Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • 9/7/2025
KOMPAS.TV - Sejumlah sekolah SMA dan SMK swasta di Purwakarta terancam gulung tikar akibat sulitnya mendapat murid baru pada SPMB tahun ini.

Menurut pihak sekolah swasta, sepi peminat pada tahun ini diduga karena dampak dari kebijakan Pemerintah Provinsi Jabar yang memaksimalkan penerimaan siswa baru di sekolah negeri hingga 50 orang per kelas.

Tahun ajaran 2025/2026 akan segera dimulai pada pekan depan. Namun, pengelola sekolah swasta di Purwakarta masih terus membuka pendaftaran karena kuota murid baru masih belum terisi banyak.

Di dua sekolah swasta milik Yayasan Yasri, seperti SMK Farmasi baru mendapat 13 murid baru, sedangkan untuk SMK Bima Budi baru ada 7 murid baru yang mendaftar.

Kondisi ini diakui sekolah swasta sangat mengkhawatirkan, karena jika murid yang mendaftar sedikit, maka sekolah swasta terancam tutup akibat tidak mampu membayar guru dan operasional sekolah.

Selain sepi peminat, sekolah swasta menyebut sepinya murid yang mendaftar ke swasta diduga karena dampak dari kebijakan Pemprov Jawa Barat yang berencana memaksimalkan penerimaan di sekolah negeri hingga 50 orang per kelas dan menambah kelas baru.

Baca Juga Tahun Ajaran Baru, Sekolah di Jambi dan Balikpapan Kekurangan Siswa |SAPA SIANG di https://www.kompas.tv/regional/604198/tahun-ajaran-baru-sekolah-di-jambi-dan-balikpapan-kekurangan-siswa-sapa-siang

#sekolah #tahunajaranbaru #sepimurid

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/604203/sepinya-peminat-sekolah-sma-smk-swasta-di-purwakarta-terancam-ditutup-sapa-siang
Transkrip
00:00Sementara itu saudara, sejumlah sekolah SMA dan SMK swasta di Purwakarta terancam gulung tikar
00:06akibat sulitnya mendapat murid baru pada SPMB tahun ini.
00:10Menurut pihak sekolah swasta, sepi peminat pada tahun ini diduga
00:14karena dampak dari kebijakan pemerintah Provinsi Jabar
00:17yang memaksimalkan penerimaan siswa baru di sekolah negeri hingga 50 orang per kelas.
00:23Tahun ajaran 2025-2026 akan segera dimulai pada pekan depan.
00:32Namun pengelola sekolah swasta di Purwakarta, Jawa Barat
00:35masih terus membuka pendaftaran karena kuota murid baru masih belum terisi banyak.
00:42Di dua sekolah swasta milik Yayasan Yasri,
00:44seperti SMK Farmasi baru mendapat 13 murid baru.
00:48Sedangkan untuk SMK Bima Budi baru ada 7 murid baru yang mendaftar.
00:53Kondisi ini diakui sekolah swasta sangat mengkhawatirkan.
00:57Karena jika murid yang mendaftar sedikit,
00:59maka sekolah swasta terancam tutup
01:01akibat tidak mampu membayar guru dan operasional sekolah.
01:05Yang pertama, upayakan negeri tidak terlalu banyak menerima siswa,
01:11baik di kelas maupun rombongan belajar.
01:16Sehingga melihat kepada swasta,
01:18swasta yang sekarang berupaya membina gurunya,
01:23membina siswanya, membangun gedung-gedungnya.
01:27Tetapi apabila jumlah siswa sedikit ini akan jadi bumerang bagi siswa.
01:33Dimungkinkan sekolah swasta apabila seperti ini bisa merosot,
01:40bisa jadi tidak ada siswa.
01:42Sehingga guru yang banyak,
01:47tata usaha juta tendik yang begitu banyak harus digaji oleh kami.
01:52Apabila tidak ada siswa,
01:54nah ini kekhawatiran akan terjadi pengangguran-pengangguran.
01:58Selain sepi peminat, sekolah swasta menyebut,
02:02sepinya murid yang mendaftar ke swasta diduga karena dampak dari kebijakan Pemprov Jawa Barat
02:07yang berencana memaksimalkan penerimaan di sekolah negeri hingga 50 orang per kelas,
02:13dan menambah kelas baru.
02:15Sementara sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Deddy Mulyadi menyampaikan,
02:19jika rencana pemaksimalan penerimaan murid baru di negeri hingga 50 orang per kelas,
02:23karena banyaknya siswa di sekitar sekolah negeri yang tidak diterima.
02:27Sehingga untuk menghindari putus sekolah,
02:30Deddy menambah kapasitas penerimaan siswa baru hingga 50 orang per kelas.
02:35Menurut saya sih di Jawa Barat relatif hampir tidak ada sengketa ya.
02:38Kalau kemarin ada riak-riak kecil karena memang banyak siswa yang dekat sekolahnya tidak diterima.
02:45Nah, saya melihat bahwa karena banyaknya siswa dekat sekolah tidak terima,
02:49ini kan berbahaya.
02:50Kenapa berbahayanya? Mereka khawatir tidak melanjutkan sekolah.
02:54Nah, sehingga diambillah kebijakan yang hari ini kelas bisa dimaksimalkan dengan angka 50.
03:00Bisa dimaksimalkan loh.
03:01Artinya, bisa saja di kelas itu 25.
03:04Bisa 30, bisa 35, tergantung kondisi siswanya.
03:07Sehingga tujuannya apa?
03:09Tujuannya adalah agar anak-anak di Jawa Barat bisa di sekolah yang terdekat.
03:14Sehingga biayanya murah.
03:15Menurut rencana, hingga hari pertama tahun ajaran baru dimulai,
03:21sejumlah sekolah swasta yang masih belum terisi kuotanya
03:24masih tetap akan dibuka dan menerima pendaftaran murid baru.

Dianjurkan