Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • hari ini
JAKARTA, KOMPASTV - Polemik ijazah Presiden ketujuh, Joko Widodo, terus memunculkan kontroversi.

Belakangan, politisi PDI-P hingga relawan Jokowi tegas membantah pengakuan Beathor Suryadi yang mencurigai bahwa ijazah Jokowi dicetak di Pasar Pramuka kala maju dalam kontestasi Pilgub DKI.

Sementara itu Politisi PDI Perjuangan, Andi Widjajanto angkat bicara soal polemik ijazah Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi).

Andi mengaku melihat dan memegang langsung ijazah Jokowi saat dirinya menjadi sekretarias tim kampanye nasional Jokowi-Jusuf Kalla di pilpres 2014.

"Saat itu saya melihat, memegang langsung ijazah dari Pak Jokowi dan juga ijazah Pak JK," ujar Andi seperti dilihat dari video yang diterima KompasTV, pada Rabu (25/6/2025).

Sebelumnya hasil laboratorium forensik Bareskrim Polri yang menyatakan ijazah Jokowi asli, nyatanya tak juga memadamkan gejolak dari pihak-pihak yang masih meyakini bahwa ijazah keluaran UGM itu palsu.

Video Editor: Novaltri

#ijazahjokowi #polda #pdip

Baca Juga ESDM Umumkan Tarif Listrik Juli 2025, Ada Kenaikan Harga per kWH? di https://www.kompas.tv/ekonomi/602121/esdm-umumkan-tarif-listrik-juli-2025-ada-kenaikan-harga-per-kwh





Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/602130/tudingan-ijazah-jokowi-dicetak-di-pasar-pramuka-politisi-pdip-buka-suara-parasot
Transkrip
00:00Kita beralih ke polemik ijasa Presiden ke-7 Jokowi Dodo yang terus memunculkan kontroversi.
00:05Belakangan politisi PDIP hingga relawan Jokowi tegas membantah pengakuan Bitor Suryadi
00:11yang menjurigai jika ijasa Jokowi dicetak di Pasar Pramuka kalah maju dalam kontestasi Pilgub DKI Jakarta.
00:30Hasil lapor Bareskrim Polri yang menyatakan ijasa Jokowi asli
00:48nyatanya tak juga memadamkan gejolak pihak-pihak yang masih meyakini jika ijasa keluaran UGM itu palsu.
00:56Apalagi beberapa pekan terakhir muncul pengakuan politisi PDI Perjuangan
01:00yang juga mantan anggota DPR Bitor Suryadi di podcast Abraham Samad yang membuat GGR.
01:07Secara belak-belakan Bitor membeberkan awal mula pembuatan ijasa dan berbagai dokumen Jokowi
01:13kala tim Solo datang ke Jakarta untuk pengurus pencalonan Jokowi dalam Pilgub DKI tahun 2012.
01:20Jadi Solo itu pada awal 2012 itu datang ke Jakarta
01:26Pak Jokowi nih rombongannya Pak Jokowi
01:29Di antara rombongan itu ada nama-nama-nama ini ketemulah dengan kawan-kawan di DKI
01:34Nah dari DKI itu mereka terus bikin pertemuan-pertemuan
01:38terus bertemulah di jalan Cikini itu.
01:43Pengakuan Bitor pun dinilai tidak valid
01:45Andi Azwan yang merupakan sekretaris tim kampanye Jokowi Ahok
01:49menangkap penyebutan nama lokasi pertemuan yang tidak sesuai.
01:54Bang Beto itu kan dari katanya-katanya
01:56dia tidak melihat langsung seperti apa kan gitu
01:59apalagi dia mengatakan 2012
02:02karena saya di 2012 itu
02:04saya kan adalah di tim kampanye Jokowi Ahok
02:07Pilgub DKI
02:08di tim sosialasi kampanye
02:10yang sehari-hari memang itu adalah di markas yang namanya Borobudur 22
02:15kalau Bitor ngomongin kan menteng 22 itu aja sudah salah.
02:19Tak hanya itu Bitor bahkan membeberkan alasan kesamaan foto Jokowi di setiap dokumen
02:25dan menyebut nama Prasetyo Edy
02:27sebagai sosok yang menerima dokumen yang dituding hasil cetakan pasar pramuka itu.
02:32Dokumen nikah, dokumen apa
02:35sampai itu semua dibikinin
02:37termasuk surat keterangan sehat dari rumah sakit
02:42tidak kena narkoba
02:44terus apalagi ya
02:46surat nikah
02:48segala macam itu dibikin
02:49foto nikah, foto ijazah, foto SMA, foto andus, sama semua.
02:54Kenapa Bitor tahu bahwa fotonya itu sama semua?
02:57Kan dibilang kan
02:59dokumen itu setelah siap
03:01pada 2012 kan
03:03diserahkan ke Mas Pras
03:05Mas Pras terus dikasihkan ke KPUD
03:08sudah itu Jokowi maju ke Presiden
03:13nah masuk ke Presiden
03:14masuk ke administrasi DPP
03:16nah orang DPP bilang
03:18Bang ini fotonya sama semua nih
03:21tak terima itu dengan rekan satu partainya itu
03:25mantan ketua DPRD DKI Jakarta
03:27Prasetyo Edy pun mempertanyakan
03:29motif Betor menyerang PDIP
03:31dan saya pernah menelpon Bitor
03:36bos
03:37informasi lu dari mana yang bener
03:41yang mendaftarkan itu gak ada yang namanya Dini Iskandar
03:44tidak ada yang namanya Indra Kramadipa
03:47tidak ada yang namanya Widodo
03:49yang ada saya nyebut Pras
03:51terus Marihot Nabi Tubulu
03:53sebagai Kepala Sekretariat
03:55tim pemenangan yang punya anak
03:56gue namanya Dini Iskandar
03:57terus Isna ini dari Solo
03:59dan syari itu
04:01loh kok bisa dia membuat narasi yang seperti itu
04:05apakah ini ada
04:05ada apa dengan Bitor
04:07dengan PDIP perjuangan
04:09sementara itu
04:11perkembangan kasus ijazah Jokowi
04:12di Polda Metro Jaya
04:14yang menyeret Roy Suryo CS
04:15kini sudah memeriksa 50 orang sebagai saksi
04:18serta mengumpulkan keterangan ahli
04:20yakni Dewan Pers dan Digital Forensik
04:23objek perkara yang kedua ini
04:25dasarnya 5 laporan polisi
04:27menghasut orang lain untuk melakukan
04:30perbuatan pidana
04:32serta menyebarkan berita bohong
04:35yang disebarkan melalui media elektronik
04:39terlapornya adalah Saudara RS
04:42di sisi lain selaku terlapor
04:45Roy Suryo meyakini
04:46jika tuduhan penghasutan
04:47yang ditujukan ke dirinya
04:49akan sulit diproses
04:51jika tanpa bukti adanya korban yang terhasut
04:54dilaporkannya adalah menghasut
04:56tapi mungkin laporannya gak baca kali ya
04:59ke pusat MK
05:01tapi nanti gak apa-apa
05:02bahwa MK itu
05:03sudah kemudian memutuskan
05:05bahwa pasal 160 KUHP itu
05:07itu hanya bisa
05:08kalau ada bukti delik materialnya
05:10jadi kalau hanya delik formil
05:12itu gak ada korbannya
05:14gak ada yang terbukti menghasut
05:15misalnya menghasut itu gini
05:16saya dilaporkan menghasut
05:19terus yang dituduhkan harus ada
05:20siapa yang terhasut
05:21siapa Mastival misalnya
05:22Mastival misalnya tidak terbukti
05:24Mastival itu terhasut
05:25ya gak bisa
05:26hingga kini
05:28Polda Metro Jaya belum menaikkan
05:29status 6 laporan
05:31soal ijasa Jokowi
05:32ke tahap penyidikan
05:33karenanya
05:34Kapolda Metro Jaya disurati
05:36pelaporan Suryo CS
05:37agar memberi atensi
05:39ke para penyelidik
05:40sehingga kasus ijasa
05:42tidak berlarut-larut
05:44Tim Liputan Kompas TV
05:47Terkait dengan ijasa Pak Jokowi
05:52pelibatan saya
05:55hanya berkaitan dengan
06:00proses kelengkapan berkas
06:05administrasi calon presiden
06:08calon wakil presiden
06:09di 2014
06:11saat saya menjabat
06:14sebagai sekretaris
06:16Tim Kampanye Nasional
06:19untuk Jokowi JK
06:212014
06:22saat itu
06:24saya melihat
06:27memegang langsung
06:29ijasa dari Pak Jokowi
06:31juga ijasa
06:33Pak JK
06:34dan
06:36kelengkapan-kelengkapan
06:38administrasi
06:40baik
06:40semua
06:41berkas-berkas
06:43data diri
06:45ijasa sekolah
06:46hingga
06:47ijasa
06:48universitas
06:49dikumpulkan
06:51diserahkan ke
06:52KPU
06:53sebagai persyaratan
06:55pencalonan
06:56Pak Jokowi
06:57dan Pak JK
06:58tugas kami
07:00berakhir
07:01di situ
07:01dan
07:02proses pencalonan
07:04berakhir
07:05saat
07:06ijasa
07:07Pak Jokowi
07:08dan Pak JK
07:09oleh KPU
07:10dinyatakan
07:12sah dan lengkap
07:13sehingga
07:15calon kami
07:16Jokowi JK
07:17berhak
07:18untuk mengikuti
07:20proses pemilihan
07:21presiden
07:212014
07:23Perani Bersatu
07:24menyurati
07:25Kapolda Metro Jaya
07:26agar memberi
07:27atensi
07:27atas percepatan
07:29perkara yang menyeret
07:30Roy Suryo CS
07:30tersebut
07:31pelapor
07:39memiliki
07:40ijasa
07:40S1
07:41palsu
07:41skripsi
07:43palsu
07:44berikut lembar
07:45pengesahannya
07:46laporan polisi
07:47dari pelapor
07:47saudara
07:49insinyur
07:50HJW
07:52penyelidik
07:53sudah
07:53memeriksa
07:5449
07:55saksi
07:57dalam tahap
07:58penyelidikan
07:59objek perkara yang kedua
08:01ini dasarnya
08:025 laporan polisi
08:03yang beberapa
08:04laporan polisi
08:05itu ditarik
08:06dari beberapa
08:07pores
08:07objek
08:08perkaranya
08:09adalah
08:09menghasut
08:12orang lain
08:13untuk mengetahui
08:15atau
08:16maaf
08:17menghasut
08:17orang lain
08:18untuk melakukan
08:19perbuatan
08:20pidana
08:21serta
08:22menyebarkan
08:23berita bohong
08:24yang disebarkan
08:26melalui
08:27media elektronik
08:28terlapornya
08:29adalah
08:29saudara
08:30RS
08:31dan kawan-kawan
08:33penyelidik
08:34sudah melakukan
08:35pengambilan keterangan
08:35terhadap
08:3650 saksi
08:37itu legal opinion
08:40yang sudah diterima
08:41juga dua
08:41dari Dewan Pers
08:43dan juga
08:44dari
08:45Digital Forensik
08:47saya
08:53Muhammad Syahreza
08:54saksikan program-program
08:56Kompas TV
08:57melalui siaran
08:58digital
08:59DTV
08:59dan media streaming
09:00lainnya
09:01Kompas TV
09:02independen
09:03terpercaya
09:04selamat menikmati

Dianjurkan