Anies Baswedan memberikan tanggapan tentang gagasan aturan mengenai pengiriman anak nakal ke barak militer.
Aturan ini digagas oleh Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi di mana anak-anak yang dianggap nakal dikirim ke barak untuk mendapatkan pelatihan ala militer.
“Waktu kita bilang anak nakal, kan menyederhanakan anak ini berperilaku tidak sesuai dengan harapan, kenapa itu terjadi?” ujar Anies dalam podcast Tretan Universe, dikutip pada Selasa, 22 Juli 2025.
“Apakah karena anak itu saja atau karena pola asuh orang tua, atau karena pola asuh di sekolah, atau karena lingkungan?” imbuhnya.
Pro TV (@protv_id) bagian dari ekosistem Promedia Teknologi Indonesia (@promediateknologi) - SUBSCRIBE OFFICIAL CHANNEL YOUTUBE : @protv_official | PROMEDIA TV www.protv.id
00:00Ketika kita bilang anak nakal, anak nakal itu kan menyejrahanakan dia, anak ini berperilaku tidak sesuai dengan harapan, kenapa itu terjadi, apakah karena anak itu saja, atau karena pola asuk orang tua, atau karena pola asuk di sekolah, atau karena lingkungan.
00:27Nah, kita itu ketika lihat ada anak tidak sesuai harapan, anak itu yang langsung disalahkan. Lalu anak itu yang kemudian harus nangguk risikonya, lebenan kali dia salah asuk.
00:39Jadi begitu kita mengambil anak itu, dipindahkan ke tempat lain, kita tidak mengkoreksi problem yang membuat anak itu terjadi begini.
00:48Dia keluar dari barak, bisa nakal lagi ya kalau?
00:51Gurunya tidak koreksi, orang tuanya tidak koreksi, lingkungannya koreksi, karena kemunculannya kejadian yang tidak seperti anak itu, kan anak ini produk dari didih kan?
01:02Di mana? Di rumah, di sekolah, di lingkungan.
01:07Jadi kalau ada masalah, makanya harus sama-sama koreksi ya semuanya.
01:13Barak itu terbukti efektif untuk mendidik kedisiplinan, untuk mendidik kepatuhan bagi prajurit.
01:24Bagi prajurit, udah jelas. Masalah pendidikan diselesaikan secara pendidikan.