KOMPAS.TV - Presiden Soeharto merupakan salah satu Presiden Indonesia yang aktif datang langsung ke Sidang Umum PBB. Pada 1992, Soeharto menyampaikan pidato di sesi ke-47 UNGA, sebagai bagian dari diplomasi intensif era New Order untuk memperkuat citra Indonesia di mata dunia.
Sejak era 1960-an akhir, Indonesia kembali menyatakan keanggotaannya di UN setelah sempat mengundurkan diri sejak masa Sukarno. Kehadiran tinggi dalam forum dunia menjadi penanda fokus diplomasi ekonomi dan politik Soeharto.
Dari Soeharto hingga Megawati, kehadiran pada Sidang Umum PBB bukan sekadar hadir melainkan juga langkah diplomasi strategis untuk mewakili nilai-nilai utama Indonesia: stabilitas ekonomi, non-aligned diplomacy, pembangunan, serta politik investasi.
Penasaran, simak secara lengkap bersama Wartawan Istana Harian Kompas 2004-2025, Suhartono di Podcast Istana & Presiden di sini https://youtu.be/_DY5pcPTPxU?si=sGngMZkQHCDfiEbA
Baca Juga Blak-blakan Wartawan Istana Ungkap Terobosan Baru Presiden Prabowo saat PBB | Istana & Presiden di https://www.kompas.tv/talkshow/607920/blak-blakan-wartawan-istana-ungkap-terobosan-baru-presiden-prabowo-saat-pbb-istana-presiden
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/talkshow/607923/mengingat-kembali-monen-soeharto-hingga-megawati-saat-hadiri-sidang-pbb-istana-presiden
00:11Pertama tahun 1992, yaitu tak lama setelah Indonesia menggelar KTT Gerakan Non-Blok yang ke-10 di Bandung.
00:20Nah, Presiden Soeharto hadir di Sidang Umum PBB membawa pesan-pesan dari hasil pertemuan KTT Non-Blok itu.
00:32Yang isinya antara lain adalah meningkatkan kerjasama waktu itu negara-negara di selatan dan selatan.
00:40Karena justru dialog dan komunikasi itu penting buat negara-negara di selatan yang sebagian besar masih di bawah kemiskinan.
00:49Lalu tahun 1995, ketika PBB genap berusia 50 tahun, Pak Harto juga hadir berpidato di sana untuk memperingati ulang tahunnya PBB.
01:05Tapi isinya rasanya ya boleh dibilang tidak menggunjang seperti Bung Kano waktu itu.
01:12Bung Kano kan salah satu pidatonya adalah melakukan rekonstruksi terhadap PBB waktu itu.
01:17Nah, Pak Harto lebih kepada kerjasama internasional di antara negara-negara itu, selain juga menunjukkan perdamaian di dunia itu.
01:29Itu yang catatan saya di era Presiden Soeharto itu.
01:34Kalau Pak Habibie?
01:36Pak Habibie...
01:38Waktunya singkat sekali tapi kan itu satu tahun berat.
01:40Pak Habibie dan Pak Jokowi justru yang tidak pernah menghadiri sidang umum PBB secara langsung.
01:48Pak Habibie singkat kan?
01:50Betul, terlalu singkat.
01:50Satu tahun lebih saja waktu itu.
01:53Sehingga Pak Habibie tidak sempat, kalau tidak salah berbarengan dengan waktu itu hasil dari jajak pendapat Timor-Timur.
02:04Sehingga Pak Habibie justru menugaskan Menteri Luar Negeri Ali Altas ke sidang Dewan Kameran PBB untuk menetapkan pasukan keamanan, perdamaian yang akan menjaga transisi dari Timur di bawah Indonesia menuju Timur-Timur yang merdeka.
02:28Itu yang dilakukan Pak Habibie. Nah setelah Pak Habibie, Gus Dur hanya sekali hadir dalam sidang umum PBB tahun 2000 ya.
02:40Itu rangkaian kunjungan Presiden ke sejumlah negara dan salah satunya mampir di New York menghadiri sidang umum PBB.
02:48Nah setelah tidak lagi menjadi Presiden, 3 tahun kemudian PBB mengundang Gus Dur waktu itu untuk menerima penghargaan sebagai tokoh toleransi global waktu itu.
03:04Yang menyerahkan sekian PBB pada waktu itu dan Gus Dur berpidato tentang bagaimana upaya perdamaian yang terus digalakan waktu itu.
03:13Waktu itu salah satunya kan Gus Dur mencoba untuk mendamaikan antara Israel dengan Palestina itu.
03:22Itu di eranya Pak Gus Dur ya.
03:25Kalau Bumega?
03:26Nah Bumega itu sama seperti Gus Dur menghadiri sidang umum PBB tahun 1999.
03:35Itu 6 hari setelah terjadinya pemboman menara kembar WTC.
03:44Itu kan 11 September 1999 ya.
03:48Bumega hadir sebagai presiden di negara-negara yang mayoritas beragama muslim pertama kali ke New York.
03:58Jadi 6 hari setelah peledakan bom di Menalkembar, Bumega hadir di sana berpidato menyatakan ya sekaligus menegaskan bahwa ini adalah ulah terorisme.
04:12Dan negara-negara semua mengutuk dan kemudian bersama-sama untuk memerangi terorisme.