Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • kemarin dulu
KUBU RAYA, KOMPAS.TV - Seorang siswa madrasah tsanawiyah di Kubu Raya, Kalimantan Barat diduga gagal naik kelas, lantaran belum mengambil rapor dan membayar buku Lembar Kerja Siswa atau LKS.

Orang tua siswa mengaku tak bisa membayar LKS seharga Rp350 ribu karena belum memiliki uang.

Video seorang siswa madrasah tsanawiyah di Kubu Raya, yang direkam gurunya sedang menangis dengan narasi jika siswa ini gagal naik kelas ke kelas 9 karena rapor tidak diambil.

Usut punya usut pada Juni lalu, sekolah meminta wali murid datang ke sekolah untuk mengambil rapor sekaligus membayar LKS sebesar Rp350 ribu.

Lantaran tidak memiliki uang, orang tua pun urung ambil rapor dan belum melunasi biaya buku LKS.

Perekaman video yang dilakukan guru ini mendapat sorotan. Dalam video ini, sang guru dinarasikan menyampaikan alasan siswa tidak naik kelas, hal ini disesalkan oleh Bupati Kubu Raya.

Menurutnya, hal ini tidak pantas dilakukan oleh seorang pendidik pada muridnya.

Sementara itu, pihak sekolah awalnya membantah menahan rapor siswa dan mengancam untuk tinggal kelas karena masalah belum bayar LKS.

Namun setelah pihak sekolah dipertemukan oleh Bupati Kubu Raya dengan orang tua murid, pihak sekolah akhirnya meminta maaf karena telah merekam video siswa menangis.

Pihak madrasah tsanawiyah dan orang tua murid akhirnya sepakat. Meski demikian, khawatir dengan kondisi mental anaknya, pihak orang tua murid memilih untuk memindahkan sekolah.

Baca Juga [FULL] Mensos Buka Suara! Kulik Penyebab 5 Siswa Kabur dari Sekolah Rakyat Temanggung | SAPA MALAM di https://www.kompas.tv/nasional/607259/full-mensos-buka-suara-kulik-penyebab-5-siswa-kabur-dari-sekolah-rakyat-temanggung-sapa-malam

#bayarlks #siswabatalnaikkelas #kuburaya

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/607300/siswa-di-kubu-raya-diduga-gagal-naik-kelas-karena-belum-bayar-lks-rp350-ribu-berut
Transkrip
00:00Saudara seorang siswa Madrasah Sanawiyah di Kubur Raya, Kalimantan Barat diduga gagal naik kelas.
00:05Lantaran belum mengambil rapor dan membayar buku lembar kerja siswa atau LKS.
00:09Orang tua siswa mengaku tak bisa membayar LKS seharga Rp350.000 karena belum memiliki uang.
00:17Dia turun dari kelas 9 ke 8 gara-gara tidak ambil rapornya.
00:24Video seorang siswa Madrasah Sanawiyah di Kubur Raya yang direkam gurunya sedang menangis ini mendapat sorotan.
00:32Dalam video ini sang guru menarasikan jika siswa ini gagal naik kelas ke kelas 9 karena rapor tidak diambil.
00:40Usut punya usut pada Juni lalu, sekolah meminta wali murid datang ke sekolah untuk mengambil rapor sekaligus membayar LKS sebesar Rp350.000.
00:50Lantaran tidak memiliki uang, orang tua pun urung ambil rapor dan belum menurunasi biaya buku LKS.
00:58Perekaman video yang dilakukan seorang guru ini disesalkan oleh Bupati Kubur Raya.
01:03Menurutnya hal ini tidak pantas dilakukan oleh seorang pendidik pada muridnya.
01:08Memalukan kalau itu dilakukan oleh seorang pendidik.
01:11Nggak boleh, kalaupun mereka nunggak ya, nunggak.
01:15Nggak boleh dengan cara seperti itu menagihnya, menahan rapornya, kemudian viralka.
01:20Waduh, terus saya pertanyakan tentang moraliti si pendidik ini.
01:25Maka saya akan tanya nanti MTS mana, alamat dari mana, dan saya pastikan saya akan usut bersama Kementerian Agama.
01:33Pihak sekolah awalnya sempat membantah, menahan rapor siswa, dan mengancam untuk tinggal kelas karena masalah belum bayar LKS.
01:41Namun setelah pihak sekolah dipertemukan oleh Bupati Kubur Raya dengan orang tua murid,
01:45pihak sekolah akhirnya meminta maaf karena telah merekam video siswa menangis.
01:51Pimpinan di sini, mohon maaf yang sebesar-besar, itulah kehilapan saya dalam memimpin.
01:55Atas nama Bu Yanti dan Suru Dewan Guru, saya menyesal atas kejadian ini.
02:03Pihak Madrasah Sanawiyah dan orang tua murid akhirnya sepakat berdamai.
02:08Meski demikian, khawatir dengan kondisi mental sang anak.
02:11Orang tua murid pun memilih untuk memindahkan sekolah.
02:15Tim Liputan, Kompas TV

Dianjurkan