KOMPAS.TV - Tim SAR gabungan menemukan dan merekam visual badan KMP Tunu Pratama Jaya di dasar laut Selat Bali.
Kapal dalam kondisi terbalik, berada sekitar 3,9 kilometer dari titik tenggelamnya. Operasi SAR bawah air kembali dilakukan tim gabungan di Selat Bali.
Menggunakan drone bawah laut dari KRI Spica, TNI AL melacak kapal penumpang yang tenggelam.
Tim mendapatkan gambar obyek yang dipastikan sebagai badan KMP Tunu Pratama Jaya.
Kapal ditemukan dalam kondisi terbalik di dasar laut. Posisi kapal berada sekitar 3,9 kilometer dari titik kecelakaan.
Baca Juga Suasana Duka Iringi Kepulangan Jenazah Korban KMP Tunu Pratama Jaya ke Pasuruan | BERUT di https://www.kompas.tv/regional/604940/suasana-duka-iringi-kepulangan-jenazah-korban-kmp-tunu-pratama-jaya-ke-pasuruan-berut
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/604953/kmp-tunu-pratama-jaya-terekam-drone-bawah-laut-tni-al-kapal-dalam-kondisi-terbalik-kompas-petang
00:00Terima kasih Anda masih menyaksikan Kompas Petang, Sodara.
00:04Tim Sar Gabungan menemukan dan merekam visual badan KMP Tunu Pratama Jaya di dasar Selat Laut Bali, Sodara.
00:13Kapal dalam kondisi terbalik berada sekitar 3,9 km dari titik tenggelamnya.
00:22Operasi Sar Bawah Air kembali dilakukan tim gabungan di Selat Bali, Sodara.
00:26Menggunakan drone bawah laut dari KRI Spica, TNI AL melacak kapal penumpang yang tenggelam.
00:35Tim mendapatkan gambar objek yang dipastikan sebagai badan KMP Tunu Pratama Jaya.
00:43Kapal ditemukan dalam kondisi terbalik di dasar laut.
00:46Posisi kapal berada sekitar 3,9 km dari titik kecelakaan.
00:56Kita telah mencoba beberapa kali dan pada saat itu kita mendeteksi objek wawah air yang memang sudah diduga itu adalah KMP Tunu Pratama Jaya.
01:11Hasil yang kami sedemikan adalah dengan kita melihat nama kemudian bagian bawah yang identik dengan KMP Tunu Pratama Jaya.
01:21Kemarin KRI Spica yang on-board di atasnya adalah tim bawa air dari bis lamba air Corona 2.
01:30Sehingga kita kolaborasi tim dari pusit rosal dengan tim dari Corona 2 untuk mendeteksi itu.
01:37Terima kasih telah menonton!
02:07Sosona Duka menyelembuti kedatangan korban kapal tenggelam KMP Tunu Pratama Jaya asal Kabupaten Pasur, Wanjawa Timur.
02:21Keluarga, kerabat, sangat kehilangan.
02:23Sosok Mukhlason yang dikenal sebagai pembuat label handal, pekerja keras, dan penyayak keluarga.
02:29Sebelum kejadian, Mukhlason diketahui berangkat ke Bali untuk mengirim pesanan mebel ke pelanggannya.
02:39Setelah tiba di rumah duka, jenazah langsung dimakamkan di pemakaman desa yang tidak jauh dari kediaman orang tuanya.
02:46Untuk kesehariannya, Mas Soni ini gimana Pak?
03:01Kerja, ikut yang beraganya itu gimana?
03:03Itu biasa Mas, sabar orang.
03:05Sabar?
03:07Ini meninggalkan anak berapa?
03:09Kebanyakan.
03:09Kedatangan Gubernur Jawa Timur Kofifah Indar Parawansa ke posko pencarian korban KMP Tunu Pratama Jaya di Pelabuhan Ketabang Banyuwangi, Jawa Timur disambut pisak tangis keluarga korban.
03:27Dari posko terpadu, Kofifah menerima pemaparan tim SAR soal perkembangan pencarian korban.
03:32Dan Kofifah menyampaikan tim gabungan akan memaksimalkan pencarian korban yang hingga kini belum ditemukan.
03:39Bahkan hari ini sudah masuk pada perpanjangan di hari kedua, itu artinya bahwa kita semua akan terus beri pihak memaksimalkan upaya pencarian dan peneramatan ini.
03:52Dan tadi yang sudah di dalam konfirmasi datanya melalui temuan dari tim UBI, tim antimortem, ada delapan.
04:02Keluarga korban kapal Tunu Pratama Jaya yang menunggu di posko terpadu Pelabuhan Ketabang Banyuwangi terus berharap kerabat mereka segera ditemukan.
04:13Tim DVI juga mengambil sampel darah dan swab DNA untuk keluarga korban agar mempermudah identifikasi jenazah yang belum terungkap.
04:21Dari operasi SAR, drone bawah laut menemukan badan KMP Tunu Pratama Jaya yang ditemukan terbalik.
04:51di dasar laut 3,9 km dari titik tenggelam.
04:57Dari data manifest 65 orang di dalam kapal, 30 orang selamat, 18 orang ditemukan meninggal dunia, dan 17 orang masih dinyatakan hilang.
05:07Tim SAR gabungan memaksimalkan pencarian korban yang hingga kini belum ditemukan.
05:12Tim Liputan Kompas TV
05:15Lalu apa langkah selanjutnya setelah tim SAR gabungan menemukan visual badan kapal, kita bergabung dengan jurnalis Kompas TV di Hendra dan juga yang berada di posko terpadu ASDP Ketabang Banyuwangi, Jawa Timur.
05:34Selamat petang, Hendra.
05:36Hendra, ini Erofi sudah menemukan visual badan kapal, lalu apa rencana evakuasi dan yang dilakukan selanjutnya?
05:43Ya benar, di hari 12 pencerahan ini, perwakilan dari Kementerian Perhubungan melalui Distrik Navigasi Tanjung Perak akan mengirim tim ahli dan tip teknis.
05:57Tujuannya untuk melakukan penandaan atau pemasangan rambu di lokasi, agar arus lalu lintas penyeberangan Kilimanuk Ketabang tetap berlancar dan tidak mengganggu proses evakuasi yang berada di tengah selat Bali itu.
06:14Dan kemudian, yang kedua, tim ahli dan tip teknis akan mengkaji rencana pengangkatan yang berada di bawah dasar laut.
06:23Perlu diketahui, bangkai kapal KMP Tunu Pratama Jaya berada di tengah selat Bali dengan kedalaman kurang lebih 49 meter, berlokasi 6,9 kilometer dari lokasi terjahat tenggelamnya kapal KMP Tunu Pratama Jaya.
06:45Dan hingga saat ini, data pusko di pelabuhan Ketabang dari total 65 manifest, tercatat 30 orang selamat dan 18 jenazah yang sudah dievakuasi.
07:04Dan sedangkan datanya hingga saat ini ada 17 orang yang masih belum ditemukan.
07:12Kemudian, selain rencana untuk mengangkat badan kapal dari dasar laut, sudah dapat informasi terkait dengan kapan akhirnya KNKT ini melanjutkan penyelidikan untuk mengetahui penyebab pasti dari tenggelamnya kapal ini?
07:28Ya, proses pengangkatan bangkai KMP Tunu Pratama Jaya saat ini masih memiliki beberapa faktor, yaitu yang paling pertama yaitu adalah cuaca.
07:42Yang dimana arus Selat Bali, terutama arus bawah laut saat ini masih tergolong geras atau berbahaya bagi penyelam.
07:53Meski begitu, tim penyelam, tim SAR gabungan telah menyediakan 34 penyelam yang akan siap turun ke dasar laut untuk melakukan evakuasi.
08:05Meski begitu, saat ini tim SAR masih terus berkoordinasi dengan BMKG terkait kondisi cuaca di Selat Bali.
08:11Baik, terima kasih Jurnalis Kompas TV, Direndra atas informasinya.