- kemarin dulu
Kategori
🗞
BeritaTranskrip
00:00:00Ini adalah yang mempunyai diri sendiri.
00:00:30Menunjungi kediaman Presiden ke-7 Republik Indonesia Jokowi Dodo.
00:00:37The I Plus 2.0 resmi diluncurkan.
00:00:46Megali sejarah tanah rencong di Museum Aceh.
00:00:55Informasi selengkapnya hanya di Halo Indonesia.
00:01:00Kita ke informasi pertama.
00:01:16Presiden Prabowo melakukan kunjungan ke kediaman Presiden Jokowi Dodo pada 20 Juli 2025.
00:01:23Saat bertemu di Surakarta, Prabowo menceritakan kepada Jokowi hasil kerjasama kunjungan ke luar negerinya beberapa waktu lalu.
00:01:30Presiden Prabowo Subianto lakukan kunjungan ke kediaman Presiden ke-7 Republik Indonesia Jokowi Dodo di kota Surakarta, Jawa Tegah, 20 Juli 2025.
00:01:46Prabowo tiba di kediaman Jokowi, disambut oleh Jokowi dan Iryana yang telah menanti di depan pintu gerbang kediamannya.
00:01:54Selalu Pak Wakil Presiden Gibran Raka Buming Raka mendampingi Prabowo dalam pertemuan ini.
00:02:02Usai pertemuan yang berlangsung sekitar satu jam, Prabowo memberikan keterangan pers kepada awak media,
00:02:09di mana Prabowo memberikan laporan mengenai hasil kunjungan luar negerinya beberapa waktu lalu.
00:02:14Saya cerita baru keliling dari luar negeri, ya beliau juga mengikuti rupanya, ya.
00:02:28Saya ceritakan terobosan-terobosan yang kita dapat kemarin terutama dengan Uni Eropa, ya.
00:02:3710 tahun perundingan akhirnya tembus.
00:02:45Kemudian saya ceritakan pertemuan-pertemuan di Brazil, Briggs.
00:02:53Kemudian juga pembicaraan-pembicaraan di Perancis.
00:02:59Di London saya ketemu dengan beberapa pejabat, dan dengan Presiden Trump.
00:03:12Ya, Alhamdulillah dapat hasil-hasil yang lumayan, yang cukup bagus.
00:03:18Presiden Prabowo juga menceritakan kepada Jokowi perihal hasil pertemuannya dengan sejumlah pimpinan dunia.
00:03:27Ia juga menyinggung peluang kerjasama dengan sejumlah negara serta pentingnya peningkatan produksi coklat nasional.
00:03:33Saya juga mampir di Belarus, mereka punya potash, mereka butuh karet kita, mereka butuh banyak komoditas kita.
00:03:50Dan ternyata harga coklat dunia lagi sangat tinggi, dan banyak berharap coklat dari kita.
00:04:02Kita juga harus segera pembibitan baru, peremajaan baru.
00:04:08Ini kita sudah akan lakukan.
00:04:09Karena ternyata harga coklat naiknya sangat signifikan di dunia, karena rupanya di Amerika Latin dan di Afrika, mungkin ada wabah ya.
00:04:22Wabah yang merusak banyak pohon-pohon coklat di Amerika Latin dan di Afrika.
00:04:32Pertemuan kedua pemimpin negara ini, mencerminkan kesenambungan kebijakan luar negeri Indonesia,
00:04:37sekaligus menunjukkan hubungan yang terjaga antara Presiden Prabowo dan Jokowi
00:04:41dalam membangun masa depan Indonesia yang kuat di tengah dinamika global.
00:04:47Tim Liputan, DAI TV
00:04:48DAI TV meluncurkan platform OTT DAI Plus versi terbaru pada puncak perayaan HUT ke-18.
00:04:58Aplikasi DAI Plus menjadi langkah besar DAI TV
00:05:01dalam menjawab kebutuhan masyarakat akan tayangan berkualitas dengan nilai-nilai edukasi dan inspirasi,
00:05:07melalui platform digital.
00:05:14Pada puncak perayaan ulang tahun ke-18,
00:05:17DAI TV menggelar acara DAI Night
00:05:19dengan tema Satu Sentuhan, Ribuan Inspirasi
00:05:22di International Hall Search Center, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara, 19 Juli 2025.
00:05:28Menghadirkan Chang Iheg, aktor dan penyanyi legendaris asal Tewan,
00:05:36serta penyanyi ternama Indonesia, Yuni Syara.
00:05:39Dalam acara ini juga diluncurkan platform OTT DAI Plus versi terbaru
00:06:04oleh jajaran BOD DAI TV yaitu Sukianto Kusuma, Presiden Komisaris DAI TV,
00:06:10Franky Usman Wijaya, Wakil Presiden Komisaris DAI TV,
00:06:14Edi Wiranto, Presiden Direktur DAI TV,
00:06:17dan Siswanto, Direktur DAI TV.
00:06:34Aplikasi DAI Plus menjadi langkah besar DAI TV
00:06:38dalam menjawab kebutuhan masyarakat
00:06:40akan tayangan berkualitas dengan nilai-nilai edukasi dan inspirasi
00:06:43melalui platform digital.
00:06:46Tema Satu Sentuhan, Ribuan Inspirasi
00:06:49menggambarkan semangat DAI TV dalam menjawab tantangan era digital.
00:06:54Saat media konvensional bergeser ke digital,
00:06:57DAI TV sudah bersiap.
00:06:58Youtube dan media sosial DAI TV hadir menyapa masyarakat sejak tahun 2016.
00:07:04Di tahun 2024, DAI TV telah memperoleh YouTube Gold Button.
00:07:09Dan mengawali tahun 2025,
00:07:11DAI TV juga telah mengembangkan konten anak berbasis AI
00:07:14dengan tema budi pekerti
00:07:16yang bisa disaksikan di channel YouTube DAI TV Kids.
00:07:21Hari ini kami juga meluncurkan aplikasi platform streaming
00:07:25video on demand, TAI Plus.
00:07:28Ini adalah wujud komitmen DAI TV dalam membangun
00:07:32narasi kebaikan dan inspirasi di ruang digital
00:07:35dan juga sebagai kontribusi TAI TV
00:07:38untuk memberikan informasi yang benar,
00:07:41bajik dan indah untuk membangun
00:07:43masyarakat yang harmonis, aman dan sejahtera.
00:07:46Sebagai platform over the top,
00:07:48DAI Plus telah menghadirkan berbagai konten ugulan.
00:07:52Seperti drama kisah nyata,
00:07:54dokumenter, kuliner vegetarian,
00:07:56kartun anak,
00:07:57serta berbagai konten menarik lainnya.
00:07:59Aplikasi DAI Plus 2.0 menawarkan fitur-fitur baru,
00:08:04antara lain fitur personalisasi yang bisa disesuaikan dengan minat pengguna.
00:08:09Fitur penyimpanan sebagai History Watch,
00:08:12fitur interaktif untuk berbagi dan bersumbangsi dalam kegiatan sosial.
00:08:17DAI Plus bisa diunduh secara gratis,
00:08:19melalui Play Store atau App Store.
00:08:21Saya rasa bagus sekali ya,
00:08:24karena memang saya hari ini juga baru tahu
00:08:26bahwa DAI TV itu banyak programnya,
00:08:30ada program kartun,
00:08:32ada program kebudayaan,
00:08:34ada program apa namanya yang sangat inspirasi.
00:08:39Jadi menurut saya selalu tetap cintai Indonesia.
00:08:44Aplikasi DAI Plus diharapkan bisa memberikan alternatif tontonan
00:08:49yang membuat hati tenang dengan konten positif dan kebaikan
00:08:53di tengah kebisingan digital.
00:08:55Menarik, jadi kita tahu suku-suku di Indonesia,
00:09:00excited banget.
00:09:01Sebenarnya karena aku suka masak,
00:09:03suka nonton yang masak-masak.
00:09:05Karena di video-videonya itu kebanyakan masakan-masakan vegetarian
00:09:09dan juga beda dari yang lain gitu.
00:09:11Harapannya mungkin bisa lebih menginspirasi ya,
00:09:15gitu.
00:09:17Mungkin konten-kontennya juga lebih banyak.
00:09:21Jadi tunggu apa lagi?
00:09:23Anda bisa segera mendownload DAI Plus saat ini
00:09:25dan nantikan tayangan hut DAI bersama Chang Ihe
00:09:28dan Yunisara di DAI Plus bulan Agustus.
00:09:32Rikina Marsyela, Syahri Kurnyawan, DAI TV.
00:09:38Sambut ulang tahun DAI TV
00:09:40menggelar dinner vegetarian yang menghadirkan penyanyi utama
00:09:44acara DAI Night 2025, Chang Iheong.
00:09:49Acara ini memberikan keangkatan serta kebersamaan
00:09:51jelang perayaan ulang tahun DAI TV.
00:09:53Dalam rangkaian ulang tahun DAI TV ke-18,
00:10:02DAI TV menggelar acara gala dinner vegetarian
00:10:04dan meet and greet penyanyi pop legendaris asal Taiwan,
00:10:08Chang Iheong, di Hotel Grand Haya Jakarta Pusat
00:10:1018 Juli 2025.
00:10:14Untuk menghibur para penggemarnya di tanah air,
00:10:16Chang Iheong memberikan kesempatan untuk berinteraksi
00:10:18dan menikmati hiburan musik yang dipandu langsung oleh
00:10:21presenter DAI TV, Anthony Hong.
00:10:25Chang Iheong menjadi penyanyi utama yang tampil
00:10:28dalam puncak perayaan Hood ke-18 DAI TV.
00:10:31Namanya dikenal luas dengan suara khas
00:10:33dan lirik-lirik emosional yang menyentuh hati.
00:10:36Sejumlah lagunya bahkan telah menjadi lagu abadi
00:10:39bagi para penggemarnya.
00:10:40Seperti Chai Hui Shou, Mei Hua Sanong,
00:10:44Yitong Te Shin,
00:10:45Chen Shou, Ken Wang Se Kanpei,
00:10:49Ai Hui Shou, Mei Hua Shang.
00:11:01Datang jauh-jauh dari kota Medan,
00:11:03penggemar Chang Iheong, Herlina dan Sylvia
00:11:06mengaku sangat antusias
00:11:07untuk melihat artis idolanya sewaktu remaja.
00:11:11Mereka mengaku lagu-lagu Chang Iheong
00:11:13banyak memberikan inspirasi
00:11:14dalam perjalanan masa mudanya.
00:11:18Semua bagus-bagus ya.
00:11:19Memang lagu romantis
00:11:21tentang kisah cinta
00:11:22dan melodinya juga bagus.
00:11:25Terus kempang didengar ya.
00:11:27Karena sejak SMA,
00:11:29pertama kali saya dengar lagu beliau,
00:11:31saya udah langsung suka.
00:11:33Saya masih ingat judulnya
00:11:34Yitong Te Sing.
00:11:36Waktu itu saya masih SMA.
00:11:37Betul, betul, betul.
00:11:41Nostalgia.
00:11:42Jadi begitu dengar
00:11:43Chang Iheong mau datang ke Jakarta,
00:11:48konser amal buat
00:11:49DAI TV, DAI Night,
00:11:51kita senang sekali.
00:11:53Jadi sengaja datang dari Medan.
00:11:55Sengaja.
00:11:56Saya dari Medan
00:11:57datang ikut DAI Night Jakarta
00:12:00karena ada artis terkenal ya.
00:12:02Dan dari dulu kita waktu muda ya.
00:12:05Masih muda,
00:12:07masih jaman,
00:12:08jaman masih gadis ya.
00:12:11Sudah dengar lagunya yang lumayan luar biasa.
00:12:15Artinya juga bagus.
00:12:16Dan temponya,
00:12:19syairnya semua juga bagus.
00:12:21Jadi kita di Medan juga ada DAI Night
00:12:25dan tidak ke Medan.
00:12:26Dan kita mengajak,
00:12:28saya mengajak beberapa teman-teman,
00:12:31kita sekitar 20 orang lebih,
00:12:34kita ke sini,
00:12:35kita sama-sama mengikuti.
00:12:36Dan rata-rata saya mengajak teman-teman,
00:12:38mereka semua juga tertarik
00:12:40karena mereka juga suka dengar lagunya
00:12:42yang paling terkenal,
00:12:44yaitu lagu Tsai Fiso.
00:12:46Kemudian hitung sesing.
00:12:48Jadi beberapa lagu ini
00:12:49kita juga sudah bisa hafal ya.
00:12:51Walau kita Mandarin belum begitu faksi,
00:12:54tapi kita sudah tahu artinya bisa hafal lagunya.
00:12:58Sejumlah tamu undangan juga turut memberikan suara emasnya.
00:13:02Seperti Board of Director DAI TV,
00:13:04Edi Wiranto,
00:13:05yang mengambil kesempatan untuk menghibur tamu undangan.
00:13:09Para tamu undangan pun merasakan atmosfer kebersamaan.
00:13:13Beberapa dari mereka juga senang bisa menjadi bagian
00:13:16dari rangkaian acara DAI NET 2025.
00:13:20Akbar Ramadan,
00:13:21Doni Hidayat, DAI TV.
00:13:26Yesan Buddha Seci Indonesia kembali menggelar
00:13:29bakti sosial ke-149
00:13:31yang kali ini diselenggarakan di kota Surabaya, Jawa Timur.
00:13:34Berkolaborasi dengan Kodam Limah Barawijaya,
00:13:37operasi berjalan aman dan lancar
00:13:39dengan 162 pasien yang berhasil melakukan operasi katarak gratis
00:13:43di Rumah Sakit Tingkat 3 Brawijaya.
00:13:50Yayasan Buddha Seci kembali menggelar
00:13:52Baksos Operasi Katarak Gratis ke-149.
00:13:56Kali ini, Baksos digelar di Kota Pahlawan, Surabaya.
00:14:01Suasana haru dan semangat
00:14:03memenuhi Rumah Sakit Tingkat 3 Brawijaya
00:14:06yang menjadi lokasi diselenggarakan Baksos Seci.
00:14:10Sebanyak 162 pasien yang mayoritas lansia
00:14:14mendapat harapan baru
00:14:15lewat kegiatan bakti sosial operasi katarak.
00:14:19Di bawah sinar mentari di pagi hari,
00:14:21tak menyurutkan semangat para pasien,
00:14:24mulai dari registrasi hingga tahap operasi.
00:14:27Mereka mendapat pelayanan yang baik secara maksimal
00:14:30dengan bantuan para relawan Seci dan personel Babinsa.
00:14:34Acara yang digelar pada 19 sampai dengan 20 Juli 2025 ini
00:14:39dibuka oleh Pangdam 5 Brawijaya, Rudi Saladin.
00:14:43Kolaborasi lintas sektor ini
00:14:45membuka akses kesehatan yang lebih luas bagi masyarakat,
00:14:49khususnya mereka yang mengalami gangguan penglihatan.
00:14:52Ia juga turut mengapresiasi dan rasa terima kasih
00:14:55kepada Yayasan Buddha Seci
00:14:57atas kepeduliannya membantu masyarakat,
00:15:00khususnya para lansia.
00:15:02Kita jajaran Kodam 5 Brawijaya mengucapkan banyak terima kasih,
00:15:08mengapresiasi sekali kolaborasi dengan mitra strategis kita,
00:15:13yakni Yayasan Buddha Seci.
00:15:15Kita berharap para penerimaan manfaat
00:15:19ini benar-benar mendapat dampak langsung
00:15:22dari operasi atau pemulihan masalah kesehatan ini,
00:15:25masalah penglihatan.
00:15:27Karena saya sampaikan tadi pada saat sambutan tertulis
00:15:29di acara bahwa penyakit katarak ini kan bukan penyakit biasa.
00:15:35Dampaknya untuk si penerita penyakit ini luas sekali.
00:15:41Terkait dengan kualitas hidup, terkait dengan produktivitas,
00:15:45terkait dengan interaksi sosial banyak.
00:15:48Harapan kita dengan adanya operasi ini,
00:15:51beliau-beliau bisa pulih kembali penglihatannya
00:15:53sehingga bisa kembali aktif, mandiri, produktif di tengah masyarakat,
00:15:59termasuk juga pergolaan seharian.
00:16:02Dalam bakti sosial ke-149 di Surabaya ini,
00:16:06Relawan Yayasan Buddha Seci berhasil memberikan pelayanan operasi mata
00:16:11kepada 142 pasien dan 19 pasien tergium.
00:16:15Terut dihadiri Ketua Tima Indonesia, Dr. Ruth Anggrini,
00:16:21rata-rata pasien operasi katarak di Surabaya adalah lansia berusia 50 tahun ke atas.
00:16:28Persiapan operasi hingga tindak operasi berjalan dengan lancar
00:16:31berkat kesungguhan dan kekompakan para relawan dan tim medis Tima.
00:16:37Sinergi dan para babinsa juga sangat membantu
00:16:39dalam mendampingi dan mempermudah mobilisasi para pasien,
00:16:43terutama mereka yang berasal dari wilayah pelosok
00:16:46dan membutuhkan perhatian lebih.
00:16:50Di Surabaya ke-6 kali.
00:16:52Jadi kita tidak setahun-setahun berturut-turut.
00:16:56Ada jedanya kita memang ini.
00:16:58Empat kali kita di Bayangkara, dua kali.
00:17:00Ini kedua kalinya di Rumah Sakit Kesedam.
00:17:04Target kita sebenarnya awal 200.
00:17:07Target awal, tapi memang dasarnya karena seleksi
00:17:10maka kita tidak dapatkan segitu nanti mungkin dari hasil operasi ini
00:17:16setelah ada yang pending, ada yang lolos.
00:17:19Itu kurang lebih 160 pasien.
00:17:22Ya mudah-mudahan semua lancar.
00:17:25Kegiatan ini menjadi bukti nyata
00:17:27bahwa kepedulian dan kerjasama lintas sektor
00:17:30mampu memberikan harapan baru bagi masyarakat.
00:17:34Dengan kesiapan, kerjasama, dan semangat olas asih
00:17:38Baksos Katarak ke-149 ini
00:17:41bukan hanya menjadi momentum penyembuhan
00:17:43tetapi perayaan kemanusiaan
00:17:45yang menyatukan banyak hati.
00:17:48Vivian Fang, selaku ketua seci Surabaya
00:17:51juga berharap ke depannya
00:17:52kegiatan ini dapat membantu lebih banyak lagi
00:17:55khususnya bagi mereka yang belum mampu
00:17:58tanpa membeda-bedakan latar belakang apapun.
00:18:01Lintang Panjaitan, Haria Dijamal, DITV
00:18:28Pemirsa Presiden Trump turunkan tarif impor Indonesia
00:18:34menjadi 19 persen.
00:18:36Apakah kebijakan asimetris ini berkeadilan?
00:18:39Usai jadat kita akan membahasnya bersama
00:18:41Ahmad Nur Hidayat selaku pakar ekonomi
00:18:43dan pakar kebijakan publik UPNVJ.
00:18:47Tetap di Halo Indonesia.
00:18:48Berkumpul bersama keluarga
00:19:00menjadi momen hangat yang selalu dinantikan.
00:19:03Apa jadinya jika kehangatan itu
00:19:05dibawa ke panggung kompetisi?
00:19:09Dengan cinta dan kasih
00:19:10makanan bisa diolah menjadi berbagai cara
00:19:13yang sederhana bisa menjadi istimewa.
00:19:16Karena memasak bukan hanya soal rasa
00:19:19tapi juga karena hati
00:19:22untuk orang yang kita sayangi.
00:19:26Punya resep vegetarian andalan keluargamu?
00:19:28Ayo tunjukkan kemampuanmu
00:19:30di kompetisi Vegetarian Chef Indonesia Season 3.
00:19:34Kami berkebun sejak 2022.
00:19:43Kami terinspirasi dari mama
00:19:45karena kami waktu itu pulang ke mama.
00:19:47Mama sedang berkebun dan sembuhannya
00:19:49subur-subur banget ya.
00:19:51Jadi kami coba-coba dulu.
00:19:52Ternyata lumayan.
00:19:53Jadi kita lanjutin sampai sekarang.
00:19:55Labu botol udah dipanen.
00:19:57Labu madu juga udah.
00:19:58Bagus kan?
00:19:59Ini hasil dari organik.
00:20:00Lebih sehat.
00:20:01Saksikan Bumigus Satu Jumat 25 Juli 2025
00:20:05jam setengah delapan malam
00:20:07hanya di DAI TV.
00:20:13Anak-anak adalah generasi penerus bangsa
00:20:18yang kelak memberikan dampak besar bagi sekitar.
00:20:22Membekali diri dengan budi pekerti.
00:20:29Dapat membentuk kepribadian individu yang berkualitas.
00:20:34Pondasi inilah sebagai dasar bagi anak-anak
00:20:38mempersiapkan masa depan mereka
00:20:40dengan keyakinan dan penuh empati
00:20:42dalam menghadapi setiap tantangan.
00:20:44Selalu senantiasa.
00:20:46Mengingat budi orang tua yang telah membesarkan mereka.
00:20:49Terima kasih kepada PT Smart TBK
00:20:57yang telah mendukung misi pendidikan bersama DAI TV.
00:21:02Halo sahabat TAI, saya Desi Hwang Ciaming.
00:21:25Saya ingin mengundang Anda untuk hadir di acara yang sangat istimewa,
00:21:29penuh kehangatan dan cinta kasih.
00:21:32TAI Night, Galadinar Vegetarian
00:21:34dengan tema Satu Sentuhan, Ribuan Inspirasi.
00:21:39Di malam itu kita akan mendengarkan lagu-lagu
00:21:41yang menghangatkan hati.
00:21:43Sampai jumpa di TAI Night.
00:21:44Saya tunggu kehadiran Anda.
00:21:59Presiden Prabowo Subianto
00:22:05menyampaikan hasil komunikasi dengan Presiden Amerika Serikat
00:22:08Donald Trump
00:22:09terkait dengan penurunan tarif ekspor Indonesia ke Amerika Serikat.
00:22:14Hal tersebut disampaikan Kepala Negara
00:22:16di Pangkalan TNI Angkatan Udara Halim Perdana Kusuma
00:22:19pada Rabu 16 Juli 2025.
00:22:22Dalam diskusi antar dua kepala negara
00:22:25telah disepakati bahwa tarif impor Indonesia
00:22:28yang sebelumnya 32 persen
00:22:30diturunkan menjadi 19 persen.
00:22:33Sementara itu Presiden Amerika Serikat
00:22:35Donald Trump memuji Presiden Prabowo
00:22:38usai kedua negara mencapai kesepakatan tarif impor.
00:22:42Meski Amerika akan mengenakan tarif 19 persen
00:22:45terhadap barang-barang dari Indonesia,
00:22:47namun Amerika mendapat akses penuh ke pasar Indonesia
00:22:51tanpa beban tarif di berbagai sektor
00:22:54seperti mineral, tembaga, nikel, dan berbagai sektor lainnya.
00:23:17Tapi kami mempunyai akses penuh ke semuanya,
00:23:19kami tidak akan bayar tarif.
00:23:21Jadi mereka memberi akses ke Indonesia
00:23:24yang kita tidak pernah mempunyai.
00:23:26Itu mungkin bagian besar dari perangannya.
00:23:28Dan bagian lain adalah
00:23:30mereka akan bayar 19 persen
00:23:32dan kami tidak akan bayar apa-apa.
00:23:35Saya pikir ini adalah hal yang baik untuk kedua parti.
00:23:38Tapi kami akan mempunyai akses penuh ke Indonesia.
00:23:42Dan langsung saja kita membahasnya bersama Ahmad Nur Hidayat
00:23:49selaku pakar ekonom dan pakar kebijakan publik
00:23:51UPNV Transjakarta.
00:23:55Selamat siang.
00:23:56Pak Ahmad, apa kabar, Sehat?
00:23:58Selamat siang, Mas Akbar.
00:23:59Kabar baik, Alhamdulillah.
00:24:01Semoga sehat juga.
00:24:02Oke, kalau bicara soal kabar baik,
00:24:04apakah penurunan pajak
00:24:06sampai dengan 19 persen ini
00:24:09merupakan kabar baik untuk kita
00:24:10dengan sejumlah syarat yang tadi disebutkan?
00:24:12Dan juga melihat
00:24:13ini kebijakannya kurang asimetris.
00:24:15Ini dari Amerika ke Indonesia
00:24:17tapi 0 persen.
00:24:18Tanggapan ada?
00:24:20Kalau kita lihat dari jumlahnya
00:24:22memang kita sebetulnya
00:24:23kalau boleh jujur ya
00:24:24kita tidak happy-happy banget ya
00:24:26karena angka 19 persen itu kan
00:24:29angka yang sangat tinggi.
00:24:30Sebetulnya relatif tinggi ya.
00:24:32Tetapi kalau kita lihat
00:24:33ada penurunan lah dari 32 persen
00:24:35saya kira itu adalah satu hal
00:24:37yang harus kita apresiasi
00:24:39meskipun kita tidak boleh cumawa.
00:24:41Ini bukan deal besar,
00:24:43ini bukan kemenangan diplomatik,
00:24:44ini hanya kita mengikuti
00:24:46bagaimana arah anginnya Trump.
00:24:50Dan kalau kita lihat
00:24:50Trump itu kelihatannya
00:24:52tertarik dengan energi
00:24:53dan juga sektor pertanian kita.
00:24:56Termasuk menjual
00:24:5750 Boeing pesawatnya gitu ya.
00:25:01Tapi secara umum sebenarnya
00:25:02dengan 19 persen kita berharap
00:25:06tekanan ya adanya PHK massal
00:25:09itu sekarang sudah mulai relaksasi.
00:25:11Kenapa?
00:25:12Karena barang-barang TPT kita
00:25:14terutama tekstil ya
00:25:15relatif lebih bisa bersaing
00:25:17dibandingkan dengan
00:25:18industri atau tekstil
00:25:21dari Vietnam,
00:25:22dari Filipina,
00:25:23dari Malaysia misalkan ya.
00:25:25Dengan asumsi dengan harga yang sama
00:25:26kita dikenakan 19 persen.
00:25:28Sementara mereka yang lain adalah
00:25:29di atas kita.
00:25:30itu relatif kita memiliki
00:25:32daya saing yang lebih baik Mas Aguat.
00:25:34Artinya ini realistis
00:25:35di tengah tekanan geopolitik saat ini?
00:25:37Geoekonomi juga saat ini?
00:25:40Sangat realistis dalam arti
00:25:42penurunannya kita memperoleh
00:25:45yang kedua terendah di ASEAN ya.
00:25:48Yang pertama Singapura 10 persen
00:25:49menjadi 10 persen
00:25:51kita menjadi 19 persen.
00:25:53Artinya mungkin kita
00:25:55harus melihatnya dalam konteks
00:25:58ini bisa kita gunakan
00:26:00dalam jangka panjang ya.
00:26:02Ketika tarif kita
00:26:03relatif lebih rendah
00:26:04dibandingkan negara lain
00:26:04tentunya kita bisa mengundang
00:26:06investor lain dari
00:26:07negara tetangga
00:26:08untuk ke Indonesia
00:26:09dan mereka bisa
00:26:10men-selling produknya
00:26:12ke Amerika langsung
00:26:13dengan adanya
00:26:14satu pengurangan
00:26:15dari tarif
00:26:16resmi prokalnya
00:26:18yaitu 19 persen.
00:26:19Saya kira
00:26:19tapi itu tergantung ya
00:26:21tidak bisa otomatis.
00:26:22Tergantung bagaimana Indonesia
00:26:23sendiri, kita sendiri
00:26:24membuka lapangan
00:26:25membuka investasi
00:26:27dan juga menarik
00:26:28FDI dari negara-negara
00:26:30tetangga kita.
00:26:32Proses negosiasi yang
00:26:34cukup
00:26:35sempat alot
00:26:36begitu ya
00:26:37akhirnya
00:26:37akhirnya
00:26:38cair juga
00:26:39ini turun menjadi
00:26:4019 persen
00:26:41dengan syarat penjanjian
00:26:4219
00:26:42dengan pengikutan
00:26:44syarat penjanjian
00:26:4419,3 persen
00:26:46kalau saya tidak
00:26:47salah
00:26:47US Dollar
00:26:48pembelian pesawat
00:26:50begitu ya
00:26:51apakah
00:26:51ini dianggap
00:26:53menjadi hal yang
00:26:54bisa dikatakan
00:26:55realistis untuk
00:26:56keadaan ekonomi
00:26:56Indonesia saat ini?
00:26:58Sebenarnya
00:26:59ketika
00:27:00penurunan itu
00:27:01disertai dengan
00:27:01komitmen pembelian
00:27:03sebenarnya ya
00:27:03dalam kategori
00:27:04diplomasi dagang
00:27:05ini bisa dianggap
00:27:06sebagai pemerasan
00:27:07karena
00:27:08kita memperoleh
00:27:10level 19 persen
00:27:12itu kita harus
00:27:12membeli
00:27:13sejumlah energi
00:27:14sebesar 15 miliar
00:27:16atau sekitar
00:27:17240 triliun
00:27:18itu jumlah yang
00:27:18sangat besar
00:27:19meskipun
00:27:20kalau kita lihat
00:27:21pembelian sektor
00:27:22energi ini
00:27:22sebetulnya hanya
00:27:23mengalihkan dari
00:27:24Timur Tengah
00:27:24ke Amerika
00:27:25kita sementara ini
00:27:27impor minyaknya
00:27:28kebanyakan energinya
00:27:29dari Timur Tengah
00:27:29sekarang kita alihkan
00:27:30ke Amerika
00:27:31buat kita
00:27:32sama-sama bayar
00:27:33mungkin relatif
00:27:34lebih ringan
00:27:35yang kedua adalah
00:27:37produk pertanian
00:27:38produk pertanian kita
00:27:394,5 miliar
00:27:40kita janjikan akan
00:27:41membeli barang-barang
00:27:42dari Amerika
00:27:43terutama
00:27:43barang-barang yang memang
00:27:45tidak bisa diproduksi
00:27:46di kita
00:27:46atau kita
00:27:47mengalami kekurangan
00:27:48seperti gandum
00:27:49dan gedelay
00:27:50kita mengalami
00:27:51kekurangan
00:27:52karena permintaan
00:27:53kedelay tinggi
00:27:53sementara
00:27:54supply-nya kita
00:27:55tidak bisa disiapkan
00:27:56dari dalam negeri
00:27:56tapi saya kira
00:27:584,5 miliar itu
00:27:59akan menimbulkan
00:28:00ketergantungan
00:28:00di masa yang akan datang
00:28:02kalau yang ketiga
00:28:02dari komponen berikutnya
00:28:03adalah pembelian
00:28:04Boeing
00:28:0550 Boeing
00:28:06serinya 777
00:28:07ini seri besar
00:28:08Mas Akbar
00:28:09dan ini kalau kita lihat
00:28:11harganya itu
00:28:12bisa mencapai
00:28:13sekitar
00:28:14120 triliun rupiah
00:28:17artinya kalau kita
00:28:18kalau kita mau
00:28:18total kalkulasi
00:28:203 ini saja kita
00:28:21combine
00:28:21itu sudah bisa
00:28:23mengalahkan
00:28:2318 miliar
00:28:25USD
00:28:25defisit Amerika
00:28:26perdagangannya
00:28:27dengan Indonesia
00:28:28artinya
00:28:28bukannya
00:28:30kita menjadi
00:28:31tetap
00:28:31surplus
00:28:34malah ke depan ini
00:28:35kalau ini terlaksana
00:28:36semuanya
00:28:36ini kita mengalami
00:28:37defisit dengan
00:28:38perdagangan Amerika
00:28:39artinya ada risiko
00:28:40defisit
00:28:41transaksi berjalan
00:28:42begitu Pak Ahmad
00:28:43ya betul
00:28:44kalau defisit
00:28:45transaksi berjalan
00:28:45dengan Amerika
00:28:46karena kan kita
00:28:47saat ini
00:28:48kita surplus
00:28:4818 miliar
00:28:49sehingga mereka
00:28:50meminta
00:28:51ada dong
00:28:52Anda bisa
00:28:53mengimingi
00:28:53lebih dari
00:28:5318 miliar
00:28:54sekarang ini
00:28:55kita berikan
00:28:55tapi kalau ini
00:28:56terjadi
00:28:5750 Boeing
00:28:57ini ternyata
00:28:58cukup mahal
00:28:5850 pesawat
00:28:59ini kita bisa
00:29:01malah negatif
00:29:0220 miliar
00:29:02USD
00:29:03jadi sebetulnya
00:29:04kita bisa
00:29:05tanda kutip
00:29:06mengotot
00:29:07mempertimbangkan
00:29:08agar
00:29:09Trump mau
00:29:09menurunkan kembali
00:29:10dari 19%
00:29:12itu angka 0%
00:29:13sebagaimana
00:29:14hubungan
00:29:15free trade
00:29:16itu kan harusnya
00:29:170-0
00:29:18lalu bagaimana
00:29:20mitigasinya
00:29:21untuk sampai
00:29:22dimana kita
00:29:22tidak memasuki
00:29:23fase
00:29:24dimana kita
00:29:25defisit
00:29:25ya kita
00:29:28sebetulnya
00:29:28bisa menggunakan
00:29:30instrumen penurunan
00:29:32tarif ini
00:29:33juga secara
00:29:35paralel ya
00:29:36melakukan
00:29:36diversifikasi
00:29:37pasar
00:29:37artinya kita
00:29:38tidak boleh
00:29:39tergantung sama
00:29:39Amerika saja
00:29:40karena bagaimanapun
00:29:41juga tadi
00:29:42angka 19%
00:29:42itu angka yang
00:29:43cukup mahal
00:29:44kita perlu
00:29:45mencari
00:29:46negara lain
00:29:47terutama adalah
00:29:48Afrika
00:29:48bagian utara
00:29:49ataupun
00:29:50benua Afrika
00:29:51dan juga
00:29:51daerah timur tengah
00:29:52ini saya kira
00:29:52belum di eksplore ya
00:29:53mereka juga
00:29:54butuh tekstil kita
00:29:55mereka juga butuh
00:29:56alat sepatu kita
00:29:57mereka juga butuh
00:29:57banyak hal dari Indonesia
00:29:58tapi pasarnya
00:29:59memang belum
00:30:00sophisticated
00:30:01dengan Amerika
00:30:02saya kira ini bisa
00:30:02dijajaki ke depan
00:30:04dengan begitu
00:30:05kita nanti bisa
00:30:05mengurangi
00:30:06surplus ini
00:30:07tetapi memang
00:30:07ada kekhawatiran
00:30:08kalau
00:30:0918% ini
00:30:11juga
00:30:12memotivasi
00:30:13negara lain
00:30:14agar
00:30:15Indonesia bisa
00:30:16memberikan
00:30:17sejumlah
00:30:17pembelian negara lain
00:30:18ini kita khawatirkan
00:30:19import barang-barang asing
00:30:21ke Indonesia
00:30:21semakin
00:30:21marat
00:30:22dan ini nanti
00:30:23dilugikan adalah
00:30:24industri domestik kita
00:30:26dan akhirnya
00:30:27PHK terjadi juga
00:30:28mungkin bukan dari Amerika
00:30:29tapi dari negara-negara yang lain
00:30:30itu PHKnya terjadi
00:30:31seharusnya ada langkah
00:30:33konkret juga
00:30:34begitu
00:30:34Mas Ahmad
00:30:34untuk melindungi
00:30:36salah satunya
00:30:37usaha-usaha
00:30:37bisnis-bisnis juga
00:30:38yang ada di Indonesia
00:30:39bahkan
00:30:39menyesat kepada UMKM
00:30:41ini takutnya
00:30:41tapi jangan dijawab
00:30:43terlebih dahulu
00:30:43Mas Ahmad
00:30:43kita akan beri
00:30:44terlebih dahulu
00:30:44tapi bisa juga
00:30:45jangan kemana-mana
00:30:45tetap di Halo Indonesia
00:30:46Terima kasih
00:31:16Nah ini dia
00:31:26Sobat Veggie
00:31:26tekstur dari
00:31:28wrap-in method kita ya
00:31:29karena ini kita
00:31:30menggunakan sugar dough
00:31:31jadi adonannya
00:31:33kita bisa paskan
00:31:34dengan tinggi loyangnya
00:31:35karena nanti
00:31:35biasanya dia
00:31:36tidak akan mengusut
00:31:37ini karena
00:31:39menggunakan pati jagung ya
00:31:41jadi memang
00:31:41warnanya
00:31:42tidak sampai kecoklatan ya
00:31:44jadi warnanya akan
00:31:44tetap putih
00:31:45seperti ini
00:31:46Vegetarian Kitchen
00:31:47setiap Sabtu dan Minggu
00:31:49jam setengah sebelasian
00:31:50hanya di
00:31:51Daya TV
00:31:52ingat lagi diet
00:32:05udah
00:32:05gak apa-apa
00:32:06makan aja
00:32:07lapar kan
00:32:09berat badan
00:32:10juga harus turun
00:32:11hidup cuma sekali
00:32:12nikmatin aja
00:32:13diet itu
00:32:15diet itu
00:32:16bukan menghindari
00:32:17makanan
00:32:17tetapi
00:32:18makan makanan
00:32:20yang sehat
00:32:21konsumsi air mineral
00:32:26rutin olahraga
00:32:31dan tidur
00:32:36yang cukup
00:32:37setelah
00:32:40setelah
00:32:40menjalani diet
00:32:41sehat
00:32:42tubuh
00:32:42jadi
00:32:43fresh deh
00:32:44terima kasih
00:32:46kepada PT
00:32:46Indofood
00:32:47sukses
00:32:47makmur
00:32:48yang telah mendukung
00:32:49misi kesehatan
00:32:50bersama
00:32:50pandai TV
00:32:51serial terbaik
00:33:17asisten andalan
00:33:18setiap Sabtu dan Minggu
00:33:20jam 8 malam
00:33:21hanya di
00:33:22Daya TV
00:33:22memang sejak dulu
00:33:24ada keinginan khusus
00:33:26gitu untuk
00:33:26memajukan Indonesia
00:33:27dari potensi
00:33:29yang memang besar
00:33:29yaitu dari desanya
00:33:31dari pertaniannya
00:33:32apalagi sekarang kan
00:33:35di dekat Bodogo ini
00:33:36banyak ini ya
00:33:37pabrik-pabrik garmen
00:33:39jadi sebenarnya
00:33:39kalau pemuda itu
00:33:41dia lebih memilih
00:33:41ke pabrik
00:33:42sebenarnya
00:33:43saksikan refleksi
00:33:45Selasa 22 Juli 2025
00:33:47jam setengah
00:33:488 malam
00:33:49hanya di
00:33:50Daya TV
00:33:51terima kasih
00:33:58pemirsa
00:33:58masih bersama kami
00:33:59di Halo Indonesia
00:34:00kita melanjutkan
00:34:01diskusi dengan
00:34:02Ahmad Turhidayat
00:34:03selaku pakar ekonom
00:34:04dan pakar
00:34:05kebijakan publik
00:34:06UPN Veteran Jakarta
00:34:07Mas Ahmad
00:34:07ya
00:34:10oke mas
00:34:10tadi ada menyampaikan
00:34:11jika
00:34:12harga
00:34:13tarif dari
00:34:14Amerika Serikat
00:34:14ke Indonesia
00:34:15ini 0%
00:34:16atau di
00:34:16bebaskan pajaknya
00:34:18begitu ya
00:34:18ini tentu
00:34:19banyak sekali
00:34:20barang-barang dari
00:34:20industri Amerika
00:34:21datang ke Indonesia
00:34:22dan akan
00:34:23mengganggu industri
00:34:23dalam negeri
00:34:24lalu kalau Anda
00:34:25melihatnya
00:34:25apa langkah strategis
00:34:27pemerintah
00:34:27yang harus
00:34:28pemerintah lakukan
00:34:29ya yang pertama
00:34:32benar sekali ya
00:34:32kalau kita terlalu
00:34:34membuka diri ya
00:34:35kepada
00:34:36barang-barang
00:34:37dari luar negeri
00:34:37tentunya
00:34:38tidak hanya
00:34:39dari Amerika saja ya
00:34:40sekarang ini kan
00:34:41tarifnya Amerika
00:34:420%
00:34:43dan mungkin
00:34:44mungkin saja
00:34:44bisa juga
00:34:45diminta oleh
00:34:45negara-negara lain
00:34:46agar mereka bisa
00:34:470%
00:34:47serangan-serangan
00:34:49barang
00:34:50impor
00:34:50itu akan
00:34:51mengakibatkan
00:34:52nanti daya saing
00:34:52perusahaan kita
00:34:54mengalami penurunan
00:34:55ya
00:34:55terutama di
00:34:56skala industri
00:34:57menengah ke bawah
00:34:59tidak
00:34:59banyak yang
00:35:00diantara mereka
00:35:01punya kemewahan
00:35:02harus mengikuti
00:35:03harga yang rendah
00:35:05jadi
00:35:05industri kita itu
00:35:06adalah price
00:35:07sensitif
00:35:07artinya
00:35:08banyak
00:35:09barang-barang
00:35:10yang kalau ada
00:35:11perubahan harga
00:35:11mereka tidak bisa
00:35:12bersaing
00:35:13dan saya kira
00:35:14kalau ditanya
00:35:15bagaimana yang kita
00:35:16lakukan
00:35:16tentunya kita harus
00:35:18mengendalikan
00:35:19import
00:35:19tidak semua
00:35:21barang import itu
00:35:21kita bisa buka
00:35:23dari luar
00:35:23apa-apa yang ada
00:35:24kita hasilkan
00:35:25dari dalam negeri sendiri
00:35:26harus kita
00:35:27pertahankan
00:35:28dan itu kita harus
00:35:29jaga
00:35:29bagaimana
00:35:30harganya
00:35:31agar bisa
00:35:32bersaing
00:35:32dan saya kira
00:35:33yang perlu juga
00:35:34tadi saya sudah
00:35:35sampaikan
00:35:35perlunya kita
00:35:36melakukan
00:35:37diversifikasi
00:35:38pasar
00:35:38termasuk kita juga
00:35:39sudah membina
00:35:40hubungan baik
00:35:41saya kira
00:35:41sebulan yang lalu
00:35:42hampir sebulan yang lalu
00:35:43Presiden Prabowo
00:35:45ke BRICS ya
00:35:45saya kira
00:35:46BRICS ini
00:35:47negara yang
00:35:47tidak bisa
00:35:48kita anggap remeh
00:35:49mereka punya
00:35:50pasar yang kuat
00:35:51dan tentunya
00:35:51kalau kita melakukan
00:35:52hubungan perdagangan
00:35:53yang lebih insentif
00:35:54dengan Amerika
00:35:55dan Barat
00:35:56secara umum
00:35:57kita bisa
00:35:57menyaingi
00:35:58perdagangan kita
00:36:00sehingga
00:36:00perdagangan kita
00:36:01itu kebijakannya
00:36:01lebih balance
00:36:02butuh waktu
00:36:04berapa lama
00:36:05jika memidahkan
00:36:05pasar begitu
00:36:06ini kita lihat juga
00:36:07Presiden Prabowo
00:36:08rajin sekali
00:36:10berpindah-pindah
00:36:11negara untuk menawarkan
00:36:12mungkin juga melakukan
00:36:13diplomasi lebih lanjut
00:36:14tentunya
00:36:16tidak bisa
00:36:16secepat
00:36:17yang kita bayangkan
00:36:18ini kan butuh waktu
00:36:19dan saya kira
00:36:21infrastrukturnya
00:36:22belum juga
00:36:23BRICS ini juga kan
00:36:24dikenal dengan
00:36:24dealnya tidak menggunakan
00:36:26internasional
00:36:27dolar
00:36:27tapi menggunakan
00:36:28paransi lokal
00:36:29masing-masing negara
00:36:31dan kita juga kan
00:36:32perlu menyiapkan
00:36:33kestabilan
00:36:34setidaknya
00:36:35mata uang
00:36:36di antara dua negara itu
00:36:37kita harus punya cadangan
00:36:38mereka juga harus punya cadangan
00:36:39sehingga
00:36:40tidak terpengaruh oleh
00:36:41spekulan nantinya
00:36:42saya kira
00:36:42ini membutuhkan waktu
00:36:44tetapi saya
00:36:45optimis
00:36:45kita bisa
00:36:46melakukan
00:36:47balancing
00:36:48perdagangan
00:36:49dengan Amerika
00:36:50tentunya
00:36:51Presiden Prabowo
00:36:52Subiato menganggap
00:36:53hasil dari
00:36:54diplomasi dengan Amerika ini
00:36:55sangat memuaskan
00:36:56apakah klaim itu
00:36:57benar
00:36:57ini jika dibandingkan
00:36:58tadi Anda sudah
00:36:59nyatakan bahwasan
00:37:00jika dengan
00:37:01Thailand begitu ya
00:37:02kita
00:37:02lebih rendah
00:37:0419%
00:37:05tapi dengan Vietnam
00:37:05mungkin bisa dilihat
00:37:0620%
00:37:07dengan
00:37:08syarat yang lebih rendah
00:37:10apakah
00:37:10klaim kemenangan ini
00:37:12klaim
00:37:12kepuasan Indonesia
00:37:14terhadap
00:37:14diplomasi Amerika
00:37:15ini benar-benar
00:37:16realistis
00:37:17kalau kita bicara
00:37:19kemenangan
00:37:19kemenangan itu
00:37:20sesungguhnya adalah
00:37:210-0
00:37:210%
00:37:22ini adalah
00:37:25satu capaian
00:37:25iya
00:37:26tetapi kalau ini
00:37:26dikatakan
00:37:27deal besar
00:37:28kemenangan
00:37:28diplomatis
00:37:29kemenangan
00:37:31perdagangan kita
00:37:32saya kira
00:37:33masih jauh
00:37:34kita perlu
00:37:35mengusahakan
00:37:36penurunan
00:37:37kembali
00:37:38mungkin di
00:37:38second round
00:37:39diskusi
00:37:40dalam negosiasi
00:37:41kita bisa
00:37:42menekan
00:37:43Amerika dengan
00:37:44sejumlah
00:37:46barang
00:37:46yang tentunya
00:37:47mereka
00:37:48jasa mereka
00:37:49digunakan di Indonesia
00:37:50saya kira
00:37:51itu yang harus dilakukan
00:37:52kalau kemudian
00:37:53kita mengatakan
00:37:54ini kemenangan
00:37:54yang mutlak
00:37:55seolah-olah
00:37:55kita tidak
00:37:56melakukan
00:37:56perubahan
00:37:57untuk melakukan
00:37:58penurunan lagi
00:37:59padahal
00:37:59gap penurunannya
00:38:00masih
00:38:01menurut saya
00:38:01terbuka
00:38:02lebih jauh lagi
00:38:03apalagi
00:38:03kalau nanti
00:38:04kita bicara
00:38:04tahun
00:38:042026
00:38:05saat mungkin
00:38:06perjanjian ini
00:38:07dilaksanakan
00:38:08dan kita
00:38:08mengalami
00:38:09defisit
00:38:10dengan Amerika
00:38:10misalkan
00:38:11defisit perdagangan
00:38:12sumsi
00:38:13hitungan kita
00:38:14sekitar
00:38:1420 miliar
00:38:15jadi berkebalikan
00:38:16di tahun depan
00:38:17tentunya
00:38:18kita bisa
00:38:18melakukan
00:38:19negosiasi kembali
00:38:20tarif ini
00:38:21akan memberatkan
00:38:22kita
00:38:22sehingga kita
00:38:23harus melakukan
00:38:24satu usaha
00:38:25agar mereka
00:38:26Donald Trump
00:38:27bisa menurunkan
00:38:29menjadi level
00:38:290%
00:38:30dan saya
00:38:31kira terlalu
00:38:32jumawa lah
00:38:32kalau mengatakan
00:38:33level 19%
00:38:34sebagai kemenangan
00:38:35yang mutlak
00:38:36yang patut
00:38:37dirayakan
00:38:37ini bukan
00:38:38selebrasi
00:38:39karena
00:38:39ini hanya
00:38:41mencegah
00:38:42PHK yang
00:38:43masal terjadi
00:38:44tetapi
00:38:45ancaman PHK itu
00:38:45tetap ada
00:38:46Mas Akbar
00:38:47baik
00:38:47Pak Perintah
00:38:49juga
00:38:49meyakinkan
00:38:51kepada masyarakat
00:38:51untuk memproteksi
00:38:52industri dalam negeri
00:38:53bagaimana
00:38:54laka-laka
00:38:55untuk memproteksi
00:38:56hal ini
00:38:56di bawah
00:38:57WTO
00:38:57ya tentunya
00:38:59pertama ya
00:39:00kita harus
00:39:01menginventarisasi
00:39:02mana yang menjadi
00:39:03kepentingan nasional
00:39:04kita
00:39:04dimana letak
00:39:05masyarakat kita
00:39:06bekerja
00:39:07kalau saat ini
00:39:08kan data
00:39:08menunjukkan
00:39:09banyak masyarakat
00:39:10kita
00:39:10dipadat karya
00:39:11itu adalah
00:39:11di TPT
00:39:12tekstil
00:39:13pakaian
00:39:13dan alas kaki
00:39:14nah saya kira
00:39:15ini yang harus dijaga
00:39:16daya saingnya
00:39:17membuka keran
00:39:18impor
00:39:19di tiga kategori
00:39:21industri ini
00:39:22tentunya harus
00:39:22hati-hati sekali
00:39:23kita tidak boleh
00:39:23serampangan
00:39:24karena ini akan
00:39:25melakukan efek
00:39:26kepada pegawai
00:39:28yang dihayar
00:39:28dari perusahaan ini
00:39:29yang kedua
00:39:30saya kira
00:39:31kita perlu
00:39:31menjadikan
00:39:33momentum
00:39:3319% ini
00:39:35untuk momentum
00:39:35kita mengevaluasi
00:39:37ke dalam industri kita
00:39:38jangan-jangan
00:39:39industri kita
00:39:39tidak efisien
00:39:40jangan-jangan
00:39:41pembiayaan
00:39:42atau source of fund
00:39:43mereka itu
00:39:43kemahalan
00:39:44bisa gak
00:39:45kemudian di switching
00:39:46dengan yang lebih murah
00:39:46kita punya bank
00:39:47BUMN
00:39:48misalkan
00:39:48nah ini
00:39:49evaluasi ini
00:39:50perlu kita lakukan
00:39:50secara serius
00:39:51supaya nanti
00:39:52ke depannya
00:39:53kita juga punya
00:39:54harga yang murah
00:39:55kita juga bisa
00:39:56menekan harga
00:39:57produksi kita
00:39:58katakanlah
00:39:58harga pembiayaan
00:39:59kita dan sebagainya
00:40:00sehingga
00:40:01kita mempunyai
00:40:02industri yang lebih
00:40:03tanggung lagi
00:40:04sehingga momentum
00:40:0519% ini
00:40:06kita jadikan sebagai
00:40:07momentum untuk
00:40:07efisiensi
00:40:08sehingga nanti
00:40:09tidak hanya ke Amerika
00:40:10kalau kita misalkan
00:40:11lakukan efisiensi
00:40:13kita juga bisa
00:40:13menjual lebih murah
00:40:14dan lebih banyak lagi
00:40:15dengan negara-negara lain
00:40:16yang ketiga
00:40:17saya kira
00:40:17kita perlu
00:40:18yang namanya
00:40:19adalah
00:40:20roadmap
00:40:21terutama kepada
00:40:22industri kita
00:40:23kita sudah
00:40:23lupa ini
00:40:25roadmap kemarin
00:40:26berantakan
00:40:27terutama ketika
00:40:28kita memutuskan
00:40:29untuk infrastruktur
00:40:30industri manufaktur
00:40:31kita itu
00:40:31hancur
00:40:32tidak ada
00:40:33tanda kutip
00:40:34pertumbuhan yang
00:40:35signifikan dalam
00:40:36menyumbang
00:40:36pertumbuhan ekonomi kita
00:40:38nah ini harus
00:40:39dievaluasi
00:40:39pertumbuhan ekonomi
00:40:41yang berdasarkan
00:40:41manufaktur ini
00:40:42masih diperlukan
00:40:43karena masyarakat kita
00:40:44membutuhkan
00:40:45pekerjaan yang bergerak
00:40:46di industri manufaktur
00:40:47kalau seandainya
00:40:48banyak masyarakat kita
00:40:49ke industri jasa
00:40:50mungkin lain cerita
00:40:51oleh karena itu
00:40:52jangan bunuh
00:40:53industri manufaktur kita
00:40:54dengan cara
00:40:54kita tidak peduli
00:40:55ya saatnya kita
00:40:56membangun roadmap
00:40:57kira-kira industri manufaktur
00:40:59kita mau seperti apa
00:40:59mau kita mengelola
00:41:00di high technology
00:41:01atau low medium technology
00:41:04ini belum kita
00:41:04punya rockpup yang terbaru
00:41:06ya di era
00:41:06global supply chains
00:41:07yang berubah satu
00:41:08ini
00:41:09begitu mas Agbop
00:41:10baik
00:41:10kalau boleh dari sektor industri
00:41:12saat ini
00:41:12apa roadmap yang tepat
00:41:13untuk menyelamatkan
00:41:14ekonomi Indonesia
00:41:15jangan-jangan
00:41:16jangan sampai begitu ya
00:41:17akhirnya kita masuk
00:41:18ke badai PHK lagi
00:41:19pertama tentunya
00:41:21kalau bicara yang tepat
00:41:22apa ya kita harus
00:41:23menuntut semua
00:41:24mitra dagang kita
00:41:25itu betul-betul
00:41:26tarifnya 0%
00:41:27oke
00:41:28ya
00:41:28tidak hanya Amerika
00:41:29negara-negara lain
00:41:30Uni Eropa termasuk
00:41:31ya Middle East
00:41:33itu harus 0%
00:41:34supaya apa
00:41:34biar industri-industri
00:41:36saing dengan
00:41:37cara persaingan yang sempurna
00:41:39begitu
00:41:39yang kedua
00:41:40saya kira kita perlu
00:41:41yang namanya
00:41:42menegaskan
00:41:43bahwa
00:41:44Indonesia itu
00:41:46turut kepada
00:41:47global value chains
00:41:48oke
00:41:49di dalam
00:41:49konsep global value chains
00:41:51ini bukan berarti
00:41:52kita menawarkan
00:41:53buruh yang murah
00:41:54tetapi kita menawarkan
00:41:55buruh yang punya keterampilan
00:41:56dan produk yang dihasilkannya
00:41:58adalah mendukung
00:41:59global value chains
00:42:00saya kira itu yang ke depan
00:42:01kita perlu
00:42:01tekankan
00:42:03artinya program SDM
00:42:04juga menjadi
00:42:05satu hal yang penting
00:42:06untuk bagaimana
00:42:07kita bisa
00:42:08menjual tenaga-tenaga
00:42:09kerja kita
00:42:10dalam level tertentu
00:42:11yang lebih baik tentunya
00:42:11mas Ahmad
00:42:13terakhir
00:42:14apakah mungkin
00:42:15kita akan
00:42:15bisa melakukan
00:42:16retalisasi
00:42:18untuk menekan
00:42:19angka 0% tersebut
00:42:20seperti Cina
00:42:20adakah kemungkinan
00:42:22Indonesia melakukan hal itu
00:42:23sebenarnya
00:42:24kalau kita lihat
00:42:25ya kemampuan
00:42:26kita
00:42:27sebenarnya kita bisa
00:42:28melakukan retaliasi
00:42:29artinya kita bisa
00:42:30melawan ya
00:42:31tetapi
00:42:31mungkin itu
00:42:32kita bicarakan
00:42:33di second round
00:42:34atau third round
00:42:35dalam negosiasi
00:42:36karena yang sekarang ini
00:42:37minimal
00:42:38kita dapat level 19%
00:42:40dimana level itu
00:42:41adalah level
00:42:42tertinggi
00:42:44yang akan
00:42:44diancamkan berikutnya
00:42:45jadi kita kalau
00:42:46negosiasi sekarang
00:42:47sudah level 19%
00:42:48Amerika tidak mungkin
00:42:49akan memberikan
00:42:51lebih di atas itu
00:42:52yang ada adalah
00:42:52kita bisa menuntut
00:42:53lebih bawah lagi
00:42:54nah caranya adalah
00:42:55saya kira kita ini
00:42:56masyarakat Indonesia ini
00:42:58banyak pengguna
00:42:59dari jasa
00:43:01layanan teknologi
00:43:03ya baik itu adalah
00:43:04internet of things
00:43:05ataupun blockchain
00:43:06ataupun
00:43:06sosial media
00:43:07itu yang
00:43:08melibatkan
00:43:10perusahaan-perusahaan
00:43:12Amerika
00:43:12katakanlah Google
00:43:13ya
00:43:14kemudian Facebook
00:43:15Instagram
00:43:16sebagainya itu
00:43:17itu kan
00:43:17banyak sekali penggunanya
00:43:19dari Indonesia
00:43:19bahkan
00:43:20salah satu
00:43:21penyedia sosial media itu
00:43:22adalah pengguna terbanyaknya
00:43:24dari Indonesia
00:43:24artinya kita bisa
00:43:25menggunakan
00:43:26kekuatan
00:43:27banyaknya pengguna itu
00:43:28untuk memberikan
00:43:28alat tekan
00:43:29kepada Amerika
00:43:30agar mereka
00:43:30mau merevisi
00:43:32ya katakanlah
00:43:33begini
00:43:33bagaimana
00:43:34kalau seandainya
00:43:35yang perusahaan-perusahaan
00:43:36Amerika
00:43:36yang punya
00:43:38bisnis di Indonesia
00:43:38itu dikenakan
00:43:39PPH
00:43:40atau PPN
00:43:4119%
00:43:42sama seperti halnya
00:43:43Trump mengenakan kita
00:43:44tentunya mereka
00:43:45akan berpikir itu
00:43:46karena industri ini
00:43:47sangat
00:43:48menguntungkan
00:43:49buat mereka
00:43:50dan
00:43:51kita juga bisa
00:43:52bergenyek ke situ
00:43:52tetapi saya kira
00:43:54kalau melihat dari
00:43:54suasananya
00:43:55pemerintah sekarang
00:43:56pemerintah belum
00:43:57melakukan itu
00:43:58karena mungkin
00:43:58sekarang ini
00:43:59ingin melunak
00:44:01terlebih dahulu
00:44:01meskipun
00:44:02ini berdarah
00:44:03sebenarnya
00:44:03dijangkapannya
00:44:04saya katakan tadi
00:44:05tahun depan saja
00:44:06kita sudah agak
00:44:06tadinya surplus
00:44:07dengan Amerika
00:44:07jadi defisit
00:44:09itu kan berdarah
00:44:09namanya
00:44:10nah ke depan
00:44:11saya kira
00:44:11kita harus lebih julil lagi
00:44:13dalam melakukan negosiasi
00:44:15pola-pola negosiasi
00:44:16yang kemarin itu
00:44:17dengan cara kita
00:44:18mengalah
00:44:18itu seolah-olah
00:44:20tidak begitu efektif
00:44:21karena kita
00:44:22dibebankan
00:44:23ya saat ini
00:44:23saya kira
00:44:24opsi
00:44:24untuk kita
00:44:25melakukan
00:44:25retaliasi
00:44:26untuk kita
00:44:27melakukan
00:44:27perlawanan
00:44:29bersama negara-negara lain
00:44:30terutama
00:44:31BRIC itu
00:44:31bisa menjadi
00:44:32salah satu opsi
00:44:33Mas Akbar
00:44:33baik
00:44:34rencernya
00:44:34Presiden Prabowo
00:44:35akan ke Amerika Serikat
00:44:37pada bulan
00:44:38September mendatang
00:44:39semoga akan
00:44:39memberikan
00:44:40negosiasi baru
00:44:40tentunya
00:44:41negosiasi yang berkeadilan
00:44:42untuk
00:44:43tidak hanya
00:44:43negara Amerika
00:44:44tapi juga Indonesia
00:44:45dan dapat
00:44:46membuat
00:44:47industri ekonomi Indonesia
00:44:48menjadi lebih baik
00:44:49terima kasih
00:44:50Mas Ahmad telah berbagi informasi
00:44:51terhadap kami
00:44:52di Halo Indonesia
00:44:53terima kasih kembali
00:44:55salam sehat
00:44:55Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
00:44:56Waalaikumsalam
00:44:57Pemirsa
00:44:58saya akan
00:44:59mengajak Anda
00:45:00menelusuri
00:45:00sejarah
00:45:01Pancak Aceh
00:45:02di Busyup Aceh
00:45:03jangan kemana-mana
00:45:03tetap di Halo Indonesia
00:45:04Terima kasih
00:45:34terima kasih
00:46:04Terima kasih
00:46:34Terima kasih
00:47:04Terima kasih
00:47:06Terima kasih
00:47:34Terima kasih
00:47:36Terima kasih
00:47:38Terima kasih
00:47:40Terima kasih
00:47:42Terima kasih
00:47:44Terima kasih
00:47:46Terima kasih
00:47:48Terima kasih
00:47:50Terima kasih
00:48:16Terima kasih
00:48:18Terima kasih
00:48:20Terima kasih
00:48:22Terima kasih
00:48:50Terima kasih
00:48:52Terima kasih
00:48:54Terima kasih
00:48:56Terima kasih
00:48:58Terima kasih
00:49:00Terima kasih
00:49:02Terima kasih
00:49:04Terima kasih
00:49:06Terima kasih
00:49:38Terima kasih
00:49:40Terima kasih
00:49:42Terima kasih
00:49:44Terima kasih
00:49:46Terima kasih
00:49:48Terima kasih
00:49:50Terima kasih
00:49:52Terima kasih
00:49:54Terima kasih
00:49:56Terima kasih
00:49:58Terima kasih
00:50:00museumnya itu
00:50:03ada perlombaan
00:50:05pada saat masa kolonial Belanda
00:50:07itu di Semarang
00:50:08itu pada tahun 1914
00:50:10itu ada perlombaan
00:50:13nah jadi Aceh
00:50:15Gubernur India Belanda Aceh
00:50:17pada saat itu
00:50:18mengikutkan
00:50:20Aceh dalam ajang
00:50:23koleksi
00:50:25nah jadi
00:50:26pada saat itu
00:50:28tukang Aceh
00:50:31ya tukang bangunannya Aceh
00:50:34ya kalau kita di Aceh itu
00:50:36dikatakan utuh
00:50:37nah utuh
00:50:39jadi utuh itu merupakan tukang bangunan
00:50:42sementara itu Nur Hawani
00:50:45yang merupakan kurator museum Aceh
00:50:47berharap perjalanan sejarah ini
00:50:49bisa menjadi pelajaran penting bagi generasi Aceh
00:50:52untuk kehidupan dan tradisi Aceh
00:50:54yang lebih baik
00:50:55kedepan saya
00:50:58saya memang di museum
00:51:00saya bekerja
00:51:01saya bisa memberikan informasi yang baik
00:51:03memberikan edukasi yang baik
00:51:05bahwa ini contoh baik dan contoh buruk
00:51:07kita bisa pelajari yang baik dan buruknya
00:51:09yang baik bisa kita lanjutkan
00:51:11kita pelajari
00:51:12dan yang buruk kita tinggalkan
00:51:14ini sejarah
00:51:15ini faktanya ya
00:51:16fakta sejarah
00:51:17baik buruk ada
00:51:17tinggal generasi ke depan
00:51:19kita mengedukasi agar lebih baik lagi
00:51:21setelah Indonesia merdeka
00:51:25museum ini menjadi milik pemerintah Aceh
00:51:28pada tahun 1969
00:51:30pada tahun 1975
00:51:33pengelolaannya diserahkan kepada Departemen Kebudayaan dan Pendidikan
00:51:37statusnya pun dinaikan menjadi museum negeri Aceh pada tahun 1980
00:51:42di tahun 2000
00:51:44pengelolaan museum ini kembali berpindah tangan
00:51:47kali ini menjadi tanggung jawab pemerintah daerah Aceh
00:51:50dan statusnya tetap sebagai museum negeri
00:51:52untuk harga tiket masuk
00:51:56museum Aceh terbilang sangat murah
00:51:58Rp2.000 untuk anak-anak
00:52:00Rp3.000 untuk dewasa
00:52:02dan Rp5.000 untuk warga negara asing
00:52:05museum ini buka setiap hari
00:52:08kecuali pada hari Jumat
00:52:09jika Anda ingin masuk ke ruang pameran dan rumah Aceh
00:52:13maka bisa mengunjungi dalam dua sesi
00:52:15yaitu pagi pukul 9 sampai dengan 12 siang
00:52:19serta siang pukul 13.30 sampai dengan 16.15 waktu Indonesia Barat
00:52:26Tim Liputan, The ITV
00:52:29Pembersa daur ulang sampah menjadi salah satu inovasi
00:52:34yang dapat menyelesaikan masalah lingkungan
00:52:36di Desa Sukamaju pada Larang Jawa Barat
00:52:39di mana desa ini berhasil mengubah sampah plastik
00:52:42menjadi puffing block
00:52:43Puffing block ternyata dapat dibuat
00:52:51dengan mencampurkan limbah plastik tak terpakai
00:52:54Pembuatan produk puffing block plastik
00:52:57merupakan salah satu alternatif pemanfaatan sampah
00:53:00untuk mengurangi beban lingkungan
00:53:02Tony Permana, ketua dan pendiri Bank Sampah Sukamaju
00:53:06di Desa Sukamaju pada Larang Jawa Barat
00:53:09Ia berhasil mengubah sampah-sampah plastik
00:53:12yang dikumpulkan oleh warga menjadi puffing block
00:53:14Ya seperti ini kita nerima dari masyarakat
00:53:20untuk menabung sampah
00:53:21jadi seperti nabung di bank sampah
00:53:24di bank konvensional seperti itu
00:53:26cuman disini nabungnya sampah gitu
00:53:28ditimbang, dicatat
00:53:31lalu nanti distorkan ke admin
00:53:34untuk nanti dicatat di buku induk
00:53:36disini adalah gudang
00:53:38dan juga tempat daur ulang
00:53:40ini sampah-sampahnya yang plastik
00:53:42yang low value ya, multilayer seperti bungkus mie
00:53:45bungkus kopi, bungkus ciki
00:53:48yang mengandung aluminium foil
00:53:50steropo, mica, itu yang gak laku untuk dijual
00:53:54kita disini diproses di daur ulang menjadi puffing block
00:53:57ini dari 3 kg
00:53:593 kg sampah plastik
00:54:013 kg sampah plastik untuk jadi 1 puffing block kayak gini
00:54:04ini berapa?
00:54:05ini kalau udah jadi kayak gini
00:54:07jadi 2 kg-an lah
00:54:09dalam membuat puffing block dari sampah plastik
00:54:13Tony Permana menerima sampah plastik dari warga desa Sukamaju
00:54:17dan sekitarnya
00:54:18plastik tersebut kemudian diolah menjadi konblok
00:54:21bahan bangunan yang digunakan sebagai penutup
00:54:24atau pengeras permukaan tanah
00:54:26dalam pembuatannya 3 kg sampah plastik yang telah dikumpulkan
00:54:31dapat menghasilkan 1 puffing block dengan berat 2 kg
00:54:36dijual dengan harga 180 ribu rupiah
00:54:39hingga 200 ribu rupiah per 25 bisis
00:54:43saat ini puffing block buatan Tony telah dipasarkan
00:54:47mulai dari dalam kota Jakarta hingga luar pulau Jawa
00:54:50seperti Sulawesi dan Sumatra
00:54:53ya salah satunya digang kami dan kebanyakan itu
00:54:58yang beli itu dari luar pulau ke Sulawesi ke Kalimantan
00:55:02kota Kendari dan juga dari Sumatra
00:55:06inovasi pembuatan puffing block dari residu plastik
00:55:11merupakan contoh nyata dari penerapan ekonomi sirkular
00:55:14dengan mengubah sampah menjadi produk yang bernilai
00:55:18maka siklus hidup atau produk dapat diperpanjang
00:55:21dan mengurangi ketergantungan pada sumber daya alam
00:55:25tim liputan DAI TV
00:55:30usai sudah perjumpaan kita hari ini
00:55:32tayangan kami hari ini bisa kembali anda saksikan di akun YouTube
00:55:35dan Instagram kami di DAI Magazine
00:55:37saksikan juga konten inspiratif serta menenangkan hati
00:55:39dimanapun dan kapanpun dengan menggunakan DAI Plus secara gratis
00:55:42melalui Play Store dan Apple Store
00:55:44DAI Plus Discover Inspiring Content
00:55:46Akhir kata saya Akbar Ramadan
00:55:49mewakili seluruh tim yang bertugas mengucapkan terima kasih
00:55:52selamat beraktivitas dan sampai jumpa
00:55:54selamat menikmati
00:56:13selamat menikmati
00:56:17selamat menikmati
00:56:24Terima kasih telah menonton
00:56:54Terima kasih telah menonton
00:57:24Terima kasih telah menonton
00:57:54Terima kasih telah menonton
00:58:24Terima kasih telah menonton
00:58:54Terima kasih telah menonton
00:59:23Terima kasih telah menonton
00:59:53Terima kasih telah menonton
00:59:58Terima kasih telah menonton
00:59:59Terima kasih telah menonton
Dianjurkan
1:00:00
|
Selanjutnya
1:00:00
1:00:00
30:00
1:00:00
1:00:00
30:00
30:00
1:36:00
1:02:00
35:00
30:00
30:25
29:59
30:00
32:00
1:30:01
1:35:00
1:00:00
28:00
1:00:00