Semburan belerang di Danau Batur kembali terjadi dan berlangsung lebih lama dari biasanya, memicu kematian puluhan ton ikan. Semeton, bagaimana langkah terbaik agar kejadian ini tak terus merugikan nelayan dan ekosistem danau?
00:00Semburan Belerang Danau Batur, 34 Ton Ikan Mati
00:03Semburan belerang yang merupakan siklus tahunan yang terjadi di Danau Batur, Kintamani, Bangli,
00:10mengakibatkan kematian ikan yang cukup banyak di kantong jaring apu masyarakat maupun ikan di perairan bebas.
00:16Berbeda dari tahun sebelumnya, di mana semburan belerang yang terjadi paling lama hanya berlangsung 3 hari.
00:22Namun pada bulan ini semburan lebih lama dan keras dan sudah terjadi selama 6 hari mulai dari tanggal 9 Juli 2025 hingga saat.
00:30Hal ini karena faktor cuaca dingin dan angin kencang, sehingga air bawah danau naik dan menyebabkan warna air memutih akibat belerang.
00:40Paling parah terjadi di pesisir timur danau meliputi wilayah terunyan desa, tanggung titi, cemara landung hingga abang songan.
00:49Akibatnya, selain menyebabkan ikan mati pada perairan bebas, sejumlah kantong jaring apu milik warga jumlah mengalami kematian hingga mencapai 34 ton lebih.
01:00Kepala Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan, PKP, Bang Li, Iwayan Sarma 15 Juli 2025, mengatakan,
01:09sebelumnya pihaknya sudah melakukan berbagai antisipasi melalui himbauan agar selalu waspada terutama pada bulan Februari sampai April dan bulan Juli hingga September,
01:18di mana masyarakat agar segera memanen ikan yang sekiranya sudah memenuhi untuk dijual dan menghindari penebaran benih ikan.
01:24Namun karena kejadian alam yang tidak bisa diprediksi, kerugian akibat kejadian ini pun tidak bisa dihindari.
01:32Akibat kejadian yang terjadi, dihimbau masyarakat agar tidak membuang ikan yang mati sembarangan.
01:38Bangkai ikan dikumpulkan dan ditanamkan sehingga bisa menjadi pupuk.
