Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • hari ini
KAMPUNG PULO, JAKARTA TIMUR, KOMPAS.TV - Banjir masih merendam permukiman warga di Kebon Pala, Jakarta Timur hingga Selasa (8/07/2025) pagi. Ketinggian air mencapai 60 sentimeter.

Banjir disebabkan oleh tingginya curah hujan dan meluapnya aliran Kali Ciliwung. Meski kebanjiran, warga lebih memilih bertahan di lantai dua rumahnya masing-masing.

Pasalnya, mereka baru saja kembali ke rumah usai mengungsi dan sebelumnya sempat melakukan bersih-bersih. Untuk mengantisipasi banjir lebih tinggi, warga memindahkan kendaraan mereka.

Untuk mengetahui kondisi banjir di Kebon Pala, Jakarta Timur hingga Selasa (8/07/2025) pagi, berikut laporan jurnalis KompasTV, Zefanya Situmeang dan juru kamera Anggi Indrawan.

Baca Juga Tanggul Jebol, Begini Penampakan Rumah Warga Jati Padang Rusak Diterjang Air | SAPA PAGI di https://www.kompas.tv/regional/603852/tanggul-jebol-begini-penampakan-rumah-warga-jati-padang-rusak-diterjang-air-sapa-pagi

#banjir #banjirjakarta #jakarta #breakingnews

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/603853/cerita-warga-kebon-pala-jakarta-timur-kebanjiran-tak-ngungsi-belum-dapat-bantuan-sapa-pagi
Transkrip
00:00Saudara kita akan kembali terhubung dengan jurnalis Kompas TV Audre Zevanya Stomeyang dan juga juru kamera Anggi yang saat ini masih memantau banjir di area Kebun Pala, Jakarta Timur.
00:11Selamat pagi Zevanya, tadi Anda sempat laporkan bahwa hingga pagi ini masih banjir di sana, masih terendam hingga 75 cm.
00:18Kemudian apa alasan dari warga yang masih bertahan hingga pagi hari ini?
00:23Ya, bagaimana memang yang menjadi alasan warga masih bertahan dikarenakan tadi area rumah di kebun Pala ini rata-rata warga memiliki dua tingkat.
00:37Jadi mereka masih merasa tidak membutuhkan evakuasi atau mengungsi begitu karena bisa memanfaatkan lantai duanya.
00:43Tapi saya akan berbincang langsung dengan salah seorang narasumber, ini adalah Ibu Sumiati, salah satu warga di Kebun Pala.
00:50Selamat pagi Ibu Sumiati.
00:54Pagi.
00:54Pagi Ibu, ini memang kan kalau bisa dilihat ini visualnya memang dalam sekali ya Bu, ini ketinggiannya kurang lebih 75 cm pagi ini air menggenang.
01:04Ini mungkin boleh dicatakan semalam, ini bagaimana Bu, air mulai meningkat itu mulai pukul berapa dan kemudian surutnya itu di jam berapa?
01:13Ya, jam 8 dia hujan kan lebat, dia mulai naik jam 9, tapi sebesarnya ini pukul 5 tadi pagi.
01:23Tapi pukul 5 pagi tadi sudah sedikit menyurut, kemudian ini naik lagi ya Bu?
01:28Iya, tadi sudah surut, jam 4 tadi surut, sudah naik-naik lagi pas 0 jam 5 lebih gitu, seengah 6 an.
01:36Tapi kan saya lihat ini warga masih ada yang memilih untuk berdiam di rumah begitu ya Bu, masih ada yang meskipun itu mondar-mandir, beraktifitas begitu, ini tidak ada yang memilih untuk mengungsikah atau bagaimana?
01:47Kalau mereka kalau belum besar, belum sampai siaga 2 ya, atau siaga 1, mereka masih bisa di rumah masing-masing, karena kita masih bisa bolak-balik buat ke warung.
02:00Oke, berarti ini masih bisa?
02:02Aman lah, masih aman.
02:03Aman.
02:04Oke, tapi kalau dari bantuan sendiri sudah ada yang diterimakah sampai pagi ini, dan apa yang paling dibutuhkan Bu?
02:10Pagi ini belum ada sarapan ya, kita kalau pagi ini kasihan, dia orang kan dari kemarin kebanjiran, nah makanan kecil, makanan ringan, atau roti, atau biswit ya, belum ada.
02:22Nah semalam kita dapat bantuan dari PMI, itu sudah malam, jam 11 ke atas, jadi mereka sudah pada tidur, dapat kecapaian, akhirnya nasi di rumah saya banyak, ada 70 terdampar aja begitu.
02:37Gak dimakan begitu ya?
02:40Tapi saya mau olah, nanti telurnya kan direbus, sama ada ikannya, saya mau olah, nanti saya mau bagi tetaga, nanti saya mau angetin.
02:48Berarti mungkin pengiriman bantuannya untuk waktunya bisa diperhatikan?
02:53Diperhatikan lagi, agak soren lah, jam 7, jam 8, kita sudah terima, kita masih bisa kasih walaupun hujan ya.
02:59Ini sudah jam 11 ke atas kan, kita sudah capek, sudah tidur, gak tahu dia kapan datang.
03:04Tapi saya sudah sampaikan tadi sama orang kelurahan tuh, sapol pepenya saya sudah minta salam gitu, soalnya ini sudah saya nerima, sudah dua kali begini.
03:18Ini untuk menunggu air surut kira-kira berapa lama Bu kemungkinannya, apakah tidak bisa dipastikan?
03:24Gak bisa dipastikan, datangnya air kita gak bisa, tentukan, dia pulangnya juga gak bisa dipastikan.
03:31Oke, ada kemungkinankah akan dibuka posko mungkin, atau tidak?
03:38Kalau posko belum ada, dia kalau di SMP26 sama di SD, itu pasti ada banyak sih bantuan dari luar, dibagi-bagi sama yang 6.
03:53Ini kan sudah seringkali, hampir setiap tahun bahkan terjadi ya Bu di kawasan Kebun Pala.
03:56Nah, keluhan dari warga sendiri tuh, kalau Ibu kan istri dari Ketua RT juga, ini banyak yang mengeluh soal apa dan apa yang mau diminta warga sebenarnya?
04:07Pengobatan terutama ya, mereka kan dingin, kebadan pada sakit, gatal-gatal gitu kan.
04:16Nah, kita minta pengobatan gratis, ya, sama makanan ringan gitu, pembantuan misalkan buat pembersih, apa, pewangi gitu ya, buat pembersih-bersih.
04:28Nah, sama apa dah, yang pangan-pangan gitu buat pembersih, kalau memang ada bantuan, buat kebersih-kebersihan.
04:37Sambal balita banyak, minta pempres, kasihan mereka, sama makan bisuit bayi.
04:42Dari pemerintah provinsi sendiri, Gubernur kita, Pak Pramono, kan ini juga sudah menyiapkan secara bantuan.
04:50Ini ada yang mau disampaikan juga mungkin ke Gubernur Jakarta?
04:53Bapak Prabowo ya?
04:56Bapak Pramono.
04:57Oh, Bapak Pramono.
04:58Saya minta bantuannya di RT 13, Pak, karena kan kita terlalu darurat,
05:05di mana air selalu, pasti siaga 1 di 13 ini ya, pasti terdampak, walaupun siaga 3, itu air selalu datang.
05:15Pasti ada kiriman, kalau dimisalkan bantuan tolong bercepat, karena balita banyak, ada yang baru melahirkan,
05:22ya, tolong disampaikan, lansia banyak.
05:25Baik, siap.
05:26Terima kasih Ibu Sumiyati sekali lagi, semoga air cepat surut, mohon maaf untuk musibah yang terjadi,
05:32semoga juga semangat membersihkan rumahnya ya, Bu.
05:34Terima kasih Ibu.
05:36Itu dia, tadi bermanfaat juga saudara, ini memang air tinggi sekali, bahkan saya melaporkan saja ini sepaha saya begitu ya.
05:42Nah, ini memang, kalau tadi saya catat yang sangat menjadi sorotan dari warga ini adalah terkait bagaimana bantuan ini dikirimkan oleh pemerintah setempat.
05:53Mungkin bisa diperhatikan untuk waktu pengiriman bantuannya, kalau kemarin dikirimkan bantuan sekitar pukul 12 malam,
05:59banyak makanan yang dikirim tapi menjadi terbuang sia-sia karena warga sudah kelelahan, beristirahat, membereskan rumah mereka,
06:04mungkin untuk waktunya bisa diperhatikan untuk pengiriman makanan untuk warga di Kebun Pala ini.
06:08Kemudian juga terkait dengan bantuan pengobatan medis, dikarenakan air banjir di kawasan Kebun Pala ini,
06:15dikarenakan meluapnya kali di sebelah pemukiman warga, ini menjadi salah satu penyebab sering terjadinya penyakit gatal-gatal oleh warga yang ada di Kebun Pala.
06:25Mungkin hal-hal seperti itu yang bisa diperhatikan oleh pemerintah, sehingga bisa mengirimkan bantuan untuk segera dikirimkan kepada warga Kebun Pala saat ini.
06:33Bermanfaat.
06:33Baik, terima kasih Zevanya Sitome yang melaporkan langsung dari Kebun Pala, Jakarta Timur bersama dengan juru kamera Anggi.
06:42Selamat bertugas kembali.

Dianjurkan