Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • kemarin dulu
JAKARTA, KOMPASTV - Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan patroli memantau kondisi Pulau Kawei dan Pulau Gag di Raja Ampat, Jumat (12/6/2025).

Kehadiran tambang nikel menjadi kekhawatiran bagi ekosistem laut di pulau-pulau Raja Ampat.

Tim KKP bergegas memastikan bahwa semua kegiatan tambang nikel mematuhi regulasi yang berlaku.

Tim KompasTV tiba di pulau ini sehari sebelum izin usaha pertambangan perusahaan dicabut oleh pemerintah.

Dalam patroli Tim KKP tidak hanya memeriksa aktivitas tambang tetapi fokus pada pemanfaatan ruang laut dan pulau-pulau kecil termasuk menyelam untuk monitor kondisi ekosistem di pesisir pulau.

Pulau Gag tentu punya potensi pariwisata yang sangat besar namun di balik keindahan alamnya.

Meski begitu Pulau Gag juga menghadapi tantangan aktivitas tambang di pulau ini akan menjadi ancaman serius bagi ekosistem laut dan hutan di pulau ini.

Video Editor: Novaltri

Jurnalis: Wafiq Azizah

Kameramen: Riky Sultana

Produser: Yuilyana Wen

#kkp #rajaampat #tambangnikel

Baca Juga Tambang Nikel Raja Ampat Pegang Izin 4 Kementerian yang Berlaku hingga 2033 di https://www.kompas.tv/regional/599396/tambang-nikel-raja-ampat-pegang-izin-4-kementerian-yang-berlaku-hingga-2033



Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/599454/penelusuran-kompastv-bersama-kkp-patroli-jejak-tambang-nikel-pulau-kawei-pulau-gag-di-raja-ampat
Transkrip
00:00Selamat datang di Raja Ampat, sederat.
00:08Destinasi hubisata bahari terindah ada di sini.
00:12Untuk menjaga keindahannya tentu saja ada banyak cara yang perlu dilakukan.
00:16Saat ini kami bersama dengan tim Kementerian Kelautan dan Perikanan
00:20dari Direkturat Jenderal.
00:23Pegawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan akan melakukan pengawasan
00:27terhadap aktivitas tambang nikel yang ada di pulau-pulau kecil di Raja Ampat.
00:32Seperti apa aktivitas yang akan dilakukan? Langsung saja kita berangkat.
00:41Dari Pelabuhan Waisai di Raja Ampat,
00:44Kampi bersama tim patroli KKP berangkat menggunakan armada Napoleon jenis speedboot
00:49dengan tujuan untuk melindungi lingkungan serta sumber daya lautan di Raja Ampat.
00:57Tujuan pertama dalam patroli ini adalah Pulau Kawai,
01:02tempat PT KW Sejahtera Mining berada.
01:07Baik saudara, kita sudah tiba di Pulau Kawai.
01:11Pulau ini merupakan spot pertama yang didatangnya oleh tim patroli
01:16dari Direkturat Jenderal Pegawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan.
01:21Tadi kita sudah melakukan perjalanan kurang lebih 3 jam lebih
01:25di mana jarak dari Pulau Raja Ampat menuju pulau ini berjarak sekitar 60 mil.
01:32Kita akan lihat di dalam seperti apakah proses pertambangan nikel di pulau ini,
01:38apakah masih beroperasi dan bagaimana dampaknya terhadap garis pantai dari pulau ini.
01:44Mari kita cek langsung.
01:45Saat tiba di lokasi, tim KKP langsung bergegas bertugas untuk memastikan
01:53bahwa semua kegiatan tambang nikel mematuhi regulasi yang berlaku.
01:59Kami tiba di pulau ini sehari sebelum isi usaha pertambangan perusahaan ini dicabut oleh pemerintah.
02:06Bapak bisa dijelaskan saat ini di pulau KW, apa saja aktivitas-aktivitas pemantauan yang dilakukan?
02:14Baik, terima kasih.
02:15Kami dari PSDKP, Kementerian Pulau Tanah Perikanan, hadir di PTKMS
02:21sesuai dengan tugas dan fungsi kami untuk melaksanakan kegiatan pengawasan.
02:26Ada dua poin mungkin di sini yang akan menjadi perhatian.
02:33Jadi pertama adalah terkait dengan pengelolaan pesisir dan pulau-pulau kecilnya.
02:40Karena berdasarkan data, pulau KW ini kan di bawah 110 meter persegi.
02:47Nah ini bagaimana ketentuan segala macam itu yang kami harus pastikan kembali
02:53terkait dengan operasional dari PT KSM.
02:57Yang kedua dari sisi pemanfaatan ruang lautnya.
03:01Berdasarkan data juga memang PT KSM sudah memenuhi dan memiliki perizinan PKKPRL.
03:09Namun kita harus kembali memastikan apakah kewajiban-kewajiban yang tercantum pada PKKPRL ini
03:18sudah dipernuhi atau tidak.
03:20Itu sih. Jadi terima kasih sudah diterima dengan baik oleh PT KSM.
03:26Kami bisa melakukan pengawasan.
03:28Mudah-mudahan apa yang nanti menjadi tujuan kami bisa kita laksukan dengan secara efektif dan efisif.
03:35Proses menyelam ini untuk memonitoring langsung kondisi ekosistem di pesisir pulau.
03:44Tim patroli KKP akan menilai apakah ada limpasan tanah di pesisir pulau
03:49yang akan memicu sedimentasi di pesisir.
03:53Adanya sedimentasi ini berpotensi merusak karang dan ekosistem perairan.
03:58Sedara PT KW Bini Sejahtera yang ada di pulau KW ini
04:02berdasarkan informasi yang kami terima sudah ada sejak Agustus tahun 2023.
04:08Dan ternyata sudah tidak beroperasi selama 6 bulan terakhir.
04:13Saya ingin mengajak Anda untuk melihat seperti apa bekas tambang yang ada di pulau ini.
04:19Mari ikuti saya.
04:20Saya ingin mengajak Anda untuk melihat seperti apa bekas tambang yang ada di pulau ini.
04:50Seperti inilah kondisi pesisir dari pulau KW.
04:56Dulunya bagian sebelah sini merupakan dermaga di mana kapal tapal tongkang bersandar di pulau ini
05:06dan mengantarkan tanah dari pulau ini ke Weda di mana Weda itu ada perusahaan nikel yang mengelola smelter di sana.
05:19Jadi dari tim pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan yang melakukan patroli hari ini
05:27selain berfokus pada aktivitas tambang juga melihat langsung dan mengisir pesisir pantai ini.
05:35Tadi dari tim KKP juga sudah melakukan penyelaman untuk memonitoring kondisi pesisir laut.
05:42Karena bisa dibilang yang menjadi kekhawatiran juga adalah apabila hujan turun,
05:47tanah ataupun pasir yang ada di pulau ini akan turun juga membentuk sedimen.
05:55Sedimen ini akan mempengaruhi kondisi terubuk karang yang ada di pesisir laut.
06:02Hal ini juga menjadi sorotan dari tim patroli yang mendatangi pulau KW ini, saudara.
06:08Kita kembali akan mengeksplor dan melihat seperti apa kondisi bekas tambang
06:16karena berdasarkan informasi yang kami terima dari pengelola tambang
06:19bahwa tambang ini saat ini sementara sedang kembali mengurus perizinan di Kementerian ESDM
06:27karena sejak 6 bulan terakhir sudah tidak beroperasi.
06:38Masih dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan dan sumber daya alam
07:06yang ada di kebupaten Raja Ampat, saudara.
07:10Kali ini kami akan kembali untuk mendatangi pulau-pulau yang ada di Raja Ampat
07:16untuk melihat seperti apa aktivitas tambang nikel yang ada di wilayah ini.
07:21Bersama dengan tim Direkturat Jenderal Pegawas Sumberdaya Kelautan dan Perikanan,
07:28kami akan melihat apakah pulau-pulau yang menjadi lokasi tambang nikel ini
07:32mengganggu perikanan lokal atau tidak.
07:35Mari ikuti kami.
07:36Saat ini, saudara kami sudah berada di Pulau Gak, tempat PT Gak Nikel berada.
07:58Pulau ini, saudara, selama beberapa waktu terakhir menjadi sorotan publik
08:02dikarenakan aktivitas tambang yang dinilai akan mempengaruhi ekosistem laut yang ada di pulau ini.
08:10Saya ingin tunjukkan kepada Anda, di belakang saya, saudara, ini adalah bukit yang ada di Pulau Gak.
08:15Di belakang bukit ini adalah lokasi tempat PT Gak Nikel melakukan aktivitas pertambangannya.
08:22Saya juga ingin tunjukkan kepada Anda, di sebelah kanan saya, ini adalah dermaga dari pelabuhan Gak,
08:28tempat kapal tongkang berada dan beroperasi mengangkut nikel dari pulau ini.
08:34Untuk saat ini, PT Gak Nikel tidak lagi beroperasi, dari Kementerian SDM juga sudah mengeluarkan bahwa saat ini PT Gak Nikel sudah tidak beroperasi untuk sementara.
08:45Dan hari ini, kami bersama tim patroli dari Direkturat Jenderal Pegawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan
08:53akan melihat langsung seperti apa kira-kira dampak lingkungan dari aktivitas nikel yang sebelumnya terjadi di pulau ini.
09:02Langsung saja, saudara, mari ikuti kami.
09:15Baik, saat ini saya ingin mengajak Anda juga untuk melihat ini adalah dermaga yang ada di Pulau Gak, saudara.
09:29Ini masih ada kapal tongkang yang ada di sini, ada tukbuk juga.
09:35Nanti kita akan melihat sisi dibalik bukit ini, karena dibalik bukit ini, saudara, adalah lokasi pertambangan nikel dilakukan.
09:47Kita akan melihat dan pejuisuri langsung melihat apakah ekosistem di pesisir pulau ini masih terjaga
09:57atau mungkin terdampak dari aktivitas tambang nikel yang ada di Pulau Gak ini.
10:05Nah, ini, saudara, dermaga dari tambang nikel yang ada di Pulau Gak.
10:18Ada beberapa tukbuk yang ada di sini, kemudian juga ada kapal tongkang.
10:23Kapal tongkangnya masih ada.
10:24Nah, jika kita lihat, saudara, di pulau ini sudah tidak ada pengoperasian tambang nikel,
10:32karena memang pengoperasiannya sudah diberhentikan sementara.
10:37Kita akan lihat lebih jauh lagi sisi lain dari pulau ini.
10:42Saudara, sembari kita menyusuri pesisir dari Pulau Gak,
10:45kami ingin berbincang bersama dengan motoris dan juga warga lokal yang tinggal di Pulau Gak.
10:51Ada Pak Agus.
10:52Pak Agus, bisa diberikan gambaran, Pak.
10:54Anda melihat ekosistem laut yang ada di Pulau Gak, khususnya di pesisir ini,
11:01apakah terganggu sejak adanya pengoperasian tambang nikel ini?
11:05Ya, sejak saya masuk sini 2018,
11:09saya alami luar biasa dengan kehadiran yang agak nikel di sini.
11:12Karena saya pesisir yang operasi, pesisir pantai ini untuk mengecek tongkang
11:19setiap dari jeti, gambir, sampai inkasu.
11:23Dan saya juga sering patroli ke Pulau Gak ini,
11:26sekeliling patroli Pulau Gak tidak ada masalah dengan gak nikel yang kehadiran di sini.
11:32Dan kami sebagai masyarakat sangat peduli dengan kehadiran yang agak nikel.
11:37Anda tidak merasa bahwa laut yang ada di pesisir Pulau Gak ini
11:46terganggu ke ekosistemnya?
11:48Atau ada pengaruhnya juga terhadap profesi Bapak sebagai motoris?
11:53Atau Anda melihat memang Pulau Gak ini sejak dulu hingga sekarang
11:57apakah banyak perubahan signifikan terjadi
11:59dan mengganggu ekosistem hutan dan laut yang ada di sini, Pak?
12:02Ya, selama ini yang saya ada di sini tidak ada yang terganggu.
12:07Lautan tetap stabil dalam kondisi yang memang hijau-biru
12:11dan tidak ada potensi yang membahayakan untuk masyarakat.
12:16Dan masyarakat sangat mendukung dan kami sebagai masyarakat
12:19dalam umumnya sangat mendukung dengan kehadirannya Gak nikel di sini.
12:22Demikian.
12:23Baik, terima kasih Pak Agus.
12:25Dan saya kembali akan mengajak Anda, Sudara,
12:27untuk melihat sisi dari Pulau Gak ini.
12:32Karena memang pulau ini, Sudara, luasnya 6.500 hektare berada di Kepulauan Raja Ampat.
12:41Dan tentunya ada banyak warga lokal yang tinggal di sini.
12:45Dari pemantauan kami saat ini, di sisi dari Pulau Gak ini masih terlihat asri.
12:53Tidak ada perbedaan signifikan ya menurut warga.
12:59Warga sempat mengatakan bahwa di sisi sebelah sini tidak ada perubahan signifikan
13:02ataupun juga pengaruh dari pengoperasian tambang nikel yang ada di sini.
13:06Namun, tentunya dari PT Gak nikel yang sebelumnya juga sudah memberikan pernyataannya
13:17bahwa akan berkomitmen begitu untuk menjaga kelesarian lingkungan dan juga laut yang ada di sini.
13:23Tentu ini menjadi perhatian kita bersama bahwa sebenarnya ekosistem yang ada di Pulau Gak ini
13:32harus selalu untuk dipertahankan, apalagi masyarakat yang tinggal di Pulau Gak ini
13:39bergantung pada alam, profesinya nelayan, ada juga yang berkebun,
13:46profesinya bergantung pada hutan yang ada di Pulau Gak ini.
13:50Tentunya warga lokal jangan sampai terdampak dengan kerusakan ekosistem yang ada di Pulau Gak.
14:02Sebelumnya banyak organisasi lingkungan dan masyarakat sipil
14:07yang mengadvokasi perlindungan terhadap Pulau Gak ini dan ekosistemnya.
14:11Dalam patroli ini, KKP mengimbau kepada seluruh masyarakat dan pelaku usaha
14:31untuk mematuhi peraturan yang ada dan tidak melakukan aktivitas yang dapat merusak lingkungan.
14:38Patroli ini akan terus dilakukan secara berkala
14:42untuk memastikan keberlangsungan ekosistem di Raja Ampat tetap terjaga.
14:48Dari Raja Ampat, Papua Barat Daya, saudara, dibutuhkan komitmen besar
14:56untuk menjaga keindahan ekosistem, alam, dan juga bawah laut dari Raja Ampat.
15:04Menjaga Raja Ampat, sama halnya menjaga Indonesia.
15:07Dibutuhkan komitmen kerjasama dari semua pihak
15:10untuk bisa terus menjaga alam kita untuk generasi di masa yang akan datang.
15:15Wafiq Azizah, Rifki Sultana, Kompas TV, Raja Ampat, Papua Barat Daya.
15:22Terima kasih telah menonton!

Dianjurkan