Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • kemarin
Bagi Adi Sumirat (46), penjual donat keliling di kampungnya, Sekolah Rakyat yang diwujudkan Presiden RI Prabowo Subianto bukan sekadar program pendidikan gratis.

Sekolah ini adalah berkah nyata bagi keluarganya.

Dengan penghasilan harian yang tak pasti, antara Rp60 ribu hingga Rp70 ribu bersih dari berjualan kue donat, Adi mengaku berat jika harus menyekolahkan anaknya tanpa bantuan.





Pro TV - Televisi Digital Berjaringan

Pro TV (@protv_id) bagian dari ekosistem Promedia Teknologi Indonesia (@promediateknologi)
-
SUBSCRIBE OFFICIAL CHANNEL YOUTUBE :
@protv_official | PROMEDIA TV
www.protv.id

Kategori

🗞
Berita
Transkrip
00:00Gak tentu ya, namanya jualan kadang-kadang nyampe keuntungan bersihnya itu kadang-kadang 60, kadang-kadang sampai 70 gitu.
00:19Pas itu ada yang dari Kemensos datang ke rumah ngejelasin bahwa sekolah rakyat gini-gini, katanya putri saya itu masuk calon ke sekolah rakyat sampai dari pendamping kirim WA, bawa minta nomor sepatu seragam semuanya, segala buku semuanya ditanggung katanya.
00:48Pokoknya makan gratis, pokoknya fokus belajar gitu. Alhamdulillah kata saya, makanya terharu juga. Jadi ngerasa beruntung dah gitu, mudah-mudahan dia disini betah.
01:06Lihat fasilitasnya, Alhamdulillah lagi ya, semuanya lengkap gitu, lebih ini lagi ya. Yang penting anak kitanya cekannya bulat ya, pengen belajar, pengen maju.
01:17Yang penting itu, ya moga bertambah, berkembang. Bisa sampai jenjang dari SD, ini kan sekarang SMP ya, katanya SMU-nya juga ada, udah ada gitu.
01:32Terus berkembang, terima kasih untuk Bapak Presiden atas didirikannya sekolah rakyat. Sangat membantu sekali kepada keluarga-keluarga seperti kami yang berpenghasilan rendah.
01:47Jadi ya minim lah, hanya untuk bisa makan aja, Alhamdulillah. Mudah-mudahan ke depannya selalu sukses.

Dianjurkan