Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • 26/7/2025
GORONTALO, KOMPAS.TV - Sejak bulan Juni 2025, harga beras di Gorontalo terus melonjak, bahkan kini sudah menembus 18 ribu rupiah per kilogram untuk jenis beras kualitas premium seperti pandan wangi.

Penyebab naiknya harga beras hingga kini masih menjadi tanda tanya, lantaran, ketersediaan cadangan beras di gudang Bulog pun melebihi kebutuhan Masyarakat, yakni mencapai enam ribu lima ratus ton. Kepala Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo juga bilang, hasil produksi atau panen padi di tingkat petani cukup melimpah, bahkan surplus dari total kebutuhan konsumsi warga.

Baca Juga Harga Beras di Gorontalo Tak Kunjung Turun, Meski Cadangan Beras Pemerintah Sudah Didistribusikan di https://www.kompas.tv/regional/607590/harga-beras-di-gorontalo-tak-kunjung-turun-meski-cadangan-beras-pemerintah-sudah-didistribusikan

Sekitar 32 ribu hektar lahan sawah di Gorontalo, sejak bulan mei hingga awal Juli 2025, hasil panen padi mencapai 12 ribu ton, sementara jumlah konsumsi hanya bekisar 11 ribu ton saja.

Dinas Pertanian pun memprediksi, Gorontalo akan menghadapi panen raya padi kedua, yakni pada bulan juli hingga Agustus 2025.





#hargaberas

#dinaspertanian

#panenpadi

#petani

#gorontalo



Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/607601/harga-beras-mahal-dinas-pertanian-pastikan-hasil-panen-padi-di-gorontalo-melimpah
Transkrip
00:00Sementara itu saudara, di tengah mahalnya harga beras di tingkat pedagang,
00:04Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo pastikan hasil produksi petani padi melimpah bahkan surplus.
00:11Secara keseluruhan, ribuan hektare sawah yang ada di Gorontalo memproduksi normal bahkan sejak bulan Mei hingga awal Juli 2025.
00:20Produksi panen padi mencapai 12.000 ton.
00:23Sejak bulan Juni 2025, harga beras di Gorontalo terus melonjak.
00:31Bahkan kini sudah menembus 18.000 rupiah per kilogram untuk jenis beras kualitas premium seperti pandan wangi.
00:40Penyebab naiknya harga beras hingga kini masih menjadi tanda tanya.
00:44Lantaran ketersediaan cadangan beras di gudang bulok pun melebihi kebutuhan masyarakat, yakni mencapai 6.500 ton.
00:52Kepala Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo juga bilang hasil produksi atau panen padi di tingkat petani cukup melimpah bahkan surplus dari total kebutuhan konsumsi warga.
01:04Dari sisi neraca antara produksi dan kebutuhan beras, kita hampir masih surplus lah.
01:13Meskipun tidak terlalu jauh surplusnya ya.
01:16Tentu mungkin yang menjadi pertanyaan ini fenomena kenaikan harga beras.
01:22Memang ada masa, ada dampak juga terkait dengan penyerapan gabah oleh bulok.
01:30Ya, dengan harga 6.500 kondisi kadar air kering panen.
01:36Nah, ini membuat petani lebih tertarik untuk menjual gabahnya ke bulok.
01:42Akhirnya gilingan-gilingan padi agak kesulitan, artinya sekarang sudah diperhadapkan untuk berkompetisi.
01:51Ya, menyerap, membeli gabah di petani gitu.
01:55Karena petani sekarang lebih melihat bahwa menjual gabah ke bulok lebih menguntungkan.
02:00Ya kan, sehingga gilingan-gilingan padi agak kesulitan sekarang memang ya untuk mendapatkan gabah petani gitu.
02:10Sekitar 32.000 hektare lahan sawah di Gorontalo sejak bulan Mei hingga awal Juli 2025.
02:18Hasil panen padi mencapai 12.000 ton.
02:22Sementara jumlah konsumsi hanya berkisar 11.000 ton saja.
02:26Dinas Pertanian pun memprediksi,
02:28Gorontalo akan menghadapi panen raya padi kedua,
02:32yakni pada bulan Juli hingga Agustus 2025.

Dianjurkan