Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • hari ini
JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding memberikan klarifikasi usai mengimbau agar masyarakat mencari kerja di luar negeri guna mengatasi pengangguran.

"Tidak ada istilah mengusir, saya katakan bahwa ada alternatif pilihan yang cukup menjanjikan yaitu bekeja di luar negeri," ujar Karding, Jakarta, pada Sabtu (28/6/2025).

Ia mengatakan bahwa saat ini ketersediaan lapangan kerja di luar negeri cukup banyak hingga mencapai 1,6 juta lowongan.

"Sesuatu yang dapat membantu mengurangi pengangguran, kemiskinan dan juga mberdampak pada pertumbuhan ekonomi, saat ini ada 1,6 juta job order dan job order ini adalah permintaan pekerjaan," tambahnya Karding.

Sebelumnya, Menteri P2MI Karding mengatakan guna mengatasi angka pengangguran dirinya mendorong masyarakat untuk bekerja di luar negeri secara resmi.

Hal itu disampaikan Karding dalam pidatonya di Universitas Diponegoro (UNDIP), Semarang, 26 Juni 2025.

Baca Juga Pekerja Migran asal Sulsel yang Jadi Korban Penikaman di Malaysia Dipulangkan Melalui Nunukan di https://www.kompas.tv/regional/602148/pekerja-migran-asal-sulsel-yang-jadi-korban-penikaman-di-malaysia-dipulangkan-melalui-nunukan

#karding #kerja #luarnegeri


Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/602348/klarifikasi-menteri-karding-usai-imbau-warga-kerja-di-luar-negeri-atasi-pengangguran-tak-mengusir
Transkrip
00:00Jadi kemarin saya memberikan kuliah umum di Universitas Diponegoro.
00:09Salah satu poin yang saya sampaikan adalah kebaikan atau poin keuntungan jika kita bekerja di luar negeri.
00:23Karena sebenarnya bekerja di luar negeri itu selain gajinya besar, juga kita menimbah pengalaman, kita melakukan transfer knowledge, transfer skills, dan bisa membangun networking global.
00:44Dari situ sebenarnya saya melihat, saya menyatakan bahwa ini kita harus bekerja di luar negeri.
00:56Artinya job order yang kosong, yang kosong dalam artian yang ada ini tidak terisi selama ini, sebaiknya diisi oleh masyarakat Indonesia.
01:09Jadi saya tidak pernah menyatakan, kalian harus cari kerja di luar negeri. Enggak.
01:16Ada dua pilihan bekerja hari ini.
01:20Yang pertama, bekerja di dalam negeri itu menjadi kewenangan Menteri Tenaga Kerja.
01:28Kalau bekerja di luar negeri, memang urusan saya.
01:31Jadi saya sebagai Menteri ini ada dua tugasnya.
01:35Satu, ya dari Pak Prabowo ya.
01:38Satu, melindungi seluruh pekerja migran Indonesia yang ada.
01:42Yang bekerja di luar negeri, dari kekerasan, eksploitasi, dan juga human trafficking atau TPPO.
01:50Yang kedua, saya harus menjadikan peluang kerja di luar negeri ini sesuatu yang dapat membantu mengurangi pengangguran, kemiskinan, dan juga berdampak pada pertubuhan ekonomi masyarakat.
02:10Nah, sekarang ini ada 1,6 sampai 1,7 job order.
02:17Dan job order ini adalah permintaan pekerjaan.
02:21Maka, saya kira kita baru mengisi 297 ribu.
02:25Nah, 297 ribu ini, itu kan masih ada 1 juta lebih, 1 juta 200 lebih atau 1 juta 300 lebih.
02:35Yang, apa namanya, yang belum terisi.
02:41Sebenarnya karena masyarakat tidak, mungkin belum tahu informasinya, maka sebenarnya di luar negeri banyak kesempatan.
02:49Banyak kesempatan untuk bekerja.
02:51Nah, memang untuk bekerja ke luar negeri, ini juga tidak mudah.
02:56Ya, oleh karena itu harus ada beberapa syarat.
02:59Nah, jadi saya ini menteri yang memang tugasnya melindungi pekerjaan mikran,
03:05tapi juga tugasnya mencari pekerjaan di luar negeri untuk warga kita yang mau bekerja di luar negeri.
03:11Yang mau ya, yang mau.
03:13Karena ada pilihan di sini, dalam negeri.
03:15Nah, jadi, syarat saya sebagai menteri bagaimana?
03:19Mereka berangkat bekerja harus aman.
03:21Tidak boleh, harus terlindungi, ya, dari kekerasan, eksploitasi, pelanggaran hak-hak kerja, dan seterusnya, dan seterusnya.
03:31Itu yang mereka harus, harus kami lindungi dari mereka.
03:37Nah, bagaimana supaya aman?
03:39Anda harus berangkat secara prosedural.
03:42Anda harus punya skill.
03:43Harus punya pengetahuan tentang negara setempat.
03:48Harus punya mental yang bagus.
03:50Harus punya bahasa yang bagus.
03:52Dan, kalau sudah di sana,
03:55selain tadi yang saya sampaikan keuntungan-keuntungan itu,
03:59mereka juga bisa jadi duta-duta bangsa.
04:01Duta apa saja?
04:02Duta ekonomi, duta budaya, duta pariwisata.
04:04Nah, jadi konteknya saya bicara itu adalah tidak ada istilah mengusir.
04:10Saya mengatakan bahwa ada alternatif pilihan yang cukup menjanjikan, yaitu bekerja di luar negeri.
04:21Ya, jadi kita perlu melihat data bahwa menurut Menteri Tenaga Kerja,
04:33ada 26 ribu kemungkinan potensi kena PHK sampai akhir 2025.
04:44Tetapi menurut Pak Luhut,
04:46ada sekitar potensi 70 ribu serapan tenaga kerja sampai akhir tahun.
04:55Kita lihat pemerintahan Pak Prabowo berusaha semaksimal mungkin
05:03untuk menciptakan lapangan pekerjaan dalam negeri lewat investasi.
05:09Yang kedua, yang nyata di depan kita, satu lewat MBG.
05:13MBG ini kemungkinan akan menyerap tenaga kerja sekitar 2 jutaan.
05:19Dan kooperasi merah putih itu akan menyerap sekitar juga 2 jutaan lebih.
05:26Nah, di satu sisi harus kita lihat bahwa angkatan kerja kita yang produktif,
05:32sekarang ini ada 152,2 juta.
05:36Dan setiap tahun pertambahan angkatan kerja kita itu 4 juta.
05:42Nah, jadi dari upaya-upaya pemerintah untuk menciptakan investasi,
05:49kemudian untuk menggalang beberapa program yang melibatkan
05:53atau bisa berpotensi menyerap tenaga kerja,
05:56nah pilihan lainnya untuk mengurai kemungkinan pengangguran 7 juta ini adalah
06:03bekerja ke luar negeri.
06:05Nah, bekerja ke luar negeri kita punya job order 1,7,
06:08baru kita isi 297 ribu, berarti masih ada sekitar 1,4 juta.
06:15Inilah yang akan kita desain untuk menjadi pilihan-pilihan penyerapan angkatan kerja di Indonesia.
06:27Seperti contoh misalnya, kemarin saya memberikan kuliah umum di Poltekes.
06:32Jadi Poltekes ini lulusan setiap tahun 5 ribu.
06:35Saya tanya kepada para pengajak yang terserap 60 persen, 40 persennya,
06:44gimana caranya kita mengatasinya?
06:46Nah, ini harus ada upaya-upaya lain.
06:49Makanya penyerapan angkatan kerja di dalam negeri diupayakan oleh pemerintah
06:55dengan kerja kerasnya hari ini.
06:57Yang kedua, pilihan lain adalah bekerja ke luar negeri.
07:02Nah, tugas saya selaku menteri menyiapkan segala hal
07:05supaya mereka yang beragat ke luar negeri ini aman.
07:08Dan kita tahu bahwa kalau kita bisa menempatkan 297 ribu saja,
07:15maka itu akan juga memberi pengaruh pada devisa negara.
07:18Devisa negara yang lahir, yang ada ketika kita mengirim 297 ribu adalah 253,3 triliun.
07:29Kalau kita misalnya mengirim 425, maka devisa negara yang masuk adalah 439 triliun.
07:37Signifikan berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi 0,46 persen.
07:42Jadi, tidak ada satu maksud bahwa rakyat Indonesia bekerjalah di luar negeri
07:49karena di dalam negeri tidak ada pekerjaan, tidak ada itu.
07:52Saya menyatakan di kuliah umum itu bahwa ini ada pilihan-pilihan.
07:57Pilihan alternatif yang juga sangat menguntungkan
08:00karena kita mengirim tenaga kerja ke luar negeri itu bagian dari
08:05menginvestasikan sumber daya manusia kita.
08:12Saya Sintia Rompas, saksikan program-program Kompas TV
08:19melalui siaran digital, pay TV, dan media streaming lainnya.
08:24Kompas TV, independen, terpercaya.
08:27Terima kasih telah menonton!

Dianjurkan