Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • kemarin
Jakarta: Kriminalitas bukan sekadar persoalan mencuri atau merampok. Di balik setiap tindak kejahatan, terdapat gejala sosial yang kompleks, mulai dari tekanan ekonomi, kekecewaan, hingga sekadar dorongan untuk meniru perilaku orang lain. Fenomena ini menjadi persoalan yang tidak hanya mengganggu ketertiban umum, tetapi juga merefleksikan kondisi sosial dan budaya masyarakat itu sendiri.
Transkrip
00:00Kriminalitas bukan sekedar soal mencuri atau merampok.
00:03Ini adalah gejala sosial yang jauh lebih kompleks.
00:06Bisa muncul dari kemiskinan, kekecewaan, bahkan dari rasa ingin meniru.
00:13Hai, kembali lagi bersama Tugan Zahira di MTVN Lens.
00:17Kali ini kita akan membahas tentang kriminalitas.
00:22Kriminalitas adalah segala bentuk perbuatan yang melanggar hukum pidana
00:26atau bertentangan dengan norma sosial dan agama yang berlaku dalam masyarakat.
00:31Menurut KBBI, kriminalitas diartikan sebagai tindakan yang bersifat kriminal
00:36atau melanggar hukum pidana.
00:38Namun dalam konteks yang lebih luas,
00:40kriminalitas juga mencakup perilaku yang dianggap tidak baik oleh masyarakat
00:45meskipun tidak selalu tercantum dalam undang-undang.
00:48Misalnya, tindakan yang melanggar norma sosial atau adat yang berlaku.
00:52Menurut para ahli, ada beberapa sudut pandang dalam memaknai kriminalitas.
00:57Yang pertama, dalam hukum.
00:58Kriminalitas adalah tindakan yang dilarang undang-undang dan diancam hukuman pidana.
01:03Yang kedua, dalam sosiologi, kriminalitas adalah penyimpangan dari nilai dan norma sosial.
01:09Yang ketiga, dalam psikologi, kriminalitas muncul akibat gangguan mental atau kejiwaan.
01:15Lalu, bagaimana kita mengenali suatu tindakan sebagai bentuk kriminalitas?
01:20Ada ciri-ciri utama yang umumnya menyertainya.
01:23Yang pertama, sistem sosial yang tidak adil dan menciptakan kesenjangan.
01:27Yang kedua, kemiskinan yang dijadikan dalih untuk bertindak kriminal.
01:32Yang ketiga, nafsu atau keinginan yang tak terkendali.
01:36Yang keempat, kebencian berlebihan terhadap individu atau kelompok lain.
01:40Yang kelima, lingkungan sosial yang individualistis dan minim empati.
01:44Selain ciri-ciri tersebut, ada juga faktor-faktor penyebab kriminalitas menurut EH Suterland.
01:50Yang pertama, imitasi, yaitu meniru tindakan kriminal dari orang lain atau media.
01:55Yang kedua, asosiasi diferensial, yakni pengaruh dari lingkungan pergaulan negatif.
02:01Yang ketiga, kompensasi, yaitu sebagai bentuk pelarian dari tekanan hidup.
02:06Yang keempat, identifikasi atau keinginan mencoba karena pengaruh sosial.
02:10Yang kelima, kekecewaan yang memicu tindakan melawan norma saat emosi memuncak.
02:16Beberapa contoh nyata kriminalitas yang sering terjadi di masyarakat antara lain adalah
02:21yang pertama, pencurian, perampokan, pencopetan.
02:25Kemudian yang kedua, ada penganiayaan, pembunuhan, penculikan.
02:30Kemudian yang ketiga, ada korupsi, perdagangan gelap, penyalahgunaan narkoba.
02:34Yang keempat, pelanggaran ekonomi, pengkhianatan negara, perusahaan properti.
02:38Semua bentuk tindakan tersebut tidak hanya melanggar hukum,
02:42tetapi juga merusak harmoni sosial dalam kehidupan bermasyarakat.
02:46Dengan berbagai bentuk dan penyebab yang kompleks,
02:49kriminalitas bukan hanya tanggung jawab aparat penegak hukum,
02:52tapi juga refleksi dari kondisi sosial kita.
02:55Menurut kamu, apa nih langkah paling efektif untuk mencegah kriminalitas sejak dunia?
03:01Oke, sampai sini saja.
03:03Dan kita ketemu lagi di topik lain MTV NLES.
03:05Hanya ada di metratvinsu.com ya.
03:06See you!
03:08Selamat menikmati!

Dianjurkan