Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • kemarin dulu
Transkrip
00:00Daai TV, Televisi Cinta Kasih
00:08Halo Mawirsa, senang sekali saya Windy Nenggolan kembali menemani Anda dalam bingkai Sumatera.
00:29Kami akan menghadirkan berbagai kisah inspiratif dalam keberagaman budaya.
00:38Ya pemirsa, cerita menarik datang dari sosok pemuda inspiratif asal Medan bernama Wilson.
00:45Pemuda usia 25 tahun ini mengembangkan usaha kue gunting Kas Tionghoa kekinian sejak tahun 2020 pemirsa.
00:53Kini ia sudah punya dua outlet yang berlokasi di sekitar kota Medan.
00:57Saksikan semangat anak muda yang satu ini di liputan berikut.
01:00Sebenarnya gini, aku nengoknya kalau nggak saya lanjutkan tradisi makan makanan Chinese ini akan hilang gitu.
01:17Sangat jarang anak-anak muda yang meneruskan jualan kue gunting ini.
01:23Dan proses pembuatannya kan susah.
01:26Nah kita ambil yang susah ini.
01:27Pemirsa bagi etnis Tionghoa, nama kue gunting sudah tidak asing lagi.
01:40Ya, kue yang disebut dalam dialek Hokkien Kua Chin Tien ini biasanya disajikan saat kumpul keluarga, tahun baru Imlek, dan lainnya.
01:49Itulah mengapa kue ini begitu digemari oleh masyarakat Tionghoa.
02:00Peluang inilah yang dilihat Wilson, seorang anak muda asal kota Medan.
02:06Pemuda usia 25 tahun ini membuka usaha kue gunting sejak tahun 2020.
02:12Awalnya Wilson terinspirasi dari sang ayah yang sudah berjualan kue gunting sejak tahun 1985.
02:23Ia melihat potensi besar yang bisa dikembangkan, yakni membuat inovasi kue tradisional,
02:29hingga menjadi makanan kekinian yang banyak diminati oleh berbagai usia.
02:34Di rumah produksi yang berlokasi di Jalan Kapten Jumhana Medan inilah, Wilson menekuni usaha kue gunting.
02:43Dalam sehari, ia bisa memproduksi sebanyak 500 potong kue gunting dengan menghabiskan bahan 15 kg tepung.
02:52Hingga kini, ia sudah membuka dua outlet di wilayah yang cukup ramai di sekitar kota Medan.
02:59Meski begitu, perjalanan Wilson menjalankan usaha ini tidaklah mudah.
03:05Ia harus bersaing dengan maraknya aneka makanan kekinian.
03:10Ya, awalnya itu dari orang tua sih.
03:13Orang tua udah jualan lama.
03:15Nah, aku tengok ada peluang.
03:18Wah, bahwa saya, usaha bapak saya ini bisa dimodernisasi.
03:23Jadi, sebenarnya gini, aku nengoknya, kalau nggak saya lanjutkan, tradisi makan makanan Chinese ini akan hilang gitu.
03:34Sangat jarang anak-anak muda yang meneruskan jualan kue gunting ini.
03:41Dan proses pembuatannya kan susah.
03:43Nah, kita ambil yang susah ini.
03:46Di outlet inilah kue gunting dijual dengan kemasan menarik.
03:50Ada beragam jenis kue gunting yang dibuat.
03:54Seperti bakuan sayur, talas goreng, lobak goreng, tahu isi, dan lainnya.
04:02Harganya juga terjangkau.
04:05Yakni Rp25.000 hingga Rp75.000 per porsi.
04:09Karena kue gunting ini gurih, gurih terus harganya juga terjangkau.
04:18Terus kemudian lokasinya kebetulan di samping kantor juga.
04:21Jadi, gampang ngebelinya juga.
04:24Harapannya bisa lebih banyak lagi varian gorengannya.
04:31Terus, fasilitasnya lah.
04:34Dikasih kursi supaya bisa kalau sore pulang kerja bisa duduk-duduk juga di sini.
04:41Keberhasilan Wilson mengembangkan bisnis kue gunting ini menjadi ladang berkah bagi karyawannya.
04:47Ia memperkerjakan lima karyawan yang membantu di rumah produksi dan kedua outletnya.
04:51Salah seorang di antaranya adalah Anidar Zega.
04:56Perempuan usia 28 tahun ini merasa bersyukur bisa bekerja dengan Wilson.
05:03Dia orangnya sama-sama karyawan.
05:07Buat karyawan bisa betah untuk bekerja.
05:11Cara dia untuk membuat karyawan lebih paham.
05:15Dia lebih detail untuk memberi informasi bagaimana cara untuk menggoreng kue,
05:26cara menggunting, dan cara melayani customer.
05:29Di balik kesederhanaan kue tradisional, ada kisah perjuangan dan cinta budaya leluhur.
05:36Ya, tangan kreatif Wilson berhasil mengangkat warisan Tionghoa seperti kue gunting
05:42menjadi peluang bisnis yang menjanjikan.
05:54Satu toples tiga keajaiban.
05:58Luna mengubahnya jadi sesuatu yang menakjubkan.
06:03Bagaimana keseruan Luna bersama toples keramiknya?
06:07Saksikan kisah kebaikan, Minggu, jam setengah lima sore, hanya di Dai TV.
06:26Nanti kita bisa olahraga, kita jalan-jalan.
06:30Aduh!
06:31Paku bantu Nenek ya?
06:32Mari ini saya bantu.
06:33Terima kasih.
06:34Mereka meniru apa yang mereka lihat.
06:42Mereka bertutur apa yang mereka dengar.
06:55Mengamati setiap ucapan dan tingkah laku orang tuanya.
07:04Sudahkah kita menjadi teladan bagi mereka?
07:13Terima kasih kepada PT Sumarekon Agung TBK
07:17yang telah mendukung misi budaya humanis bersama Dai TV.
07:25Berkumpul bersama keluarga menjadi momen hangat yang selalu dinantikan.
07:30Apa jadinya jika kehangatan itu dibawa ke panggung kompetisi?
07:34Dengan cinta dan kasih, makanan bisa diolah menjadi berbagai cara.
07:40Yang sederhana, bisa menjadi istimewa.
07:44Karena memasak bukan hanya soal rasa,
07:47tapi juga karena hati untuk orang yang kita sayangi.
07:53Punya resep vegetarian andalan keluargamu?
07:55Ayo tunjukkan kemampuanmu di kompetisi Vegetarian Chef Indonesia Season 3.
08:04Terima kasih telah menonton!
08:34Terima kasih telah menonton!
08:36Terima kasih telah menonton!
08:37Terima kasih telah menonton!
08:38Terima kasih telah menonton!
08:40Terima kasih telah menonton!
08:42Terima kasih telah menonton!
08:44Terima kasih telah menonton!
08:46Terima kasih telah menonton!
08:48Terima kasih telah menonton!
08:50Terima kasih telah menonton!
08:52Terima kasih telah menonton!
08:54Terima kasih telah menonton!
08:56Terima kasih telah menonton!
08:58Terima kasih telah menonton!
09:00Serial favorit Railway Live, setiap hari jam 9 malam hanya di The ITV.
09:11Usai melihat semangat Wilson, kita beralih ke liputan selanjutnya pemirsa.
09:16Nah tentunya Anda sudah tidak asing ya mendengar kata yoga.
09:19Belum lama ini konsulat India di Medan mengajak ratusan warga Medan dari berbagai kalangan mengikuti yoga masal.
09:26Selain menyehatkan, kegiatan ini menjadi cara untuk mengenalkan manfaat yoga bagi tubuh dan pikiran.
09:32Berikut liputannya.
09:39Karena yoga itu sangat unik ya.
09:43Yoga itu bagi saya itu adalah sebuah proses bagaimana kita mengenali tubuh kita sendiri.
09:50Cara bekerjanya bagaimana selaras atau tidak dengan pikiran, dengan jiwa, dan raga kita.
10:04Menjaga kesehatan fisik dan mental di tengah padatnya aktivitas menjadi hal yang sangat penting.
10:13Salah satu caranya adalah dengan melakukan yoga.
10:16Menurut Jurnal Empati Tahun 2015, latihan yoga secara rutin bisa membantu menurunkan tingkat stres,
10:26membuat lebih fokus, dan menjadikan suasana hati lebih tenang.
10:31Karena itulah, belum lama ini Konsulat Jenderal India di Medan mengajak ratusan masyarakat dari berbagai kalangan
10:44melakukan yoga bersama di Politeknik Pariwisata Medan.
10:50Kegiatan ini bertujuan agar masyarakat lebih mengenal yoga dan bisa merasakan manfaatnya bagi kesehatan.
10:58Mariana, seorang instruktur yoga mengungkapkan,
11:04olahraga ini bukan sekedar gerakan fisik,
11:07tapi juga cara membuat kita lebih sadar dan fokus pada pernafasan.
11:15Duduk yang terlalu lama seperti bekerja atau bermain gawai membuat tubuh mudah sakit.
11:20Olah tubuh seperti yoga bisa menjadi solusi agar badan sehat dan pikiran tenang.
11:28Kalau dibilang olahraga, enggak juga karena yoga itu sebenarnya lebih ke mindfulness ya.
11:37Jadi kita tuh yoga sambil memperhatikan nafas kita.
11:41Jadi sebenarnya kalau eksersisnya mungkin kita lebih ke pergerakan tubuh.
11:47Tapi di mana kita memperhatikan nafas, itu sebenarnya kita sudah mindful ke dalam diri kita.
11:53Kebanyakan orang sekarang stress ya.
11:55Stress, kemudian apalagi sekarang jamannya gadget ya,
11:59main handphone, pasti banyak yang sakit leher,
12:02bahule sakit, pinggang sakit,
12:04karena kebanyakan duduk, hamstring pendek.
12:07Saya rasa yoga adalah salah satu solusi.
12:09Saya enggak bilang yoga saja, tapi mungkin olahraga apapun itu semua sama.
12:12Tapi yoga lebih fokus ke stretching.
12:19Jenny Priti, ibu rumah tangga ini sudah menyukai yoga sejak 2015.
12:26Ia merasakan banyak manfaat.
12:28Salah satunya membuat pikiran lebih tenang dari penatnya pekerjaan rumah.
12:34Belajar dari instruktur berpengalaman,
12:36membuat gerakan yoga lebih mudah dipahami.
12:39Ia berharap semakin banyak orang tertarik dan mau mencoba yoga.
12:51Manfaat untuk hari ini banyak ya,
12:53karena dari instrukturnya sendiri juga sangat kompeten.
13:00Banyak yang diajari dari yoganya juga,
13:04dari meditasinya juga,
13:05dari pernapasannya juga,
13:07dikasih tahu bagaimana cara bernapas.
13:17Harapan ke depannya ya,
13:19saya harap sih semoga
13:20masyarakat-masyarakat bisa lebih
13:26rasa ingin tahu terhadap yoga itu bisa lebih tinggi.
13:30Jadi, dengan ada rasa ingin tahunya,
13:34mereka bisa punya keinginan atau punya niat untuk mengikuti yoga.
13:39Kita ingin tahu bahwa
13:42kalau orang-orang lakas,
13:43lakas,
13:44mereka akan lebih healthy,
13:47lebih peaceful.
13:48And if the people are more healthy and peaceful, it will contribute more to the society for its productivity.
13:56So we are very, very hopeful that the participants today would have learned some of the yoga practices,
14:04which they will continue to follow and benefit regularly in their life.
14:09And they will also spread this yoga movement among their friends and families.
14:18Dengan gerakan dan pernafasan yang tepat, yoga jadi cara efektif untuk menjaga tubuh dan pikiran tetap sehat.
14:27Diharapkan, banyak orang lebih tertarik mencoba yoga dan menjadikannya sebagai gaya hidup sehat.
14:40Di Kota Medan, pemirsa terdapat tempat-tempat mengaji yang berperan membina ahlak dan spiritual anak-anak.
14:46Seperti rumah mengaji yang ada di Kecamatan Medan Belawan dan Medan Petisah.
14:51Di sini, kegiatan belajar menghafal Al-Quran dikemas dengan beragam kegiatan menarik yang dapat memacu semangat anak-anak dalam belajar.
14:59Selengkapnya di liputan berikut.
15:05Keyakinan akan Tuhan adalah kompas meniti kehidupan.
15:10Pedoman hidup ini sebaiknya lekat pada anak sehingga ia dapat menggenggamnya sampai dewasa kelak.
15:17Untuk itulah, kehadiran tempat mengaji menjadi wadah dalam menempah aklak anak agar tumbuh menjadi lebih baik.
15:25Salah satunya rumah ngaji yang ada di Jalan Pulau Sinabang Belawan Bahari, nih pemirsa.
15:31Tempat ini digagas oleh puluhan pemuda yang ingin mengembangkan kegiatan positif di Belawan.
15:37Tempat ini juga didukung oleh empat ustadz dan ustajah yang siap membekali ilmu agama dengan aneka metode.
15:48Salah satunya melalui mengaji.
15:50Kelas dibagi menjadi dua kelompok, yakni untuk anak usia 6 tahun dan dibawa 6 tahun.
15:58Bagi yang belum dapat membaca Al-Quran, akan dilatih mendalami ikro dan nantinya akan naik ke tingkat Al-Quran.
16:05Kalid Subrata, salah seorang penggagas rumah ngaji sekaligus pendidik di sini,
16:15mengungkapkan bahwa melalui aktivitas ini, ia ingin mencetak generasi dengan akhlak mulia yang cinta Al-Quran.
16:23Alasannya adalah daerah pesisir ini seperti kita ketahui adalah wilayah yang cukup keras kehidupan masyarakatnya,
16:31mayoritasnya nelayan, yang mungkin kesehariannya sibuk dengan mencari nafkah,
16:37kemudian tanpa mempergedulikan tentang lingkungan yang pada hari ini banyak kita perhatikan tentang tawuran, narkoba, dan sebagainya.
16:46Inilah yang membuat kita prihatin sehingga mendasari kita untuk membentuk rumah ngaji ini.
16:50Metode edukasi yang dianut rumah ngaji tidak monoton hanya di dalam kelas.
16:58Sekitar 50 anak juga belajar sambil bermain di halaman melalui sesi sambung-menyambung bacaan kisah Nabi.
17:06Tujuannya untuk melatih fokus dan daya ingat anak.
17:14Pemirsa, satu lagi tempat mengaji yang dapat menempa akhlak anak,
17:18yakni Rumah Tafis Asi Syamil atau Rutasi.
17:24Rutasi berdiri sejak tahun 2019.
17:28Rumah Tafis ini berdiri karena kepedulian Najibullah Subhani Lubis,
17:33seorang pegiat sosial di Medan.
17:35Ia miris melihat pendidikan agama anak-anak di sekitar rumahnya.
17:40Ia pun mendirikan rutasi dan berkolaborasi dengan rumah Quran,
17:44yang memang sudah ada sejak tahun 2011.
17:48Ya, jadi awal mulanya itu tahun 2018 ya.
17:56Saat itu saya inisiatif, baru pulang dari Pondok Pesantren,
18:01membuat program Pesantren Kilat.
18:03Nah, di akhir acara Pesantren Kilat itu,
18:06kita berkumpul dengan orang-orang tua,
18:08sekaligus melaksanakan buka bersama,
18:10dan di situ ada pesan dan kesan,
18:13banyak ternyata pesan dari orang tua agar program seperti ini
18:17dilanjutkan tidak hanya di bulan Ramadan.
18:19Perhatian dan kepedulian terhadap pendidikan anak,
18:23terlebih pendidikan agama memang sangat penting.
18:26Lewat rumah-rumah mengaji seperti ini,
18:28diharapkan dapat melahirkan generasi cerdas dan beraklak mulia.
18:32Memperkenalkan Daimi
18:41Terbuat dari bahan alami
18:45Enak, Bu!
18:57Ini Daimi!
18:59Selain lezat, dengan membeli produk tersebut,
19:02kita sudah turut bersumbangsi untuk kegiatan kemanusiaan.
19:11Mas Haruto gini ya, saya punya teori,
19:14boleh dicek di Tangerang.
19:15Mereka itu lebih senang,
19:16termasuk saya yang orang Cina Benteng,
19:18lebih senang panggil Cina Benteng,
19:19dibanding Tiongho Benteng.
19:20Kalau Cina Benteng secara murninya kan memang di bantaran Sungai Zidane,
19:24tapi yang tadi saya bilang di awal,
19:25Cina Ulu dan Cina Udi kan,
19:27mereka juga disebut Cina Benteng,
19:29walaupun posisinya berada di selatan.
19:45Ingat, lagi diet, udah, gak apa-apa, makan aja, lapar kan?
19:55Berat badan juga harus turun, hidup cuma sekali, nikmatin aja.
20:01Diet itu bukan menghindari makanan,
20:03tetapi,
20:05makan makanan yang sehat,
20:08konsumsi air mineral,
20:15rutin olahraga,
20:19dan tidur yang cukup.
20:24Setelah menjalani diet sehat,
20:28tubuh jadi fresh deh.
20:31Terima kasih kepada PT Indofood Sukses Makmur
20:34yang telah mendukung misi kesehatan bersama DAITV.
20:40Memutuskan untuk berkebun organik
20:43karena yang paling utama itu untuk keluarga.
20:46Aku pengen memberikan yang terbaik untuk keluarga
20:49dari makanan, dari hari kecil.
20:51Saya membeli media tanam yang sudah jadi,
20:54campuran dari tanah subur,
20:56kompos, pupuk kandang,
20:58dan sekambakar.
21:00Saksikan Bumi Kusatu,
21:02Jumat 18 Juli 2025,
21:04jam setengah delapan malam,
21:05hanya di DAITV.
21:13Kali ini, Pupirsa,
21:14kita akan mengunjungi Jumalingga,
21:17kawasan kebun kopi yang terletak
21:18di Kaban Jahe, Karo, Sumatera Utara.
21:21Menariknya,
21:22teman-teman disabilitas pun diberdayakan
21:23untuk mengelola kebun ini.
21:26Tidak itu saja,
21:27kopi yang sudah dirosting
21:28kemudian dijual di kafe inklusi
21:30agar dapat dinikmati penduduk
21:32Tanah Karo dan sekitarnya.
21:34Wah, keren ya, Pupirsa?
21:35Langsung saja kita lihat liputannya.
21:44Kita yakin dan percaya
21:48bahwa setiap orang itu berharga
21:50di mata Tuhan.
21:51Dan tidak ada yang seorang pun
21:54itu yang kurang berharga
21:56sehingga mereka diciptakan
21:58berbeda dari yang lain.
21:59Tapi justru perbedaan itu
22:01adalah menjadi kekayaan bagi kita.
22:02Juma berarti ladang
22:13dan Lingga mewakili nama lokasi
22:15kawasan ini
22:16yang terletak di Jalan Lingga
22:18Kabupaten Karo.
22:22Juma Lingga menjadi pusat
22:23pemberdayaan atau panti khusus
22:25bagi teman-teman disabilitas intelektual.
22:28Tempat ini didirikan oleh
22:30Yayasan Kesejahteraan
22:31Penyandang Disabilitas Alpa Omega
22:33di bawah naungan
22:35Gereja Batak Karo Protestan.
22:39Di kawasan ini berdiri asrama
22:40sebagai tempat tinggal sementara
22:42bagi teman-teman istimewa
22:44yang sedang bersekolah
22:45di SLB Alpa Omega.
22:50Sementara itu,
22:52teman-teman disabilitas
22:53yang tidak lagi berusia sekolah
22:55akan mendapat pelatihan vokasional.
22:57Di sini, mereka berkreasi
22:59membuat kain pel dan keset kaki.
23:03Di pondok pembuatan keset kaki ini,
23:06teman-teman disabilitas
23:07berbagi tugas.
23:09Ada yang berperan menggunting kain,
23:11sementara lainnya bertugas
23:12memilih kain.
23:15Berbeda halnya membuat
23:16pengepel lantai.
23:18Kali ini, kekuatan laki-laki
23:19lebih dibutuhkan.
23:22Kain pel digunting sesuai ukuran
23:23yang diinginkan,
23:25ditimbang,
23:25dan diikat dengan kawat
23:27agar terhimpun erat.
23:31Nah, di sini,
23:32penggunaan palu lebih dominan
23:34untuk menciptakan
23:35pengepel yang tahan lama.
23:41Menurut Mona Lisa Beru Ginting,
23:43selaku direktur Yayasan,
23:46kehadiran mereka menjadi pengingat
23:47bagi semua orang
23:48untuk mensyukuri nikmat sang puasa.
23:51Tak jarang,
23:53pengunjung yang datang ke sini
23:54ikut terharu
23:55ketika menerima sambutan hangat
23:57dan ceria
23:58dari teman-teman istimewa di sini.
24:03Jadi, terkadang kita melihat
24:06itu kondisi mereka yang disabilitas
24:09itu sebagai sesuatu
24:10yang perlu dikasihani,
24:13sebagai sesuatu yang perlu didukung,
24:15dan menjadi beban
24:17bagi semua orang.
24:18Tapi ternyata,
24:20banyak sekali justru
24:22yang datang itu
24:24justru yang
24:24merasakan kesembuhan,
24:27merasakan sebuah perubahan
24:29yang luar biasa,
24:31merasakan ucapan syukur
24:33yang betul-betul bisa dinikmati.
24:35Jadi,
24:37saya sering bilang itu bahwa
24:38keberadaan anak-anak disabilitas
24:41itu menjadi khotbah yang hidup
24:43dengan melihat mereka,
24:45kita bisa melihat
24:46bagaimana Tuhan itu berkuasa,
24:48bagaimana kita juga bisa
24:49mensyukuri,
24:51bagaimana kita tidak perlu khawatir,
24:53karena ternyata Tuhan selalu pelihara.
24:55Itu yang menjadi makna mendalam
24:57bagi setiap pengunjung
24:59yang datang ke sini.
25:02Selain berkreasi di lahan
25:04seluas 6,8 hektare ini pula,
25:07mereka menanam ratusan batang
25:08tanaman kopi Arabica.
25:11Sayur-mayur juga biasanya
25:12menjadi primadona di sini.
25:14namun karena musim kemarau,
25:19sementara penanamannya dihentikan dulu.
25:22Pengolahan ini dilakukan
25:23dari hulu hingga hilir.
25:25Seperti kali ini,
25:27mereka bertugas memetik
25:28sejumlah buah ceri kopi yang matang.
25:31Ya,
25:32meski musim panen sudah berlalu,
25:34beberapa kopi mulai berbuah lagi
25:36di tanah subur ini.
25:38Ada pula areal pembibitan kopi.
25:42Lihatlah ratusan bibit kopi ini
25:44menunggu ditanami ke ladang yang luas.
25:47Mereka yang sudah cukup lama tinggal di sini,
25:50tekun mengelola ladang kopi.
25:56Ya, jadi sebenarnya tidak ada ketentuan
26:00bahwa anak-anak harus menetap di sini.
26:02Tapi dilematisnya di kami memang
26:05ketika orang tua menitipkan
26:08anaknya di sini,
26:10kami membimbing,
26:11kami melakukan pendidikan,
26:13tapi belakangan ini
26:15ada yang anak-anak kita itu
26:17sudah usia lanjut
26:18dan orang tuanya itu tidak ada lagi.
26:21Nah, mau tidak mau,
26:22ya kami harus menampung mereka.
26:24Tapi kalau mereka masih memiliki keluarga
26:28dan keluarga juga memiliki kemampuan
26:31untuk membimbing,
26:33itu kami akan mengupayakan
26:35supaya anak kembali ke keluarga.
26:37Karena memang disitulah tempat
26:39yang paling tepat bagi mereka.
26:42Hasil panen dari Jumalingga
26:44kemudian digunakan sebagai bahan baku,
26:46makanan di kafe inklusi milik Yayasan.
26:50Kafe ini diresmikan tahun 2022.
26:54dan mengusung konsep inklusi
26:56atau terbuka untuk semua
26:58karena memberi kesempatan
27:00bagi teman-teman disabilitas bekerja.
27:04Dulunya,
27:05biji kopi Jumalingga
27:06dipasarkan hingga Jakarta.
27:10Namun karena beberapa kendala,
27:12kopi kemudian dijual
27:13dengan cara yang lebih kreatif,
27:15yakni lewat kafe
27:16yang dibuka oleh Yayasan.
27:20Kafe ini bertujuan memberi wadah
27:21berkarya bagi penyandang disabilitas
27:23yang sulit mendapatkan pekerjaan.
27:28Ini membuktikan
27:30bahwa mereka mampu dapat dipercaya
27:32melakukan tugas.
27:35Selain itu,
27:37secara tidak langsung,
27:38kafe ini turut menyuarakan
27:39edukasi bagi halayak luas
27:41agar menjadi penduduk
27:43yang mengarus utamakan
27:44inklusi dan kesetaraan.
27:46Salah seorang pengunjung setia kafe ini
27:52adalah Mestika Ginting.
27:55Ia merasa erat dengan kafe ini
27:56sejak awal buka.
28:00Menurutnya,
28:01selain dapat meminum kopi yang enak,
28:03pengunjung juga berkontribusi
28:05membantu keberlangsungan
28:06Yayasan Alpha Omega
28:07sebagai rumah belajar
28:09dan pemberdayaan penyandang disabilitas
28:11di Tanah Karu.
28:12Sebagai penikmat,
28:16terus terang,
28:16saya dan semua teman-teman di sini,
28:19salah satu peneritaan kami
28:20kalau keluar kota.
28:22Karena kami tidak akan menemukan kopi
28:23seperti ada kopi di Alpha Omega.
28:26Jadi ini tempat yang sangat baik
28:28untuk santai,
28:30ngomong-ngomong dengan teman-teman,
28:32dan kopinya enak,
28:33dilayani oleh teman-teman disabilitas.
28:36Ya, secara iman,
28:38barangkali di semua agama tahu
28:40sambil minum kopi,
28:41sambil membantu Alpha Omega,
28:43ini ceritanya.
28:46Bakti bagi sesama,
28:48inilah sebutan bagi Alpha Omega,
28:51konsisten peduli kepada teman-teman disabilitas.
28:55Melalui segelas kopi,
28:57masyarakat dapat menghirup aroma cinta kasih
29:00dan mengecap ketulusan dari mereka
29:03yang istimewa.
29:04Sekian program Bingkai Sumatra.
29:12Saat ini Anda juga bisa menyaksikan
29:13program unggulan DAI TV
29:15di platform DAI Plus
29:16yang bisa diunduh secara gratis.
29:19Dan saksikan konten inspiratif
29:20serta menenangkan hati
29:22dimanapun dan kapanpun.
29:25Tetap semangat menyebarkan kebaikan.
29:27Saya Windy Nenggolan pamit.
29:28Sampai jumpa.
29:29Setiap hari adalah lembaran baru
29:59dalam kehidupan.

Dianjurkan