JAKARTA, DIO-TV.COM, Minggu, 1 Juni 2025 -Utamakan Azas Kemandirian, Bantuan Luar Negeri Agenda Utama Politik Luar Negeri Pembangunan IKN, Turunkan Derajat Bangsa, Kata Dr Dino Patti Djalal, Mantan Duta Besar Indonesia di Amerika Serikat. ***
Kategori
🗞
BeritaTranskrip
00:00Pembangunan Ibu Kota
00:30Penuhnya urusan dalam negeri mereka dan masalah kedaulatan, bahkan masalah martabat dan harga diri bangsa.
00:36Karena itu saya menghimbau mari kita bangun IKN dengan mengedepankan azas kemandirian.
00:42Kalau ada kerjasama teknis dengan pihak di luar negeri yang pasti akan ada dan harus ada, termasuk juga tender perusahaan asing untuk proyek-proyek tertentu, maka ini bisa dihandal oleh menteri atau pejabat terkait.
00:55Tapi jangan jadikan bantuan internasional untuk IKN sebagai agenda utama politik luar negeri Indonesia.
01:02Karena ini dapat menurunkan derajat kita di mata negara sahabat dan juga bisa menimbulkan politik hutang budi yang kalau kita tidak hati-hati bisa berdampak pada pelaksanaan politik luar negeri bebas aktif Indonesia.
01:15Bahwasannya investor asing belum ada atau belum banyak yang masuk ke IKN mungkin suatu blessing in disguise.
01:21Biarkan sejarah dan generasi Indonesia ke depan dengan bangga mencatat bahwa kita membangun ibu kota negara sendiri dengan imajinasi, sumber daya, pendanaan, dan keringat bangsa kita sendiri.
01:35Kalau penerapan azas kemandirian berarti pembangunan IKN akan lebih lamban, tidak apa-apa.
01:40Kan tidak ada keperluan khusus di mana pembangunan IKN harus buru-buru selesai.
01:45Yang penting pembangunan IKN harus terus berjalan secara konsisten, rapih, tuntas, dan dengan governance dan integritas yang tinggi.
01:54Demikian tiga usulan saya mengenai IKN.
01:56Satu, jangan dikaitkan dengan siklus politik Indonesia.
01:59Dua, jadikan IKN sebagai kota dari, oleh, dan untuk rakyat Indonesia.
02:04Dan tidak perlu kita menjadikannya sebagai kota internasional.
02:07Dan tiga, terapkan azas kemandirian.
02:10Jangan sampai pembangunan IKN menimbulkan hutang budi terhadap negara lain.