KOMPAS.TV - Sejumlah sekolah SMA dan SMK swasta di Purwakarta terancam gulung tikar akibat sulitnya mendapat murid baru pada SPMB tahun ini.
Menurut pihak sekolah swasta, sepi peminat pada tahun ini diduga karena dampak dari kebijakan Pemerintah Provinsi Jabar yang memaksimalkan penerimaan siswa baru di sekolah negeri hingga 50 orang per kelas.
Tahun ajaran 2025/2026 akan segera dimulai pada pekan depan. Namun, pengelola sekolah swasta di Purwakarta masih terus membuka pendaftaran karena kuota murid baru masih belum terisi banyak.
Di dua sekolah swasta milik Yayasan Yasri, seperti SMK Farmasi baru mendapat 13 murid baru, sedangkan untuk SMK Bima Budi baru ada 7 murid baru yang mendaftar.
Kondisi ini diakui sekolah swasta sangat mengkhawatirkan, karena jika murid yang mendaftar sedikit, maka sekolah swasta terancam tutup akibat tidak mampu membayar guru dan operasional sekolah.
Selain sepi peminat, sekolah swasta menyebut sepinya murid yang mendaftar ke swasta diduga karena dampak dari kebijakan Pemprov Jawa Barat yang berencana memaksimalkan penerimaan di sekolah negeri hingga 50 orang per kelas dan menambah kelas baru.
Baca Juga Tahun Ajaran Baru, Sekolah di Jambi dan Balikpapan Kekurangan Siswa |SAPA SIANG di https://www.kompas.tv/regional/604198/tahun-ajaran-baru-sekolah-di-jambi-dan-balikpapan-kekurangan-siswa-sapa-siang
#sekolah #tahunajaranbaru #sepimurid
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/604203/sepinya-peminat-sekolah-sma-smk-swasta-di-purwakarta-terancam-ditutup-sapa-siang