Goyang gemoy?
07:18Jadi kita goyang gemoy saja, oke?
07:21Kita tunggu.
07:22Oke, makasih ya teman-teman ya.
07:24Terima kasih.
07:24Oke.
07:25Terima kasih.

Dianjurkan