Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • hari ini
JAKARTA, KOMPAS.TV - Sudah lebih dari sepekan kematian diplomat muda Kemlu, Arya Daru Pangayunan, di kamar indekosnya, belum menemukan titik terang.

Apa yang menjadi kendala penyidikan?

Simak dialog KompasTV soal kendala penyidikan kematian diplomat muda Kemlu bersama pengamat kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Bambang Rukminto.

Baca Juga Update! Polisi Soal Hasil Forensik Kematian Diplomat Kemlu, Kenapa Belum Diungkap? | KOMPAS MALAM di https://www.kompas.tv/nasional/606223/update-polisi-soal-hasil-forensik-kematian-diplomat-kemlu-kenapa-belum-diungkap-kompas-malam

#diplomat #kemenlu #diplomattewas

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/606224/full-blak-blakan-pengamat-kepolisian-soal-kendala-ungkap-kematian-diplomat-kemlu-kompas-malam
Transkrip
00:00Semoga lebih kematian diplomat muda, belum ada titik terang, apa yang menjadi kendala penyidikan?
00:05Kita berbincang dengan pengamat kepolisian dari Institut for Security and Strategic Studies, Bambang Rukminto.
00:11Selamat malam Pak Bambang.
00:13Selamat malam.
00:14Pak Bambang, janji sepekan sudah lewat. Anda melihat kendala apa yang membuat kasus ini belum juga terungkap?
00:20Ya, masyarakat memang menunggu hasil yang sudah dilakukan, penyelidikan yang dilakukan oleh kepolisian ya.
00:30Waktu lebih dari satu minggu terkait dengan penyebab kematian saja sampai sekarang juga masih belum terungkap.
00:38Apakah yang menyebabkan kematian ini ada hasil utopsi itu karena ada pihak lain?
00:46Atau memang almarhum ini melakukan bunuh diri?
00:52Itu yang menjadi pertanyaan di publik kan?
00:56Saya melihat memang ada kendala ya, kalau kita melihat, kita belajar dari beberapa 20 tahun yang lalu,
01:05misalnya terkait dengan kematian Cak Munir misalnya, ada uji toksologi, tes toksologi itu terkait dengan racun misalnya.
01:14Apakah kematian ini juga disebabkan oleh racun?
01:17Karena kematian yang tidak wajar dengan melilit lakban di muka, di wajah, sampai sedemikian rupa ini memang menjadi hal yang aneh ya.
01:30Tidak wajar dan tidak umum gitu loh.
01:35Tidak lumrah dilakukan seseorang yang melakukan bunuh diri seperti itu.
01:41Makanya kemungkinan ada benda-benda lain yang masuk ke dalam tubuh mungkin itu yang perlu dilakukan tes.
01:50Uji toksologi ini tentu memakan waktu yang lama karena racun itu misalnya di dalam tubuh tentu sudah berubah seperti itu.
02:02Sama seperti kasus Jessica misalnya, yang juga butuh waktu lama untuk mendeteksi apa ada kemungkinan ada racun apa di dalam tubuh korban.
02:13Misalnya seperti itu.
02:14Makanya harapannya sih memang secepat mungkin, tetapi...
02:19Tapi biasanya berapa kira-kira hasil forensik mungkin keluar sebelum kita masuk ke uji toksikologi?
02:24Tampaknya kalau uji toksikologi juga belum dilakukan ya?
02:26Ya makanya apa yang sudah dilakukan oleh kepolisian itu yang progres apa yang sudah dilakukan kepolisian itu seharusnya waktu-waktu juga harus disampaikan ke masyarakat agar tidak memunculkan asumsi kemana-mana.
02:39Dan yang lebih penting lagi terkait dengan forensik kan, itu tadi terkait dengan otopsi forensik, terkait dengan jejak digital misalnya, jejak komunikasi di alat komunikasi korban misalnya dengan siapa saja dalam waktu satu minggu sebelum kematian.
02:57Ini kan juga penting untuk disampaikan gitu loh.
03:00Makanya kalau kemudian ada pemeriksaan saksi-saksi, tentunya saksi-saksi, lima saksi yang didatangkan itu dalam konteks apa gitu loh.
03:08Ya kalau memeriksa jejak digital harusnya tidak terlalu lama begitu ya?
03:11Dan harusnya bisa disampaikan kepada publik.
03:13Menurut Anda kenapa tidak ada keterbukaan di sana?
03:16Ini yang menjadi kendala kepolisian.
03:18Mungkin kepolisian ingin lebih komprehensif, lebih detail sebelum menyampaikan ke masyarakat.
03:24Agar tidak sepotong-potong informasi yang disampaikan.
03:27Mungkin seperti itu.
03:28Bisa dimaklumi, tapi kalau waktunya terlalu lama, ini nanti akan semakin memunculkan asumsi kemana-mana.
03:35Spekulasi, asumsi, benar.
03:37Benar.
03:38Asumsi yang ini sudah beredar di media sosial kan sudah kemana-mana bahwa ini terkait dengan kesaksian korban, terkait dengan tidak pidana perdagangan orang, dan yang lain-lain.
03:50Menurut Anda apa yang membuat polisi begitu hati-hati? Apakah ini terkait dengan high profile person?
03:55Ya, bisa jadi seperti itu.
03:59Makanya ini bisa juga terkait dengan kondisi pribadi korban ya.
04:07Hubungan-hubungan dengan sekitarnya.
04:10Atau jangan-jangan ini juga terkait dengan profile yang tidak bisa disampaikan kepada masyarakat.
04:17Misalnya seperti itu, mungkin ada yang bersangkutan memiliki penyakit yang itu tidak leluasa untuk disampaikan ke polisian.
04:28Karena tentu bisa jadi akan menambah beban keluarga yang ditinggalkan.
04:33Mungkin pertimbangan-pertimbangan seperti itu yang akan dilakukan ke polisian.
04:36Untuk mengurangi liarnya asumsi di luar sana, perlukah Mabes lebih terbuka lagi, menyampaikan temuannya, lebih tegas begitu?
04:44Sehingga tidak menghindari lah asumsi-asumsi yang sebenarnya tidak perlu.
04:47Benar, itu harus secepatnya.
04:50Kecermatan saja tidak cukup, tapi perlu juga kecepatan.
04:53Karena masyarakat sekarang sudah sangat berubah, tentu tuntutannya juga akan semakin besar.
05:02Makanya, kalau kemarin kan penyelidikan dilakukan oleh Polsek dan Polres, ternyata sudah diambil oleh Polda Metro.
05:11Kalau Polda Metro tidak mampu, tentunya Baris Krim harus segera turun tangan agar kasus ini tidak melibat kemana-mana seperti itu.
05:17Baik, terima kasih Pak Bambang telah bergabung di Kompas Malam.
05:20Selamat kembali di Serhat, Pak.

Dianjurkan