Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • 23/6/2025
Video Lengkap

PERINGATAN TUHAN DI AKHIR ZAMAN 
(BAG 8) Menyelamatkan diri sendiri
https://dai.ly/k3R6POmKHpm8nJDiUtS







Transkrip
00:00Jadi saudaraku sekalian, ini praktis, teknis, tetap inilah kesucian.
00:10Kesucian bukan sesuatu yang bersifat mistik, natural, praktis, teknis.
00:18Kata yang kita ucapkan, kalimat yang kita ucapkan, narasi yang kita bangun.
00:25Kamu waktu balas SMS orang misalnya gini.
00:30Kamu sih.
00:31Cuma kamu sih.
00:34Hanya kata kamu sih.
00:37Itu pun kalau tidak patut, tidak perlu, tidak boleh.
00:44Kalau saudara marah, tapi saudara tidak mengungkapkan marah,
00:48tapi dengan cara menyakiti orang, terima kasih ya.
00:53Padahal tidak dengan tulus, itu tidak boleh.
00:57Tidak boleh.
00:59Atau kita memuji orang yang berlebihan.
01:02Emang kamu luar biasa.
01:04Itu juga tidak perlu.
01:06Terima kasih.
01:07Cukup, kamu luar biasa banget ya.
01:11Saya kagum.
01:12Kalau begitu-begitu itu membuat kita tidak lurus.
01:18Itu saldo.
01:19Nanti banyak lagi sebab, kalau kuliah ya Pak, ada banyak mata kuliah.
01:30Majornya banyak, mata kuliahnya banyak.
01:33Mata kuliah itu banyak, tapi kehidupan mata kuliahnya tidak kalah banyak.
01:38Ngerti maksud saya?
01:42Loh, ada yang mana ya?
01:46Macem-macem.
01:48Dan Tuhan tahu bagaimana membuat kurikulum untuk setiap individu.
01:54Kalau SMA, semua kurikulumnya sama.
01:59Semua SMA di Indonesia.
02:03Perguruan tinggi bisa punya kurikulum yang sama.
02:05Mungkin ada muatan muloknya, muatan lokal yang berbeda.
02:10Tetapi Allah menggarap setiap individu dengan kurikulum-kurikulum khususnya.
02:17Jadi betapa kita istimewa.
02:20Dan mestinya kita memiliki kepedulian terhadap penggarapan Allah tersebut.
02:28Fokus kita banyak.
02:31Sampai kita meleset untuk fokus pada diri sendiri terkait pencapaian kesucian atau kesalahan.
02:40Agar didapati tak bercatat dan tak bercelah.
02:47Saya ulangi ya, nanti kalau Anda melihat kedasiatan Allah.
02:54Kalau setara tanya, Pak baca buku mana ngomong gitu?
02:58Saya enggak baca buku mana-mana.
03:00Saya diam, saya merenung.
03:04Ya kalau percaya, kalau tidak ya enggak apa-apa.
03:07Saya berjalan dengan Tuhan.
03:11Kalau buat saya, saya mesti mengklaim Tuhan yang mengajari saya.
03:15Nanti kalau kamu melihat kedasiatan, baru kamu tahu.
03:21Enggak usah mikir orang lain.
03:23Kau mikir dirimu sendiri saja.
03:25Kamu kewalahan.
03:28Amin.
03:31Mengerti maksud saya, Pak?
03:33Nah sekarang kita gagal fokus.
03:35Fokus kita mesti kepada diri sendiri bagaimana mencapai kesucian, kekudusan.
03:41Standar Allah didapati tak bercatat, tak bercelah.
03:45Urusan kita banyak.
03:47Dan kita melakukan itu memang bukan untuk diri kita sendiri.
03:52Kita mau menolong.
03:54Ya memenuhi tanggung jawab kita, orang tua, anak, dan lain-lain.
03:58Oke, oke.
04:01Tapi jangan lupa kesucianmu.
04:05Mu.
04:08Kalau kamu fokus kepada kesucianmu,
04:14kamu nanti akan mengusahakan kesucian untuk orang lain.
04:17Perdamaianmu dengan Allah.
04:22Dengan mengusahakan hidup tak bercatat, tak bercelah.
04:26Maka kamu juga akan mengusahakan perdamaian orang lain dengan Allah.
04:32Kasihlah sesamamu manusia seperti kamu mengasihi dirimu sendiri.
04:39Mengerti saudara?
04:40Apa yang saya katakan dari awal sampai sekarang ini nyambung.
04:44Tapi saya ulangi lagi, saya ulangi lagi.
04:47Takut saudara gak nangkep petanya.
04:49Ini loh, saya ulangi lagi, saya ulangi lagi.
04:53Bagaimana membuat perdamaian dengan Allah?
04:57Habisi saldumu.
04:59Jadi sementara ngurus anak, ngurus suami, atau ngurus istri, atau ngurus pekerjaan.
05:05Kita mengurus diri sendiri dengan menghabisi saldo dosa atau kodra dosa yang ada pada diri kita.
05:17Supaya perbuatan salah makin kurang makin tidak ada.
05:20Ini potensi.
05:21Nangkep saya ngomong apa?
05:26Bukan tidak boleh ngurus anak, gak boleh ngurus karir, bisnis.
05:31Bukan.
05:32Sementara kita melakukan semua kegiatan itu, Allah turut bekerja dalam segala hal.
05:39Fokus pada dirimu.
05:42Allah memakai semua keadaan itu untuk menghabisi saldo kodra dosamu.
05:47Sambil menyelam minum air, betul.
05:57Air kehidupan, air kesucian.
06:01Jadi kalau kita ngurus karir, bisnis, pekerjaan, anak, orang tua, harus.
06:08Tetapi di balik atau di tengah-tengah pergumulan aktivitas itu, kita punya fokus yang orang tidak lihat.
06:17Bagaimana kita menghabiskan saldo kodra dosa di dalam diri kita?
06:24Turi tepuk tangan.
06:27Amin.
06:29Nah banyak orang pas, pas, pas, pas.
06:32Kita yang skip sendiri.
06:37Misalnya Anda ngurus orang tua.
06:40Ini mama cerewet amat sih.
06:42Ngerti enggak cerewetnya mamamu itu mengkikis kodra dosamu.
06:48Ternyata kamu belum sabar kan?
06:51Itu saldo.
06:53Ya Tuhan kalau aku punya mama enggak cerewet seperti dia.
06:56Aduh betapa bahagianya.
06:58Celaka kalau aku punya mama enggak cerewet.
07:01Amin.
07:02Ngurus mama.
07:06Yang cerewet itu mengkikis kodra dosa kita.
07:11Aduh Tuhan cari nafkah berat amat sih.
07:14Berkati Tuhan lancarkan jalan bisnis ini.
07:18Tuhan enggak bikin lancar.
07:20Tapi dalam kesulitan bisnis tersebut,
07:23Allah mau mengkikis kodra dosamu.
07:25Supaya engkau mengenali saldo kodra dosamu.
07:29Beri tepuk tangan.
07:32Amin.
07:34Semua peristiwa.
07:36Apalagi hal-hal yang menyakitkan.
07:39Hal-hal yang menguras emosi perasaan kita.
07:42Itu biasanya ada sesuatu yang luar biasa Tuhan kerjakan.
07:45Saya mention berkali-kali.
07:49Saya sakit covid.
07:51Antara hidup dan mati.
07:53Anak kesayangan satu-satunya perempuan depresi.
07:57Yuk pikir saya enggak stres.
07:59Stres!
08:00Tapi itu bagian dari pengkikisan kodra dosa saya.
08:09Kok Pak R.S. enggak malu Pak cerita sama orang?
08:11Ya memang hidup itu begini.
08:13Dan anak saya berkata,
08:14enggak apa-apa, Pak cerita sama orang.
08:16Supaya orang-orang tahu bahwa depresi itu bukan dosa.
08:19Itu penyakit.
08:21Harus ditanggulangi.
08:22Ya tentu oleh kemurahan Tuhan ya
08:24pulih 90 persen hari ini.
08:32Sekarang anak saya kuliah di Atma Jaya, saudara.
08:35Ambil psikologi.
08:39S2 psikologi.
08:40Saya lihat ya bagaimana belajar, bagaimana presentasi, bagaimana bukunya bahasa Inggris.
08:48Berat-beratnya tapi bisa.
08:52Bukan mau sombong, enggak.
08:54Saya cuma mau beritahu.
08:57Kita bisa melewati.
09:00Kita bisa melewati.
09:03Hal-hal yang menggoncangkan emosi perasaan,
09:07mengobrak-abrik kenyamanan kita.
09:10Wah, itu merupakan momentum yang luar biasa.
09:15Alam menghabisi saldo kodrat dosa kita.
09:19Saya akan khutbakan terus soal saldo ini.
09:23Saya enggak baca orang soal saldo ini.
09:25Enggak ada.
09:26Saya alami sendiri.
09:27Saya alami sendiri.
09:29Saya bergumul.
09:31Bukankan saya baca buku orang, saudaraku.
09:34Dan saya kira saudara bisa mengerti bahwa
09:36apa yang saya katakan ini benar.
09:38Maka kalau saudara mengasihi Tuhan,
09:44saudara akan peka melihat semua kejadian dan peristiwa
09:49yang di dalamnya alam memproses kita.
09:52Enggak lama hidup ini.
09:54Waktu kita nanti di hadapan tata pengadilan Tuhan,
09:57di dalam kedasyatan di hadapan alam,
09:59indahnya kerajaan surga,
10:01kengerian api kekal,
10:04kita sudah tidak punya saldo dosa.
10:06Dan kita telah mengentar orang-orang yang kita cintai juga
10:12untuk ada di hadapan alam.
10:14Amin?
10:15Amin?
10:15Oleh sebab itu,
10:19apa yang dikatakan di ayat 14 ini?
10:23Usahakan kamu kedapatan tak bercacat
10:26dan tak bercelah.
10:27Hidup dalam perdamaian dengan Allah.
10:31Jadi kalau saudara merasa,
10:32kok saya tidak cun banget ya?
10:35Saldumu sebenarnya masih banyak.
10:37Dan Allah tidak bisa mengingkari dirinya.
10:41Allah berkata,
10:43kuduslah kamu sebab aku kudus.
10:47Kita tidak bisa melihat diri kita dengan benar.
10:53Tapi Tuhan yang tahu keadaan kita.
10:57Aku terakhir yang tadi dinyanyikan,
11:05Tuhan menyelidiki jalan hidupku.
11:10Dina tadi mulai menyanyikan referennya ya.
11:14Kini ku buka hatiku,
11:21Selidikilah dan kenali aku.
11:28Benar?
11:29Ku sedia kau periksa selalu,
11:36Adakah jalan hidupku serong?
11:42Tuhan ku tuntun aku,
11:53Bawaku sampai ke surga.

Dianjurkan