Skip to playerSkip to main contentSkip to footer
  • 7/7/2025
Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) akan menggelar sidang besar atas dugaan praktik kartel bunga pinjaman online (pinjol)
Transcript
00:00Komisi Pengawas Persaingan Usaha atau KPPU
00:03akan menggelar sidang besar atas dugaan praktik kartel bunga pinjaman online atau pinjol
00:09yang melibatkan 97 perusahaan penyedia layanan vintage lending.
00:14Jumlah ini menjadi yang terbesar sepanjang sejarah penanganan perkara di KPPU.
00:20Wakil Ketua KPPU, Aru Armando, menyebut sidang yang dijatuhkan berlangsung bulan depan.
00:26Yang mengatakan jumlah ini merupakan rekor sepanjang sejarah KPPU.
00:31Ujarnya kepada tempo selasa 1 Juli 2025.
00:35Penanganan perkara ini bermula dari inisiatif investigasi KPPU pada Oktober 2023
00:41yang menemukan indikasi adanya kesepakatan kolektif penetapan bunga pinjaman di angka 0,8% per hari.
00:51Praktik tersebut dinilai tidak mencerminkan mekanisme pasar
00:54dan berpotensi melanggar Undang-Undang No. 5 Tahun 1999
00:58tentang larangan praktik monopoli dan persaingan usaha tidak sehat.
01:04KPPU mengantongi bukti kuat berupa notulah rapat dan dokumen kesepakatan
01:09yang ditandatangani 97 perusahaan anggota asosiasi vintage pendanaan bersama Indonesia atau AFPI.
01:17Bukti tersebut menunjukkan bahwa para pelaku usaha tak hanya menetapkan batas atas bunga
01:24tetapi juga menyamaratakan penerapannya di angka maksimal yang sama.
01:31Sidang akan diawali dengan majelis pemeriksaan pendahuluan
01:34untuk memuji temuan awal dan membuka ruang pembuktian lebih lanjut.
01:38Jika terbukti melanggar, pelaku usaha dapat dikenai sanksi administrasif
01:44berupa denda hingga 50% dari keuntungan
01:47atau 10% dari hasil penjualan selama masa pelanggaran.
01:51Ketua AFPI, Enjik Jafar, membantah tuduhan kartel
01:56yang menyatakan bahwa batas bunga 0,8% per hari
02:00adalah hasil koordinasi dengan Otoritas Jasa Keuangan atau OJK
02:05sebagai upaya perlindungan konsumen, bukan kesepakatan harga seragam.
02:11Menurutnya, angka tersebut hanya berfungsi sebagai batas etis
02:14dan tidak semua platform menerapkannya.
02:18Hal serupa disampaikan oleh Sekretaris Jenderal AFPI 2019-2023, Sunu Widiat Moko.
02:26Ia meregaskan bahwa angka tersebut merupakan hasil negosiasi dengan OJK
02:30mengacu pada standar yang diterapkan oleh regulator keuangan Inggris,
02:36Financial Condity Authority.
02:38Dari pihak OJK, Hendrikus Pasagi, mantan pejabat pengawas vintage
02:42mengakui bahwa pihaknya memang meminta AFPI menerapkan batas bunga maksimal
02:47pada fase awal industri.
02:50Hal ini dilakukan untuk mencegah kekacauan
02:52di tengah maraknya pinjol ilegal dan bunga yang sangat tinggi,
02:57bahkan melebihi 2% per hari.
03:00Seki begitu, KPPU tetap menilai adanya dugaan price fixing
03:04atau pengaturan harga secara bersama-sama.
03:08Mantan Ketua KPPU, Syarkawi Rauf,
03:12menyebut praktik ini sebagai bentuk publik kartel
03:15karena terjadi atas dasar kebijakan pemerintah
03:18tanpa peraturan hukum yang memadai.
03:22Sejumlah lembaga turut menyurahkan keprihatinan.
03:25Ombudsman RI menilai OJK seharusnya sejak awal
03:29mengatur bunga pinjol dengan pendekatan regulasi ketat.
03:32Hiasan Lembaga Konsumen Indonesia atau YLKI
03:36menyesal KPPU menutuskan kasus ini
03:39demi perlindungan konsumen.
03:41Sedangkan Direktur Next Poli Yusuf Wibisono
03:44menilai pelimpahan peraturan kepada asosiasi industri
03:48adalah kesalahan strategis yang bisa berakibat fatal.
03:51Saat ini KPPU masih mendalami struktur pasar
03:56dan pola keterkaitan antar pelaku industri pinjol.
04:01Sedang yang akan digelar tersebut menjadi ujian besar
04:04bagi masa depan regulasi ekonomi digital di Indonesia.
04:07Sampai jumpa di video selanjutnya.

Recommended