JAKARTA, KOMPASTV - Kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Dian Sandi Utama selesai diperiksa polisi, pada Senin (19/5/2025) sore.
Dian mengaku dimintai polisi melengkapi bukti-bukti yang ia miliki dalam 1-2 hari ke depan.
"Karena saya juga lagi ada kegiatan. Mudah-mudahan 1-2 hari ini saya sudah bisa menyerahkan kembali bukti-bukti yang saya lengkapi," kata Dian kepada media.
Ia pun mengaku mengunggah ijazah Jokowi ke media sosial X pada awal April atas inisiatif sendiri.
"Tidak ada perintah itu keinginan sendiri. Saya marah karena Jokowi digitukan. Dijadikan bulan-bulanan sejak, ah kita nggak tau lah tahun berapa itu. Itu aja sebenarnya. Ketika beliau sudah selesai,tiba-tiba hari ini beliau sudah selesai jadi presiden, tapi masih saja diserang, itu saya tidak terima. Itu yang membuat saya ikut tampil lah untuk menyerahkan ini sebagai, dan mencari-cari bukti bahwa beliau ini benar telah menyelesaikan kuliah," jelasnya.
Sebelumnya Dian Sandi dipanggil polisi untuk menjadi saksi dalam kasus tudingan ijazah palsu Joko Widodo.
Dian Sandi terpantau mengunggah foto ijazah Jokowi melalui akun X miliknya pada 1 April 2025.
Produser: Yuilyana
Thumbnail Editor: Lintang
#psi #ijazahjokowi #jokowidodo
Baca Juga Rasa Haru Mbah Sumbuk, Berangkat Haji di Usia 109 Tahun di https://www.kompas.tv/regional/594253/rasa-haru-mbah-sumbuk-berangkat-haji-di-usia-109-tahun
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/594261/kader-psi-dian-sandi-unggah-ijazah-jokowi-tak-terima-jokowi-digitukan
Dian mengaku dimintai polisi melengkapi bukti-bukti yang ia miliki dalam 1-2 hari ke depan.
"Karena saya juga lagi ada kegiatan. Mudah-mudahan 1-2 hari ini saya sudah bisa menyerahkan kembali bukti-bukti yang saya lengkapi," kata Dian kepada media.
Ia pun mengaku mengunggah ijazah Jokowi ke media sosial X pada awal April atas inisiatif sendiri.
"Tidak ada perintah itu keinginan sendiri. Saya marah karena Jokowi digitukan. Dijadikan bulan-bulanan sejak, ah kita nggak tau lah tahun berapa itu. Itu aja sebenarnya. Ketika beliau sudah selesai,tiba-tiba hari ini beliau sudah selesai jadi presiden, tapi masih saja diserang, itu saya tidak terima. Itu yang membuat saya ikut tampil lah untuk menyerahkan ini sebagai, dan mencari-cari bukti bahwa beliau ini benar telah menyelesaikan kuliah," jelasnya.
Sebelumnya Dian Sandi dipanggil polisi untuk menjadi saksi dalam kasus tudingan ijazah palsu Joko Widodo.
Dian Sandi terpantau mengunggah foto ijazah Jokowi melalui akun X miliknya pada 1 April 2025.
Produser: Yuilyana
Thumbnail Editor: Lintang
#psi #ijazahjokowi #jokowidodo
Baca Juga Rasa Haru Mbah Sumbuk, Berangkat Haji di Usia 109 Tahun di https://www.kompas.tv/regional/594253/rasa-haru-mbah-sumbuk-berangkat-haji-di-usia-109-tahun
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/594261/kader-psi-dian-sandi-unggah-ijazah-jokowi-tak-terima-jokowi-digitukan
Kategori
🗞
BeritaTranskrip
00:00Abang mendapatkan dokumen itu sampai akhirnya abang memposting?
00:03Saya tadi kalau saya tidak salah itu hanya satu hari lah.
00:07Hanya satu hari, dari saya dikasih itu langsung saya posting.
00:10Hanya satu hari.
00:11Tapi kan ada peristiwanya yang melatar belakangi.
00:14Jadi ketika saya menceritakan itu ke akun X itu,
00:18sampai saya membuat, sampai saya memiliki sebuah tulisan yang panjang tentang utas itu,
00:22itu kan risetnya lama.
00:24Kita bukan berbicara ijazah itu ya,
00:26tapi riset tentang bahwa benar apa tidak Pak Jokowi itu berkuliah itu kan udah lama.
00:30Sampai akhirnya saya dikirimkan ini loh, ijazah Pak Jokowi gitu.
00:34Nah, teman yang mengirimkan saya ini kan juga memberikan referensi kepada saya bahwa
00:38jangan takut untuk memposting itu.
00:42Bahasanya begitulah, jangan nak khawatir karena ini sudah dipublikasi oleh UGM.
00:46Ini juga sudah dipublikasi oleh salah satu ahli forensik gitu.
00:52Nanti yang abang posting dengan barang bukti yang tadi sempat ditunjukkan,
00:58barang bukti yang sudah diserahkan oleh Pak CW ke penyidik.
01:01Pak CW siapa?
01:02Pak CW ke penyidikan sudah menyerahkan barang bukti pada saat.
01:06Oh, nggak tahu saya.
01:06Nggak tahu.
01:08Saya nggak ditunjukkan.
01:09Saya hanya menyerahkan barang bukti awal,
01:11untuk kemudian nanti selanjutnya saya juga diminta untuk melengkapi kan,
01:15barang bukti yang lain, saya akan serahkan kembali.
01:17Nunggu jadwal.
01:18Saya tadi diminta untuk besok, tapi saya mungkin belum bisa kalau untuk besok,
01:23karena saya juga lagi ada kegiatan.
01:25Mudah-mudahan satu dua hari ini saya sudah bisa menyerahkan kembali bukti-bukti yang saya lengkapi.
01:29Bang, tapi motif abang memposting unggahan itu yang menyatakan kalau itu asli itu,
01:35ada perintah atau emang keinginan sendiri?
01:37Tidak ada perintah itu keinginan sendiri.
01:39Saya marah karena Jokowi digitukan.
01:42Dijadikan bulan-bulanan sejak, ah, kita nggak tahu lah tahun berapa itu.
01:47Itu aja sebenarnya.
01:49Ketika beliau sudah selesai, tiba-tiba hari ini beliau sudah selesai jadi presiden,
01:54tapi masih saja diserang, itu saya tidak terima.
01:56Itu yang membuat saya ikut tampil lah untuk menyerahkan ini sebagai,
02:01dan mencari-cari bukti bahwa beliau ini benar telah menyelesaikan kuliah.
02:05Bahkan, saya kan dari awal itu saya jalan, cari yang namanya Sipen Maru,
02:10cari yang Sipen Maru itu majalah perintah setelah zaman dulu itu.
02:13Nah, majalah perintah itulah kemudian yang saya jadikan,
02:17bujukan awal untuk mencari siapa-siapa teman Pak Jokowi berkuliah.
02:21Bahkan, majalah perintah itu pun bukan saya dapatkan dari temannya Pak Jokowi,
02:26tapi masih satu dalam kampus Pak Jokowi.
02:29Orang tua teman saya lah di Semarang.
02:30Jadi abang bilang, abang marah ketika ada orang-orang yang memasalahkan pasien ijasa Pak Jokowi.
02:38Menurut abang, apa sih, apa, menurut pandang abang gimana sih sosok Pak Jokowi
02:43sehingga bisa membuat abang sendiri marah gitu di mata abang?
02:47Kalau saya karena pendukungnya ya, kalau saya karena pendukungnya,
02:51beliau ini orang baik lah.
02:52Saya kan dari Lombok, Lombok itu Pak Jokowi itu kalah loh.
02:55Dua kali pilpres kalah, di bawah 30 persen.
02:58Tapi Lombok dibangun begitu bagus gitu sama Pak Jokowi.
03:01Itu aja sebenarnya, karena saya sayanglah sama beliau ini.
03:03Dan saya tidak terima kalau beliau digitu-gitu kan.
03:06Saya ingin mengajak teman-teman ini untuk membahas persoalan ijasa ini dengan kewibawaan.
03:10Yang dibahas ini adalah Presiden.
03:11Presiden dari ketujuh loh, yang punya ijasa.
03:14Yang membahasnya ini para ilmuwan dan pakar-pakar.
03:16Janganlah dibuat jadi bercanda-bercanda gitu.
03:18Ketawa-ketawa, mengatakan begitu.
03:20Itu saya nggak terima itu.
03:21Dibilang inilah, bahkan terakhir itu saya sempat marah gara-gara sampai-sampai buku nikah loh itu kan.
03:29Yang di media-media itu buku nikah, disinggung apa-apa.
03:32Nggak fair lah begitu.
03:33Kalau masih Pak Jokowi ini, saya nggak terima itu.
03:36Digitu-gitu kan.
03:37Kalau memang mereka memiliki data, mereka memang memiliki sesuatu yang membuat itu bisa kuat.
03:42Ya mari kita tunggu aja pengadilan ini.
03:45Jangan kemudian teman-teman ini justru sekarang menggiring opini bahwa tidak percaya pada Polri, tidak percaya pada pengadilan.
03:54Jangan begitulah.
03:55Ini kan negara kesatuan Republik Indonesia punya sistem cara menyelesaikan persoalan-persoalan begini.
04:00Saya ingin mendorong ayolah kita percaya pada kemampuan daripada aparat penegak hukum dalam hal ini Polda Metro Jaya yang menindaklanjuti laporannya Pak Beliau itu, Pak Jokowi.
04:09Untuk kita kemudian tunggu hasilnya seperti apa.
04:11Ini kan bukan satu-dua orang yang bekerja, ini kan banyak sekali.
04:15Yang bekerja mereka juga sudah dipanggil.
04:17Nanti ditanya sendiri ada berapa yang sudah dipanggil sampai hari ini.
04:20Saya pun kalau dibutuhkan kembali, saya juga akan hadir.
04:23Karena tadi saya juga dapat informasi, itu kan laporannya ada empat.
04:27Ada Polres Jakarta Selatan, ada Polda Metro Jaya, ada Baris Krim, ada juga yang di Mabas.
04:34Kalau yang di Mabas itu kan laporan mereka.
04:36Jadi kemungkinan saya terseret keempat tempatnya.
04:38Nah saya siap memberikan keterangan.
04:41Nah saya tidak akan berubah keterangan awal saya, mulai dari sini sampai keempatnya itu tidak akan berubah.
04:47Itu saja.
04:47Kalau konfirmasi berarti yang diperiksa hari ini adalah yang laporan dari salah satu dosen di Universitas Sumatera Utara ya?
04:52Bukan.
04:53Kalau yang itu kan laporannya di Baris Krim.
04:55Kalau yang ini kan laporan Pak Jokowi ini.
04:57Itu laporan Baris Krim itu.
04:58Berarti yang lu sebagai saksi lapor begitu?
05:02Mungkin tidak masuk dalam kategori itu.
05:05Tidak masuk dalam saksi pelapor maupun terlapor.
05:07Tapi saya hanya diminta klarifikasi.
05:09Karena menurut saya nama saya disebut oleh terlapor.
05:13Disebut oleh terlapor.
05:15Sehingga saya perlu dikonfirmasi kembali.
05:17Nah klarifikasi inilah saya hadiri.
05:19Tapi kan tidak cukup sehari.
05:20Besok juga saya akan datang lagi.
05:22Cuman jadwalnya belum.
05:23Belum.
05:23Bersama itu besok ada pabriksan lagi?
05:25Bukan.
05:26Lebih kepada penyerahan bukti-bukti.
05:28Tadi kan sudah saya serahkan bukti awal.
05:30Saya sudah serahkan bukti awal.
05:31Menurut aparat penggak hukum polisi mungkin itu belum cukup.
05:35Makanya saya akan lengkapi nanti.
05:37Itu aja.
05:39Laporannya 30 April berarti ya?
05:42Laporan yang 26.
05:43Itu kan tanggal 26.
05:4526 Maret.
05:46Kejadiannya.
05:47Ke peristiwanya.
05:48Ya 30 April.
05:49Ini lebih ke pengembangan aja.
05:51Oke?
05:52Makasih ya.
05:52Makasih ya.
05:55Makasih ya.
06:00Makasih ya.